Anda di halaman 1dari 1

PIT39 HATHI, Intisari

ANALISIS KEKERINGAN METEOROLOGIS DENGAN


METODE STANDARIZED PRECIPITATION
EVAPOTRANSPIRATION INDEX (SPEI) DI PULAU MUNA
Feri Fadlin 1*, Romansyah Wumu1, Rachmat Deby2,
1
Program Studi Teknologi Geomatika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
2
BWS Sulawesi IV Kota Kendari

*ferifadlin@gmail.com
Pemasukan: ….. Perbaikan: ….. cDiterima: …..
Pengelolaan sumber daya air pada suatu wilayah memerlukan informasi yang jelas
dan terukur mengenai kekeringan, terkait dengan awal, akhir dan durasi
kekeringan, serta tingkat ancaman atau bahaya kekeringan. Secara lebih jauh
dalam pengelolaan sumber daya air juga diharapkan dapat memprediksi potensi
akan terjadinya bencana kekeringan. Untuk itu diperlukan adanya indeks
kekeringan untuk mengevaluasi kejadian kekeringan yang telah terjadi,
mendeteksi dan memantau kekeringan yang sedang berlangsung, dan
memprediksi kekeringan yang akan terjadi. Berdasarkan uraian penelitian
terdahulu dapat di identifikasi bahwa salah satu metode atau pendekatan yang
dapat digunakan untuk mengkaji kekeringan adalah Standarized Precipitation
Index (SPI) dan pendekatan Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui
sebaran daerah rawan bencana kekeringan pada suatu wilayah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui indeks kekeringan meteologis berdasarkan hasil
perhitungan dengan pendekatan SPEI dan sebaran daerah rawan kekeringan di
Pulau Muna dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Hasil analisis SPEI
diperoleh terdapat 9 kecamatan yang termasuk dalam kategori sangat rawan
terhadap kekeringan atau dengan nilai indeks SPEI lebih kecil dari -2 yaitu
kecamatan Batalaiwaru, Kecamatan Duruka, Kecamatan Katobu, Kecamatan
Kontunaga, Kecamatan Lasalepa, Kecamatan Lawa, Kecamatan Lohia,
Kecamatan Tongkuno dan Kecamatan Watupute
Kata Kunci: Kekeringan, SPEI, Sistem Informasi Geografis

Anda mungkin juga menyukai