Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Analisis Masalah

Taruna menemukan berbagai masalah ketika melaksanakan praktek laut

selama setahun di MV. Hanjin Santana. Adapun 5 masalah yang taruna temukan di

MV. Hanjin Santana, yaitu :

1. Bahaya liquefaction atau muatan padat yang mencair saat memuat bijih

nikel
2. Mualim dan juru mudi jaga kurang memperhatikan perbedaan pasang

surut yang tinggi di pelabuhan Ningde, China


3. Busuknya muatan jagung curah dalam pelayaran Illichevsk, Ukraina

Dalian, China
4. Kurangnya pengetahuan perwira kapal tentang peta BA 5502 Mariners

routing guide : Malacca and Singapore Strait


5. Kurangnya persiapan crew kapal dalam menghadapi PSC inspection di

pelabuhan Vladivostok, Russia

Prioritas Masalah

Kapal taruna tempat melaksanakan praktek, MV. Hanjin Santana pernah

memuat bijih nikel di Kouaoua, New Caledonia. Bijih nikel merupakan muatan

padat berbahaya yang tercantum dalam aturan International Maritime Solid Bulk

Cargo (IMSBC Code) dan dalam pemuatannya perlu penanganan khusus. Bijih

nikel yang merupakan muatan padat dapat mencair dan mengganggu stabilitas

kapal (disebut liquefaction), dan banyak kasus kapal yang memuat bijih nikel

tengglam karena mengalami liquefaction saat dalam perjalanan.


Masalah kedua yaitu mualim dan juru mudi jaga kurang memperhatikan

perbedaan pasang surut yang tinggi di pelabuhan Ningde, China. Pelabuhan

Ningde, China, memiliki perbedaan pasang surut yang cukup tinggi yaitu tujuh

meter. Pada saat itu, mualim jaga dan juru mudi tidak memperhatikan jam-jam

pasang dan surut tertinggi sesuai tide table yang telah disusun oleh mualim 3,

sehingga kapal menjauh dari dermaga. Untuk merapatkan kembali badan kapal ke

dermaga sudah tidak bisa lagi dengan mengencangkan tali-tali tros, sehingga

harus menyewa jasa kapal tunda dan perusahaan harus mengeluarkan uang yang

banyak.

Masalah ketiga yaitu busuknya muatan jagung curah dalam pelayaran

Illichevsk, Ukraina Dalian, China. Jagung curah dimuat pada musim salju di

Illichevsk, Ukraina, dan dibongkar di Dalian, China. Jagung dimuat menggunakan

conveyor darat. Jarak perjalanan cukup jauh yaitu 10.000 NM. Saat dibongkar di

Dalian, China, Cargo Surveyor mendapati 25 jumbo bag atau sekitar 15 ton

jagung yang telah busuk dan tidak layak.

Masalah keempat adalah kurangnya pengetahuan perwira kapal MV. Hanjin

Santana tentang peta BA 5502 Mariners routing guide : Malacca and Singapore

Strait, padahal peta BA 5502 memberikan banyak informasi panduan melintasi

selat yang termasuk ramai tersebut.

Masalah kelima adalah kurangnya persiapan crew kapal dalam menghadapi

PSC inspection di pelabuhan Vladivostok, Russia. Akibat dari kurangnya

persiapan, MV. Hanjin Santana mendapatkan deficiency dari PSC Officer.


Beberapa bentuk deficiency dinilai tidak penting dan hanya karena kurangnya

persiapan crew kapal, diantaranya tidak bekerjanya Self Igniting Light secara

otomatis saat posisi lampu dibalikkan.

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain.

Untuk itu, dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak

hingga tidak terlalu mendesak. Dalam menentukan prioritas masalah kami

lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah

dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen

dalam metode USG.

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu

yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan

masalah yang menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang

timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut

atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu

tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu

masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila

dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.


3. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau

dibiarkan.

Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, taruna

menghadirkan beberapa narasumber yang taruna anggap cakap dalam masalah ini,

diantaranya adalah dosen, perwira siswa, wisudawan, komandan resimen sebagai

perwakilan taruna semester 8, wakil kepala demustar sebagai perwakilan taruna

semester 7, anggota English Council sebagai perwakilan semester 3, dan hasilnya

adalah sebagai berikut :

USG RANKIN
NO PRIORITAS MASALAH TOTAL
U S G G

Bahaya liquefaction atau


1. muatan padat yang mencair 4 5 4 13 I
saat memuat bijih nikel

Mualim dan juru mudi jaga


kurang memperhatikan
2. perbedaan pasang surut yang 3 4 2 9 III
tinggi di pelabuhan Ningde,
China

Busuknya muatan jagung


curah dalam pelayaran
3. 5 2 5 12 II
Illichevsk, Ukraina Dalian,
China
Kurangnya pengetahuan
perwira kapal tentang peta
4. BA 5502 Mariners routing 2 3 3 8 IV
guide : Malacca and
Singapore Strait

Kurangnya persiapan crew


kapal dalam menghadapi
5. 1 1 1 3 V
PSC inspection di pelabuhan
Vladivostok, Russia

Ket:
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang

2 = Kecil

1 = Sangat Kecil

Dari matriks di atas, taruna dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah yang

akan diselesaikan adalah bahaya liquefaction atau muatan padat yang mencair saat

memuat bijih nikel.

Dari ke lima masalah yang taruna paparkan kepada para peserta forum, hanya

satu masalah yang menjadi fokus kami, dikarenakan tidak ada cukup waktu

maupun tenaga untuk menyelesaikan semua masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai