Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN JIWA

KEPERAWATAN PSKIATRIK PADA PASIEN DENGAN


PERILAKU BUNUH DIRI DENGAN SIMPATI-PENERIMAAN-
PENGERTIAN-MODEL KOMPETENSI UNTUK
PERSETUJUAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

Agung Haroko (12.0095.N)

Alif Listiana (12.0096.N)

Diah wulansari (12.0103.N)

Lia Ning riza (12.0117.N)

Mukhlisin (12.0124.N)

Noviyanti (12.0125.N)

Ragil Liana Purnawiranti (12.0129.N)

Tatik Mualifah Sari (12.0132.N)

Tri Yuni Setyaningsih (12.0134.N)

Widian Pramono (12.0135.N)

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2012
ANALISA JURNAL KEPERAWATAN JIWA

A. Jurnal keperawatan jiwa


Terlampir
B. Pembahasan
1. Kelebihan dari hasil penelitian
Kelebihan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Hasil penelitian ini memberikan alternatif lain dalam perawatan pasien
dengan perilaku bunuh diri dan mengevaluasinya,diantaranya :
1) Sikap perawat yang simpati yaitu perawat yang memperhatikan
kebutuhan dasar pasien, memberikan dukungan dan yang
memberikan perhatian secara penuh sehingga pasien merasa aman.
2) Sikap perawat yang menerima dan membangun yaitu perawat yang
tidak menghakimi pasien, respek dan mau mendengarkan dengan
penuh perhatian.
3) Sikap perawatan yang pengertian yaitu bagaimana menemukan
tentang rencana bunuh diri pasien tiba-tiba, atau berfikir tentang
bunuh diri.
4) Sikap perawat yang perhatian yaitu Perawat memberikan perhatian
terhadap keinginan pasien. Perwat penting dalam memberikan
kebebasan tanpa membatasi pilihan pasien selama pilihan itu
masuk akal.
5) Sikap perawat yang kompeten
6) Perawat perlu memberikan empati yang lebih, agar pasien mau
menceritakan apa yang dia pikirkan dan apa yang menjadi masalah
bagi pasien.
b. Teori keperawatan dapat mendukung perawat untuk lebih sadar dalam
memberikan perwatan yang sistematis
2. Keterbatasan dari hasil penelitian
a. Pengambilan data menggunakan wawaancara semi terstuktur dengan
menggunakan kuesioner sehingga responden berpotensi memberikan
jawaban sesuai dengan harapan-harapan pribadi responden sehingga
lebih bersifat subyektif dan belum tentu menggambarkan keadaan
sebenarnya yang dialami reponden.
b. Jumlah sampel dalam penelitian ini hanya 29 sampel dapat membatasi
kesimpulan yang mungkin akan mempengaruhi hasil temuan.
c. Tempat penelitian ini dilakukan di Stockholm Swedia yang memiliki
budaya dan kebiasaan yang berbeda, sehingga butuh adanya
penyesuaian apabila hasil penelitian ini ingin diterapkan di negara lain.

C. Implikasi Keperawatan
1. Penerapan hasil penelitian pada model asuhan keperawatan di rumah sakit
jiwa. Perawat hendaknya mampu menerapkan perawatan psikiatrik pasie
perilaku bunuh diri dengan menggunakan model SAUC (Sympaty
Acceptance-Understanding Competence)
2. Rekomendasi atau rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan SAUC adalah
dengan menerapkan model asuhan keperawatan SAUC dalam Standar
Operasial Prosedur (SOP) tiap ruang rawat.
3. Penerapan SAUC bisa dilakukan di RSJ di Indonesia, namun banyak
kendala yang harus dikaji lagi. Kendala-kendala tersebut diantaranya :

a) Dalam pelaksanaan SAUC membutuhkan waktu untuk pasien yang


relatif cukup banyak , sehingga harus memerlukan kesabaran dan
ketekunan perawat untuk mencapai target pelaksanaan SAUC.

b) Fokus kerja perawat berbeda antara saatu dengan yang lain sehingga
dapat menjadi kendala dalam penerapan modelkeperawatau SAUC.

C. Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian ini, perawat menjadi seorang manajer
kasus yang memberikan empati, simpati, perhatian dan dukungan kepada
pasien perilaku bunuh diri dalam membantu mengenali sumber masalah dan
bagaimana cara mengontrol perilaku pasien agar tidak berkeinginann ataupun
melakukan usaha bunuhn diri. Pengawasan dan dukungan.
Perawat juga dapat melibatkan keluarga agar keluarga dapat lebih
memberikan perhatian dan dukungan kepada pasien perilaku bunuh
diri, missal dengan meningkatkan intensitas kunjungan.

Anda mungkin juga menyukai