Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN STERIL

Infus Glukosa

Oleh :

Kelompok 8

Maya Ismayani 31112092

Farmasi 3B

PRODI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2015
I. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempraktikan pembuatan sediaan steril injeksi
glucosa.
II. Dasar Teori
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan
steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta
sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup.
Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai kondisi
konotasi relatif, dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari
mikrorganisme hanya dapat diduga atas dapat proyeksi kinetis angka
kematian mikroba.
Untuk menghasilkan sediaan yang steril, kita memerlukan pengetahuan
tambahan selain pengetahuan tentang pembuatan bentuk sediaan, yaitu
adanya jaminan bahwa selama produksi dan setelah produksi, sediaan bebas
dari cemaran mikroba. Bentuk sediaan steril bisa bebagai bentuk, yaitu cair,
padat, atau semipadat. Proses pembuatannya pun sama dengan sediaan
nonsteril. Salah satu contoh sediaan steril yang dimaksud yakni infus.
Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang
bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan
yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan
melalui kulit atau membran mukosa kebagian dalam tubuh. Karena sediaan
mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni
membran kulit dan mukosa, sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi
mikroba dan dari komponen toksik dan harus mempunyai tingkat kemurniaan
tinggi dan luar biasa. Semua komponen dan proses yang terlibat dalam
penyediaan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan
semua jenis kontaminasi secara fisik, kimia atau mikrobiologi.
Infus merupakan larutan dalam jumlah yang besar terhitung mulai dari
10 mL yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan
peralatan yang cocok. Sediaan infus sangatlah penting, dari penggunaannya
ini semua infus sangat sering digunakan pada pasien-pasien di rumah sakit.
Infus ini berguna untuk menggantikan cairan-cairan tubuh yang
hilang karena disebabkan oleh kekurangan cairan akibat muntah, diare yang
berkepanjangan, sebagai penambah energi, serta pengganti makanan bila
seorang penderita penyakit tidak dapat lagi mengkonsumsi makanan seperti
biasanya.
Maka untuk mengganti makanan tersebut digunakan infus. Karena
di dalam sediaan infus terdapat zat-zat yang berfungsi sebagai kalorigenik
yang dapat menghasilkan energi, juga dapat menjaga kestabilan cairan dalam
tubuh.
Uraian Bahan
1. Glukosa (FI edisi III hal 268)
Nama Resmi : Glucosum
Sinonim : Glukosa
Pemerian : Hablur, tidak berwarna, serbuk hablur dan serbuk
granul, putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam
air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%)P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. NaCl ( FI edisi III hal 403 )
Nama Resmi : Natrii Chloridum
Sinonim : Natrium clorida
Pemerian : Hablur heksahedral, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan : Larut dalama 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol
P. sukar larut dalam etanol (95 %) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Aqua Pro Injeksi ( FI edisi III hal 97 )
Nama Resmi : Aqua Pro Injeksi
Sinonim : Air untuk injeksi
Pemerian : Keasaman, Kebasahan, Amonium, Besi, Tembaga,
Timbal, Kalsium, Klorida, Nitrat, Sulfat, zat
teroksidasi memenuhi syarat yang tertera pada aqua
destilata.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap. Jika dalam wadah
tertutup kapas berlemak harus digunakan dalam
waktu 3 hari setelah pembuatan.

III. Alat dan Bahan


A. Alat :
- Beaker glass - Spatel logam
- Corong - Batang pengaduk
- Kertas saring - Botol infus
- Kaca arloji - Termometer
B. Bahan :
- Glukosa
- Karbon
- NaCl
- Aqua pro injectionum
IV. Formula Lengkap
C. Glucosum 5%
D. NaCl 0,035 gram
E. Karbon 0,1 %
F. Aqua pro injection add 105 mL
G.

H. Perhitungan
I. Perhitungan Tonisitas :

0,52(tb .C )
J. W=
0,576

0,52(0,1 x 5)
K. W=
0,576

L. = 0,035 % (hipotonis)
M. Untuk membuat larutan tersebut isotonis ditambahkan NaCl 0,035 %
(g/100ml).
N.
O.
P. Penimbangan
Q. Penimbanga R. Satuan S. Volume
n Bahan Dasar Produksi

V. 50 ml untuk 6
T. U. 100 mL
ampul

W. Glukosa X. 5 g Y. mg

Z. NaCl AA. mg AB. mg

AC. Karbo AD. 100


AE.
n mg

AF.
V. Prosedur Kerja
AG.
AH.
AI.
Larutkan
AJ. glukosa Larutkan NaCl Kedua campuran
AK. dalam a.p.i dalam a.p.i tersebut
AL. dicampurkan
AM.
AN.
Larutan
AO. disaring Tambahkan Larutan
AP.
panas-panas dan karbon, ditambahkan a.p.i
AQ.pertamanya
filtrat dipanaskan dan ad 350ml, cek Ph
AR.
dibuang
0
diaduk (60-70 C 6
AS. selama 15 menit
AT.
AU.
Larutan kemudian diisikan Sterilisasi dalam autoklaf
AV.
kedalam botol infus dengan suhu 115-1160C
VI. Evaluasi Sediaan selama 30 menit
sebanyakdisterilkan
a. Sebelum 105ml

AW. AX. Jenis Evaluasi AY. Penilaian


N

AZ. BA. Penampilan fisik wadah BB.


