Anda di halaman 1dari 10

32

BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian


Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan
lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur yang ada.
Studi Pustaka

Persiapan Dan Pengesetan Mesin

Tidak
Kondisi
Baik

Persiapan Pengujian

Pemasangan Alat Ukur

Pemasangan Sensor O2
Dan Emisi Gas Buang

Pelaksanaan Pengujian

Pengujian Dengan Pengujian Dengan Pengujian Dengan Pengujian Dengan


Premium Pertamax Plus Gas Elpiji Blue Gaz

Pengumpulan Data

Pengolahan Data Dan Pembahasan

Kesimpulan Dan
Saran
Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian.

PENGUJIAN DENGAN PENGUJIAN TANPA


BROQUET BROQUET
33

Keterangan diagram alir metodologi pengujian:


a. Studi Pustaka: pembuatan proposal Tugas Akhir, mencari literatur dan bahan
penunjang untuk Tugas Akhir.
b. Persiapan dan Pengesetan Mesin Uji: mempersiapkan mesin uji (mesin Honda Supra
X 125cc Helm In) untuk melakukan pengujian, setelah melakukan persiapan dan
pemeriksaan, selanjutnya melakukan pengesetan pada mesin yang akan diuji.
c. Kondisi Mesin Baik: setelah melakukan pengesetan, mesin dihidupkan dan dianalisa
apakah mesin tersebut dalam kondisi baik atau tidak, jika tidak maka perlu diadakan
servis pada mesin uji kemudian kembali ke tahap persiapan.
d. Persiapan Pengujian: komponen utama untuk melakukan pengujian dipersiapkan,
yaitu menyiapkan stargas analyzer, memasang sensor O2 dan gas buang,
pemasangan tachometer, pemasangan thermocouple dan pemasangan anemometer
sedangkan komponen lainnya adalah pemasangan gelas ukur dan bahan bakar.
e. Pelaksanaan Pengujian: Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan
pengujian terhadap mesin dengan bahan bakar premium dengan rpm awal 7000
kemudian dilakukan pengereman hingga mencapai dengan rpm 6000, 5000, 4000
dan 3000.
f. Pengujian ini diulangi lagi dengan bahan bakar Pertamax Plus, Gas Elpiji 3 Kg dan
Blue Gaz.
g. Pengambilan Data: mengambil data dari gas buang yang ditampilkan pada display
gas analyzer.
h. Pengolahan Data dan Pembahasan: mengolah data dari hasil pengujian dan
membahasnya disertai dengan referensi dari literatur dan buku-buku pendukung.
i. Kesimpulan dan Saran: mengambil kesimpulan dari keseluruhan proses pengujian
dan memberikan saran yang dibutuhkan untuk melengkapi kekurangan pada
pengujian yang telah dilakukan.

3.2 Skema dan Deskripsi Alat Uji


Alat pengujian terdiri dari mesin uji dan alat ukur lainnya. Susunan alat uji tampak
pada skema gambar 3.2:

13
34

17

16

Gambar 3.2. Skema pemasangan alat uji.

Keterangan:
1. Load Display 10. Blower
2. Load Cell 11. Alat ukur konsumsi udara
3. Panjang lengan 12. Karburator
4. Prony brake 13. Tabung gas
5. Gear bekakang 14. Buret
6. Rantai penghubung 15. Stargas
7. Gear depan 16. Display Pulse Meter
8. Knalpot 17. Display temperature controller
9. Mesin uji

Jalur bahan bakar


Jalur udara masuk
Jalur udara pendingin
Kabel penghubung display
3.2.1 Mesin Uji
Mesin yang digunakan dalam pengujian ini adalah mesin sepeda motor 4
langkah dengan spesifikasi teknis sebagai berikut:
Panjang X lebar X tinggi : 1.932 x 711 x 1.092 mm
35

