Anda di halaman 1dari 6

Vol.2 No.

7 Desember 2021 2095


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ANALISIS DINAMIKA DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN MUSIM DI
LAUT SERAM

Oleh
Yulian Yudha Dwi Pamungkas1), Delly Dominggas Paulina Matruty2), Simon ubalawony3)
1,2,3Universitas Patimura, Ambon

Email: 1Yulian@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa variabilitas DPI berdasarkan dinamika gelombang
suhu dan klorofil-a. Penelitian ini menggunakan software SeaDAS aplikasi pengolahan angka
dan perangkat lunak SIG sebagai pengolahan system geospasial yang akan memberikan
gambaran tentang kondisi wilayah penelitian dan menampilkan hasil penelitian. Data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi data klorofil-a, data suhu permukaan laut, data arah dan
kecepatan angin, data gelombang laut dan data penangkapan ikan. Suhu permukaan laut, klorofi-
a, gelombang dan angin memiliki pengaruh terhadap daerah penangkapan ikan di Laut Seram.
Diperlukan peningkatan pengetahuan dalam sampling data dan diadakan penelitian lebih lanjut
guna menambah informasi dan penambahan parameter penelitian.
Kata Kunci: Laut Seram, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a, Gelombbang Laut, dan
Daerah Penangkapan Ikan.

