net/publication/329758323
CITATIONS READS
14 2,485
3 authors:
Nuryanti Yanti
Universitas Nusa Cendana
1 PUBLICATION 14 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Jehunias Leonidas Tanesib on 18 December 2018.
Abstrak
Telah dilakukan pemetaan daerah rawan banjir di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.
Metode penelitian berupa pembuatan peta curah hujan, pembuatan peta tutupan lahan dan
pembuatan peta kelas lereng. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerawanan banjir di
kecamatan kupang timur kabupaten kupang dibagi dalam 3 kelas yaitu kelas tidak rawan dengn
luas wilayah 8284,32 Ha dengan persentase yaitu 50.70 %, kelas rawan dengan luas wilayah
3368,61 Ha dengan presentase yaitu 20.62 % dan kelas sangat rawan dengan luas wilayah 4686,93
Ha dengan presentase yaitu 28.68 %.
Abstract
[Mapping of flood - prone areas in the district of east Kupang, Regency of Kupang East Nusa
Tenggara Province using application of remote sensing and geographic information system] has
been done. The research method such as making a rainfall map, a land cover Map, and making a
slope class Map. The results of research showed that flood vulnerability level in east Kupang district
became three vulnerability classes: Class with an area not prone to flooding 8284.32 Ha (50.70 %),
class with an area rather prone to flooding 3368.61 Ha (20.62 %) and class with an area very prone
to flooding 72.912,96 Ha (28.68 %)
PENDAHULUAN
Bencana banjir merupakan kejadian alam Salah satu upaya meminimalkan dampak
yang sulit diduga karena datang secara tiba-tiba negatif bencana banjir yaitu dengan tersedianya
dengan periodisitas yang tidak menentu, kecuali peta daerah rawan banjir, yang dapat dipakai
daerah-daerah yang sudah menjadi langganan untuk perencanaan pengendalian dan
terjadinya banjir tahunan. Secara umum banjir penanggulangan dini (early warning system).
adalah peristiwa dimana daratan yang biasanya Sistem informasi geografis (SIG) merupakan
kering menjadi tergenang oleh air. Hal ini salah satu metode yang tepat dalam pemetaan
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan daerah rawan banjir untuk suatu cakupan daerah
kondisi topografi wilayah yang rendah hingga yang luas dengan waktu yang relatif singkat [2].
cekungan. Terjadinya bencana banjir Karena banjir terjadi setiap musim hujan
juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan dan cakupan wilayahnya pun telah melebar,
infiltrasi tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak hanya terjadi pada daerah yang biasa
tidak mampu lagi menyerap air. Selain itu terkena banjir, tetapi juga daerah sekitarnya.
terjadinya banjir dapat disebabkan oleh Oleh karena itu, diperlukan pemetaan daerah
limpasan air permukaan (runoff) yang meluap rawan banjir untuk mengurangi resiko adanya
dan volumenya melebihi kapasitas pengairan banjir. Pemetaan daerah rawan banjir dapat
sistem drainase atau sistem aliran sungai [1]. diidentifikasi secara cepat melalui sistem
73
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 2 – Agustus 2018
informasi geografi dengan menggunakan daerah, topografi, dan sifat hujan. Intensitas
metode tumpang susun atau “overlay” terhadap curah hujan biasanya dinyatakan oleh jumlah
parameter-parameter banjir, seperti infiltrasi curah hujan dalam satuan waktu dan disebut
tanah, curah hujan, kemiringan lereng dan intensitas curah hujan. Biasanya satuan yang
penggunaan lahan. Melalui sistem informasi digunakan adalah mm/jam. Jadi intensitas
geografi diharapkan akan mempermudah curah hujan berarti jumlah presipitasi atau
penyajian informasi spasial khususnya yang curah hujan dalam waktu relatih singkat.
