Abstrak
Lokasi penelitian berada di Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah arahan peruntukan lahan permukiman yang sudah ada di lokasi
penelitian sudah sesuai dengan kriteria - kriteria peruntukan lahanya berdasarkan pendekatan geomorfology. Adapun
metode analisis yang digunakan ialah metode Proses Hirarki Analitik (AHP), yang digunakan untuk mencari nilai
bobot dari parameter litologi, morfologi, kemiringan lereng, tingkat kebasahan lahan, dan tingkat tutupan lahan. serta
menggunakan penentuan klasifikasi kesesuaian lahan menurut FAO 1976 untuk kategori sub-kelas. Hasilnya terdapat
3 kelas wilayah di daerah penelitian yaitu lahan sesuai, merupakan daerah yang memilki tingkat kemampuan lahan
tinggi dan baik untuk dibangun atau dikembangkan lahan pemukiman, lahan sesuai bersyarat merupakan daerah yang
memilki tingkat kemampuan sedang atau kurang untuk dikembangkan sebagai lahan pemukiman, lahan tidak sesuai
merupakan daerah yang memilki tingkat kemampuan lahan yang buruk untuk dikembangkan sebagai lahan
pemukiman.
Abstract
The research location is in Bukit Pinang Village, Samarinda Ulu District, Samarinda City, East Kalimantan. This
study aims to analyze whether the direction of residential land designation that already exists in the research location
is in accordance with the land designation criteria based on the geomorphological approach. The analytical method
used is the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, which is used to find the weight value of the parameters of
lithology, morphology, slope, soil wetness, and land cover level. and using the land suitability classification
determination according to FAO 1976 for sub-class categories. The result is that there are 3 classes of areas in the
research area, namely suitable land, which is an area that has a high level of land capability and is good for being
built or developed for residential land, land according to condition conditions is an area that has a moderate level of
ability or less to be developed as residential land, land is not suitable is an area that has a poor level of land
capability to be developed as residential land.
23
Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol. 3 No. 1, hal. 23-32, Juli 2020
Teknik Geologi Universitas Mulawarman
dapat berupa buku-buku, jurnal, skripsi yang Tabel 4. Klasifikasi penutupan lahan
berkaitan dengan penelitian ini serta Parameter Skor
menggunakan peta geologi regional dan peta Kerapatan tajuk lebat 1
24
Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol. 3 No. 1, hal. 23-32, Juli 2020
Teknik Geologi Universitas Mulawarman
26
Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol. 3 No. 1, hal. 23-32, Juli 2020
Teknik Geologi Universitas Mulawarman
Parameter Morfologi
Relief morfologi permukaan akan sangat Gambar 5. Peta kemiringan lereng
menentukan pemanfaatannya dalam tata guna
lahan dan akan berkaitan dengan faktor Parameter Tutupan Lahan
ekonomi jika ingin membangun suatu Daerah penelitian memiliki tiga kelas
infrastruktur tertentu. Data morfologi ini tutupan lahan yang dapat dilihat di dalam peta
mengacu pada peta geomorfologi yang tutupan lahan daerah penelitian, yaitu kerapatan
diperoleh dari pengamatan peta kontur dan tajuk lebat, kerapatan tajuk sedang dan
pengamatan langsung di lapangan. Satuan kerapatan tajuk jarang. Kerapatan tajuk lebat
Lembah Homoklin merupakan satuan memiliki nilai skor terendah, kerapatan tajuk
geomorfologi dengan nilai yang paling tinggi sedang memiliki skor menengah dan kerapatan
karena reliefnya yang datar akan memudahkan tajuk jarang memiliki nilai skor tertinggi.
dalam proses pembangunan wilayah dan
pembangunan infrastruktur. Satuan Perbukitan
Homoklin dan Satuan Perbukitan sinklin
memiliki nilai terendah karena relief
morfologinya yang cenderung kasar dan sedikit
bergelombang.
28
Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol. 3 No. 1, hal. 23-32, Juli 2020
Teknik Geologi Universitas Mulawarman
Julian, Kuasa Agra. 2018. IDENTIFIKASI Pramudito, Adhi. 2011. Geologi dan Peta
PETROLEUM SYSTEM CEKUNGAN Kerentanan Longsor dengan
KUTAI KALIMANTAN TIMUR, menggunakan Proses Hirarki Analitik di
MENGGUNAKAN PARAMETER daerah Kertasari dan sekitarnya,
COHERENCY Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa
"Rho VARIANCE PROCESSING" PADA DATA Barat. Bandung: Institut Teknologi
MAGNETOTELLURIC DAN DATA Bandung.
GAYA BERAT.Skripsi tidak diterbitkan. Raharjo, Puguh Dwi dkk. 2014. Penggunaan
Lampung: UNIVERSITAS LAMPUNG Model Analytical Hierarchy Process
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN untuk Penentuan Potensi Ancaman
TEKNIK GEOFISIKA. Longsor Secara Spasial. UPT Balai
Jamil, Dzulfikar Habibi. 2013. Deteksi Potensi Informasi Konservasi Kebumian
Kekeringan Berbasis Pengindraan Jauh Karangsambung LIPI.
dan Sistem Informasi Geografis di Raharjo, Puguh Dwi. 2013. PENGGUNAAN
Kabupaten Klaten. Skripsi tidak DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM
diterbitkan. Semarang. FAKULTAS ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL
ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PROSES FLUVIAL DI WILAYAH
NEGERI SEMARANG KARANGSAMBUNG. Semarang:
Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996, Sandi Universitas Negeri Semarang.
Stratigrafi Indonesia, IAGI, Jakarta Rauf, S dkk. 2018. Analisis Tata Guna Lahan di
Tondobala, Linda. 2011. PEMAHAMAN Kabupaten Soppeng Berbasis GIS
TENTANG KAWASAN RAWAN Menggunakan Citra Sentinel 2. Jurnal
BENCANA DAN TINJAUAN Penelitian Teknik Sipil. Makasar.
TERHADAP KEBIJAKAN DAN Universitas Hasanuddin
PERATURAN TERKAIT. Jurnal Sabua Rose, R., Hartono, P., 1978, Geological
Vol.3, No.1: 58-63, Mei 2011 ISSN Evolution Of The Tertiary Kutei-Melawi
2085-7020. Manado. Jurusan Arsitektur Basin Kalimantan Indonesia, Proceeding
Fakultas Teknik Universitas Sam of the Indonesian Petroleum Association,
Ratulangi. 7th Annual Convention, Jakarta,
Merata, Nandian dan Raharjo Dwi Puguh. 2012. Indonesia
Analisis Lahan untuk pengembangan Sudipta, Ketut, G.I, Dkk. 2008. MODEL
Pemukiman (studi kasus daerah Wado PENGGUNAAN LAHAN UNTUK
dan sekitarnya). Prosiding Pemaparan BANGUNAN DI WILAYAH
Hasil Penelitian Pusat Penelitian PERKOTAAN PROVINSI BALI. Jurnal
Geoteknologi LIPI - 2012 ISBN: 978- Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2, Juli
979-8636-19-6. Kebumen: LIPI. 2008. Denpasar: Fakultas Teknik,
Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi edisi Universitas Udayana.
pertama. Bogor. Pakuan University Press Sukiyah, Emi. 2107. SISTEM INFORMASI
Nugrahardi, Harris. 2011. GEOLOGI DAN GEOGRAFIS Konsep dan aplikasinya
ANALISIS GEOMORFOLOGI DAERAH dalam analisis geomorfologi kuantitatif.
DESA JEMASIH DAN SEKITARNYA, Bandung: Unpad Press.
KABUPATEN BREBES, JAWA Supriatna S., Sukardi R., Rustandi E., 1995,
TENGAH: APLIKASINYA UNTUK Peta Geologi Lembar Samarinda,
TATA GUNA LAHAN PEMUKIMAN. Kalimantan, Pusat Penelitian dan
Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Pengembangan Geologi, Bandung,
Institut Teknologi Bandung. Indonesia.
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Tondobala, Linda. 2011. Pemahaman Tentang
REPUBLIK INDONESIA NOMOR Kawasan Rawan Bencana dan Tin}auan
P.12/Menhut-II/2012 terhadap Kebi}aksanaan dan Peraturan
Pradana, Septian Ade. 2019. ANALISIS Terkait. Jurnal Sabua Vol.3, No.1: 58-63,
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Mei 2011 ISSN 2085-7020. Manado.
DENGAN METODE ANALISIS Universitas Sam Ratulangi Manado.
GRANULOMETRI DAERAH TANAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK
MERAH KOTA SAMARINDA PROVINSI INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992
KALIMANTAN TIMUR. Skripsi tidak TENTANG PERUMAHAN DAN
diterbitkan. Samarinda: Universitas PERMUKIMAN.
Mulawarman. UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Prahasta, Eddy. 2001. Sistem Informasi INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
Geografi. Bandung: Nova. 2007 TENTANG
PENANGGULANGAN BENCANA
31
Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol. 3 No. 1, hal. 23-32, Juli 2020
Teknik Geologi Universitas Mulawarman
32
Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol. 3 No. 1, hal. 23-32, Juli 2020
Teknik Geologi Universitas Mulawarman
33