Anda di halaman 1dari 27

HOSPITAL BY LAW

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PETUKANGAN

MUKADIMAH

Bismillahirrahmanirrahim,

Rumah Sakit Ibu dan Anak Petukangan adalah RS Khusus yang didirikan atas prakarsa dari PT.
Petukangan Medical Centre.

Pada tahun 2009 berdasarkan Akte notaries AHU-0045853.AH.01.09 Tanggal 23 Juli 2009
tentang Pernyataan telah diambil sebuah keputusan tentang pendirian dan pemberian nama Rumah Sakit
Ibu dan Anak Petukangan (RSIA PETUKANGAN), yang terletak di Jalan Ciledug Raya no.8A Jakarta
Selatan. Rumah Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN didirikan sebagai rumah sakit swasta di daerah
Jakarta Selatan di atas tanah seluas 544 m dengan kapasitas tempat tidur. RSIA PETUKANGAN dikelola
oleh PT. Petukangan Medical Centre dengan menunjuk seorang Direktur untuk bertanggung jawab
mengelola dan melaksanakan seluruh kegiatan di rumah sakit.

RSIA PETUKANGAN dikembangkan dengan konsep social hospital dengan kinerja layanan
kesehatan yang bermutu merupakan Rumah Sehat Khusus pelayanan Perempuan dan Anak, menggunakan
pendekatan daur kehidupan (life cycle approach), mulai dari bayi, anak remaja, calon ibu, ibu
hamil/menyusui dan manula. RSIA PETUKANGAN mengasung motto Melayani dengan setulus hati dan
mempunyai visi menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang dekat dengan kebutuhan masyarakat, melalui
pemberian pelayanan kesehatan perorangan yang terbaik dengan pendekatan yang ramah, penuh kasih
sayang, serta mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan atau pasien. Misi akan menjadikan
Rumah Sakit Ibu dan Anak sebagai institusi memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
serta menjadi pilihan masyarakat dan menjadikan institusi pelayanan kesehatan yang dikelola secara
good governance

Untuk mewujudkan motto, visi dan misi tersebut di atas, seluruh jajaran di lingkungan RSIA
PETUKANGAN harus memiliki keyakinan bahwa bekerja adalah sarana ibadah kepada Allah SWT yang
dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan,hubungan yang sebaik-baiknya berbasis saling percaya dan
fokus pada kegiatan rumah sakit adalah kepercayaan dan kepuasan pengguna jasa berbasis pendidikan
dan penelitian. Profesionalisme, integritas dan kejujuran, ramah-tamah, saling menghargai/respek, dan
1
kerja sama kelompok/teamwork dan terus berusaha mengevaluasi diri untuk dapat selalu menjadi yang
terbaik akan senantiasa dipegang teguh dan diterapkan oleh seluruh jajaran di lingkungan RSIA
PETUKANGAN sebagai nilai dasar.

RSIA PETUKANGAN menjalankan misi kesehatan dengan

Team Work : menciptakan lingkungan kerja dengan persatuan dan kebersamaan

Hormat : Saling mengenal dan mengakui keunikan satu sama lain

Ketulusan : Bekerja dengan tulus, jujur dan dapat dipercaya

Rasa Sayang : bekerja dengan kelembutan dan rasa toleransi

Bermutu : bekerja dengan professional sehingga tujuan RSIA PETUKANGAN tercapai

Profesional : bekerja sebaik baiknya sesuai keahliannya

Dalam menjalankan misi kesehatannya RSIA PETUKANGAN mempunyai tolok ukur


keberhasilan yaitu

1. Terselenggaranya proses tata laksana ibu hamil dan bayi baru lahir yang berkualitas sebagai bagian
tak terpisahkan di dalam menyiapkan generasi mendatang yang lebih baik ( from the womb to the
golden age )
2. Terlaksananya pelayanan kedokteran holistik, yang berbasis pada pelayanan medis yang rasional
(rational use of medicine) yang meliputi penggunaan obat yang rasional, penggunaan teknologi
kedokteran canggih penunjang yang tepat guna dan penyelenggaraan terapi yang rasional
3. Terselenggaranya penerapan hasil penelitian dan pendidikan untuk peningkatan kualitas pelayanan
di RSIA PETUKANGAN;
4. Terselenggaranya pelayanan yang nyaman dan akuntabel
5. Terlaksananya sarana dan prasarana pelayanan yang, memenuhi standar;
6. Terlaksananya "one stop-one time service" sarana penunjang yang cepat dan lengkap
7. Terkontrolnya kualitas dan resiko manajemen
8. Terkontrolnya kebersihan lingkungan (infection control); Terlaksananya pengembangan mutu staf
melalui proses belajar berkelanjutan (continuing professional development)
9. Terlaksananya pelaporan kinerja rumah sakit secara berkala

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang


Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By laws) dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By laws),maka
ditetapkan Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN yang terdiri dari Peraturan Internal Korporat RSIA
PETUKANGAN(Hospital By laws of RSIA PETUKANGAN) dan Peraturan Internal Staf Medis RSIA
PETUKANGAN (Medical Staff By laws of RSIA PETUKANGAN).