1 Baik
BC. BD. Jumlah sediaan BE. Sesuai
2
BF. BG. Kejernihan sediaan BH. Baik
3
BI. BJ. Keseragaman volume BK. Seragam
4
BL. BM. pH BN. Sesuai
5
BO. BP.Brosur BQ. Terlampir
6
BR. BS.Kemasan BT. Terlampir
7
BU. BV. Etiket BW. Terlampir
9
BX.
b. Sesudah disterilkan
BY. BZ. Jenis Evaluasi CA. Penilaian
N

CB. CC. Penampilan fisik wadah CD.


1 Baik
CE. CF.Jumlah sediaan CG. Dua
2
CH. CI. Kejernihan sediaan CJ. Baik
3
CK. CL. Keseragaman volume CM. Seragam
4
CN. CO. pH CP. Sesuai
6
CQ. CR. Brosur CS. Terlampir
7
CT. CU. Kemasan CV. Terlampir
8
CW. CX. Etiket CY. Terlampir
9
CZ.
VII. Pembahasan
DA. Pada praktikum ini yaitu tentang pembuatan infusa glucosa 5%.
Glukosa merupakan suatu monosakarida yang dapat diberikan secara peroral
maupun intravena (sediaan infusa) sebagai treatment pada deplesi cairan dan
karbohidrat. Disamping itu glukosa juga dapat menurunkan metabolisme
lemak, mencegah ketonimia, mengatasi hipoglikemia dan diberikan secara oral
dalam tes toleransi glukosa sebagai diagnosa diabetes militus.
DB. Formulasi sediaan disusun berdasarkan zat aktif yang digunakan,
sehingga perlu diperhatikan ada tidaknya interaksi yang terjadi dengan zat
tambahkan yang digunakan agar obat atau sediaan yang digunakan secara
efektif dan dapat memenuhi syarat-syarat resmi. Sebelum dilakukan formulasi
sediaan infusa glukosa yang stabil, aman, efektif, dan aseptabel, terlebih dahulu
dilakukan praformulasi analisis sifat fisiko kimia bahan. Pada sediaan glukosa
pH yang stabil pada rentang 3,5-6,5, sedian yang dibuat pada praktikum ini
pHnya adalah 6, sehingga dapat dipastikan terjaga kestabilannya karena berada
pada rentang yang diinginkan. Tujuan utama pengaturan pH dalam sediaan
infus ini adalah untuk mempertinggi stabilitas obat, misalnya pada perubahan
warna, efek terapi optimal obat, menghindari kemungkinan terjadinya reaksi
dari obat tersebut, sehingga obat tersebut mempunyai aktivitas dan potensi.
Selain itu untuk mencegah terjadinya rangsangan atau rasa sakit ketika
disuntikkan. pH yang terlalu tinggi akan menyebabkan nekrosis jaringan,
sedangkan pH yang terlalu rendah menyebabkan rasa sakit jika disuntikkan.
DC. Volume yang dibuat pada infusa ini adalah 250 ml, volume sediaan
dilebihkan untuk mengantisipasi adanya volume yang hilang selama proses
pengisian dan pembuatan. Sedian infusa ini harus bersifat isotonis atau sedikit
hipertonis, karena jika hipotonis maka akan menyebabkan sel darah merah
menjadi pecah sehingga itu berbahaya. Selain itu, perlunya sediaan injeksi ini
dibuat isotonis ataupun sedikit hipertonis agar pada saat penyuntikan tidak
menimbulkan rasa nyeri. Untuk memperoleh kondisi larutan yang isotonis
ditambahkan NaCl. Dalam sediaan ini ditambahkan NaCl sebanyak 0,035 %
untuk mencapai keadaan yang isotonis. Pada pembuatan sediaan infus
intravena ini ditambahkan karbon aktif sebagai absorben. Diharapkan dengan
penambahan karbon aktif maka syarat sediaan infus, yaitu bebas pirogendapat
terpenuhi.
DD. Mekanisme karbon untuk menghilangkan pirogen adalah dengan
cara absorpsi. Absorpsi ialah pengumpulan zat terlarut dipermukaan media dan
merupakan jenis adhesi yang terjadi pada zat padat atau zat cair yang kontak
dengan zat lainnya. Selain untuk menghilangkan pirogen karbon ini digunakan
untuk menghilangkan bau, warna dan rasa air termasuk ion-ion logam berat.
Karena fenomena permukaan maka semakin luas permukaan kontak karbon
makin tinggilah efisiensi penyerapannya.
DE. Kemudian sediaan tersebut dipanaskan dengan suhu (60-70 0C) dan
sambil diaduk selama 15 menit. Setelah dipanaskan kemudian dilakukan
penyaringan, bertujuan untuk mencegah kemungkinan ikutnya partikel-partikel
asing kedalam sediaan infusa serta menyaring karbon aktif yang digunakan
sebagai absorben. Penyaringan dilakukan pada saat sediaan masih dalam
keadaan panas. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan kesulitan
dalam penyaringan karena terbentuknya koloid. Lalu setelah penyaringan
masukan kedalam 2 botol infus, masing-masing botol infus masukan sebanyak
105 mL, kemudian setelah dimasukkan semua lalu sterilisasikan kedalam
autoklap dengan suhu 115-1160C selama 30 menit. Setelah disterilisasikan
kemudian dievaluasi, pada sediaan kami berjumlah 2 botol infus dan sedian
tersebut jernih sama seperti sebelum disterilisasikan kemudian masukan dalam
kemasan.
DF.
VIII. Kesimpulan
DG. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
Tonisitas dari sediaan adalah 0,035%.
Fungsi dari penambhan zat-zat tambahan yaitu agar sediaan menjadi
isotonis dan bebas dari pirogen.
Hasil evaluasi menunjukkan hasil yang baik
DH.
IX. Daftar Pustaka
DI. Diktat penuntun praktikum teknologi sediaan steril farmasi STIKes BTH
Tasikmalaya