Jarak Sumbu Roda : 1.258 mm


Berat kosong : 107 kg
Tipe rangka : Tulang punggung
Rem depan : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Rem belakang : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Tipe mesin : 4 langkah SOHC
Diameter x langkah : 52.4 x 57.9 mm
Volume langkah : 124.8 cc
Perbandingan Kompresi : 9.3 :1
Daya Maksimum : 9.6 PS / 7.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.08 kgf.m / 5.500 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 0.7 liter pada penggantian periodik
Kopling Otomatis : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah
Gigi Transmsi : 4 kecepatan rotari / bertautan tetap
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4-N (rotari)
Aki : MF 12 V - 3.0 Ah
Busi : ND U20EPR9, NGK CPR6EA-9
Sistem Pengapian : DC-CDI, Battery

Gambar 3.3. Mesin uji.

3.2.2 Alat Uji Gas Buang


Instrumen ini didesain untuk mengukur CO, CO2, HC, O2 dan lambda.
Spesifikasi alat uji gas buang:
Merk : Stargas
36

Model : 898
Jenis : Multigas Tester dengan infra merah
Negara pembuat : Itali
Tahun produksi : 2000
Jangkauan pengukuran
- CO :0 15,00 % Vol res 0,001
- CO2 :0 20,00 % Vol res 0,01
- HC :0 30000 ppm vol res 1
- O2 :0 25,00 % Vol res 0,01
- NOx :0 5000 ppm Vol res 1
- Lambda : 0,5 2,000 [-] res 0,001
- Temp. operasi :5 40C
Hisapan gas yang dites : 10 L/menit
Waktu respons : < 10 detik ( untuk panjang probe 3 m)
Dimensi : 400 x 180 x 450 mm
Berat : 8,6 kg
Waktu pemanasan : maksimal 15 menit
Sumber tegangan : 110/220/240 V, max power 70 W
Tes kebocoran dan kalibrasi otomatis.
Prinsip Kerja Infra Red Gas Analyzer:
Gas Analyzer akan menganalisa kandungan gas buang dan menghitung
campuran udara-bahan bakar (lambda). Gas buang diukur dengan memasukkan probe
ke dalam gas buang kendaraan. Gas buang yang dianalisa telah dipisahkan dari
kandungan airnya melalui saringan kondensasi yang lalu diteruskan ke sel pengukuran.
Pemancar akan menghasilkan sinar infra merah yang dikirim melalui filter optis
ke penerima sinar infra merah untuk menganalisa kandungan gas buang berupa CO, HC,
CO2, yang lalu diteruskan ke amplifier dan selanjutnya ditampilkan di display. Gas yang
terdapat pada sel ukur akan menyerap sinar infra merah dengan panjang gelombang
yang berbeda tergantung dari masing-masing konsentrasi gas. Gas H2, N2, dan O2
(memiliki nomor atom yang sama) akan membentuk komposisi molekul dan tidak
37

menyerap sinar infra merah. Sehingga pengukuran ketiga komponen tersebut melalui
sensor kimia. Stargas 898 dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini.

Gambar 3.4. Display gas analyzer stargas mod 898.

3.2.3 Gelas ukur


Digunakan untuk menghitung volume bahan bakar yang dikonsumsi oleh
mesin uji selama pengujian. Pemakaian bahan bakar dihitung berdasarkan waktu
pengujian selama 2 menit. Gelas ukur yang digunakan disini adalah gelas ukur dengan
kapasitas 50 ml dengan skala terkecil 1 ml. Prinsip kerjanya adalah pada waktu pedal
rem ditekan dan menunjukkan putaran mesin yang diinginkan maka mulai dihitung
pemakaian bahan bakarnya selama 2 menit. Gelas ukur dapat dilihat pada gambar 3.4
dibawah ini.

Gambar 3.5. Gelas ukur.


3.2.4 Stopwatch
Alat pencatat waktu disini digunakan untuk mengukur waktu konsumsi bahan
bakar. Stopwach memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut :
38

1. Stopwatch Yamako : range 0 s/d 30 menit


2. Ketelitian : 0,01 detik

Gambar 3.6. Stopwatch.

3.2.5 Blower
Blower berfungsi untuk membantu pendinginan pada mesin selama proses
pengujian.

Gambar 3.7. Blower.

3.2.6 Anemometer
39

Anemometer adalah salah satu alat untuk mengukur kecepatan fluida dalam hal
ini udara. Anemometer ini berfungsi untuk mengukur kecepatan udara yang di hisap
oleh karburator.

Gambar 3.8. Anemometer.

3.2.7 Neraca Timbangan


Timbangan ini berguna untuk menimbang berat dari gas elpiji 3 Kg dan blue gaz
yang dikonsumsi selama pengujian.

Gambar 3.9. Timbangan.

3.3 Prosedur Pengujian


3.3.1 Persiapan pengujian
Sebelum melakukan pengujian ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar pada
saat pengujian tidak mengalami gangguan maupan kecelakaan kerja. Hal-hal yang harus
40

diperhatikan adalah penyetelan dan pengecekan mesin uji, adapun yang harus dilakukan
sebelum pengujian adalah sebagai berikut:
a. Persiapan bahan bakar
Sebelum dilakukan pengujian bahan bakar perlu disiapkan. Harus dipisahkan dan
ditaruh pada tempat yang jauh dari pemicu api. Bahan bakar yang perlu disiapkan
adalah premium, pertamax plus, gas elpiji 3 Kg dan blue gaz.
b. Memeriksa pelumas mesin, baik secara
kuantitas maupun secara kualitas.
c. Memeriksa kondisi mesin uji, penyetelan
karburator dan pembersihan seluruh sistem bahan bakar dan
pengapian.
d. Memasang semua alat uji.
e. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan selama
pengujian.
f. Menyalakan blower yang digunakan untuk
mendinginkan mesin.
g. Memeriksa semua selang bahan bakar dan
memastikan tidak terdapat kebocoran untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.

3.3.2 Langkah Pengujian


Mesin yang akan diukur emisi gas buangnya diletakkan pada lingkungan
terbuka. Pengujian dilakukan dengan metode mengubah bukaan throttle valve pada
karburator sesuai putaran mesin yang diinginkan.
Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
1. Menghidupkan mesin selama 10 menit sebagai pemanasan untuk mencapai
kondisi kerja yang diinginkan. Dalam kondisi ini mesin tidak terbebani sama sekali.
2. Memasukkan probe sensor gas analyzer pada ujung saluran buang (knalpot)
dari mesin uji.
3. Memasukkan persneling / transmisi pada posisi gigi 4 lalu mulai membuka
throltle gas.
41

4. Ketika putaran maksimum untuk bukaan throltle gas 7000 rpm tanpa
pembebanan telah tercapai, catat data emisi gas buang CO, CO2, HC, O2 dan lambda
yang ditampilkan pada display Gas Analyzer Stargas Mod 898.
5. Lakukan pengereman hingga mencapai 6000 rpm tunggu selama 1 menit,
catat data emisi yang tampil pada display. Ulangi langkah ini dari 7000 rpm ke 6000
rpm, 5000 rpm, 4000 rpm dan 3000 rpm.
6. Melakukan pengukuran konsumsi bahan bakar. Dengan cara:
Mulai dengan menghidupkan timer stopwatch selama 2 menit.
Catat konsumsi bahan bakar yang terpakai selama 2 menit yang
terlihat dari gelas ukur di setiap putaran mesin 7000, 6000, 5000, 4000 dan 3000
rpm.
7. Mematikan mesin sampai steady sekitar 5-15 menit.

Prosedur yang sama seperti di atas dilakukan untuk masing-masing bahan bakar
dimulai tanpa pembebanan dari 7000 rpm dan dilakukan beban pengereman hingga
putaran mesinnya turun setiap kelipatan 1000 rpm sampai pada putaran terendah 3000
rpm.

Anda mungkin juga menyukai