2
BAB I
PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PETUKANGAN
(HOSPITAL BY LAWS RSIA PETUKANGAN)

Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Peraturan Internal Rumah Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN adalah suatu produk hukum
yang merupakan anggaran rumah tangga rumah sakit yang ditetapkan oleh Pemilik Rumah Sakit,
yang terdiri dari Peraturan Internal Korporat RSIA Petukangan dan Peraturan Internal Staf Medis
RSIA Petukangan.
2. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN berlokasi di Jalan Ciledug Raya
no.8A
3. PT Petukangan Medical Centre adalah PT profit yang mengelola RSIA PETUKANGAN dalam
3
menjalankan usaha dalam bidang kesehatan perempuan dan anak mulai dari bayi, anak remaja, calon
ibu, ibu hamil/menyusui dan manula.
4. Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN adalah suatu produk hukum yang merupakan
Anggaran Rumah Tangga RSIA PETUKANGAN ditetapkan oleh Pemilik Rumah Sakit yang
mengatur tentang:
4.1. Organisasi Pemilik Rumah Sakit
4.2. Peran, tugas, dan kewenangan Pemilik Rumah Sakit
4.3. Peran, tugas, dan kewenangan Pengurus RSIA PETUKANGAN
5. Organisasi Pemilik (Governing Body) RSIA PETUKANGAN :
5.1.Organisasi Pemilik Rumah Sakit adalah institusi Pemilik Rumah Sakit yaitu PT Petukangan
Medical Centre, yang terdiri dari Direktur.
5.2.Dewan Komisaris PT Petukangan Medical Centre adalah seluruh Komisaris PT Petukangan
Medical Centre
6. Rumah Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN (organisasi fungsional):
6.1 Pengurus RSIA PETUKANGAN terdiri dari Direktur Utama,General Manager, Asisten
Direktur Pelayanan Medis, Asisten Direktur Operasional Umum dan Administrasi.
6.2 Direktur adalah Pimpinan RSIA PETUKANGAN yang ditetapkan dan diangkat oleh pemilik
Rumah Sakit , bertanggung jawab langsung kepada pemilik dan diberi kewenangan penuh
untuk menyelenggarakan fungsi perumahsakitan dengan tugas melaksanakan kebijakan
RSIA PETUKANGAN yang diinginkan oleh Pemilik Rumah Sakit dan membuat rencana
strategis RSIA PETUKANGAN berdasarkan ketentuan perundang-undangan kesehatan
yang berlaku di Indonesia.
6.3 Manajer Pelayanan Medis adalah karyawan RSIA PETUKANGAN yang ditunjuk oleh
Direktur untuk membantu Direktur di bidang pelayanan medis dan keperawatan.
6.4 Manajer Penunjang Medis adalah karyawan RSIA PETUKANGAN yang ditunjuk oleh
Direktur untuk membantu Direktur di bidang penunjang medis.
6.5 Manajer Logistik dan Umum adalah karyawan RSIA PETUKANGAN yang ditunjuk oleh
Direktur untuk membantu Direktur dibidang operasional non medis (seperti), perawatan
gedung, urusan rumah tangga RSIA, koordinator alat medis dan non medis
6.6 Manajer Sumber Daya Manusia adalah karyawan RSIA PETUKANGAN yang Ditunjuk
oleh Direktur untuk membantu Direktur di bidang kepegawaian, kontrak kerja, PKS,
Penggajian.
6.7 Manajer Keuangan dan Akuntansi adalah karyawan RSIA PETUKANGAN yang ditunjuk
oleh Direktur untuk membantu Direktur di bidang Keuangan.
6.8 Manajer Keperawatan adalah karyawan RSIA PETUKANGAN yang ditunjuk oleh
Direktur untuk membantu Direktur di bidang keperawatan.
7. Peraturan Internal Staf Medis RSIA PETUKANGAN (Medical Staff By Laws) adalah produk
hukum yang ditetapkan oleh Pemilik Rumah Sakit dan mengatur tentang :
7.1. Pengorganisasian staf medis RSIA PETUKANGAN;
7.2. Komite medis RSIA PETUKANGAN
7.3. Peran, tugas dan kewenangan staf medis RSIA PETUKANGAN;
4
8. Staf Medis adalah dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis yang bekerja di unit pelayanan
RSIA PETUKANGAN;
9. Kelompok Staf Medis Fungsional (KSM) adalah organisasi staf medis terdiri dari dokter umum
dan dokter spesialis dengan kelompok spesialistik yang sama dalam memberikan pelayanan medis
di RSIA PETUKANGAN;
10. Dokter Umum / Dokter Gigi adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran atau Kedokteran Gigi
dengan ijazah yang diakui Pemerintah Republik Indonesia dan memiliki surat izin praktik (SIP) di
RSIA PETUKANGAN;
11. Dokter Spesialis adalah dokter yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi tertentu dengan
ijazah yang diakui Pemerintah Republik Indonesia dan memiliki surat ijin praktik (SIP) di RSIA
PETUKANGAN;
12. Komite Medik adalah wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari Ketua Kelompok
Staf Medis dan/atau yang mewakilinya;
13. Ketua Komite adalah anggota Komite Medis secara demokratis oleh para Ketua Kelompok Staf
Medis dan Ketua Komite lainnya yang berada dibawah staf medis yang memiliki hak suara;
14. Unit Pelayanan antara lain Unit Rawat jalan, Rawat inap, gawat darurat, rawat intensif, kamar
operasi, kamar bersalin, radiologi, laboratorium, dan unit penunjang pelayanan lainnya;
15. Sumber Daya Manusia adalah para pengelola RSIA PETUKANGAN yang ditetapkan bekerja
secara purna waktu dan atau paruh waktu oleh PT. Petukangan Medical Centre serta oleh Direktur
RSIA PETUKANGAN, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
16. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan dan memiliki
kompetensi tertentu yang dianggap mampu untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RSIA
PETUKANGAN;
17. Tenaga Administrasi adalah orang atau sekumpulan orang yang bertugas melaksanakan
administrasi perkantoran guna menunjang pelaksanaan tugas-tugas staf medis, staf paramedis,
komite medis dan sub komite khususnya yang terkait dengan etik dan mutu medis dan paramedis;
18. Tindakan Korektif adalah tindakan yang dilakukan oleh Komite sebagai hasil analisis akar
permasalahan (analisis kasus), termasuk diantaranya tindakan untuk penyelenggaraan Rapat Komite;
19. Tindakan Medis adalah kewenangan yang diberikan kepada tenaga kesehatan untuk menjalankan
pelayanan kepada pasien, termasuk akses terhadap sumber daya Rumah Sakit (peralatan, fasilitas,
dan sumber daya manusia) yang diperlukan untuk menjalankan hak tersebut secara efektif;
20. Pasien (klien) adalah setiap individu yang sedang memerlukan evaluasi diagnostik, menerima
pengobatan, atau konsultasi medis di bawah kewenangan dokter di RSIA PETUKANGAN;
21. Sistem Pelayanan Kesehatan (Health Care System) yang merupakan bagian dari sistem kesehatan
adalah upaya peningkatan derajat kesehatan, yang terdiri dari upaya pelayanan kesehatan
perorangan (Personal Health Care dalam beberapa literatur disebut Medical Care) dan upaya
pelayanan kesehatan masyarakat (Public Health Care) ;
22. Kegiatan pelayanan kesehatan perorangan di rumah sakit terdiri dari kegiatan penyelenggaraan
5
pelayanan profesi (professional conduct) dan kegiatan penyelenggaraan administrasi pelayanan
profesi(administrative conduct);
23. Penyelenggaraan palayaaan profesi adalah kegiatan perencanaan, implementasi, dan evaluasi
pelayanan yang didasari kaidah dan etika profesi disiplin, dan mutu ;
24. Upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit yang merupakan pelayanan profesi oleh tenaga
profesional kesehatan, terdiri dari pelayanan kedokteran, pelayanan asuhan keperawatan, pelayanan
penunjang medik dan pelayanan rujukan yang mengacu pada paradigma sehat;
25. Pelayanan penunjang medik yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan perorangan di
rumah sakit, terdiri dari pelayanan kefarmasian, pelayanan gizi, diagnostik laboratorium, pelayanan
Radiologi dan pelayanan non medik pendukung pelayanan, yang menunjang terselenggaranya
pelayanan kedokteran dan pelayanan asuhan keperawatan;
26. Pemilik Rumah Sakit adalah PT. Petukangan Medical Centre berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga yang dituangkan dalam Akta Pendirian Akte notaries AHU-
0045853.AH.01.09 Tanggal 23 Juli 2009 tentang Pernyataan. Diambil sebuah keputusan tentang
pendirian dan pemberian nama Rumah Sakit Ibu dan Anak Petukangan, yang terletak di Jalan
Ciledug Raya no.8A, Ciledug, Kota Jakarta Selatan, berikut seluruh perubahan-perubahannya;
27. Sistem Manajemen Rumah Sakit adalah semua sistem manajemen termasuk sistem prosedur milik
PT. Petukangan Medical Centre selaku pemilik ijin operasional rumah sakit yang beralamat di Jalan
Ciledug Raya no.8A, ciledug, Jakarta Selatan
28. Konferensi Klinik adalah kegiatan harian yang dilakukan setiap hari pasca jaga, pada jam 07.00 -
09.00 dipimpin oleh Direktur RSIA PETUKANGAN atau Dokter Jaga Spesialis;
29. Konferensi Ilmiah adalah kegiatan ilmiah yang rutin dilakukan oleh para profesional RSIA
PETUKANGAN yang dipimpin oleh Direktur RSIA PETUKANGAN. Kegiatan ilmiah juga dapat
dilakukan diluar RSIA PETUKANGAN pada acara ilmiah ikatan profesi terkait. Setiap Dokter yang
berpraktek di RSIA PETUKANGAN diwajibkan membawakan makalah dalam acara ilmiah profesi
minimal satu kali setahun.
30. Konferensi Kematian adalah pertemuan khusus untuk membahas kasus kematian di RSIA
PETUKANGAN. Waktu pelaksanaan paling lambat satu minggu dari tanggal kejadian atau pada
hari Jum'at minggu terkait.

Pasal 2
Tujuan dan Manfaat

Tujuan Umum :

Sebagai pedoman CEO, Direktur dan Komite medis dalam rangka menuju self-governance untuk
mencapai Good Clinical Governance.

