LANDASAN TEORI
dari peralatan. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau
getaran mekanis, misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya (J.F.Gabriel, 1996:96).
masalah sebelum menjadi serius dan menyebabkan downtime yang tidak terencana. Hal
ini bisa dicapai dengan melakukan monitoring secara regular terhadap getaran mesin
baik secara kontinyu maupun pada interval waktu yang terjadwal. Monitoring vibrasi
secara regular dapat mendeteksi detorisasi atau cacat pada bantalan, kehilangan
mekanis (mechanical looseness) dan gigi-gigi yang rusak atau aus. Analisa vibrasi dapat
yang buruk seperti instalasi dan penggantian bantalan yang buruk, alignment poros
yang tidak akurat, dan balancing rotor yang tidak presisi. Semua mesin yang berputar
6
7
getaran pada frekuensi tertentu akan menginformasikan tingkat akurasi dari proses
alignment dan balancing, kondisi bantalan atau roda gigi, dan efek mesin yang
diakibatkan oleh resonansi dari rumah mesin, pipa dan strukutur lainnya.
Vibrasi adalah gearakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu yang
disebabkan oleh gaya. Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter yang dapat
2.2.1 Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu putaran
waktu. Besarnya frekuensi yang timbul pada saat terjadinya vibrasi dapat
mesin sering menghasilkan frekuensi yang jelas atau mengasilkan contoh frekuensi
yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan. Dengan diketahuinya frekuensi pada
saat mesin mengalami vibrasi, maka penelitin atau pengamatan secara akurat dapat
biasanya ditunjukkan dalam bentuk Cycle per menit (CPM), yang biasanya disebut
dengan istilah Hertz ( dimana Hz = CPM ).Biasanya singkatan yang digunakan untuk
Waktu 1 2 4 6 second
8
2.2.2 Amplitudo
Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan menandakan makin besar gangguan yang
terjadi, besarnya amplitudo bergantung pada tipe mesin yang ada. Pada mesin yang
Dua buah gelombang dengan frekuensi yang sama tetapi dengan amplitudo yang
berbeda Amplitudo adalah simpangan vibrasi, yaitu seberapa jauh jarak dari titik
keseimbangan masa jika dilihat pada gambar pegas dan diagram harmonic diatas.
dinyatakan dalam peak to peak (Pk-Pk), Peak (Pk), Average, dan Root Mean
Square (RMS). Angka Peak to Peak tidak selalu bisa ditampilkan oleh setiap alat
ukur vibrasi.
waveform. Dan untuk gelombang sinus besarnya adalah 0,5 Peak. Root Mean
Square (RMS) adalah akar kuadrat dari rata-rata nilai kuadrat waveform, untuk
gelombang sinus besarnya adalah 0.707 Peak. Nilai RMS dalam grafik bisa
untuk memakai RMS sebagai acuan tingkat keparahan vibrasi. Berkaitan dengan
RMS dikenal juga parameter penting lainnya yaitu Crest Factor yang besarnya
adalah perbandingan antara nilai peak (pk) gelombang terhadap nilai RMS dari
gelombang. Crest factor dari gelombang Sinus adalah 1.414 yaitu nilai Peak (Pk)
adalah 1.414 dikali nilai RMS. Dan Crest Factor adalah salah satu ciri-ciri
2.2.3 Fase
gambar 2.8 kita temukan bahwa kedua gelombang vibrasi memiliki amplitude dan
priode yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang vibrasi
sempurna yaitu satu puncak dan satu lembah atau . Perbedaan waktu ini disebut
fase dan dapat dinyatakan dengan sudut fase. Jadi dalam gambar 2.8 dibawah
waktu wave crest gelombang kedua terlambat (lag) sebesar T/4 dari wave crest
sehingga waktu keterlambatan T/4 akan menjadi fase sudut . Dalam hal ini,
biasanya kita mengatakan bahwa kedua gelombang tersebut berbeda dase sebesar
detik. Gelombang seperti dibawah ini dinamakan juga gelombang time domain
(fungsi waktu).
