BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses tumbuh kembang anak secara optimal, menuju generasi muda yang
bahwa tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu hak asasi
sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu (ASI)
diharapkan lahir generasi yang sehat rohani dan jasmani serta mampu secara
menghadapi persalinan dan kala nifas, pertolongan persalinan yang tepat dan
perawatan setelah persalinan dengan kerusakan minimal pada ibu dan bayi,
serta kesiapan untuk memberi air susu ibu (ASI) sehingga tercapai tingkat
Pemberian ASI yang dianjurkan adalah ASI eksklusif selama 6 bulan karena
2008)
Ibu yang memberikan ASI secara dini lebih sedikit akan mengalami
masalah dengan menyusui. Bimbingan yang tidak ada benar dan tidak teratur
tahun 2003 terdapat sekitar 6,7 juta balita (27,3%) menderita gizi kurang dan
1,5 juta diantaranya gizi buruk. Anemia defisiensi besi dijumpai pada sekitar
8,1 juta anak. Apabila dikaitkan dengan pemberian ASI eksklusif, keadaan ini
cukup memprihatinkan.
Menurut SDKI tahun 2005, lebih dari 95% ibu pernah menyusui
bayinya namun yang menyusui dalam 1 jam pertama cenderung menurun dari
8% pada tahun 2000 menjadi 3,7% pada tahun 2005. Cakupan ASI eklsklusif
3
6 bulan menurun dari 42,4% tahun 2000 menjadi 24% pada tahun 2005.
Sementara itu penggunaan susu formula justru lebih dari 3 kali lipat dari
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan SDKI tahun 2005 pemberian ASI eksklusif yang semakin
lama semakin menurun, sekitar 24% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada
bayi sampai usia 6 bulan. Berkaitan dengan hal tersebut belum diketahui
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian
ASI pada ibu-ibu yang datang ke BPS Bidan Murni tahun 2014
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi ibu yang memberikan ASI di
D. Manfaat Penelitan
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori yang di dapat saat
bidang kesehatan.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan
3. Bagi BPS
5
kesehatan masyarakat.