Tujuan Khusus
6
1. Tercapainya kerjasama yang baik antara CEO yang mewakili pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak
PETUKANGAN, Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak yang mewakili Manajemen Rumah Sakit dan
Komite Medik yang mewakili staf medis Rumah Sakit.
2. Tercapainya sinergisme antara CEO, Direktur dan Komite Medik RSIA PETUKANGAN untuk
kepentingan pasien.
3. Terciptanya tanggung jawab CEO, Direktur dan Komite Medik RSIA PETUKANGAN terhadap
Keselamatan dan Mutu pelayanan medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN.
Tanggung Jawab dari Hospital By Laws berada di CEO

Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab dan mengawasi pelaksanaan HBL ini untuk kepentingan RSIA

Komite Medik melaksanakan perannya masing-masing dan bertindak sesuai HBL (peraturan) untuk
kebaikan dan kepentingan RSIA

Manfaat HBL :
1. Sebagai pedoman dasar dan pernyataan tentang tugas, kewenangan, hubungan fungsional, dan
tanggung jawab CEO, Direktur dan Komite Medis untuk menjalankan clinical governance di Rumah
Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN.

2. Menjadi bingkai atau rambu-rambu dalam menjalankan corporate governance dan clinical
governance agar sesuai dengan kaidah dan ketentuan hukum dan keprofesian, dalam menjaga dan
meningkatkan mutu layanan kepada pasien.

3. Sebagai perangkat hukum internal, yang dalam batas-batas tertentu mengakui kemandirian profesi
klinis untuk mengatur dan mendisiplinkan sendiri anggota-anggotanya.

4. Sebagai landasan hukum yang pasti bagi para klinisi untuk mengambil keputusan klinis dan
menjalankan tindakan klinis pada pasien.

5. Sebagai perangkat hukum internal untuk mencegah dan menyelesaikan konflik antara para
profesional atau kelompokkelompok profesi yang bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak
PETUKANGAN

Pasal 3
Identitas RSIA PETUKANGAN
1. Nama : RSIA PETUKANGAN
2. Jenis/Type : Rumah Sakit Ibu dan Anak
7
3. Alamat : Jl. Ciledug Raya No.8A
4. Pemilik : PT Petukangan Medical Centre
5. Dasar Pendirian : Akte notaris No AHU-0045853.AH.01.09 Tanggal 23 Juli 2009
6. Tanggal Peresmian : 01 Agustus 2015

Pasal 4
Lambang RSIA PETUKANGAN
Rumah Sakit Ibu dan Anak PETUKANGAN mempunyai lambang (logo)

1. Lambang (Logo) RSIA PETUKANGAN berupa bulan sabit dan labang plus berwarna hijau.

2. Makna lambang (logo) tersebut adalah kelembutan, ketenangan, kasih sayang . Makna tersebut
menunjukkan pelayanan yang diberikan oleh RSIA PETUKANGAN dalam Menjaga Kesehatan
Ibu dan Anak.

3. Bentuk logo RSIA PETUKANGAN sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut :

Pasal 5
Cap RSIA PETUKANGAN

1. Rumah Sakit menentukan hanya ada 1 (satu) macam Cap Rumah Sakit
2. Corporate Secretary bertanggung jawab atas keamanan penggunaan Cap untuk kepentingan
operasional rumah sakit;
3. Penggunaan Cap rumah sakit akan diatur lebih lanjut melalui ketetapan Direktur Utama;

Pasal 6
Materi Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN

Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN yang terdiri dari peraturan internal korporat RSIA
PETUKANGAN yang tertuang pada Bab II dan peraturan internal staf medis RSIA PETUKANGAN
yang tertuang pada Bab III.

8
BAB II
PERATURAN INTERNAL KORPORAT RSIA PETUKANGAN
(CORPORATE BY LAWS RSIA PETUKANGAN)

Pasal 7
Organisasi Pemilik Rumah Sakit

1. Keanggotaan Pemilik Rumah Sakit terdiri dari Ketua Pelaksana Harian dan Anggota PT. Petukangan
Medical Centre yang diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai
dengan tata cara yang ditentukan pada akta pendirian PT. Petukangan Medical Centre.
2. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan salah satu anggota Pemilik Rumah Sakit di tengah suatu masa
kepengurusan, maka Pemilik Rumah Sakit mengangkat salah seorang anggota Pemilik Rumah Sakit
untuk sisa masa jabatan sesuai dengan tata cara yang ditentukan pada Akta Pendirian dan RSIA
PETUKANGAN.

Pasal 8
Kewenangan dan Tangunq Jawab
Organisasi Pemilik Rumah Sakit

1. Wewenang dan Tanggung Jawab Pengurus


1.1 Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direktur RSIA PETUKANGAN
dalam menjalankan kegiatan pengawasan atas pengelolaan RSIA PETUKANGAN.
1.2.Memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur dan tata cara dalam setiap rapat
Pemilik Rumah Sakit yang tidak diatur dalam Peraturan Internal Rumah Sakit.

2. Wewenang dan Tanggung Jawab Pengurus


2.1. Menetapkan dan/atau merubah visi, misi, tujuan, dan rencana utama (master plan) RSIA
PETUKANGAN.
2.2. Menetapkan dan/atau merubah kebijakan pengembangan dan dasar-dasar penyelenggaraan RSIA
PETUKANGAN.
2.3. Memilih dan menetapkan Pengurus RSIA PETUKANGAN.
2.4. Mengawasi penyelenggaraan RSIA PETUKANGAN.
2.5. Mereview, menyetujui dan menetapkan Rencana Anggaran dan Belanja yang diajukan oleh
Pengurus RSIA PETUKANGAN.
2.6. Mereview, menyetujui dan menetapkan kebijakan yang diajukan Pengurus RSIA
PETUKANGAN yang terkait dengan ketenaga kerjaan dan sumber daya manusia, umum dan
9
pembelian, pemeliharaan dan pengelolaan gedung.
2.7. Menjalankan dan menetapkan kebijakan RSIA PETUKANGAN terkait dengan pengembangan
usaha dan pemasaran.

Pasal 9
Ketentuan Rapat Pemilik Rumah Sakit
Rapat dan ketentuan diselenggarakan sesuai dengan tata cara yang berlaku di PT. Petukangan Medical
Centre

Pasal 10
Organisasi RSIA PETUKANGAN

1. Organisasi RSIA PETUKANGAN terdiri dari :


1.1 Pengurus RSIA PETUKANGAN :
1.1.1. Direktur RSIA PETUKANGAN
1.1.2. Manajer Pelayanan Medis
1.1.3. Manajer Penunjang Medis
1.1.4. Manajer Logistik dan Umum
1.1.5. Manajer Sumber Daya Manusia
1.1.6. Manajer Keuangan dan Akuntansi
1.1.7. Manajer Keperawatan
1.1.8. Koordinator
1.1.9. Pelaksana

1.2 Komite Medis :

1.2.1. Keanggotaan Komite Medis : Hospital By Laws Yang dapat menjadi anggota Komite
Medis adalah:

1.2.2. Dokter atau profesional yang terkait dengan operasional rumah sakit baik yang praktek
maupun tidak praktek di RSIA PETUKANGAN;

1.2.3. Memiliki kemampuan dan kapasitas terkait dengan bidang profesinya;

1.2.4. Komite Medis terdiri dari beberapa sub komite dan Sub Komite dalam melaksanakan
tugas dapat dibantu oleh Panitia atau kelompok kerja khusus yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus.
10
2. Direktur RSIA PETUKANGAN dapat bertindak mewakili RSIA PETUKANGAN di dalam maupun
di luar Pengadilan.

Pasal 11

Kriteria, Tangung Jawab, Hak, Kewajiban, dan Kewenangan Pengurus


RSIA PETUKANGAN

1. Kriteria Direktur RSIA PETUKANGAN :


1.1. Dokter/ Dokter Gigi.
1.2. Bersedia bekerja secara purna waktu.
1.3. Mempunyai ijazah dan / atau kemampuan dalam bidang Administrasi, operasional dan
manajemen rumah sakit.
1.4. Bersifat terbuka, bijaksana dan jujur:
1.5. Peka terhadap perkembangan perumahsakitan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur RSIA PETUKANGAN
2.1. Memimpin dan mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit dengan

senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna;

2.2. Memelihara dan mengelola kekayaan Rumah Sakit;

2.3. Mewakili Rumah Sakit didalam dan diluar pengadilan;

2.4. Melaksanakan fungsi koordinasi manajemen Rumah Sakit;

2.5. Mengusulkan kebijaksanaan tarif kepada Pemilik Rumah Sakit;

2.6. Melaksanakan koordinasi dengan Pemilik Rumah Sakit atau wakilnya yang ada di RSIA
PETUKANGAN dalam bidang pengembangan usaha, keuangan, pengembangan sumber
daya manusia dan umum;

2.7. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola Rumah Sakit sebagaimana
yang telah digariskan Pemilik Rumah Sakit;

2.8. Menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit;

2.9. Menyiapkan rencana strategis Bisnis Rumah Sakit dan Rencana Bisnis Anggaran Tahunan
Rumah Sakit;

2.10. Mengadakan dan Memelihara pembukuan serta administrasi Rumah Sakit sesuai dengan
kelaziman yang berlaku bagi Rumah Sakit;

2.11. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Rumah Sakit sesuai dengan peraturan perundang-
11
undangan yang berlaku;

2.12. Memelihara hubungan baik dengan pemerintah, organisasi profesi, organisasi perumahsakitan, dan
masyarakat;

2.13. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala termasuk tetapi tidak terbatas laporan keuangan
bulanan dan tahunan;

2.14. Bertanggung jawab kepada Pemilik Rumah Sakit dalam hal penyelenggaraan, pengelolaan, dan
pengawasan rumah sakit.

3. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur RSIA PETUKANGAN dibantu oleh:


3.1. Enam orang Manajer yaitu
3.1.1. Manajer Logistik dan Umum,
3.1.2. Manajer Sumber Daya Manusia,
3.1.3. Manajer Pelayanan Medis,
3.1.4. Manajer Penunjang Medis,
3.1.5. Manajer Keperawatan,
3.1.6. Manajer Keuangan dan Akuntansi,.
3.2. Komite Medis Membantu Direktur dalam masalah profesi dan etika Medis (Dokter, Dokter Gigi,
dan Sarjana Kesehatan Lainnya) dan Paramedis (Bidan dan Perawat).
4. Pengurus RSIA PETUKANGAN ditujuk dan diangkat oleh Pemilik Rumah Sakit dengan suatu
surat keputusan yang mengatur mengenai pengangkatan ini untuk suatu periode dengan
tidak mengurangi kewenangan Pemilik Rumah Sakit untuk melakukan perubahan selama
masa periode tersebut.
5. Pengurus RSIA PETUKANGAN dapat mengundurkan diri dengan menyampaikan surat
pengunduran diri kepada Pemilik Rumah Sakit selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
tanggal pengunduran diri tersebut, dan pengunduran diri tersebut berlaku efektif setelah
jangka waktu tersebut.
6. Selama masa sejak tanggal surat pengunduran diri disampaikan sampai dengan tanggal
efektif pengunduran dirinya, maka semua hak dan kewajiban selaku Pengurus RSIA RP
Soeroso tetap berlaku.
7. Pengunduran diri yang disebabkan hal-hal lain yang bersifat tetap seperti sakit berat,
berhalangan tetap, tugas Negara untuk jangka waktu tertentu yang menyebabkan Pengurus
harus pindah domisili dari domisili RSIA PETUKANGAN dan hal-hal tersebut membuat
seseorang tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai Pengurus RSIA PETUKANGAN, maka
pengunduran diri tersebut berlaku sejak seorang Pengurus tersebut tidak dapat
melaksanakan tugasnya selaku Pengurus RSIA PETUKANGAN.

Pasal 12
Ketentuan Rapat RSIA PETUKANGAN
Rapat Rutin

1. Direktur RSIA PETUKANGAN mengadakan rapat rutin setiap bulan (minggu pertama) dengan para
pengelola RSIA PETUKANGAN untuk membahas kegiatan operasional rumah sakit dan dibuat

12
dalam jadwal tertulis.
2. Direktur RSIA PETUKANGAN mengadakan rapat rutin dengan Para Komite satu kali dalam sebulan
untuk mengevaluasi pelaksanaan mutu pelayanan (minggu terakhir)
3. Direktur RSIA PETUKANGAN mengadakan rapat khusus (misalnya Konferensi Kematian) dengan
SMF (Satuan Medis Fungsional) rumah sakit untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program serta
mengadakan revisi-revisi yang diperlukan yang diadakan selambat.lambatnya 2x24 jam setelah
adanya kejadian yang berpotensi menimbulkan masalah.
4. Direktur RSIA PETUKANGAN atau diwakili Ketua Komed mengadakan pertemuan Rutin dengan
staff RSIA PETUKANGAN setiap minggunya (jam 08.00-10.00) untuk membahas kegiatan ilmiah
dan tatalaksana manajerial pasien RSIA PETUKANGAN yang diatur lebih lanjut dalam Petunjuk
Teknis (Juknis) dan Direktur Utama RSIA PETUKANGAN senantiasa mengupayakan agar peraturan
internal ini dapat diketahui oleh berbagai pihak yang berkepentingan (Program Sosialisasi berkala).
5. Direktur RSIA PETUKANGAN atau diwakili Dokter Jaga mengadakan Konferensi Klinik setiap pagi
hari untuk membahas kegiatan jaga RSIA PETUKANGAN.
6. Dalam Rapat-rapat yang diadakan Pengurus RSIA PETUKANGAN, Pemilik Rumah Sakit atau
wakilnya dapat menghadiri Rapat tersebut untuk segera memutuskan permasalahan yang terjadi.

Rapat Tahunan :

Direktur RSIA PETUKANGAN mengadakan rapat tahunan dengan PT. Petukangan Medical Centre,
untuk memberikan laporan pelaksanaan program, mengajukan program dan anggaran tahunan yang akan
dilaksanakan tahun depan. Dalam hal khusus dapat mengundang Komite.

BAB III
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS RSIA PETUKANGAN
(MEDICAL STAF BY LAWS RSIA PETUKANGAN)

Pasal 13
Tujuan Peraturan Internal Staf Medis RSIA PETUKANGAN
Tujuan dari peraturan internal untuk Staf Medis dan tenaga kesehatan adalah :

1. Agar kualitas pelayanan pasien dilaksanakan di bawah perlindungan dan dijamin oleh Rumah Sakit
agar tetap dipertahankan pada kualitas yang tertinggi, terukur dan mampu laksana.
2. Agar terbentuk suatu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh seluruh anggota Staf Medis

13
yang melaksanakan pelayanan medis tersebut sesuei kompetensi bidang ilmunya masing-masing
3. Agar seluruh anggota Staf Medis dan tenaga kesehatan melalui Komite Medis dapat ikut memberikan
saran dan informasi kepada manajemen rumah sakit demi perbaikan dan peningkatan pelayanan medis
secara keseluruhan;
4. Agar seluruh anggota staf medis dan tenaga kesehatan berpartisipasi dalam upaya pengembangan dan
menjaga nama baik rumah sakit.
5. Agar seluruh anggota staf medis dan tenaga kesehatan mengikuti dan mematuhi seluruh ketentuan
yang diberlakukan di rumah sakit.

