F I S I K A
MelaluiPendekatanSaintifik
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup .............................................................................. 3
D. Landasan Hukum .......................................................................... 3
BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK .......................... 5
A. Prinsip Pembebelajaran ................................................................. 5
B. Pembelajaran Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Fisika ......... 7
1. Discovery Based Learning .......................................................10
2. Project Based Learning ...........................................................13
3. Problem Based Learning (PBL) ................................................16
C. Langkah-langkah Pemilihan Model Pembelajaran ............................19
D. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Fisika .................................21
1. Penilaian Aspek Sikap .............................................................22
2. Penilaian Aspek Pengetahuan..................................................24
3. Penilaian Aspek Keterampilan .................................................25
BAB III ANALISIS KOMPETENSI ......................................................................28
A. Kompetensi .................................................................................28
B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru
dan buku siswa) .................................................................................29
C. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar dan Kajian Silbus ...................34
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan
tersebut disusun standar nasional pendidikan terdiri atas: standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memanfaatkan
buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
BAB II
A. Prinsip Pembebelajaran
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang
mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya,
mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur
dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis
a. Menciptakan stimulus
c. Mengumpulkan data/mencoba
d. Mengolah Data
e. Memverifikasi data
f. Menarik kesimpulan
c. Menyusun Jadwal
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk
menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka.Guru juga harus
mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang
kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas
informasi yang dikumpulkan.
Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning.Fase ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah mereka sendiri dan
keterampilan penyelidikan serta pola pikir yang mereka gunakan.
Selama fase ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi
pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan tampak pada tabel 1 berikut;
Tabel 1
autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu
pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan
hasil pembelajaran.
Jurnal adalah catatan guru yang sistematis di dalam dan di luar kelas
yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat
penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria
penilaian jurnal adalah sbb:
Tes Tulis
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.Tes tertulis
terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.Memilih jawaban
terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan
sebab-akibat.Mengisijawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban
singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah
dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap
terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai/uraian
biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka
(extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini
sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes
semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil
belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara
lisan.Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau
kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi
yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan
kompetensi dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam
menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah
pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat
kompetensi tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA
adalah sebagai berikut.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat
kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat
kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi
Penjelasan Bagan 1;
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus atau buku
dengan mempertimbangkan keluasan dan/atau kedalaman materi
pembelajaran.
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan
dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain
dengn hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemebelajaran)
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI-3) Kompetensi Dasar (KI-4)
(Dalam Silabus)
Dan seterusnya
Kelima kegiatan tersebut di atas, tidak harus terjadi dalam satu kali
pertemuan, tetapi setiap pertemuan fokus kepada kegiatan mana
yang akan dilakukan disesuaikan dengan karakteristik materi atau
IPK.
Contoh;
Jika dalam satu RPP terdapat 3 (tiga) kali pertemuan, maka ada
kemungkinan sebagai berikut;
1) pertemuan pertama fokus kepada kegiatan mengamati dan
menanya,
2) pertemuan kedua fokus kepada menanya, mengumpulkan
informasi, dan mengasosiasi
3) pertemuan ketiga fokus kepada kegiatan mengomunikasikan.
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
BAB IV
PENUTUP
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.Baik pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
terpisah.Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan
dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching,
And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives.
New York. Longman.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of
poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013
No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.