PENDAHULUAN yang secara alamiah ikan akan berpindah dan


Provinsi Maluku merupakan salah satu memilih habitat yang sesuai (Simbolon, 2019).
wilayah yang dipengaruhi oleh empat musim, Habitat tersebut sangat dipengaruhi oleh
yakni musim timur, musim barat, musim kondisi atau parameter oseanografi perairan
peralihan 1 dan musim peralihan 2. Akan seperti suhu permukaan laut (SPL), salinitas,
tetapi perubahan musim tidak merata diseluruh klorofil-a, kecepatan arus, dan sebagainya
wilayah. Matrutty (2020) menyatakan bahwa (Zainuddin et al. 2006).
perubahan musim menyebabkan daerah Kajian musim penangkapan ikan akan
penangkapan ikan menjadi berubah-ubah baik menghasilkan informasi mengenai tempat dan
secara spasial maupun temporal, dimana waktu yang paling tepat untuk melakukan
nelayan harus menyesuaikan kegiatan operasi penangkapan ikan sehingga
aktivitaspenangkapan dengan mencari daerah dapat mengurangi resiko kerugian
penangkapan yang memungkinkan operasi penangkapan ikan. Perubahan DPI secara
penangkapan dapat berlangsung dengan baik nyata terjadi saat terjadi perubahan musim.
agar bisa memperoleh hasil tangkapan optimal. Perubahan musim dapat mempengaruhi aspek
Dalam hubungannya dengan dinamika oseanografi perairan khususnya suhu
daerah penangkapan ikan, Simbolon (2019) permukaan dan klorofil-a. Faktor oseanografi
menyatakan bahwa gelombang memiliki suhu permukaan laut dan klorofil-a sangat
peranan penting terhadap dinamika kondisi berpengaruh terhadap kehadiran ikan disuatu
fisik, biologis, dan kimiawi perairan yang wilayah dan berdampak pada perubahan
saling terkait satu sama lainnya dalam daerah penangkapan ikan diwilayah tersebut.
mempengaruhi penyebaran dan kelimpahan Menurut Rahman (2019) fenomena
ikan. Hal ini menyebabkan daerah oseanografi sebagai petunjuk wilayah
penangkapan ikan tidak ada yang bersifat kesuburan perairan dapat diidentifikasikan dan
tetap, tetapi selalu berubah dan berpindah diprakirakan menggunakan teknologi
mengikuti pergerakan kondisi lingkungan, penginderaan jauh. Metode penginderaan jauh
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2096 Vol.2 No.7 Desember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
untuk mendeteksi parameter oseanografi segala informasi yang berhubungan dengan
diantaranya suhu permukaan laut dan klorofil- DPI akan sangat berguna bagi para nelayan
a adalah salah satu alternatif yang sangat tepat untuk membantu meningkatkan efisiensi
untuk menentukan Daerah Penangkapan Ikan operasi penangkapan ikan. Berdasarkan
(DPI). Salah satu penginderaan jauh yang problematika tersebut, dalam upaya
digunakan untuk pendugaan wilayah meningkatkan konstribusi sektor usaha
kesuburan perairan adalah data citra satelit tangkapan ikan maka dipandang perlu untuk
Aqua yang membawa sensor Moderate penyediaan informasi dalam bentuk profil
Resolution Imaging Spectroradiometer dinamika DPI perikanan dan kelautan yang
(MODIS) untuk menganalisis suhu permukaan akurat. Keberhasilan pengelolaan sumberdaya
laut dan konsentrasi klorofil-a. perikanan dan kelautan salah satunya
Untuk menentukan DPI parameter ditentukan oleh ketersediaan informasi yang
oseanografi sangat berpengaruh terhadap akurat dan actual. Informasi yang akurat dapat
sebaran ikan Wudianto et.al (2003). membantu penyusunan kebijakan ataupun
Pemantauan faktor oseanografi penting karena perencanaan pengelolaan penangkapan ikan
perubahan dinamika DPI di perairan dapat sehingga usaha penangkapan ikan lebih efektif
menyebabkan perubahan adaptasi dan tingkah dan tepat sasaran.
laku ikan, dimana setiap jenis ikan memiliki
toleransi suhu tertentu untuk kelangsungan METODE PENELITIAN
hidup dan keberadaannya diperairan. Persiapan data, setelah data terkumpul
Pemanfaatan parameter oseanografi untuk kemudian dilakukan pengolahan pada data
menentukan DPI ini akan sangat bermanfaat suhu permukaan laut, klorofil-a, gelombang
untuk nelayan dalam upaya penangkapan. dan angin. Terdapat dua teknik pengolahan
Pemanfaatan sumberdaya perikanan di data dalam penelitian ini yaitu pengolahan data
Laut Seram pada tingkat lestari sangat dengan cara spasial dan pengolahan data
berkaitan dengan system operasi usaha dengan cara numerik. Semua data yang
penangkapan ikan oleh kapal penangkap ikan digunakan adalah rata-rata bulanan yang
di Indonesia yang sebagian besar masih hasilnya berupa gambar dan dianalisa lebih
menggunakan cara tradisional sangat kurang lanjut dengan menggunakan SIG.
efektif dan tidak efisien serta akan menambah
biaya operasional yang besar. Problematika HASIL DAN PEMBAHASAN
nelayan yang menggunakan cara menduga- HASIL
duga daerah penangkapan yang memiliki 1. Variabilitas Klorofil-a
potensial untuk penangkapan ikan Konsentrasi klorofil-a dari visualisasi atau
menyebabkan ketidakpastian hasil dari peta sebaran konsentrasi klorofil-a di Laut
tangkapan. Seram dapat dilihat bahwasanya konsentrasi
Keberadaan ikan dipengaruhi oleh klorofil-a hampir merata pada setiap bulannya.
kondisi dinamika oseanografi perairan seperti Peta konsentrasi sebaran klorofil-a di Laut
suhu dan kelimpahan plankton sebagai sumber Seram dapat dilihat pada Gambar.1 Peta
makanan. Untuk menentukan DPI yang Variabilitas Konsentrasi Sebaran Klorofil-a
potensial perlu dilakukan penelitian tentang Tahun 2016 di Laut Seram.
sebaran ikan sehingga dalam operasi
penangkapan ikan nelayan tidak perlu
menggunakan pengalaman atau pendugaan
semata tetapi dapat memanfaatkan informasi
sebaran ikan untuk mendapatkan tangkapan
yang optimal serta efisien. Dengan demikian

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.7 Desember 2021 2097
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Februari menyebabkan tingginya klorofil
PETA SEBARAN KLOROFIL-A DI LAUT SERAM
TAHUN 2016 dikarenakan curah hujan tinggi.
Pada bulan Maret dan April konsentrasi
(mg/m3)
KLOROFIL-AKLOROFIL-A
SEBARAN klorofil-a yang tinggi masih dapat dijumpai di

.
0.080510996 - 0.836809867
0.836809867 - 1.593108738
1.593108739 - 2.349407608
berbagai daerah pantai. Karena pada bulan ini
2.349407609 - 3.105706479
3.10570648 - 3.86200535
masih terjadi angin muson barat. Untuk
Kilometers 3.862005351 - 4.61830422 konsentrasi nilai klorofil-a pada bulan Maret
0 20 40 80 120 160 4.618304221 - 5.374603091
5.374603092 - 6.130901962 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
UNJZHIZOI 6.130901963 - 6.887200832

konsentrasi nilai klorofil-a pada bulan April.


Pada bulan ini SPL mengalami peningkatan,
sedangkan klorofil-a mengalami penurunan.
Bulan Mei terjadi peningkatan
JANUARI JULI
konsentrasi klorofil-a dan semakin menurunya
SPL. Untuk konsentrasi klorofil-a maksimum
hanya terdapat di beberapa pantai.
FEBRUARI AGUSTUS
Selanjutnya memasuki bulan Juni, Juli
dan Agustus sebaran konsentrasi klorofil-a
yang tinggi terdapat di daerah perairan dekat
pantai. Suplai nutrient yang berasal dari
MARET SEPTEMBER
daratan merupakan faktor utama yang
mengakibatkan tingginya konsentrasi klorofil-
a (Rasyid, 2009). Musim timur berakhir pada
bulan Agustus kondisipermukaan perairan
banyak ditutupi oleh awan. Diduga karena
APRIL OKTOBER
curah hujan tinggi, pada bulan Aguatus nilai
rata- rata klorofil-a tertinggi yaitu 8,0 mg/m3.
Selanjutnya bulan September, Oktober
MEI NOVEMBER dan November sebaran klorofil-a tertinggi
terdapat pada beberapa pantai Papua Barata.
Untuk nilai konsentrasi klorofil-a di bulan
tersebut sangatlah rendah. Nilai konsentras
JUNI DESEMBER sebaran klorofil-a terendah yaitu 0,06 mg/m3 –
Gambar 1. Peta Variabilitas Konsentrasi 0,1 mg/m3 nilai konsentrasi klorofil-a terendah
Sebaran Klorofil-a Tahun 2016 di Laut terjadi pada bulan November sedangkan
Seram. sebaran nilai konsentrasi klorofil-a tertinggi
Pada bulan Januari dan Februari nilai yaitu 9,6 mg/m3 terjadi pada bulan Oktober.
konsentrasi sebaran klorofil-a maksimum Dalam hal ini terjadi musim timur yang
mencapai 6,75 mg/m3 dan 8,009 mg/m3. dimana curah hujan yang menurun di
Penyebaran konsentrasi maksimum terjadi di Indonesia menyebabkan banyaknya zat hara
daerah pantai. Sedangkan nilai sebaran yang masukke perairan laut melalui aliran
konsentrasi klorofil-a yang rendah menuju ke sungai (Putra et al,2012).
tengah laut dengan nilai konsentrasi minimum Konsentrasi klorofil-a pada bulan
0,07 mg/m3. Hal ini disebabkan pada bulan ini Desember banyak sebaran awan diatas
di Indonesia sebagian besar mengalami curah perairan, sehingga sebaran klorofil-a terlihat
hujan karena terjadi angin muson barat yang sedikit yaitu 0,08 mg/m3 – 6,88 mg/m3
dimana perairan banyak tertutup awan 2. Suhu Permukaan Laut (SPL)
sehingga secara spasial terlihat sedikit, sesuai Pada bulan Januari nilai SPL rendah,
dengan pernyataan Adnan (2010) bahwa bulan yaitu 29 0C – 35 0C Pada bulan Februari nilai