Pasal 14
Persyaratan Anggota Staf Medis
1. Dokter yang mengajukan lamaran untuk mengadakan perjanjian menjadi anggota staf medis RSIA
PETUKANGAN wajib mengisi formulir perjanjian kontrak kerja yang disediakan oleh Manajemen
Sumber Daya Manusia secara benar dan jujur;
2. Surat perjanjian kontrak kerja tersebut berisi informasi sebagai berikut
2.1. Rekomendasi minimal dari 2 (dua) nama dokter yang Seprofesi;
2.2. Informasi baik lisan maupun tulisan tentang ada tidaknya tindakan indisipliner yang
pernah dijatuhkan kepada dokter pelamar berupa pembatasan kerja, pengurangan dan
atau dicabutnya wewenang klinis dokter pelamar di rumah sakit lain dimana dokter
tersebut dahulu bekerja;
2.3. Informasi tentang pernah atau belum pernah surat izin praktek dokter pelamar dicabut
atau ditangguhkan untuk sementara waktu;
2.4. Informasi tentang pernah tidaknya dokter pelamar dituntut mengganti rugi atau
mengalami proses tuntutan terhadap suatu kelalaian atau malpraktek;
2.5. Melampirkan foto terakhir 2 lembar;
2.6. Membuat pernyataan tertulis tentang kesediaan diwawancarai dan diperiksa berkas-
berkas lampiran lamarannya.
3. Setiap pelamar untuk menjadi anggota staf medis RSIA PETUKANGAN wajib menandatangani
pernyataan bersedia mengakui dan mematuhi ketentuan ini dan peraturan lainnya yang
ada dan diberlakukan kemudian sebagai ketentuan resmi dan diberlakukan di RSIA
PETUKANGAN dan akan bersedia menerima sanksi apabila tidak mengakui dan mematuhinya.

Pasal 15
Pengangkatan Staf Medis dan Pengangkatan Kembali
1. Direktur RSIA PETUKANGAN berwenang dan dapat mengangkat anggota Staf Medis setelah
berkonsultasi dengan Komite Medis dan ada persetujuan dari PT. Petukangan Medical Centre.
2. Direktur RSIA PETUKANGAN menentukan kriteria dan syarat-syarat penugasan setiap anggota Staf
Medis untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu, dan akan menyampaikan hal tersebut kepada
setiap anggota staf medis yang akan melaksanakan penugasan klinis di RSIA PETUKANGAN.
3. Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat ditetapkan oleh
Direktur RSIA PETUKANGAN setelah mendapat masukan dari Komite Medis RSIA
PETUKANGAN.

14
4. Anggota Staf Medis yang telah mendapat penugasan klinis di RSIA PETUKANGAN dapat berstatus
sebagai dokter purna waktu, dokter paruh waktu, atau dokter konsultan yang selanjutnya dituangkan
dalam suatu kontrak kerja.
5. Jangka waktu penugasan anggota Staf Medis adalah 5 (lima) tahun, kecuali ditetapkan lain oleh
Direktur RSIA PETUKANGAN dengan memperhatikan kondisi yang akan menyebabkan penugasan
di RSIA PETUKANGAN berakhir.
6. Penugasan klinis di RSIA PETUKANGAN pada seorang anggota Staf Medis hanya dapat
ditetapkan bila yang bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai berikut:
6.1. Memenuhi syarat sebagai anggota Staf Medis berdasarkan peraturan perundang-undangan
kesehatan yang berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan dalam peraturan internal
rumah sakit .
6.2. Menangani pasien dalam batas-batas kewenangannya dan sesuai dengan kompetensinya setelah
mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit.
6.3. Mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam rangka menjamin keselamatan setiap pasien
yang ditangani di rumah sakit dengan melengkapi rekam medik secara tepat waktu, benar,
jujur, profesional, adekuat, lengkap dan terpelihara,
6.4. Memperhatikan segala permintaan rumah sakit yang dianggap wajar sehubungan dengan tindakan
medis dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang berlaku di rumah sakit.
6.5. Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia, baik yang berkaitan dengan kewajiban
terhadap masyarakat, pasien, teman sejawat dan diri sendiri.
6.6. Memperhatikan syarat-syarat umum praktek klinis yang berlaku di rumah sakit.

Pasal 16
Perjanjian
1. Setiap dokter dan dokter gigi yang hendak menjadi anggota Staf Medis Rumah Sakit wajib
menandatangani dan melaksanakan kontrak perjanjian dengan rumah sakit untuk menentukan hak dan
kewajiban serta pemberian wewenang klinis dalam melaksanakan pelayanan medis kepada pasien.
2. Setiap Dokter dan Dokter Gigi yang ingin menjadi Anggota Staf Medis Rumah Sakit wajib bekerja
sesuai dengan :
2.1. Surat Izin Praktek yang diberikan kepadanya.

2.2. Kemampuan kompetensi dan profesionalitasnya.

2.3. Sikap dan Perilaku serta Etika Profesi Medis.

2.4. Kemauan dan kemampuan untuk : .

2.4.1. bekerja sama dengan dokter, dokter gigi, dokter spesialis, paramedis, profesi lainnya,
pasien dan keluarganya beserta masyarakat;

2.4.2. mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku di RSIA PETUKANGAN;

15
2.4.3. melaksanakan praktek kedokteran dengan menjunjung tinggi Kode Etik Kedokteran ,
Hak-hak Pasien, dan Pedoman Perilaku Profesi Medis;

2.4.4. berpartisipasi dalam proses pengembangan RSIA PETUKANGAN;

2.4.5. menjaga kesehatan dirinya sebagai dokter agar dapat bekerja dengan baik.

Pasal 17
Kategori Staf Medis
Kategori Staf Medis RSIA PETUKANGAN terdiri dari

1. Staf Medis Purna Waktu adalah tenaga medis yang bertugas melaksanakan fungsi SMF selama 40
(empat puluh) jam dalam seminggu (5 hari kerja), memberikan pelayanan medis rawat jalan, rawat
inap dan melakukan tindakan medis secara penuh setiap hari sesuai kompetensinya.
2. Staf Medis Paruh Waktu adalah tenaga medis yang bertugas melaksanakan fungsi Dokter paruh
waktu/Aktif kurang dari 40 jam dalam seminggu yang memberikan pelayanan medis rawat jalan,
rawat inap dan melakukan tindakan medis pada waktu tertentu/terjadwal sesuai kompetensinya, yang
disepakati bersama dokter dengan Direktur RSIA PETUKANGAN.
3. Staf Medis Konsultan (Allied Health Profesional) adalah tenaga medis yang mempunyai klasifikasi
sebagai konsultan untuk kompetensi ilmu kedokteran atau disiplin ilmu lainnya yang datang ke RSIA
PETUKANGAN bila diperlukan atau ada konsultasi, memberikan pelayanan pemeriksaan atau
melaksanakan tindakan medis yang diperlukan dan berhak memakai fasilitas Rumah Sakit dalam
rangka memeriksa atau melaksanakan tindakan medis kepada pasien yang dikonsulkan
kepadanya.Konsultan ini dapat bekerja untuk transfer pengetahuan dan keterampilan yang belum
dimiliki oleh staf media rumah sakit.
4. Staf Medis Profesional Kesehatan lainnya (allied health profesional lainnya) adalah staf
profesional lainnya yang bukan dokter dan dokter gigi yang mempunyai sertifikat sesuai keahlian
yang diakui seperti:
4.1. Psikolog;
4.2. Penata Anastesi Bersertifikat;
4.3. Penata Rontgent Bersertifikat;
4.4. Ahli Gizi;
4.5. Ahli Akupuntur.