DJ. Anief, Moh. 2007. Farmasetika. Gajah Mada University Press.


Yogyakarta.

DK. Ansel, Howard. C. 1998. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV. UI
Press : Jakarta.

DL. Departemen Kesehatan RI, 1979. Jakarta Farmakope Indonesia


Edisi IV halaman 41. Jakarta

DM.

DN.
DO.
DP.

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Soal Try Ukai Nasional
    Soal Try Ukai Nasional
    Dokumen39 halaman
    Soal Try Ukai Nasional
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Fauziyah Ramadhan Firtasary
    Fauziyah Ramadhan Firtasary
    Dokumen9 halaman
    Fauziyah Ramadhan Firtasary
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Constantia Fenol Dan Dasar Salep
    Constantia Fenol Dan Dasar Salep
    Dokumen8 halaman
    Constantia Fenol Dan Dasar Salep
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Perkuliahan Biokimia 2014
    Kontrak Perkuliahan Biokimia 2014
    Dokumen4 halaman
    Kontrak Perkuliahan Biokimia 2014
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen22 halaman
    Vitamin
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Desi Astriani
    Desi Astriani
    Dokumen9 halaman
    Desi Astriani
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Acil
    BAB IV Acil
    Dokumen12 halaman
    BAB IV Acil
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Dokumen4 halaman
    Fitokimia
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Farter Deni
    Farter Deni
    Dokumen2 halaman
    Farter Deni
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Penentuan Tingkat Pencemaran Limbah Industri Tekstil
    Penentuan Tingkat Pencemaran Limbah Industri Tekstil
    Dokumen8 halaman
    Penentuan Tingkat Pencemaran Limbah Industri Tekstil
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Ucapan Terimakasih
    Kata Pengantar Ucapan Terimakasih
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar Ucapan Terimakasih
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Resume Agama
    Resume Agama
    Dokumen29 halaman
    Resume Agama
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Makalah Takwa
    Makalah Takwa
    Dokumen14 halaman
    Makalah Takwa
    mujib
    Belum ada peringkat
  • Makalah Lompat Jauh
    Makalah Lompat Jauh
    Dokumen14 halaman
    Makalah Lompat Jauh
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Makalah Lompat Jauh
    Makalah Lompat Jauh
    Dokumen14 halaman
    Makalah Lompat Jauh
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan Dari Sofi Klinik
    Pertanyaan Dari Sofi Klinik
    Dokumen3 halaman
    Pertanyaan Dari Sofi Klinik
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Kimdas Sistem Periodik
    Kimdas Sistem Periodik
    Dokumen13 halaman
    Kimdas Sistem Periodik
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Bikomia Karbohidrat
    Bikomia Karbohidrat
    Dokumen48 halaman
    Bikomia Karbohidrat
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • SUSPENSI
    SUSPENSI
    Dokumen55 halaman
    SUSPENSI
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Emulsi 1
    Emulsi 1
    Dokumen76 halaman
    Emulsi 1
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Tetes Mata
    Tetes Mata
    Dokumen6 halaman
    Tetes Mata
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • P 2
    P 2
    Dokumen6 halaman
    P 2
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen5 halaman
    1
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Aneurin Deni
    Aneurin Deni
    Dokumen9 halaman
    Aneurin Deni
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat