Anda di halaman 1dari 4

PENANDAAN LOKASI OPERASI

RUMAH SAKIT
No. Dokumen Revisi Halaman
0210/IBS/2013 001 1 dari 2

MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
Tanggal Terbit Ditetapkan

PROSEDUR
TETAP 14 Juli 2013
ar. H. Envin Santosa, SD.A.. M.Kes.
Direktur
Pengertian Penandaan lokasi operasi merupakan pemberian tanda yang jelas pada bagian
/ sisi tubuh yang akan dilakukan tindakan operasi.
Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien, dilakukan saat pasien
dalam kondisi terjaga dan sadar jika memungkinkan, sebelum pasien masuk
ruang operasi / tindakan.
Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus, termasuk sisi (
laterality ), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi ), atau multipel
level (tulang belakang ).
4. Beberapa kasus yang tidak memerlukan penandaan :
a. kasus tindakan operasi pada organ tunggal ( misalnya operasi
jantung, operasi caesar )
b. kasus tindakan intervensi seperti kateter jantung
c. kasus tindakan yang melibatkan gigi
d. kasus tindakan yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan
akan menyebabkan tato permanen
e. kasus dimana secara teknik atau anatomi sulit untuk memberi
penandaan lokasi operasi,
f. kasus emergensi ( life-threatening ) yang membutuhkan operasi
cito / emergensi.
1. Mencegah salah lokasi operasi.
Tujuan 2. Mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien.

Kebijakan
Setiap tindakan operasi harus mengikuti prosedur penandaan lokasi operasi.
Prosedur 1. Pelaksana:
Penandaan dibuat oleh dokter operator yang akan melakukan tindakan, atau
jika didelegasikan kepada orang lain maka orang tersebut harus ikut dalam
tindakan operasi terutama saat akan dilakukan insisi, misalnya perawat
bedah, asisten dokter operator.

2. Perangkat kerja:
a. Spidol marker permanen yang bertinta jelas.
b. Status rekam medis pasien.
PENANDAAN LOKASI OPERASI

RUMAH SAKIT
No. Dokumen - Revisi Halaman
0210/IBS/2013' 001 2 dari 2

MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
3. Tatalaksana:
a. Ucapkan salam.
b. Sebutkan nama dan peran anda.
c. Lakukan identifikasi pasien sesuai prosedur identifikasi pasien.
d. Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang kegiatan
penandaan lokasi operasi yang akan dilakukan.
e. Atur posisi pasien sehingga lokasi yang akan dilakukan tindakan operasi
dapat terlihat (exposed).
f. Cuci tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan yang benar.
g. Lakukan identifikasi lokasi operasi dengan mencocokkan antara
pemeriksaan fisik oleh dokter atau status rekam medis pasien dengan
keterangan dari pasien tentang bagian / sisi tubuh yang akan dilakukan
tindakan operasi.
h. Lokasi yang akan dilakukan tindakan operasi diberi tanda checklist/centang
( V )dengan spidol marker permanen.
i. Lakukan identifikasi ulang lokasi operasi untuk memastikan bahwa
penandaan lokasi operasi sudah benar.
j. Pasien dirapikan kembali, beri posisi yang nyaman.
k. Ucapkan terima kasih dan sampaikan semoga lekas sembuh serta ucapkan
salam.
l. Cuci tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan yang benar.
m. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)
5. Instalasi Bedah Sentral (IBS )

Anda mungkin juga menyukai