Keterangan Gambar 2.6 nomor yang tertera menunjukan nomor dari gelombang
Hz.
frekuensinya adalah 3 Hz
menghasilkan satu gelombang yang Nampak seperti bentuk kotak yang lebih
komplek. Gelombang dalam bentuk yang komplek sangat sulit dibaca dan
dianalisa. Bentuk gelombang komplek ini bisa ditransformasi menjadi bentuk yang
Fast Transform (FFT). Sehingga menghasilkan gambar yang lebih mudah dianalisa.
Gambar dibawah ini adalah contoh dari Waveform sebagai fungsi dari waktu (time
vibrasi. Titik pengkuran yang disukai biasanya adalah pada komponen yang kaku,
seperti rumah bantalan atau gearbox. Untuk monitoring yang bersifat rutin ISO
atau pada arah vertical sudah cukup memadai. Pada poros yang dipasang horizontal,
titik pengukuran pada komponen kaku pada arah horizontal akan mendapatkan hasil
pengkuran yang paling besar. Tetapi pengukuran vibrasi pada sambungan fleksibel
pada mesin akan mendapatkan hasil yang besar pada arah vertikal.
Titik pengukuran pada pillow block bearings, harus dilakukan pada ketiga arah
Demikian juga pengukuran pada rumah motor, dilakukan pada ketiga arah sumbu
Pada titik pengukuran secara vertical adalah menempatkan alat pada posisi
vertical berbanding dengan arah horizontal pada rumah motor, dan axial sejajar
garis lurus dengan poros. Pengambilan pada tiga sumbu berfungsi untuk melihat
kondisi vibrasi pada masing-masing sumbu seperti yang sudah dibahas diatas karena
disetiap sumbu mempunyai vibrasi yang berbeda. Dan pada setiap kondisi dapat
sumbu pengukuran.
15
Standar ISO dibangun oleh Komite Teknis yang terdiri dari para pakar yang
dipinjam dari sector teknis, bisnis dan industry. Para pakar ini berpartisipasi sebagai
perwakilan dari negara-negara anggota ISO (sekarang ini beranggota 145 negara).
yang biasa dikenal sebagai Draft International Standard (DIS) ini diedarkan
kesemua anggota ISO untuk dikomentari seringkali harus dilakukan pemilihan. DIS
yang sudah disepakati dan sudah dimodifikasi menjadi draft final yang dikenal
sebagai Final Draft International Standard (FDIS). Draft final diedarkan ke semua
Standard.
Hampir semua standar vibrasi pada mesin disusun oleh komite teknis TC108
indikator tingkat vibrasi adalah ISO 2372 (BS 4675). Standard ini dapat
digunakan sebagai acuan batasan tingkat vibrasi yang bisa diterima oleh
bermacam-macam mesin. Oleh karena itu untuk memakai standar ini harus
dimulai dengan mengklasifikasikan terebih dahulu mesin yang akan kita ukur.
Kelas I : komponen individu dari Engine atau Mesin yang secara integral
terikat kaku pada fondasi special (kapasitas keluaran hingga 300 Kw)
18
Kelas III : Pengerak Utama (Prime Mover) besar dan mesin-mesin besar
secara kaku pada fondasi berat, yang relative kaku terhadap arah getaran.
lainnya yang memiliki bagian yang berputar (Rotating Mass) terikat pada
seperti mesin bensin atau diesel pada mobil, motor, kompressoer torak, pompa
torak dan lain-lain. Parameter yang diukur adalah nilai RMS dari akselerasi,
velocity, dan displacement. Besaran ini diambil dengan meletakkan sensor pada
ketiga arah sumbu di blok mesin. Jangkauan frekuensi yang dipakai biasanya
A : Mesin baru
D : vibrasi terlalu tinggi pada mesin. Kerusakan pada mesin tidak dapat
dibiarkan.
Standar ISO 10816-3 adalah salah satu standar turunan dari ISO series
diatas yang paling banyak pula digunakan oleh seorang analisis sebagai
indicator tingkat vibrasi dan sebagai acuan batasan tingkat vibrasi. Namun
dahulu mesin yang akan kita ukur. Seperti salah satunya ialah melihat pondasi
tersebutnya.
A
20
1. Zona A berwarna hijau, getaran dari mesin sangat baik dan dibawah getaran
yang diijinkan.
