ABSTRAK
Muara Sungai Musi merupakan bagian dari Sungai Musi dimana tempat bertemunya
beberapa anak sungai yang bermuara ke laut Bangka, tepatnya di daerah Sungsang.
Pendugaan konsentrasi klorofil-a di Perairan Muara Sungai Musi perlu dilakukan
menggunakan metode yang lebih efektif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola
sebaran klorofil-a di Perairan Muara Sungai Musi, Provinsi Sumatera Selatan
menggunakan citra Sentinel-2a multi-temporal, menentukan algoritma yang sesuai untuk
pendugaan konsentrasi klorofil-a. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020
menggunakan citra sentinel-2a tahun 2018-2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode
survei lapangan dan pengolahan data citra. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara
konsentrasi klorofil-a insitu dan klorofil-a citra menggunakan algoritma Pentury (1997)
sebersar r = 0.563 menunjukkan bahwa korelasi tersebut memiliki hubungan yang cukup
kuat. Meskipun demikian, nilai RMSE dari algoritma Pentury (1997) tersebut sebesar 0.01
yang berarti memiliki hasil yang lebih akurat. Tahun 2018 sebaran klorofil-a cenderung
rendah pada daerah sungai dan semakin tinggi menuju laut. Sedangkan pada Tahun 2019
dan 2020 memiliki pola sebaran klorofil-a yang hampir sama yakni, klorofil-a cenderung
tinggi pada daerah sungai dan semakin rendah menuju laut.
ABSTRACT
The Musi River Estuary is a part of Musi River. This estuary is located in Sungsang and
has been the meeting point of some tributaries to Bangka sea. Estimation of Chlorophyll-a
Concentration in Musi River Estuary using effective are required to be conducted. The
purpose of this study was to investigate the distribution patterns of Chlorophyll-a in Musi
River Estuary with Multi-temporal Sentinel-2a Imagery. A suitable algorithm was
determined to calculate the Chlorophyll-a Concentration.. The research was carried out in
February 2020 using the 2018-2020 Sentinel-2a imagery. Methods were developed to reach
the purpose. The Fields survey method and the Optical Imagery Data Processing. These
methods showed the correlation between the Insitu result with the imagery result using
Pentury Algorithm (1997) at r = 0.563, indicating a high relationship. The RSME value from
Pentury Algorithm (1997) is 0.01, proving the result was highly precise. In 2018 the
distribution of chlorophyll-a tended to be low in river areas and higher towards the sea.
Meanwhile, in 2019 and 2020, the distribution pattern of chlorophyll-a was almost the same,
namely, chlorophyll-a tends to be high in river areas and lower towards the sea.
(500 ml)
y : Variabel terikat (data lapangan)
gelombang (1 cm)
a, b, c, d : koefisien regresi
pengolahan data.
Rata-
0.31 - 6.59 7.63 7.00 3.10 28.14 0.97
rata
. Nilai parameter fisika dan kimia pada kondisi surut
Tabel 3
a. Pasang b. Surut
0,49 – 1,91 mg/m dengan rata-rata mengarah ke Utara hingga Timut Laut
3
sebesar 0,98 mg/m . Stasiun 8 yang (ke arah laut) di mana arus
klorofil-a tertinggi yaitu sebesar 1,36 yakni berkisar 1-7%₀ sedangkan pada
3
mg/m dan pada kondisi surut kondisi surut 2-8%₀ hal ini
rata sebesar 0.31 m/s yang mampu Pada kondisi pasang nilai DO
sebaliknya pada saat surut arus stasiun 8 dengan nilai 5,07 mg/L.
konsentrasi DO di perairan muara surut yakni berkisar 28,45-28,95 °C,
Sungai Musi tergolong sesuai untuk dimana suhu yang didapat masih
biota laut. Keputusan Menteri Negara dalam kondisi normal, apabila suhu
klorofil-a dengan kisaran 5,10 – 6,32 klorofil-a di perairan muara Sungai Musi
berkisar 12,15 – 25,17 mg/m³ dan klorofil-a berkisar 0,69 – 1,15 mg/m³
pada kondisi surut berkisar 12,65 – sedangkan pada saat kondisi menuju
Pentury (1997).
membandingkan hasil pengukuran di
8).
Ordo 2 2.5141x + 2.9864 0.469 1.9962x - 13.106 0.371 2.227x + 6.5337 0.461
3 3 3
validasi yang merujuk pada penelitian memiliki nilai RMSE yang sama
(Root Mean Square Error) yang yaitu sebesar 0,01. Namun koefisien
03 Maret 2020.
Tabel 8. Konsentrasi klorofil-a perairan muara Sungai Musi tahun 2018 - 2020
a rata-rata 1.15 mg/m³ dengan nilai Tanjung Carat. Tahun 2019 nilai
terendah 4.5 mg/m³ dan tertinggi daerah ini tidak ada pemukiman
sungai dan sekitar Pulau Payung. klorofil-a pada badan sungai sampai
0.4671)*(2.3868* (B3/B2)-
BMKG. 2019. Refleksi 2019: Kejadian
0.4671))+(222.56*(2.386
Bencana Terkait Cuaca, Iklim
8*(B3/B2)-0.4671))-161.34.).
dan Gempabumi yang