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2098 Vol.2 No.7 Desember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
rata-rata SPL masih tergolong rendah dan
sama dengan bulan Januari. Pada bulan
Februari musim barat SPL yang rendah
MARET SEPTEMBER
disebabkan pengaruh curah hujan yang cukup
tinggi (Adnan, 2010).
Pada bulan Maret dan April terjadi
penurunan niali SPL rata-rata 29 0C – 34 0C.
Pada bulan Mei dan Juni terjadi APRIL OKTOBER
peningkatan nilai SPL. SPL meningkat terjadi
didaerah pinggiran laut yang dekat dengan
daratan. Gaol et al. (2007) SPL tinggi pada MEI NOVEMBER
bulan Mei-Juni, disebabkan oleh pergerakan
angin dari tenggara yang mendorong massa air
yang lebih panas. Menurut Adnan (2010),
tingginya SPL pada bulan Mei (musim
JUNI DESEMBER
peralihan Barat ke Timur) diduga pada bulan
tersebut curah hujan terlihat cukup rendah dan Gambar 2. Peta Variabilitas Konsentrasi
hembusan angin lemah. Sebaran SPL Tahun 2016 di Laut Seram.
Pada bulan Juli nilai SPL meningkat 3. Gelombang
banyak hampir disemua perairan dapat dilihat Pada bulan Januari nilai gelombang
pada visualisasi. SPL rendah mengarah ke cukup tinggi yaitu 0,5m – 1,25m dapat dilihat
Laut Sumba pada visualisasi yang ada. Gelombang terjadi
Pada bulan Agustus nilai SPL kembali di sebelah timur pulau Sulawesi.
menurun yaitu dengan nilai 27 0C – 33 0C. Hal Pada bulan Februari juga masih sama
senada juga disampaikan oleh Kunarso et al. dengan bulan Januari, tetapi pada bulan ini
(2011) SPL bulanan didaerah upwelling pada mengalami penurunan terjadinya gelombang.
bulan Juli sampai Agustus cenderung Pada bulan Juli gelombang terjadi di
mngalami penurunan. Hal ini diduga adanya Laut Banda dengan nilai tinggi gelombang
angin muson tenggara. yaitu 0,5 – 1,25 m. sedangkan di Laut Seram
nilai tinggi gelombang 0 – 0,5 m.
PETA SEBARAN KLOROFIL-A DI LAUT SERAM Pada bulan Juli, Agustus dan September
TAHUN 2016 sebaran gelombang sangat dominan di Laut
SUHU PRMUKAAN LAIUT

Reclass_Idw12
Seram, tinggi gelomban antara 0,5 – 1,25 m.
SPL (0
C) Arah dan kecepatan angin sangat

.
Value
28
29
berpengaruh terhadap terjadinya gelombang.
30 Pada umumnya arah tiupan angin di Laut
31 Banda seragam dibandingkan dengan di
32
Kilometers 33
perairan Laut Seram dan Laut Maluku.
0 20 40 80 120 160 34 Semakin seragam arah tiupan angin disuatu
wilayah, maka gelombang yang terjadi
semakin besar. Hal ini terjadi karena arah
tiupan yang sama menyebabkan terbentuknya
gelombang konstruktif yang saling menguat,
JANUARI JULI
sehingga energy yang dibangkitkan oleh
tiupan angin akan terkumpul (Kurniawan,
2011).
FEBRUARI
AGUSTUS

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.7 Desember 2021 2099
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PETA TINGGI GELOMBANG DI LAUT SERAM
Gambar 4. Peta Zona Potensi Penangkapan
TAHUN 2016 Ikan di Laut Seram Tahun 2016.

Berdasarkan analisis data hubungan


antara parameter perairan dengan DPI begitu
erat. Konsentrasi sebaran parameter
oseanografi disuatu perairan dapat
mempengaruhi sebaran dan kelimpahan suatu
makhluk hidup di perairan terutama pada DPI,
namun pengaruh dari masing-masing
JANUARI JULI parameter oseanografi ada secara langsung dan
tidak langsung, pengaruh langsung terhadap
organisme di perairan yaitu adalah suhu
perairan sedangkan secara tidak langsung yaitu
FEBRUARI AGUSTUS fitoplankton. Suhu perairan berpengaruh
terhadap system metabolism ikan sedangkan
klorofil-a berperan sebagai prodesen I dalam
rantai makanan. Sedangkan sebaran klorofil-a
MARET SEPTEMBER dan suhu permukaan laut (SPL) dipengaruhi
oleh angin arah dan kecepatan angin juga
tinggi gelombang.

