Anda di halaman 1dari 4

Bayi Berat Lahir Rendah

Kapan bayi baru lahir ditimbang? Bayi baru lahir ditimbang segera setelah badannya
dikeringkan dari air ketuban atau paling lambat sampai bayi berumur 1 hari.

Apa artinya bayi berat lahir rendah (BBLR) ?


Bayi yang pada waktu lahir beratnya : kurang dari 2500 gram.

Bagaimana mengetahui BBLR ?


Bayi berat lahir rendah diketahui dengan menimbang bayi segera setelah lahir.

Bila penimbangan bayi tidak mungkin dilakukan, bagaimana mengenal BBLR ?


a. Lingkar lengan atas bayi (diukur pada pertengahan lengan atas)kurang dari 9,5 cm.
b. Tubuh kurang berisi, ototnya lembek dan kulitnya mungkin keriput atau tipis.
c. Bayi lebih kecil dari bayi normal.

Mengapa terjadi BBLR ?


BBLR terjadi akibat :
a. Bayi lahir sebelum waktunya atau umur kelahiran belum mencapai 9 bulan.
b. Bayi lahir cukup bulan tetapi pertumbuhan ketika dalam kandungan tidak baik oleh
karena ibu kurang gizi, kurang darah, sering sakit, banyak merokok atau bekerja berat.

Mengapa penting mengenal BBLR ?


Mengenal BBLR sangat penting karena tubuhnya mudah terganggu, misalnya :
a. Lemah dan mudah kedinginan karena lapisan lemak bawah kulitnya sangat tipis.
b. Cepat lelah, sering tersedak pada waktu menyusu dan malas mengisap. BBLR harus
minum ASI lebih sering supaya beratnya menjadi normal.
c. Mudah terkena penyakit.
d. Mudah terkena gangguan pernafasan.
e. Mudah meninggal bila terkena penyakit.

Apa yang perlu dilakukan segera setelah BBLR dilahirkan ? a. Membersihkan jalan nafas
(mulut dan hidung) dari lendir, darah dan air ketuban dengan kasa pembersih.
b. Membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dengan kain lunak yang bersih dan kering,
tanpa memandikannya.
c. Meletakkan bayi di atas perut atau dada ibu.
d. Memotong dan merawat tali pusat dengan bersih dan benar.
e. Membungkus bayi dengan kain yang bersih, kering dan cukup tebal agar ia tidak
kedinginan. Setiap kali ia kencing/pakaiannya basah, pakaian harus segera diganti.
f. Meletakkan penghangat yang cukup aman di dekat bayi dibaringkan, misalnya, botol
berisi air panas yang telah ditutup rapat dan dibungkus dengan kain.
g. Memberikan bayi kepada ibunya untuk disusui. Jika bayi tidak bisa mengisap, ASI
diperas dan kemudian diberikan kepadanya dengan menggunakan sendok.

Bagaimana cara membersihkan BBLR ?


a. Segera setelah lahir tubuh bayi dikeringkan dengan kain lunak yang bersih dan kering,
bayi tidak boleh dimandikan. Setelah tali pusat dipotong ia harus segera dibungkus dengan
kain yang bersih dan kering. Agar tetap hangat, perlu diberi penutup/topi.
b. Setiap hari bayi dibersihkan dengan kain bersih dan tubuhnya diolesi minyak kelapa
bersih yang sudah dihangatkan.
c. Setelah 3-7 hari atau bila bayi sudah tampak lebih kuat (salah satu tandanya : bayi
mengisap ASI lebih kuat/lebih baik), bayi bisa dibersihkan dengan menggunakan air
hangat.

Apa yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR ?


a. Menjaga agar tubuh bayi tetap hangat sampai ia menjadi lebih kuat dan beratnya
menjadi normal. Hal ini penting karena BBLR mudah meninggal atau terkena penyakit
bila tubuhnya dingin.
b. Memberikan air susu ibu (ASI) secepatnya setelah lahir. ASI diberikan sebanyak
mungkin dalam porsi sedikit-sedikit dan sering setiap bayi menginginkan dan sesuai
kemampuan bayi. Perlu dijaga agar bayi jangan sampai tersedak. Pemberian ASI atau susu
sedini mungkin penting sekali bagi BBLR agar beratnya cepat bertambah dan menjadi
normal.
c. Membersihkan luka tali pusat dengan bersih dan teratur memakai betadin atau povidin
yodium. Luka tali pusat yang sudah dibersihkan tidak boleh dibubuhi ramuan. Tali pusat
dibungkus dengan kasa steril yang dibasahi betadin atau povidin.
d. Menjauhkan bayi dari orang sakit. Misal bila ibu batuk pilek, ibu memakai kain penutup
pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.

Bagaimana menjaga BBLR agar tetap hangat ?


a. Bayi tidak boleh diletakkan di tempat yang banyak angin ( seperti di depan pintu atau
jendela yang terbuka) dan di ruangan yang banyak orang.
b. Tubuhnya dibungkus dengan kain bersih yang lembut dan kepalanya ditutup dengan topi
atau tutup kepala yang bersih.
c. Setiap hari, secara teratur tubuh bayi diolesi dengan minyak kelapa yang sudah
dihangatkan.
d. Pakaian dan kain pembungkus diganti bila basah. Bayi berat lahir rendah tidak seperti
bayi normal. Ia lebih banyak tidur dan sering tidak menangis walaupun popoknya basah.
Karena itu, pakaian bayi harus sering diperiksa secara teratur dan teliti. Sering kain
pembungkus luarnya tidak basah, tetapi di bagian dalamnya basah.
e. Bayi harus sering dipeluk di dada ibu untuk mendapatkan kehangatan. Namun bila bayi
terlalu kecil, diupayakan agar bayi tidak terlalu sering diangkat.
f. Menjaga kehangatan ruangan/lingkungan sekitar bayi, misalnya memasang lampu,
membatasi masuknya udara dingin, menempatkan botol berisi air panas di dekat bayi, dan
lain-lain.

Apa tanda-tanda BBLR yang terkena serangan dingin ?


a. Mula-mula kaki bayi teraba lebih dingin daripada tubuhnya.
b. Bila bayi tidak cepat dihangatkan, wajah dan ujung-ujung jarinya akan pucat kebiruan.

Apa akibat serangan dingin pada BBLR ?


a. Tubuh bayi sulit dihangatkan kembali.
b. Bayi mudah terkena penyakit yang mengancam hidupnya.
c. Bayi mungkin meninggal bila suhu tubuhnya semakin turun.

Apa yang perlu diperhatikan bila menyusui BBLR ?


1. Sebelum menyusui, tangan ibu dicuci dengan air dan sabun.
2. Payudara ibu diurut kearah puting susu agar ASI dapat keluar dengan lancar.
3. Kedua puting susu dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang sudah dibasahi
dengan air matang hangat.
4. Bayi dipangku pada posisi tegak. Puting susu dimasukkan ke dalam mulut bayi sampai
bagian berwarna cokelat di sekitar puting tertutup oleh mulut bayi.
5. Bila bayi tidak dapat menghisap dengan kuat, ibu dapat membantu
memegangi/menyangga dagu bayi.
6. Bila bayi tertidur pada waktu menyusu, bayi dibangunkan dengan menepuk-nepuk
pipinya. Hal ini penting karena bayi dengan berat lahir rendah lemah, malas mengisap dan
cepat tidur, padahal ia harus banyak minum ASI.

Bagaimana cara memberikan ASI pada BBLR ?


a. Bayi disusui segera setelah lahir. Susu jolong (kolostrum) yang berwarna kekuningan
dan keluar pertama kali dari payudara ibu langsung disusukan kepada bayi (jangan
dibuang).
b. Bayi disusui sesering mungkin, sedikitnya 2-3 kali pada pagi hari, 2-3 kali pada siang
hari, 2-3 kali pada sore hari dan 2-3 kali pada malam hari (kalau perlu ibu bangun pada
malam hari untuk menyusui bayinya).
c. Setiap selesai menyusu, bayi dipangku dan ditegakkan sambil ditepuk-tepuk
punggungnya agar udara dalam perut dapat keluar.
d. Sisa-sisa ASI di mulut dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang dibasahi air
hangat.
e. Bayi diawasi sampai kira-kira 15-30 menit sesudah disusukan.

Apa yang perlu diperhatikan ketika BBLR disusui ?


a. Apakah bayi menjadi biru ?
b. Apakah bayi menjadi sesak nafas, yang ditandai dengan adanya cekungan di bagian
tengah pangkal leher atau ulu hati.
c. Apakah keluar susu dari hidung.
d. Apakah perut bayi menjadi kembung.

Apa yang perlu dilakukan bila tanda-tanda bahaya pada BBLR terjadi ?
Yang perlu dilakukan meskipun hanya satu dari tanda-tanda bahaya terjadi adalah :
a. Menyusui dihentikan sementara.
b. Memeriksa apakah :
- ASI masuk saluran pernafasan, yang ditandai dengan bayi terbatuk-batuk, menjadi biru
atau susu keluar dari hidung.
- Mulut bayi tidak sepenuhnya rapat menghisap puting ibu, sehingga perut kembung.
c. Bila ASI masuk saluran pernafasan, bayi ditelungkupkan, dengan posisi kepala lebih
rendah dari tubuhnya, kemudian punggung bayi ditepuk-tepuk agar ASI keluar. Kalau bayi
tetap biru, segera dibawa ke dokter, Rumah Sakit atau Puskesmas.
d. Bila puting ibu tidak sepenuhnya masuk ke dalam mulut bayi, maka payudara harus
dimasukkan lebih dalam ke mulut bayi sampai puting dan kulit berwarna cokelat tertutup
oleh mulut bayi.

Apa tanda BBLR yang telah cukup menyusu ?


a. Bayi tertidur pulas setelah kenyang menyusu.
b. Bayi akan buang air beberapa kali dalam sehari.
c. Bayi akan buang air besar agak padat 1-5 kali setiap hari secara teratur.
d. Berat badan akan semakin bertambah.

Kapan BBLR diperiksakan ke dokter/Rumah Sakit/Puskesmas ? BBLR harus diperiksakan


ke dokter/ Rumah Sakit/Puskesmas bila :
a. Bayi menjadi lebih lemah dan kurang dapat menghisap puting ibu walaupun sudah
dibantu.
b. Bayi tiba-tiba kurang mau minum, tidak seperti biasanya.
c. Bayi kejang-kejang dengan atau tanpa mulut mencucu.
d. Tali pusat bayi berdarah, kemerahan, berbau atau bernanah.
e. Bayi demam.
f. Tubuh, tangan dan kaki bayi tetap dingin, walaupun ia sudah dibungkus dengan kain
hangat, kepalanya diberi topi dan didekap.
g. Bayi bernafas dengan cepat atau sulit bernafas.
h. Bayi sulit dibangunkan, yang mungkin disebabkan kesadaran yang menurun.
i. Bayi tampak kuning, terlihat lebih jelas pada hidung, pipi dan bagian muka lainnya.
j. Bayi mencret atau muntah-muntah.
l. Bayi mulai merintih, tidak menangis seperti biasanya.

Bagaimana mencegah BBLR pada masa hamil ?


a. Ibu hamil makan lebih banyak atau 1 kali lebih sering daripada sebelum hamil.
b. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur minimal 4 kali. Bila kenaikan
berat badannya kurang dari 1 kg per bulan, ia perlu segera meminta pertolongan ke
Puskesmas.
c. Ibu hamil minum tablet besi secara teratur setiap hari 1 tablet, minimal 90 tablet. Tablet
besi dapat diperoleh di Posyandu, Pondok bersalin di desa dan Puskesmas.
d. Ibu hamil mengurangi kerja yang melelahkan, mendapat istirahat yang cukup dan tidur
lebih awal.
e. Menjaga jarak antar kehamilan paling sedikit 2 tahun.

Apa yang perlu diberitahukan kepada ibu BBLR ?


a. Cara merawat BBLR.
b. Cara menyusui.
c. Tanda-tanda BBLR perlu mendapat perhatian khusus.
d. Kapan perlu segera memeriksakan BBLR.
e. Cara mencegah terjadinya BBLR pada masa kehamilan.
(idionline/NeT)

Anda mungkin juga menyukai