Oleh:
Alayya Eka Putri
26010315130066
menjadi lebih efektif dan efisien apabila daerah penangkapan ikan dapat diduga
formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berhubungan
laut, penyebaran klorofil-a dan arus. Suhu merupakan parameter lingkungan yang
berguna dalam mempelajari proses-proses fisik, kimia, dan biologi yang terjadi di
(Nontji, 1993 dalam Insanu et al., 2013). Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu
1
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi perikanan yang cukup besar
dengan garis pantai sepanjang 113 km. Daerah yang memiliki potensi perikanan
Sadeng. Hal ini diperkuat oleh Rahmi et al. (2013), yang menyatakan bahwa
2012 antara lain Pantai Nampu, Pantai Siung, Pantai Ngandong, Pantai Gesing,
Pantai Drini, Pantai Ngrenehan, Pantai Baron dan Pantai Sadeng. Hasil tangkapan
paling banyak berasal dari Pantai Sadeng, hal ini disebabkan karena Pantai
Sadeng sudah memiliki armada penangkapan yang lebih banyak dan sudah
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
2. Peta yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai informasi kepada nelayan,
55772.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
seperti Suhu Permukaan Laut (SPL) baik secara spasial maupun temporal. Sensor
oleh permukaan laut untuk melihat fenomena sebaran SPL. Menurut Graham
(2005) dalam Panjaitan (2009), satelit Aqua MODIS adalah satelit ilmu
pengetahuan tentang bumi yang dimiliki oleh NASA yang mempunyai misi
samudera, awan, presipitasi, kelembaban tanah, serta salju yang menutupi daratan.
sudah digunakan secara luas untuk mengakses informasi tentang suatu lokasi.
lokasi potensi wilayah. Syofyan et al. (2009), menyatakan bahwa salah satu cara
dengan memanfaatkan teknologi SIG. SIG adalah sistem yang dapat mendukung
tersebut.
4
2.2. Parameter Oseanografi
2.2.1. Suhu
oseanografi yang mencirikan massa air di lautan adalah suhu perairan. Suhu
permukaan laut mempunyai hubungan erat dengan keadaan lapisan air laut yang
berada di bawahnya, sehingga data suhu permukaan laut dapat digunakan untuk
massa air yang berbeda), arus, upwelling, sebaran suhu permukaan laut secara
horizontal, dan aktifitas biologi. Patty (2013), berpendapat bahwa bervariasi nilai
dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain cuaca, angin dan arus. Perubahan
pola arus yang mendadak juga dapat menurunkan nilai suhu air.
dua massa air berbeda yang dapat diidentifikasi dari suhu massa air tersebut.
Front penting dalam produktivitas perairan laut karena cenderung membawa air
yang relatif dingin dan kaya akan nutrien. Kombinasi dari suhu dan peningkatan
kecil, sehingga terdapat banyak ikan kecil yang tinggal di daerah tersebut. Hal ini
kehidupan ikan besar, sehingga daerah tersebut dapat dijadikan sebagai daerah
5
2.2.3. Upwelling
Proses upwelling adalah suatu proses dimana massa air didorong ke arah
atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter yang terjadi sepanjang pantai
barat di banyak benua. Aliran lapisan permukaan air yang menjauhi pantai
mengakibatkan massa air yang berasal dari lapisan dalam akan naik menggantikan
kekosongan tempat ini. Massa air yang naik kaya akan larutan nutrien seperti
nitrat dan fosfat, karena itu cenderung mengandung banyak fitoplankton, maka
area-area upwelling merupakan suatu tempat yang subur bagi populasi ikan
(Hutabarat dan Evans, 1984). Menurut An’nisaa et al. (2013), prediksi daerah
ditemukan suhu permukaan laut (SPL) yang lebih rendah dari sekitarnya dan
Menurut Ridha et al. (2013), habitat alami ikan sangat dipengaruhi oleh
kondisi atau parameter oseanografi perairan seperti suhu permukaan laut, salinitas,
klorofil-a, kecepatan arus dan sebagainya. Keberadaan ikan pelagis kecil lebih
ditentukan oleh habitat dengan posisi pertemuan klorofil-a dan suhu optimal,
suatu daerah penangkapan ikan yang layak untuk dapat dilakukan operasi
6
III. MATERI DAN METODE
3.1. Materi
3.1.1. Alat
3.1.2. Bahan
3.2. Metode
digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan tentang Studi Pemetaan Daerah Potensi
7
Perikanan dengan Aqua MODIS di Parangtritis Geomaritime Science Park adalah
sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari citra satelit Aqua MODIS.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang sudah tersedia di web yang
jauh.
DAFTAR PUSTAKA
8
Angraeni, N.I. Rezkyanti, Safruddin, dan M. Zainuddin. 2014. Analisis Spasial
dan Temporal Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan
Thermal Front Pada Musim Peralihan di Perairan Teluk Bone. J. IPTEKS
PSP. 1(1): 20 – 27.
Hamuna, Baigo, Yunus P. Paulangan, dan Lisiard Dimara. 2015. Kajian Suhu
Permukaan Laut Menggunakan Data Satelit Aqua MODIS di Perairan
Jayapura, Papua. Jurnal Depik. 4(3): 160-167.
Patty, A.I. 2013. Distribusi Suhu, Salinitas dan OksigenTerlarut di Perairan Kema,
Sulawesi Utara. J. Ilmiah Platax. 1(3): 150.
Rahmi TA, Nurani TW, Wahyuningrum PI. 2013. Usaha perikanan Tangkap Skala
Kecil di Sadeng, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Amanisal,
PSP FPIK Unpatti-Ambon. l2(2): 40– 45.
Rastuti., L.A Abdillah dan E.P Agustini. 2015. Sistem Informasi Geografis
Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis Web. Student Colloquium
Sistem Informasi & Teknik Informatika (SC-SITI).