APRIL OKTOBER
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bulan
Januari hingga Desember tahun 2016 didapati
MEI NOVEMBER
bahwa terjadi dinamika pada ke 3 faktor
oseanografi (suhu permukaan laut, klorofil-a
dan gelombang) yang diteliti pada Laut Seram
masih berada dalam rentangan parameter
JUNI DESEMBER perairan yang ditolerir.

Gambar 3. Peta Variabilitas Tinggi DAFTAR PUSTAKA


Gelombang Tahun 2016 Di Laut Seram [1] Adnan, 2010. Analisis Suhu Permukaan
Laut dan Klorofil-a Data Inderaja
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungannya dengan Hasil Tangkapan
Keeratan hubungan antara parameter Ikan Tongkol (Euthynnus affinis). Di
oseanografi diantaranya yaitu suhu permukaan Perairan Kalimantan Timur. Jurnal PSP
laut (SPL), klorofil-a dan gelombang di Laut FPIK Unpatti – Ambon: 1-12
Seram dapat dilihat pada gambar 4. [2] Gaol J., Lumban, Arhatin R., Endriani,
Manurung D., Kawaru M. 2007.
Pemanfaatan Sumber Daya Laut Pulau
Nias Dengan Teknologi Penginderaan
Jauh Satelit Pasca Tsunami 2004. Jurnal
Ilmu Pertanian Indonesia 12(3): 131-139.
[3] Kunarso, Hadi S., Ningsih N., Sari.,
Baskoro M., S. 2011. Variabilitas Suhu
dan Klorofil-a di Daerah Upwelling pada

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2100 Vol.2 No.7 Desember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Variasi Kejadian ENSO dan IOD di Pacific Journal of Deep-Sea Research II
Perairan Selatan Jawa sampai Timor. 53 419-431.
ILMU KELAUTAN 16(3): 171-180.
[4] Kurniawan. 2011. Variasi Bulanan
Gelombang Laut Di Indonesia. Puslitbang
BMKG. Jakarta.
[5] Matrutty, D.D.P., Stany R.S., Ruslan
H.S.T., Haruna dan Putri T., 2020. Daerah
Penangkapan Potensial Tuna Madidihang
Thunnus albacares, Bonnaterre, 1788
(Teleostei:Scombridae) di Laut Seram.
Jurnal Kelautan Tropis Juni 2020 Vol.
23(2):207-216 P-ISSN : 1410-8852 E-
ISSN : 2528-311
[6] Putra E., Gaol J., L., Siregar V., P. 2012.
Hubungan Kosentrasi Klorofil-A Dan
Suhu Permukaan Laut Dengan Hasil
Tangkapan Ikan Pelagis Utama Di
Perairan Laut Jawa Dari Citra Satelit
Modis. Jurnal Teknologi Perikana dan
Kelautan 3(2): 1-10
[7] Putra E., Gaol J., L., Siregar V., P. 2012.
Hubungan Kosentrasi Klorofil-A Dan
Suhu Permukaan Laut Dengan Hasil
Tangkapan Ikan Pelagis Utama Di
Perairan Laut Jawa Dari Citra Satelit
Modis. Jurnal Teknologi Perikana dan
Kelautan 3(2): 1-10
[8] Rasyid A. 2009. Distribusi Klorofil-a
Pada Musim Peralihan Barat-Timur Di
Perairan Spermonde Propinsi Sulawesi
Selatan. Jurnalis Sains & Teknologi 9(2):
125-132.
[9] Simbolon D, 2019. Daerah Penangkapan
Ikan (Perencanaan, Degradasi, dan
Pengelolaan). PT Penerbit IPB Press.
ISSBN: 978-602-440-915-9.
[10] Wudianto., Wagiyo, K., dan Wibowo B.,
2003. Sebaran Daerah Penangkapan Ikan
Tuna Di Samudra Hindia. Jurnal JPPI
Edisi Sumber Daya dan Penangkapan
Vol.9 No.7 Tahun 2003
[11] Zainuddin, M., H. Kiyofuji, K. Saitoh and
S. Saitoh. 2006. Using multi-sensor
satellite remote sensing to detect ocean
hotspots for albacore tuna (Thunnus
alalunga) in the northwestern North

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai