Anda di halaman 1dari 3

I.

SKENARIO
Tn. Budi, umur 55 tahun dibawa ke UGD rumah sakit karena tidak sadar mendadak saat bermain
ternis. Tn. Budi jg mengeluhkan sakit kepala, mual dan muntah. Tn. Budi juga mengalami mulut
mengot dan bicara pelo sebelumnya. Tn. Budi sudah lama menderita hipertensi sejak 5 tahun yang
lalu, tetapi tidak minum obat secara teratur.

Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: GCS: E3M5V3 (10)
Tanda vital : TD 230/120 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 20x/menit, Temp 37,2 C
Pemeriksaan Neurologis:
Pada pemeriksaan nervi kraniales:
Nervus VII tampak mulut mengot ke kiri, lipatan nasolabialis kanan datar, tidak ada
lagopthalmus, dan kerut dahi simetris.
Nervus XII bicara pelo lidah deviasi ke kanan
Pada pemeriksaan fungsi motorik:
-Hemiparese dextra tipe spastik
-
-

Pemeriksaan penunjang
Lab
CT scan kepala
II. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Bicara pelo : ketidakmampuan untuk melafalkan huruf R, kondisi dimana penderita tidak dapat
bicara secara jelas biasanya terjadi secara tiba-tiba
2. Lagopthalmus : ketidakmampuan untuk menutup mata dengan sempurna
3. Nervi kranialis : merupakan susunan sistem saraf tepi yang berdekatan dengan sistem saraf pusat
dan terhubung di organ-organ tubuh manusia
4. Lipatan nasolabialis : lipatan yang berhubungan dengan hidung dan bibir
5. Hemiparese : kehilangan atau gangguan fungsi motorik suatu bagian tubuh akibat lesi pada
mekanisme saraf atau otot yang mengenai satu sisi tubuh
6. Babinsky : tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal semasa bayi tetapi abnormal setelah usia
12-18 bulan
7. Lesi hiperdens : lesi dengan densitas (volume atau massa jenis) yang tinggi
8. Kapsula Interna hemisferium sinistra: bagian otak yang terletak di antara nukleus lenticularis dan
nukleus kaudatus hemisfer kiri
III.IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tn. Budi, umur 55 tahun dibawa ke UGD rumah sakit karena tidak sadar mendadak
saat bermain ternis.(I)
2. Tn. Budi jg mengeluhkan sakit kepala, mual dan muntah, serta mulut mengot dan
bicara pelo sebelumnya. (II)
3. Tn. Budi sudah lama menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, tetapi tidak
minum obat secara teratur. (IV)
4. Pemeriksaan Fisik: (III)
Keadaan Umum: GCS: E3M5V3 (10)
Tanda vital : TD 230/120 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 20x/menit, Temp 37,2 C
5. Pemeriksaan Neurologis: (III)
Pada pemeriksaan nervi kraniales:
Nervus VII tampak mulut mengot ke kiri, lipatan nasolabialis kanan datar, tidak ada
lagopthalmus, dan kerut dahi simetris.
Nervus XII bicara pelo lidah deviasi ke kanan
Pada pemeriksaan fungsi motorik:
-Hemiparese dextra tipe spastik
-
-

6. Pemeriksaan penunjang (III)


Lab :
CT scan kepala :
IV. ANALISIS MASALAH
1. Tn. Budi, umur 55 tahun dibawa ke UGD rumah sakit karena tidak sadar mendadak
saat bermain ternis.(I)
a. Apa penyebab dari tidak sadarkan diri mendadak secara umum?
b. Mengapa Tn. Budi tidak sadarkan diri secara mendadak?
c. Bagaimana patofisiologi
d. Apa hubungan tidak sadarkan diri secara mendadak dengan aktivitas yang dilakukan Tn. Budi?
e. Apakah hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan tidak sadar mendadak saat bermain tenis?

2. Tn. Budi jg mengeluhkan sakit kepala, mual dan muntah, serta mulut mengot dan
bicara pelo sebelumnya. (II)
a. Bagaimana patofisiologi dari keluhan sakit kepala pada kasus?
b. Bagaimana patofisiologi dari keluhan mual dan muntah pada kasus?
c. Bagaimana patofisiologi dari keluhan mulut mengot dan bicara pelo pada kasus?
d. Adakah hubungan antara keluhan diatas dengan tidak sadar mendadak?
e. Apa pusat pengatur fungsi motorik bicara?

3. Tn. Budi sudah lama menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, tetapi tidak
minum obat secara teratur. (IV)
a. Apa hubungan riwayat hipertensi yang dialami Tn. Budi dengan kasus?Jelaskan!
b. Apa komplikasi dari hipertensi yang tidak terkontrol secara umum?
4. Pemeriksaan Fisik: (III)
Keadaan Umum: GCS: E3M5V3 (10)
Tanda vital : TD 230/120 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 20x/menit, Temp 37,2 C
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik?
c. Mengapa tekanan darah tinggi tapi tanda vital lainnya menunjukkan keadaan
normal?

5. Pemeriksaan Neurologis: (III)


Pada pemeriksaan nervi kraniales:
Nervus VII tampak mulut mengot ke kiri, lipatan nasolabialis kanan datar, tidak ada
lagopthalmus, dan kerut dahi simetris.
Nervus XII bicara pelo lidah deviasi ke kanan
Pada pemeriksaan fungsi motorik:
-Hemiparese dextra tipe spastik
-
-
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan neurologis?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan neurologis?
c. Bagaimana prosedur pemeriksaan motorik?
d. Bagaimana neurovaskularisasi sistem saraf pusat?
e. Bagaiamana prosedur pemeriksaan nervi kraniales ?
6. Pemeriksaan penunjang (III)
Lab :
CT scan kepala :
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan laboratorium?
c. Bagaimana anatomi otak ?
d. Bagaimana gambaran CT Scan otak yang normal?
e. Apa hubungan dari hasil CT Scan Tn.Budi terhadap keluhannya?
f. Bagaimana mekanisme terjadinya lesi hiperdens?

7. Diagnosis
a. Apa diagnosis dari penyakit di kasus?
b. Bagaimana cara mendiagnosisnya?
c. Bagaimana DD nya?
d. Bagaimana etiologinya?
e. Bagaimana epidemiologinya?
f. Bagaimana faktor risikonya?
g. Bagaimana manifestasi klinisnya?
h. Bagaimana patofisiologinya?
i. Bagaimana tatalaksananya?
j. Bagaimana komplikasinya?
k. Bagaimana pencegahan dan edukasinya?
l. Bagaimana prognosisnya?
m. SKDI?

V. Hipotesis
Tn. Budi, 55 tahun, mengalami stroke hemoragik yang diakibatkan oleh tekanan intrakranial yang
mendadak dan hipertensi tidak terkontrol.

Anda mungkin juga menyukai