2. Zona B berwarna hijau muda, getaran dari mesin baik dan dapat dioperasikan
tanpa larangan.
3. Zona C berwarna kuning, getaran dari mesin dalam batas toleransi dan hanya
4. Zona D berwarna merah, getaran dari mesin dalam batas berbahaya dan dapat
FFT (Fourier Fast Transform) adalah varian tercepat dari pada varian
algoritma yang canggih untuk melakukan proses yang sama dengan DFT, namun
perbedaannya FFT menggunakan waktu yang lebih singkat. Karena kecepatan dan
sifat diskritnya inilah yang membuat FFT digunakan pada berbagai pengolahan
sinyal digital termasuk yang paling utama kita gunakan adalah pengolahan sinyal
berbasis waktu (time domain) dirubah menjadi gelombang sebagai fungsi dari
frekuensi. Sehingga jika dilhat pada gambar dibawah ini; gelombang fungsi
frekuensi dilihat sebagai fungsi amplitude (sumbu Y) dan frekuensi (sumbu Z).
21
Gelombang sebagai fungsi frekeunsi (FFT) secara dua dimensi akan terlihat
waktu (Time Waveform) dari Turbin Uap berkapasitas 40 MW. Untuk menarik
kesimpulan dari grafik ini sangat tidak mudah, kita tidak bisa menjawab
Gelombang komplek diatas kita rubah menjadi sinyal yang lebih sederhana
dengan proses FFT. Proses penyederhanaan sinyal gelombang ini dilakukan oleh
melakukannya secara manual, tetapi akan sangat memakan waktu yang jauh lebih
Dengan grafik ini kita bisa melakukan analisa spketrum, dengan melihat
Turbin Uap yang dirubah dengan FFT menjadi gelombang berbasis frekuensi yang
lebih sederhana dari bentuk grafik waveform data menjadi spectrum data.
mempengaruhi parameter lain. Sinyal yang diperoleh melalui sensor pada pengukuran
suatu vibrasi mesin adalah suatu respon gabungan dari suatu mesin terhadap bermacam-
macam gaya eksitasi, dari dalam maupun dari luar mesin tersebut. Kunci ke arah analisa
vibrasi bertujuan untuk menemukan korelasi antara tingkat vibrasi dengan penyebab
vibrasi yang pada akhirnya mengarah kepada menemukan sebuah kerusakan pada
komponen.
dari vibrasi dan juga berarti tingkat kerusakan pada mesin. Hanya saja para analis
kesulitan dalam menentukan pada tingkat amplitude berapakah yang masih diijinkan
Yang harus diingat adalah bahwa para analisis bertujuan untuk menetapkan
frekuensi pemeriksaan vibrasi terhadap mesin agar bisa mendeteksi kerusakan lebih
awal, bukan menentukan berapa banyak getaran yang bisa diterima oleh mesin sebelum
rusak.
Batasan vibrasi yang absolute akan tidak mungkin untuk didapatkan, sebab
munculnya kerusakan pada mesin sangatlah komplek. Tetapi adalah mustahil bagi
petunjuk yang mungkin diperoleh dari pengalaman atau penelitian dari orang-orang
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya vibrasi, diantaranya karena
misalignment poros, pondasi yang kurang kokoh, masalah elektris pada motor, akibat
kavitasi, cacat pada bantalan, unbalance pada impeller, ataupun ada benda asing yang
menggangu operasi kinerja mesin, Gaya yang menyebabkan vibrasi dihasilkan dari
gerak berputar elemen mesin. Gaya tersebut berubah dalam besar dan arahnya
25
sebagaimana elemen putar berubah terhadap titik netral. Akibatnya, vibrasi yang
dihasilkan akan mempunyai frekuensi yang bergantung pada kecepatan putar element
yang telah mengalami kerusakan. Oleh karena itu dengan mengetahui frekuensi vibrasi,
Vibrasi adalah gearakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu yang
Torsi penggerak
Dalam terminology dasarnya Vibrasi adalah sebuah gerakan yang kontiyu, random
atau periodic dari sebuah objek. Atau sebuah impak dalam suatu durasi waktu tertentu
yang singkat. Pemahaman dasar Vibrasi bisa kita proleh dari ilustrasi sederhana
dikarenakan gaya luar maka bola akan bergerak ke B kembali ke titik keseimbangan di
26
membutuhkan waktu 4 detik. Dari pergerakan bolak-balik masa pada pegas diatas
terdapat informasi berharga yang bisa kita simpulkan yang sebenarnya menggambarkan
simpangan (X) dengan massa (m) dan waktu (t) dan hubungan antara perpindahn masa
berikut:
........................................................................(2.1)
..............................................................................(2.2)
t=time (second)
atau bawah) bisa dituliskan dengan rumus persamaan (Leonard Meirovitch. 1975):
...............................................(2.3)
.....................................(2.4)
Sumber: www.Google.com
Istilah istilah yang terkandung dalam waveform (gelombang) akan sering kita
gunakan seperti siklus, panjang gelombang dan fasa merupakan tiga terminology utama
untuk menggambarkannya.