Pasal 18
Tanggung Jawab Staf Medis
1. Memberi pelayanan medis kepada seluruh pasien dengan efektif dan efisien sesuai tata kelola
profesional medis yang disepakati bersama dengan kualitas yang sama dengan mengacu pada Standar

16
Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Prosedur Operasional (SPO) RSIA PETUKANGAN.
2. Tetap mengikuti Peraturan Internal Staf Medis RSIA PETUKANGAN, dan peraturan lainnya yang
ada dan dibuat oleh Manajemen RSIA PETUKANGAN.
3. Taat dan patuh pada Pedoman Perilaku Profesional Medis, perjanjian . yang ditandatangani dengan
penuh kesadaran, Kode Etik Kedokteran Indonesia, Kode Etik Rumah Sakit, dan Kode Etik Profesi
masing-masing.
4. Taat dan patuh pada perijinan untuk melaksanakan praktek yang diberikan oleh pemerintah dalam hal
ini Suku Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.
5. Seluruh anggota Staf Medis bertanggung jawab menyiapkan dan melengkapi rekam medis pasien
rawat jalan, rawat inap, pasien yang dioperasi, dan resume medis pasien pulang dalam waktu 1 kali
24 jam setelah pasien pulang.
6. Seluruh anggota Staf Medis mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan ilmu dan
keterampilannya serta menjaga sikap dan perilaku profesionalnya dengan mengikuti peningkatan dan
pengembangan profesional yang berkelanjutan dan pendidikan bidang medis yang berkelanjutan
secara berkala.

Pasal 19
Fungsi Staf Medis
Staf Medis mempunyai fungsi sebagai pelaksana pelayanan medis, pendidikan, penelitian, pelatihan dan
pengembangan di bidang medis.

Pasal 20
Tugas Staf Medis
1. Melaksanakan kegiatan profesi yang meliputi prosedur diagnostik, pengobatan, pencegahan akibat
penyakit, dan pemulihan.
2. Meningkatkan kemampuan profesinya melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.
3. Menjaga agar kualitas pelayanan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan medis, dan etika
kedokteran yang sudah ditetapkan.
4. Menyusun, mengumpulkan, menganalisa dan membuat laporan pemantauan indikator mutu klinik

Pasal 21
Wewenang Klinis Staf Medis
1. Memberikan pelayanan medis diagnostik dan terapi terhadap pasien di unit rawat jalan sesuai dengan
diagnosis yang ditegakkannya.
2. Mengirimkan pasien ke unit rawat inap.
3. Memberikan pelayanan medis diagnostik dan terapi terhadap pasien rawat inap yang berada di bawah

17
tanggung jawab perawatannya.
4. Menjadwalkan tindakan bedah elektif dan darurat bagi pasien yang berada di bawah tanggung jawab
perawatannya.
5. Mengakhiri terapi, tindakan dan pelayanan lainnya dan memulangkan pasien dari rumah sakit.
6. Bertindak sebagai dokter pengganti sesuai dengan kompetensinya apabila dokter pemilik
pasien/dokter jaga berhalangan hadir.
7. Mengisi catatan medis dan membuat resume medis bagi pasien yang dirawatnya.

Pasal 22
Hak Staf Medis
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan medis (SPM), dan standar prosedur operasional (SOP).
2. Mendapatkan imbalan jasa profesi sesuai dengan tarif jasa dokter yang telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
4. Berhak memutuskan hubungan dokter pasien apabila dokter menilai hubungan berdasarkan saling
percaya tersebut tidak dapat lagi diteruskan karena alasan yang benar (dapat diterima).
5. Memperoleh bantuan biaya atau kemudahan didalam mengikuti kegiatan pendidikan berkelanjutan
(continuing professional development).

Pasal 23
Kewajiban Staf Medis
1. Bersama-sama dengan Kepala Satuan Medis Fungsional, Kepala Sub Bagian pelayanan medis , dan
Kepala Sub Bagian penunjang medis menyusun standar prosedur operasional (SPO) bidang
administrasi pelayanan medis seperti pengaturan pertemuan klinik, presentasi kasus, prosedur
konsultasi, pengaturan tugas kamar bersalin, dsb.
2. Bersama-sama Komite Medis menyusun standar prosedur operasional (SPO) dan standar pelayanan
medis (SPM)/ khususnya yang berkaitan dengan penyakit-penyakit yang sering dihadapi (10 penyakit
terbanyak).
3. Tugas, Kewenangan, Hak dan Kewajiban selain daripada yang disebutkan di atas akan diatur dalam
perjanjian kerja staf medis dengan RSIA PETUKANGAN berdasarkan kesepakatan para pihak.

Pasal 24
Masa Penugasan Staf Medis
1. Pengakhiran penugasan staf medis di RSIA PETUKANGAN dilakukan oleh Direktur setelah
berkonsultasi dengan Komite Medis dan ada persetujuan dari Direktur RSIA PETUKANGAN.
Penugasan staf medis di rumah sakit dapat berakhir bila yang bersangkutan:
1.1. Izin praktiknya sudah tidak berlaku lagi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada,
atau;
18
1.2. Kondisi fisik atau mentalnya tidak mampu lagi melakukan tindakan medis secara menetap, atau;
1.3. Telah berusia 65 (enam puluh lima) tahun, namun masih dapat diangkat kembali sesuai
pertimbangan Direktur RSIA PETUKANGAN, atau;
1.4. Tidak memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak dengan rumah
sakit, atau;
1.5. Telah melakukan tindakan yang tidak profesional, kelalaian, membuat keresahan di kalangan
staf medis lain di rumah sakit, atau perilaku menyimpang lainnya sebagaimana ditetapkan
oleh Komite Medis, atau;
1.6. Diberhentikan oleh Direktur RSIA PETUKANGAN setelah memperoleh persetujuan dari
Komite Medis karena telah membuat keresahan di lingkungan rumah sakit, atau;
1.7. Mengakhiri kontrak dengan rumah sakit sebelum waktu yang ditetapkan, dengan mengajukan
pemberitahuan satu bulan sebelumnya.

Pasal 25
Aturan Umum Staf Medis
Untuk memperlancar dan meningkatkan mutu pelayanan medis seperti yang tertera dalam perjanjian
kerja, staf medis dituntut untuk:

1. Memenuhi persyaratan administratif Departemen Kesehatan RI dan peraturan perundang-


undangan yang berlaku.
2. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar
operasional serta kebutuhan medis pasien.
3. Merujuk pasien ke dokter spesialis yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik
apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.
4. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia.
5. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada orang lain
yang bertugas dan lebih mampu melakukannya.
6. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran secara berkala.
7. Menunjuk staf medis lain dalam keahlian yang sama sebagai pengganti apabila berhalangan. Jika
tidak, harus diinformasikan kepada pasien yang bersangkutan.
8. Memberikan penjelasan secara lengkap kepada pasien sebelum tindakan disetujui pasien
(informed consent).
9. Membuat rekam medis dan mematuhi petunjuk pelaksanaannya
10. Menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya.
11. Mematuhi kebijakan tentang obat dan formularium RSIA PETUKANGAN.

Pasal 26
Kelompok Staf Medis Fungsional

19
1. Dalam melaksanakan tuqas, Staf Medis dengan spesialisasi/keahlian yang sama dikelompokkan
menjadi satu Kelompok Staf Medis Fungsional.
2. Setiap Kelompok Staf Medis Fungsional terdiri dari minimal 2 (dua) dokter. Bila jumlah dokter dalam
satu spesialisasi kurang dari dua, maka dokter-dokter tersebut akan bergabung dalam Kelompok Staf
Medis Fungsional lain-lain.
3. Kelompok Staf Medis Fungsional yang ada di RSIA PETUKANGAN adalah
3.1. Kelompok Staf Medis Fungsional Kebidanan dan Kandungan.
3.2. Kelompok Staf Medis Fungsional Kesehatan Anak.
3.3. Kelompok Staf Medis Fungsional Gigi.
3.4. Kelompok Staf Medis Fungsional Radiologi.
3.5. Kelompok Staf Medis Fungsional Anestesi.
3.6. Kelompok Staf Medis Fungsional Lain-lain Radiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi,
Penyakit Dalam, Penyakit Paru, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dokter umum dsb.
4. Setiap Kelompok Staf Medis Fungsional dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggotanya.

Pasal 27
Komite Medis RSIA RP Soejono
1. Kedudukan Komite Medis RSIA PETUKANGAN :
Kedudukan Komite Medis RSIA PETUKANGAN berada dibawah koordinasi Direktur Utama
RSIA PETUKANGAN dan dikukuhkan melalui Surat Keputusan Direktur-Utama, berdasarkan
pengajuan dari Direktur Utama RSIA PETUKANGAN kepada Organisasi Pemilik Rumah Sakit.
2. Susunan Komite Medis terdiri dari:
2.1. Ketua Komite Medis
Ketua Komite Medis adalah staf medis purna waktu atau paruh waktu yang dipilih oleh
anggota Komite Medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.2. Wakil Ketua Komite Medis
Wakil Ketua Komite Medis adalah staf medis purna waktu atau paruh waktu yang dipilih
oleh anggota Komite Medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.3. Sekretaris Komite Medis
Sekretaris Komite Medis adalah staf medis purna waktu yang dipilih oleh Ketua Komite
Medis.
2.4. Anggota Komite Medis
Anggota Komite Medis terdiri dari semua Ketua Kelompok Staf Medis dan/atau yang
mewakili.
3. Fungsi Komite Medis :
3.1. Sebagai pengarah (steering) dalam pemberian pelayanan medis,sedangkan staf medis adalah
pelaksana pelayanan medis.
3.2. Memberikan saran kepada Direktur RSIA PETUKANGAN.
3.3. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis.
3.4. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etik Kedokteran.
3.5. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh semua
Kelompok Staf Medis di RSIA PETUKANGAN.
4. Tugas Komite Medis :
4.1. Membantu Direktur RSIA PETUKANGAN menyusun Standar Pelayanan Medis
20
(SPM) dan Standar prosedur operasional (SPO) dan memantau pelaksanaannya.
4.2. Melaksanakan pembinaan Etika Profesi, Disiplin Profesi dan Mutu Profesi.
4.3. Membantu Direktur RSIA PETUKANGAN dalam mengatur kewenangan profesi antar
Kelompok Staf Medis.
4.4. Membantu Direktur RSIA PETUKANGAN dalam menyusun Peraturan Internal Staf Medis dan
memantau pelaksanaannya.
4.5. Membantu Direktur RSIA PETUKANGAN dalam menyusun kebijakan dan prosedur yang
terkait dengan medikolegal.
4.6.Membantu Direktur RSIA PETUKANGAN dalam menyusun kebijakan dan prosedur yang
terkait dengan Etiko-legal.
4.7.Melakukan koordinasi dengan Manajer Pelayanan Medis dalam melaksanakan pemantauan dan
pembinaan pelaksanaan tugas Kelompok Staf Medis.
4.8.Membantu Direktur dalam upaya peningkatan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan dalam bidang medis.
4.9.Membantu Manajer Pelayanan Medis dalam melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
medis antara lain melalui monitoring dan evaluasi kasus bedah, penggunaan obat (drug
usage), farmasi dan terapi, ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam medis, tissue review,
mortalitas dan morbiditas, medical care review/peer review/audit medis melalui pembentukan
sub komite-sub komite.
4.10.Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur RSIA PETUKANGAN dan/atau Organisasi
Pemilik RSIA PETUKANGAN.
4.11.Mengusulkan kepada Direktur RSIA PETUKANGAN untuk mengambil tindakan yan dianggap
perlu agar hal-hal yang diurai diatas dapat terlaksana dengan baik.
4.12.Mendampingi dan membantu Direktur RSIA PETUKANGAN dalam persoalan-persoalan yang
timbul dalam bidang medis.
5. Wewenang Komite RSIA PETUKANGAN;
5.1. Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis.
5.2. Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan
medis dan penunjang medis serta pengembangan pelayanan medis.
5.3. Monitoring dan evaluasi terkait dengan mutu pelayanan medis sesuai yang tercantum di dalam
tugas Komite Medis.
5.4. Memberi masukan kepada Direktur RSIA PETUKANGAN untuk upaya efesiensi dan efektifitas
penggunaan alat kedokteran dan penggunaan obat serta efek sampingnya di rumah sakit.
5.5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf
medis.
5.6. Memberi masukan tentang masalah-masalah pelayanan medis dan etika profesi kepada Direktur
Pelayanan Medis dan Direktur Utama.
5.7. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antara rumah sakit dan fakultas
kedokteran/kedokteran gigi/ institusi pendidikan lain didalam maupun diluar negeri.
6. Kewajiban Komite Medis RSIA PETUKANGAN
6.1. Menyusun peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) .
21
6.2. Membuat standarisasi format untuk standar pelayanan medis, standar prosedur operasional di
bidang manajerial/administrasi dan bidang keilmuan/profesi, standar profesi, standar tempat
praktek, dan standar kompetensi.
6.3. Membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator mutu
klinik.
6.4. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan pengembangan profesi
medis.
7. Hak Komite Medis :
7.1. Memperoleh semua informasi yang terkait dengan pelayanan medis termasuk rekam
medis terkait upaya penyelesaian masalah dalam menjaga etika profesi, SPM dan
SPO.
7.2. Menghadiri sidang majelis Kehormatan Etika Kedokteran atau majelis kehormatan
organisasi Profesi lain untuk mendampingi Staf Medis dan Profesional lain dan
membantu memberikan penjelasan yang dimina atas suatu kasus atau masalah;
7.3. Melaksanakan audit medis.
7.4. Mengikuti kegiatan ilmiah dan konferensi medis terkait dengan tugas dan kewajiban
sebagai anggota komite medis.
8. Ketua Komite Medis RSIA PETUKANGAN bertanggung jawab kepada Direktur RSIA
PETUKANGAN dalam hal pelayanan medis, pembinaan etik kedokteran dan pengembangan profesi
medis.
9. Masa kerja Komite Medis RSIA PETUKANGAN adalah 3 (tiga) tahun.
10. Setelah masa kerja Komite Medis selesai, dibentuk susunan baru yang ketuanya dipilih kembali
dalam Rapat pleno Ketua Kelompok Staf Medis Fungsional. Hasil rapat pleno tersebut disampaikan
kepada Direktur RSIA PETUKANGAN dan Pemilik Rumah Sakit untuk disetujui dan dibuat Surat
Keputusan Pengangkatan oleh Pemilik Rumah Sakit.
11. Tata Kerja
11.1. Rapat Komite Medis beserta Ketua Kelompok Staf Medis dan Manajemen RSIA
PETUKANGAN dilakukan minimal sekali sebulan.

11.2. Rapat Darurat diselenggarakan untuk membahas masalah mendesak dilakukan sesuai dengan
kebutuhan.

11.3. Menyusun aturan kerja staf medis yang dikaitkan dengan perjanjian kerja dokter.

11.4. Mengkoordinasikan pengelola rumah sakit dan perkumpulan profesi atau pihak lainnya dalam
penyampaian informasi kepada bila terjadi masalah tenaga dokter.

Pasal 28
Sub Komite
22
1. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Medis dibantu oleh Sub Komite.
2. Sub Komite sebaqaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terdiri dari :
2.1. Sub Komite Kredensial
2.2. Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi
2.3. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
3. Sub Komite Kredensial, bertugas melaksanakan kebijakan Komite Medik di bidang kredensial profesi
medis.
4. Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi, bertugas melaksanakan kebijakan Komite Medis di bidang
mutu profesi medis.
5. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi bertugas untuk memantau dan menangani masalah etika
profesi kedokteran serta disiplin profesi berdasarkan SPM dan SOP masing-masing profesi.

Pasal 29
Tindakan Korektif

1. Tindakan korektif dapat diberikan bagi seorang staf medis yang pada saat pelayanan medis
1.1. Melakukan kelalaian atau kesengajaan yang membahayakan keadaan pasien.
1.2. Melakukan tindakan yang melawan hukum.
1.3. Tidak menerapkan prinsip etika kedokteran.
1.4. Tidak menerapkan pelayanan sesuai standar profesi yang berlaku.
2. Pemberlakuan tindakan korektif ini dapat diminta oleh salah satu dari pihak berikut :
2.1. Salah satu anggota staf medis.
2.2. Salah satu anggota Komite Medis.
2.3. Pengurus.
2.4. Organisasi Pemilik.

3. Tindakan korektif terhadap staf medis dapat berupa:


3.1. Penangguhan sementara wewenang klinis.
3.2. Penangguhan otomatis wewenang klinis.
3.3. Pemantauan sementara.
3.4. Penghentian hubungan kerja oleh Organisasi Pemilik RSIA PETUKANGAN.

Pasal 30
Aturan Umum Tindakan Korektif

1. Permintaan pemberlakuan tindakan korektif ditujukan kepada Komite Medis secara tertulis dengan
menyatakan tindakan atau perilaku spesifik yang mendasari permintaan tindakan korektif tersebut.
2. Setelah menerima surat permintaan tindakan korektif, secara tertulis Komite Medis akan
memberitahukan adanya permintaan tindakan korektif dan rencana tindak lanjut Komite Medis untuk
permintaan tersebut kepada :
2.1. Staf yang bersangkutan
2.2. Organisasi pemilik RSIA PETUKANGAN melalui Direktur RSIA PETUKANGAN
23
3. Setelah menerima surat permintaan tindakan korektif, Komite Medis akan mengeluarkan
rekomendasi tindakan berdasarkan analisis kasus oleh anggota komite medis atau oleh
komite ad hoc.
4. Rekomendasi tindakan korektif oleh Komite Medis harus diberikan selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah diterimanya surat permintaan tindakan korektif.
5. Setelah melakukan analisis kasus, Komite Medis dapat mengeluarkan rekomendasi berupa:
5.1. Tidak ada tindakan korektif

5.2. Peringatan lisan

5.3. Surat peringatan tertulis

5.4. Masa pengawasan (probation period)

5.5. Penangguhan wewenang klinis

6. Bila tindakan korektif berupa pembatasan atau penangguhan wewenang klinis, maka staf
medis yang bersangkutan berhak untuk menghadap Komite Medis sebelum tindakan korektif
efektif berlaku.
7. Tindakan korektif berlaku efektif selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah keluarnya
rekomendasi tertulis Komite Medis. Bila tindakan korektif berupa pembatasan wewenang
klinis atau penangguhan praktek, tindakan tersebut akan berlaku efektif setelah memperoleh
persetujuan tertulis dari Organisasi Pemilik RSIA PETUKANGAN.

Pasal 31
Penangguhan Wewenang Klinis Staf Medis

1. Penangguhan wewenang klinis dapat diterapkan pada seorang staf medis bila terdapat bukti kuat
kurangnya kompetensi staf medis tersebut yang dapat membahayakan keadaan pasien.
2. Segera setelah diterapkannya sanksi penangguhan wewenang klinis bagi seorang staf medis, Kepala
Kelompok Staf Medis Fungsional segera menunjuk dokter pengganti untuk menangani pasien dari
staf medis yang bersangkutan. Penunjukan dokter pengganti ini harus mempertimbangkan keinginan
pasien.

Pasal 32
Penangguhan Wewenang Klinis

Wewenang Klinis seorang staf medis dapat ditangguhkan pada salah satu dari keadaan berikut

1. Pencabutan Surat Ijin Praktek


Bila Surat Ijin Praktek seorang staf medis dicabut oleh pihak yang berwenanq, secara otomatis
wewenang klinis staf medis yang bersangkutan akan ditangguhkan. Setelah penangguhan, Kepala
Kelompok Staf Medis Fungsional segera menunjuk dokter pengganti untuk menangani pasien dari
staf medis yang bersangkutan.
2. Kegagalan melengkapi catatan medis
24
Bila seorang staf medis tidak melengkapi catatan medis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
pasien rawat inap dipulangkan, maka staf medis tersebut akan memperoleh peringatan lisan. Bila
seorang staf medis tidak melengkapi catatan medis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pasien
rawat inap dipulangkan, maka wewenang klinis staf medis tersebut secara otomatis ditangguhkan.
3. Kelalaian dan/atau Penyimpangan Profesi
Bila seorang staf medis melakukan kelalaian dan/atau penyimpangan dari pelayanan profesional
kedokteran yang membahayakan keadaan pasien dan/atau menimbulkan keresahan di lingkungan staf
medis dan di rumah sakit, maka wewenang klinis staf medis tersebut dapat ditangguhkan.
4. Didakwa tindak pidana berat
Bila seorang staf medis didakwa atas tindak pidana berat oleh pengadilan setempat, maka wewenang
klinis staf medis tersebut secara otomatis ditangguhkan.

BAB IV
KETENTUAN LAIN
Pasal 33
Mekanisme Pengawasan

1. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan fungsi perumahsakitan di RSIA


PETUKANGAN, Pengurus RSIA PETUKANGAN berwenang menetapkan mekanisme pengawasan
dan membentuk satuan pengawas Internal.
2. Di RSIA PETUKANGAN, pengawasan internal dilaksanakan oleh Pengurus RSIA PETUKANGAN
dibantu staf, komite dan tim pengawas yaitu:
2.1. Pengawasan terhadap pelayanan medis kepada pasien dilakukan oleh Komite Medis melalui
Ketua Kelompok Staf Medis bersama dengan Manajer Pelayanan Medis, dsb.
2.2. Pengawasan terhadap mutu pelayanan di RSIA PETUKANGAN dilakukan oleh Direktur
RSIA PETUKANGAN dan Manajer Pelayanan Medis sebagai Tim Pengendalian Mutu.
2.3.Pengawasan terhadap bangunan, fasilitas, peralatan, lingkungan dan limbah dilakukan oleh
Manajer Logistik dan Umum, berkoordinasi dengan Manajer Keuangan.
2.4. Pengawasan terhadap tarif/jasa medis dilakukan oleh Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, dan
bagian pemasaran.
2.5. Pengawasan terhadap keuangan dan akunting dilakukan oleh Kepala Bagian dan Satuan
Pengawas Internal.
2.6. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas setiap Bidang/Bagian, dan eselon -bawahannya
dilaksanakan masing-masing oleh Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian.

Pasal 34
Peraturan rumah Sakit

25
Direktur RSIA PETUKANGAN berwenang menetapkan berbagai peraturan pelaksanaan dan ketentuan
untuk melaksanakan Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN yang meliputi ketentuan pelayanan
Rumah Sakit, peraturan personil Rumah Sakit, peraturan pengendalian pasien dan pengunjung, serta
peraturan lain yang belum diatur dalam Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN ini sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN.

Pasal 35
Pemaparan Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN
Organisasi Pemilik RSIA PETUKANGAN senantiasa mengupayakan agar Peraturan Internal RSIA
PETUKANGAN ini dapat dilihat dengan mudah dan transparan oleh berbagai pihak pihak yang
berkepentingan.
Pasal 36
Perubahan Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN

1. Organisasi Pemilik RSIA PETUKANGAN berhak mengubah Peraturan Internal RSIA


PETUKANGAN ini melalui rapat khusus yang diselenggarakan untuk itu.
2. Usulan untuk mengubah Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN ini hanya dapat dilaksanakan bila
pemberitahuan tertulis untuk maksud tersebut telah disampaikan kepada Organisasi Pemilik RSIA
PETUKANGAN paling lambat 3 (tiga) minggu sebelum diselenggarakannya rapat khusus.

Pasal 37
Penutup

1. Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2. Semua peraturan Rumah Sakit yang ditetapkan sebelum tanggal tersebut di atas tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Internal RSIA PETUKANGAN ini.

Ditetapkan :Di Jakarta

Pada tanggal :

RSIA PETUKANGAN
26
Dr. Hendrivand. Sp.OG

Direktur RSIA Petukangan

27

Anda mungkin juga menyukai