Disusun oleh :
Pembimbing :
Drg. Asmulian Dwi Djaya Hrp, C.Ort
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul Peran Asam Laktat Bakterial dari Wine terhadap Metabolit
Minuman Beralkohol yang Memicu Terjadinya Kanker Rongga Mulut.
Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pembimbing kami, drg. Asmulian D. Djaya Harahap, C.Ort , yang telah
meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan dalam penyusunan
laporan kasus ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang........................................................................... 4
1.2 Tujuan....................................................................................... 5
1.3 Manfaat..................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6
2.1. Definisi Kanker Rongga Mulut................................................ 6
2.2. Epidemiologi Kanker Rongga Mulut....................................... 6
2.3. Etiologi Kanker Rongga Mulut................................................ 7
2.4. Faktor Risiko Kanker Rongga Mulut....................................... 8
2.4.1. Merokok.......................................................................... 8
2.4.2 Mengunyah Tembakau..................................................... 8
2.4.3 Menyirih.......................................................................... 9
2.4.4 Alkohol............................................................................ 9
2.4.5 Phenol.............................................................................. 10
2.4.6 Radiasi............................................................................. 10
2.4.7 Defisiensi Zat Besi........................................................... 10
2.4.8 Defisiensi Vitamin A........................................................ 11
2.4.9 Infeksi Sifilis.................................................................... 11
2.4.10 Infeksi Candida.............................................................. 11
2.4.11 Virus Onkogen............................................................... 12
2.4.12 Imunosupresi................................................................. 13
2.4.13 Onkogen dan Tumor Suppresor Genes.......................... 13
2.5. Klasifikasi Kanker Rongga Mulut............................................ 14
2.6. Gejala klinis Kanker Rongga Mulut......................................... 15
2.7. Dampak Alkohol Dalam Menyebabkan Kanker....................... 16
2.8. Peran AsamLaktatBakterial terhadap Metabolit Alkohol......... 17
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 18
BAB 4 KESIMPULAN................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 20
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menguraikan teori
tentang peran asam laktat bakterial dari wine terhadap metabolit minuman
beralkohol yang memicu terjadinya kanker rongga mulut. Penyusunan makalah ini
sekaligus untuk memenuhi persyaratan kegiatan Program Profesi Dokter (P3D) di
Departemen Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
1.3. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penulis
maupun pembaca khususnya peserta P3D untuk lebih memahami bahaya alkohol
terhadap kesehatan rongga mulut dan memberikan informasi pencegahan
terjadinya kanker rongga mulut sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Epidemiologi
Rongga mulut merupakan 1 dari 10 lokasi tersering terkenanya kanker di
dunia. Tiga per empat kasus mengenai masyarakat di negara berkembang. Kanker
rongga mulut menduduki kanker urutan pertama di Negara Sri Lanka, India,
Pakistan, dan Bangladesh. Sementara itu, di India kanker rongga mulut memiliki
insiden lebih dari 50% dari semua kanker (Scully et al., 2013).
Di negara maju, kanker rongga mulut kurang populer, tetapi tetap menduduki
urutan ke-8, contohnya di Francis bagian utara, kanker ini merupakan kanker
paling sering terjadi pada laki-laki. Diketahui pada tahun 1980 lebih dari 32.000
kasus kanker rongga mulut terdiagnosis di wilayah Eropa (Scully et al., 2013).
7
Menurut Neville et al. (2002) terdapat berbagai macam faktor risiko untuk
terjadinya kanker rongga mulut, yaitu:
8
2.4.1 Merokok
2.4.4. Alkohol
2.4.5. Phenol
2.4.6. Radiasi
Defisiensi besi khususnya dalam keadaan berat dan kronis yang juga
dikenal dengan Plummer-Vinson atau Paterson-Kelly Syndrome. Diketahui dapat
meningkatkan risiko squamous cell carcinoma pada esofagus, orofaring, dan
mulut bagian posterior. Keganasan ini berkembang pada lebih dini dibanding pada
pasien tanpa anemia defisiensi besi. Seseorang yang mengalami defisiensi besi
juga memiliki ganguan sel imunitas. Selain itu, besi juga penting dalam membantu
fungsi sel epitel saluran pencernaan bagian atas, sehingga sel epitel berkembang
menjadi lebih cepat dan menjadi atropi atau mukosa menjadi imatur.
11
2.4.12. Imunosupresi
Lesi dapat menimbulkan nyeri lokal atau kesulitan menelan tetapi banyak
yang asimtomatik sehingga lesi diabaikan. Akibatnya banyak yang terdiagnosis
sampai tahap lanjut yang tidak dapat diobati lagi (Kumar et al., 2012).
Menurut Wood dan Sawyer (1997), gejala kanker rongga mulut sebagai
berikut:
Plak
Eritroplakia (merah)
Leukoplakia (putih)
Eritroleukoplakia (merah dan putih)
Eksofitik
Merah
Putih
Merah jambu
Kombinasi banyak warna
Ulserasi
Non-ulserasi
Krusta
Lesi hitam atau kecoklatan
Blep
Permukaan yang kasar
Nyeri atau tidak nyeri
Perdarahan
Maloklusi
Bengkak di leher
Susah menelan
Perubahan rasa kecap
Perubahan suara
16
Berdasarkan beberapa data penelitian, salah satu factor resiko dari kanker
mulut adalah penggunaan alkohol. Sebuah studi terbaru oleh Boston University
School of Medicine dan School of Public Health menemukan bahwa konsumsi
alkohol dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kanker, terutama kanker
payudara pada perempuan. Studi itu dipublikasikan di American Journal of Public
Health.
Menurut studi tersebut, 3,5 persen dari total kematian akibat kanker terjadi
karena dipicu konsumsi alkohol. Dari jumlah tersebut, sebagian besar terjadi pada
orang-orang yang mengonsumsi lebih dari tiga gelas minuman beralkohol dalam
sehari. Namun, orang yang mengonsumsi 1,5 gelas per hari ditengarai mengisi
sepertiga dari jumlah keseluruhan kejadian. Artinya, betapa pun moderat jumlah
alkohol yang Anda konsumsi setiap hari, risiko tetap mengintai.
Dalam studi itu, para peneliti menguji tujuh tipe kanker yang diketahui
terkait dengan penggunaan alkohol: Kanker mulut, faring, laring, esofagus, liver,
kolon, rektum dan kanker payudara pada perempuan. Mereka melakukan survei
terhadap 220.000 orang dewasa.
Hasilnya, kanker payudara adalah jenis kanker terkait alkohol yang paling
sering menyebabkan kematian pada perempuan, sementara pada pria adalah
kanker mulut, faring, laring dan esofagus.
Ada beberapa hipotesa telah dimunculkan untuk menjelaskan bagaimana
konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker sebagai berikut :
1) Produk metabolismenya yaitu asetaldehid.
Asetaldehid dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel-sel dalam tubuh tidak
mau melakukan perbaikan dari kerusakan tersebut. Asetaldehid juga memicu
pertumbuhan sel hati melebih normalnya, dan sel-sel yang baru ini mengalami
mutasi pada gen-gennya sehingga menjadi kanker.
17
Alkohol juga dapat memicu kanker dengandengan cara mengiritasi epitelium atau
meningkatkan penetrasi senyawa karsinogen masuk ke dalam tubuh melalui
mukosa. Hal ini karena alkohol adalah pelarut yang baik sehingga ia dapat
meningkatkan kelarutan senyawa lain atau meningkatkan permeabilitas
(kemudahan untu ditembus) dari lapisan mukosa mulut. Di samping itu, alkohol
juga akan mengurangi pengeluaran air liur sehingga mengurangi efek
pembersihan mulut dan menyebabkan senyawa karsinogen dapat terakumulasi di
rongga mulut.
2.8. Peran Asam Laktat Bakterial dari Wine terhadap Metabolit Alkohol