Frekuensi
Amplitido
Displacement/perpindahan (mills,micron)
Velocity/kecepatan (ips, mm/s)
Accelerations/percepatan (g, , )
1 g = 9,807 m/ = 386,4 inch/
Fasa
amplitude. Dan frekuensi menunjukkan sumber atau penyebab dari vibrasi. Secara
umum makin besar amplitudo vibrasi dari sebuah mesin maka kondisi getarannya makin
Ada 3 jenis amplitudo yang sudah dikenalkan pda tulisan ini, dan alat ukur hanya
mampu melihat satu untuk setiap kali pengukuran, karena masing-masing besaran
amplitude membutuhkan sensor yang berbeda. Pertanyaannya adalah mana dari ketiga
besaran amplitudo yang akan kita pilih ? grafik dibawah ini bisa dijadikan paduan.
Pergerakan dibawah 10 Hz (600 cpm), menghasilkan getaran yang sangat kecil dan
berarti amplitudonya juga kecil dari sisi accelerations, sedang jika dilihat velocity-
nya, dan besar jika dilihat Displacement-nya. Kesimpulannya untuk rentang dibawah
Untuk rentang frekuensi tinggi (lebih dari 1000 Hz atau 60 kcpm) akan lebih baik
jika accelerations yang diukur. Secara umum disepakati bahwa antara 60 Hz s/d 1000
mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 1000 Hz, maka velocity umum digunakan
4. Time waveform.
Dari beberapa parameter yang ada analisa akan lebih mudah jika kita
frequency dalam prakteknya selalu melibatkan FFT analyzer. Metode ini paling banyak
digunakan terutama pada analisa vibrasi Rotating Machine, Motor dan Bearings. Seperti
tingkat severity dan besarnya frequency mengacu kepada penyebab atau sumber
vibrasinya. Sebagai petunjuk table dibawah ini bisa dijadikan acuan dasar.
30
RPM
3. Sabuk Buruk.
4. Resonansi.
5. Problema listrik.
tinggi.
2. Gaya reciprocating.
3. Resonansi
(looseness).
3. Vibrasi belt.
bantalan).
4. Gesekan.
Unbalance dicirikan dengan sinyal yang muncul pada frekuensi tunggal, dengan
amplitude yang sama besar pada keseluruhan arah radial. Pada unbalance murni, vibrasi
akan muncul dalam bentuk gelombang sinus pada kecepatan mesin, dituliskan sebagai
1x RPM. Vibrasi terjadi ketika pusat masa dari suatu elemen yang berputar tidak
32
sesumbu dengan susunan elemen putar. Amplitude akan terus membesar dengan terus
bertambahnya kecepatan elemen dan akan mencapai kecepatan kritis dari elemen putar.
