Anda di halaman 1dari 2

ATRESIA DUODENI

Atresia ini biasanya terjadi di ampula vateri . Empedu memasuki duodenum pada
ampula sehingga pada muntah akan ditemukan empedu. Muntah ini terjadi
beberapa jam sesudah lahir. Perut dibagian epigastrium tampak membuncit sesaat
sebelum muntah. Muntah mungkin proyektil dan berwarna hijau. Jika obstruksi
terjadi di atas ampula vateri, muntah hanya terdiri dari isi lambung. Pemeriksaan
yang dilakukan meliputi ronsen abdomen yang memperhatikan pola gelembung
ganda dan jika obstruksi tidak lengkap,dapat ditemukan sejumlah kecil udara
dalam usus bagian bawah. Muntah dimulai segera setelah lahir
dan secara progresif menjadi buruk dengan pemberian makanan . Feses akan
terlihat seperti mekonium normal, tetapi pada pemeriksaan ,tidak mengan dung sel
epithelium berlapis. Adanya sel epithelium menunjukkan keutuhan usus. Dehidrasi
yang terus menerus akan menyebabka demam. Suhu tubuh 39C merupakan indikasi
peritonitis akibat luptur atresia. Kelainan sering kali ditemukan pada bayi sindrom Down.

Prinsip terapi dan penatalaksanaannya:

1. Perawatan prabedah:
a. Perawatan prabedah neonates rutin
b. Sebelum operasi,lambung dikosongkan dan diberikan cairan intravena untuk memperbaiki
ketidakseimbangan air dan telah terjadi.
c. Tuba nasogastrik dengan drainase elektrolit yang
bebas dan penyedotan setiap jam
2. Pembedahan dapat mengurangi obstruksi dan usus yang tersisa diperiksa karena sering kali
ditemuka obstruksi lanjut. Gastrostomi dapat dilakukan.
3. Perawatan pascabedah:
a. Perawatan pascabedah neonates rutin
b. Aspirasi setiap jam dari tuba gastrotomi yang memiliki drainase bebas
c. Cairan intravena dilanjutkan sampai diberikan makanan melalui tuba
4. Dukungan bagi orang tua. Ini merupakan masa yang mencemaskan bagi ibu baru dan setiap
kesempatan harus digunakan untuk melibatkan ke dua orang tua dalam perawatan bayi.
Dukungan akan diberikan secara luas tetapi berangsur-angsur dengan membaiknya kondisi anak,
dukungan ini dapat dikurangi hingga orang tua terutama ibu,dapat menangani anak. Jjika siap
untuk pulang,orang tua akan diberikan perjanjian rawat jalan sehingga penilaian kemajuan anak
dapat dilakukan secara teratur.
ATRESIA ESOFAGUS

Atresia esofagus adalah kelaianan congenital dengan segmen atas esofagus berakhir dalam kantung buntu.
Pada sebaian besar kasus atresia esofagus,ujung esofagus buntu sedangkan pada -1/3 kasus
lainnya,esofagus bagian bawah berhubungan dengan trakea setinggi karina (disebut sebagai atresia
esofagus dengan fistula).

Atresia esofagus sering juga disertai dengan kelainan bawaan lainnya seoerti seperti kelainan
jantung bawaan,kelainan gastrointertinal, atau kelainan tulang. Atresia esofagus disebabkan oleh
kegagalan esofagus untuk mengadakan pasase yang kontinu. Biasanya terjadi pada bayi premature,berat
badan lahir rendah,dan bayi yang lahir dengan hidramnion.

Tanda pertama yang mungkin terjadi pada bayi dengan atresia esofagus adalah keluarnya lender
oral dan nasal yang sangat berlebihan dan bahkan berbuih. Pemberian minum dapat menyebabkan atau
seperti tercekik dan bayi sianosis. Bila diupayakan pengisapan lender,kateter yg dimasukan melalui mulut
sepanjang 7,5-10 cm,dari bibir akan terbentur pada ujung esofagus yang buntu dan bila kateter didorong
terus,kateter akan melingkar-lingkar didalam esofagus yang buntu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai