DISUSUN OLEH
16.0367.N
PROFESI NERS
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya
kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja.
Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan
muskuloskeletal.
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kesehatannya.
Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan misalnya mengalami
trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya.
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat
di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi
dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yang
normal melawan gravitasi dan tahanan
penuh
B. PATOFISIOLOGI
Mekanisme kusal terjadinya penyakit yaitu dari suatu ateroma (endapan lemak) bisa
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya
aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam
keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas
dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih
kecil. Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga
tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung
atau satu katupnya. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit
pembuluh darah di otak dan menyebabkan Stroke. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba
bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan
seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan
menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena
cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.
Penyumbatan pada arteri serebri media yang sering terjadi menyebabkan kelemahan otot
dan spastisitas kontralateral serta defisit sensorik (hemianestesia) akibat kerusakan girus
lateral presentralis dan postsentralis. Akibat selanjutnya adalah deviasi ocular(deviation
conjugee) (akibat kerusakan area motorik penglihatan), hemianopsia (radiasi optikus),
gangguan bicara motorik dan sensorik (area bicara broca dan wernicke dari hemisfer
dominan), gangguan persepsi spasial, apraksia, hemineglect (lobus parietalis).
6. Imobilitas
Penyebab imobilitas bermacam-macam. Pada kenyataannya, terdapat banyak
penyebab imobilitas yang unik pada orang-orang yang di imobilisasi. Semua kondisi
penyakit dan rehabilitasi melibatkan beberapa derajat imobilitas. Ada bebetapa faktor
yang berhubungan dengan gangguan , yaitu:
a. Tirah baring dan imobilitas
b. Kelemahan secara umum
c. Gaya hidup yang kurang gerak
d. Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan
O : Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan,
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
N: Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan,
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs p,
Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
E: Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi, Ajarkan pasien
bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
b. Intervensi kolaborasi
C: kolaborasikan dengan fisioteapi untuk melatih kekuatan otot klien
9. Daftar Pustaka :
a. Ginsberg, Lionel. Lecture Notes Neurologi. 2007. Jakarta: EMS. Silbernagl, Stefan dan
Florian Lang.
b. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. 2007. Jakarta: EGC.