terkait dengan penentuan tingkat kerawanan
banjir serta dapat menganalisis dan Penutupan Lahan
memperoleh informasi baru dalam Penutupan lahan adalah aktivitas manusia
mengidentifikasi daerah-daerah yang sering atas lahan, yang ditunjukkan dengan adanya
menjadi sasaran banjir. Berdasarkan uraian bentuk manusia seperti pemukiman dan
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan sebagainya. Penutupan lahan atau pengunaan
penelitian dengan judul “Pemetaan Daerah lahan penting untuk diketahui. Informasi
Rawan Banjir dengan Penginderaan Jauh tentang penggunaan lahan dapat digunakan
dan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan untuk mengetahui penyebab bertambahnya
Kupang timur Kabupaten Kupang Provinsi volume banjir dan daerah yang terlanda banjir,
Nusa Tenggara Timur”. dalam hal ini konversi lahan dari pertanian ke
non pertanian, khususnya yang kedap air bisa
TINJAUAN PUSTAKA merubah besarnya koefisien run-off.
Banjir Sedangkan informasi tentang penutupan lahan
Banjir adalah peristiwa dimana daratan dapat digunakan untuk mengetahui daerah
yang biasanya kering menjadi tergenang air resapan air sehingga diperoleh penyebab
yang disebabkan oleh tingginya curah hujan bertambahnya volume banjir dan daerah yang
dan topografi wilayah berupa dataran rendah terlanda banjir.
hingga cekung ataupun kemampuan infiltrasi
tanah rendah sehingga tanah tidak mampu Jenis Tanah
menyerap air. Selain itu banjir Jenis tanah merupakan faktor yang penting
didefinisikan sebagai luapan air sungai akibat untuk menentukan daerah rawan banjir. Besar
ketidakmampuan sungai menampung air. kecilnya tingkat bahaya erosi ditentukan oleh
Curah Hujan jenis tanah tersebut. Tingkat bahaya erosi
Presipitasi (hujan) merupakan salah satu menjadi lebih besar apabila jenis tanah
komponen hidrologi yang paling penting. tersebut mempunyai formasi kemiringan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya cairan (air) lereng besar. Demikian pula struktur vegetasi
dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan penutup tanah yang bertingkat-tingkat dapat
merupakan salah satu komponen input dalam menurunkan bahaya erosi daripada alahan
suatu proses dan menjdi faktor pengontrol yang dengan dominasi vegetasi pohon yang tidak
mudah diamati dalam siklus hidrologi pada atau kurang disertai serasah dan tumbuhan
suatu kawasan (DAS). bawah [3].
Hujan yang terjadi secara merata diseluruh
kawasan yang luas hanya bersifat setempat. Kemiringan Lereng
Hujan bersifat setempat artinya ketebalan Kemiringan lereng mempengaruhi jumlah
hujan yang diukur dari suatu pos hujan belum dan kecepatan limpasan permukaan, drainase
tentu dapat mewakili hujan untuk kawasan permukaan, penggunaan lahan dan erosi.
yang lebih luas kecuali hanya untuk lokasi Diasumsikan semakin landai kemiringan
disekitar pos hujan. Peluang hujan pada lerengnya, maka aliran limpasan permukaan
intensitas tertentu dari suatu lokasi yang lain akan menjadi lambat dan kemungkinan
dapat berbeda-beda. Sejauh mana curah hujan terjadinya genangan atau banjir menjadi besar,
yang diukur dari suatu pos hujan dapat sedangkan semakin curam kemiringan lereng
mewakili karakteristik hujan untuk daerah yang akan menyebabkan aliran limpasan permukaan
luas. Hal ini tergantung pada berbagai fungsi menjadi cepat sehingga air hujan yang jatuh
yakni jarak pos hujan itu sampai titik tengah akan langsung dialirkan dan tidak menggenagi
kawasan yang dihitung curah hujannya, luas
74
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 2 – Agustus 2018
daerah tersebut, sehingga resiko banjir menjadi dan manipulasi database. Database tersebut
kecil [4]. merupakan data-data yang tersimpan dalam
file-file Sistem Informasi Geografi yang
Sistem Peringatan Dini mengendalikan komputer untuk mengolah,
Sistem peringatan dini digunakan untuk menyajikan dan menyimpan informasi,
memberikan informasi tentang sesuatu hal yang sehingga data - data yang berupa grafis maupun
akan terjadi, agar bisa memberikan peringatan atribut dapat di import ke data digital. SIG
sedini mungkin untuk menghindari atau sebagai sarana dalam pengelolahan data spasial
meminimalkan akibat yang akan ditimbulkan. merupakan hal yang penting dalam pengolaan
Sistem peringatan dini banjir sangat penting, lingkungan dan pemetaan hasil dari sumberdaya
karena: (1) intensitas dan keragaman hujan alam, dan sebagainya.
menurut ruang dan waktu sangat tinggi Basis data SIG adalah kumpulan data
sehingga banjir bisa terjadi secara tiba- tiba, yang saling berkaitan, yang diperlukan dalam
(2) hujan besar umumnya terjadi dari sore SIG, baik data spasial maupun non spasial. Tipe
sampai malam hari. Sistem penyampaian basis data ada dua macam yaitu basis data
peringatan dini tentang banjir kepada spasial dan non spasial. Basis data spasial
masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai adalah data yang dapat diamati atau
peralatan komunikasi seperti telepon, radio diidentifikasi di lapangan, yang berkaitan data
dan televisi [5]. di permukaan maupun di dalam bumi. Data ini
dapat diukur atau ditentukan oleh besaran
Penginderaan Jauh lintang dan bujur atau oleh sistem koordinat lain
Penginderaan Jauh secara umum (termasuk peta, foto udara, citra satelit). Data
didefinisikan sebagai ilmu, teknik, seni untuk spasial ada tiga macam yaitu: titik, garis, dan
memperoleh informasi atau data mengenai poligon (daerah), yang diorganisasikan dalam
kondisi fisik suatu benda atau obyek, target, bentuk lapis-lapis (layer) peta. Sedangkan basis
sasaran maupun daerah dan fenomena tanpa data non spasial adalah data yang melengkapi
menyentuh atau kontak langsung dengan benda keterangan data spasial, keterangan
atau target tersebut. Penginderaan jauh dapat kenampakan data baik statistik, numerik,
digunakan untuk pemantauan bencana selama maupun deskriptif dengan tampilan tabular,
kejadian bencana berlangsung, dapat digunakan diagram maupun tekstual [8].
untuk peta situasi baru, update database untuk
rekonstruksi wilayah, dan juga dapat membantu Lokasi dan Waktu Penelitian
untuk pencegahan dini bencana dan pemetaan Tempat dan Waktu
distribusi spasial [6]. Penelitian ini dimulai dari bulan juni
2016 sampai dengan bulan Desember 2016
Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan lokasi penelitian di Kecamatan Kupang
Sistem Informasi Geografi merupakan Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa
sistem informasi yang mendasarkan pada kerja Tenggara Timur
dasar komputer yang mampu memasukan,
mengelola, memberi dan mengambil kembali, Alat dan Bahan
memanipulasi dan analisis data dan memberi Alat yang digunakan 1 Set laptop
uraian [7]. TOSHIBA (spek: prosesor 1,80 Ghz, memory
Pemanfaatan SIG telah berkembang 2,00 GB dan system tipe 32 – bit operating
meliputi berbagai bidang dan aktivitas. SIG system), software SAGA GIS dan Surfer-10
sebagai alat bagi peneliti dan pengambil Bahan-bahan yang diperlukan dalam
keputusan untuk memecahkan masalah, penelitian ini antara lain:
menentukan pilihan atau Kebijakan Melalui 1. Peta Curah Hujan daerah penelitian
Metode Analisis keruangan diperoleh dari BMKG.
dengan memanfaatkan komputer. SIG member 2. Peta Digital Elevation Model (DEM)
ikan kemudahan dalam kompleksitas data, daerah penelitian diperoleh dari data Shuttle
seperti ditunjukan kebutuhan alat dan hasil Radar Topography Mission (SRTM).
manipulasi data dalam satu ruang kerja antara 3. Citra landsat diperoleh dari U.S. Geological
lain overlay, buffering, perencanaan gambar, Survey.
75
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 2 – Agustus 2018
76
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 2 – Agustus 2018
wilayah tanah kosong dengan nilai 2782,62 Ha, tersebut kemudian diklasifikasi untuk
wilayah padang rumput dengan nilai 6429,78 memperoleh peta kerawanan banjir.
Ha dan wilayah kawasan Hutan dengan nilai Berdasarkan gambar 4.4 tingkat kerawanan
2358,54 Ha. banjir kecamatan kupang timur kabupaten
Ada beberapa wilayah didominasi oleh kupang dibagi dalam 3 bagian yaitu kelas tidak
tanah kosong dan padang rumput, maka rawan, kelas rawan dan kelas sangat rawan.
kemungkinan untuk daerah tersebut terjadi Untuk kelas sangat rawan dengan luas 4686,93
banjir akan semakin besar sedangkan daerah Ha, untuk kelas rawan dengan luas 3368,61 Ha
yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan akan dan untuk kelas tidak rawan dengan luas
sulit mengalirkan air limpasan. Hal ini 8284,32 Ha. Desa Tanah Putih, desa Oesao,
disebabkan besarnya kapasitas serapan air oleh desa Oefafi dan sebagian besar kel. Tuatuka
pepohonan dan lambatnya air limpasan memiliki wilayah yang sangat rawan. Karena di
mengalir disebabkan tertahan oleh akar dan daerah tersebut tutupan lahannya berupa tanah
batang pohon, sehingga kemungkinan banjir kosong dan padang rumput serta curah hujan
lebih kecil daripada daerah yang tidak ditanami yang tinggi dan kemiringan
oleh vegetasi. lereng yang datar dan landai sehingga merupak
an wilayah yang sangat rawan terhadap banjir.
Peta kemiringan Lereng wilayah yang tidak ditumbuhi pohon atau
vegetasi akan sangat mudah mengalirkan air
Peta kemiringan lereng Kecamatan limpasan. Hal itu karena kecilnya kapasitas
Kupang Timur kabupaten Kupang dibuat serapan air sehingga kemungkinan banjir
berdasarkan peta DEM (Digital Elevation semakin besar. Untuk daerah yang sangat
Model) Timor Barat. Kemudian dilakukan rawan, rawan dan tidak rawan dapat dilihat pada
pemotongan untuk membatasi lokasi penelitian gambar 4.4 di bawah ini.
dan pengklasifikasikan kelas lereng.
kelas kemiringan lereng terbagi dalam
4 kelas yaitu Datar, Landai, Curam dan sangat
curam. Wilayah kecamatan kupang timur
merupakan daerah yang datar dengan luas
11421,36 ha, wilayah landai dengan luas
3636,81 ha, wilayah curam dengan luas
1279,17 dan sangat curam dengan luas 6,75.
semakin landai kemiringan lerengnya, maka
aliran limpasan permukaan akan menjadi
lambat dan kemungkinan terjadinya genangan
atau banjir menjadi besar, sedangkan semakin
curam kemiringan lereng akan menyebabkan
aliran limpasan permukaan menjadi cepat Gambar 4.3 Peta kemiringan lereng
sehingga air hujan yang jatuh akan langsung hasil Analisis SAGA
dialirkan dan tidak menggenagi daerah Sebagian wilayah kecamatan Kupang
tersebut, sehingga resiko banjir menjadi kecil. Timur merupakan wilayah yang rawan (20,62
Sebagian wilayah desa oelatimo berada %) dan sangat rawan (28,68 %) terhadap banjir
di wilayah yang sangat curam sedangakan karena memiliki curah hujan yang tinggi dan
sebagian wilayah yang berada dalam wilayah tutupan lahan berupa tanah kosong dan padang
yang curam diantaranya desa oefafi dan kel rumput serta kemiringan lereng yang datar dan
tuatuka. landai sehingga sangat rawan terhadap banjir.
Peta Rawan banjir Wilayah tersebut antara lain desa tanah putih,
Peta rawan banjir didapatkan dengan desa Oefafi, desa Oesao dan sebagian kel
penggabungan 3 parameter penyebab banjir Tuatuka.
yaitu peta tutupan lahan, peta curah hujan dan Secara umum banjir adalah peristiwa
peta kemiringan lereng. Parameter-parameter dimana daratan yang biasanya kering menjadi
tersebut dioverlay dan dikalkulasi untuk tergenang oleh air. Hal ini disebabkan oleh
menghasilkan peta baru. Peta hasil gabungan
78
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 2 – Agustus 2018
79