Para ahli sepakat bahwa penyebab dari 70 hingga 75 persen dari getaran
misalignment sering kali disalah artikan sebagai unbalance. Hal ini bisa anda pahami
1. Ciri misalignment:
keseimbangan yang sempurna adalah sangat sulit dan mahal, yang hanya
bagian yang tetap dan bagian berputarnya sekitar 0.0005 atau bahkan untuk
mengalami tarikan dan tekanan melalui kopling dan menghasilkan keausan yang
tidak dinginkan pada bearings. Dengan segera keausan ini akan membuat
bearings tidak lagi mampu bertindak sebagai damper yang menjaga unbalance
bahwa getaran terjadi akibat adanya unbalance, sehingga dilakukan langkah koreksi
masalah getaran ini akan kembali muncul, seperti yang dijelaskan pada tahap
Ben Shaft
Terjadinya bent shaft juga dapat menimbulkan vibrasi. Phase ketika diukur
secara axial disekeliling poros akan berubah kira-kira 180o, terlebih ketika
Eccentric Journal/Rotor
Gejala ini menunjukkan bahwa garis pusat dari poros mesin, journal, rotor atau
stator tidak konsentris. Vibrasinya terjadi pada sekali shaft rotational frequency.
Pada roda gigi, amplitude terbesar terjadi searah dengan garis pusat. Phase
harmonic pada beberapa kecepatan operasi. Kecepatan operasi dari suatu komponen
37
dituliskan sebagai 1X, misalnya adalah 1800 CPM. Harmonic ke-2 adalah 2X (3600
CPM) dan harmonic ke-3 adalah 3X (5400 CPM), dan seterusnya. Pada kasus
kehilangan mekanis, amplitudo terbesar akan terjadi dekat dengan sumber masalah.
atau tutup bantalan (bearing cap). Kekendoran ini hampir selalu menghasilkan sejumlah
besar harmonik dalam spektrum frekuensinya, baik harmonik ganjil maupun tunggal.
Komponen getaran yang dengan frekuensi lebih kecil dari kecepatan putar juga dapat
terjadi. Teknik untuk mendeteksi kekendoran adalah dengan mengukur getaran pada
beberapa titik (transducer kecepatan dapat berfungsi baik). Sinyal yang terukur akan
getaranyang lebih besar dari arah horizontal), atau disekitar lokasi kekendoran.
38
2.7.4 RESONANSI
pada mounting dari equipment tersebut. Suatu kasus mengenai resonansy ini terjadi
ketika sebuah mesin Diesel yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan minyak
menjalani pengujian, dan mengalami getaran pada semua strukturnya secara hebat,
sehingga pengujian tidak mungkin dilakukan. Mesin ini diprogramkan untuk beroperasi
pada 2000 RPM selama periode pengujian, dan diperkirakan mengalamai resonansi.
OUTER RING
ROLLING ELEMENT
CAGE / SANGKAR
INNER RING
Semua pompa dan motor menggunakan roller atau ball bearings. Sebuah
mampu menjual bearing seharga 3 miliar dolar setahunnya. Bearing ini dibuat untuk
bertahan sampai ratusan ribu jam, tetapi begitu keluar dari pabrik dan dipasang pada
mesin, usianya bisa saja hanya tinggal beberapa puluh jam saja. Beberapa masalah
yang membuat bearing berusia rendah diantaranya adalah kesalahan dalam penanganan,
39
buruk dan yang paling banyak hamper 70 % disebabkan oleh misalignment antara
Salah satu alas an utama mengapa pengukuran vibrasi dilakukan pada rumah Bearings
adalah karena semua gaya yang bekerja pada elemen berputar akan ditransmisikan
melalui Bearings. Semua gaya yang terdeteksi ini pada gilirannya akan mendegradasi
Bearings. Degradasi ini akan muncul dalam empat cara: merusak sisi luar dari Race
mengacu kepada apa yang dinamakan BPFO (Ball Pass Frequency Outer), merusak sisi
dalam dari Race mengacu kepada BPFI (Ball Pass Frequncy Inner), merusak elemen
putar mengacu kepada BSF (Ball Spin Frequency), atau merusak Bearings cage
Catatan : jika inner ring-nya fix (stasioner) sementara outer race-nya bergerak, maka
tanda negative pada persamaan empat dalam kurung dirubah menjadi tanda postif. Dan
Nb x FTF tidak samadengan BPFI ataupun BPFO, besarnya FTF sekitar 0.55 0.65
RPM.
Dimana ;
Nb = jumlah bola atau Roller
Bd = diameter ball atau Roller (in atau mm)
Pd = dimater Bearing Pitch (in atau mm)
= sudut kontak (derajat)