Organisasi Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia merupakan salah satu wadah dari
masyarakat yang peduli terhadap perkembangan dan kemajuan di Indonesia.
Berdirinya Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia diprakarsai oleh kalangan industri,
kontraktor, konsultan, praktisi, dan pihak akademi. Asosiasi Masyarakat Baja
Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 26 Januari 2001 di Cibitung Bekasi
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan selanjutnya disingkat AMBI. Asosiasi
Masyarakat Baja Indonesia telah disahkan didepan Pejabat Notaris Sindian
Osaputra, S.H. pada tanggal 12 Juli 2005 di Bekasi,Jawa Barat, Indonesia.
Dan sampai saat ini Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia telah memiliki Dewan
Pengurus Cabang di 14 kota di Indonesia antara lain : Padang, Bandung, Depok &
Bogor, Semarang, Jogjakarta, Solo, Surabaya, Jember, Pontianak, Samarinda,
Makasar, Ambon, Sumbawa Besar, dan Papua.
Untuk sekretariat pusat Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia berada di Jl. Raya
Jarakosta-MM2100, Kampung Prapatan Ne'ih RT 007/004 Desa Sukadanau, Cikarang
Barat, Bekasi 17843, Jawa Barat, Indonesia
Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia sudah dilengkapi dengan media informasi dan
komunikasi yaitu : www.ambi-online.com
Komunitas dari :
8. Pengembang / Developer
9. Konsultan
13.Akademi
Mukaddimah
Oleh karena itu Pembangunan Nasional menjadi tanggung jawab setiap warga
negara dan memerlukan partisipasi yang sebesar-besarnya dari setiap warga
negara.
Dengan menyadari bahwa salah satu bahan material penunjang pembangunan
Nasional yaitu material besi/baja maka diharapkan material besi/baja menjadi salah
satu alternatif yang tepat sebagai bahan pengganti material lain yang lebih ramah
lingkungan.
Dimana Indikator sebuah negara maju adalah apabila industri besi/bajanya maju
dan berkembang, sehingga masyarakat dengan mudah memanfaatkan besi/baja
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian Industri Besi/Baja menjadi salah
satu "syarat mutlak pembangunan nasional" dan sebagai salah satu "induk dari
segala industri". Dan yang mana pada saat sekarang ini besi/baja belum dikaji,
dikembangkan serta dipergunakan secara maksimal.
Sebagai salah satu bentuk rasa tanggung jawab sebagai warga negara untuk
melaksanakan pembangunan Nasional serta mempersatukan pemikiran-pemikiran
yang positif dari semua kalangan demi kemajuan industri dan konstruksi besi/baja
maka kami perwakilan masyarakat umum yang terdiri dari produsen baja,
kontraktor, konsultan, fabrikator, praktisi, akademi serta pihak-pihak yang terkait
membentuk suatu wadah organisasi yang disebut "Asosiasi Masyarakat Baja
Indonesia" yang disingkat AMBI.
Maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia
diharapkan sebagai pelopor dan motor penggerak dalam memajukan industri dan
konstruksi besi/baja Indonesia, sehingga bisa menjadi mitra pemerintah dalam
menyusun program pembangunan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan bangsa
dan negara.
Arti dan Definisi Logo AMBI
Arti Logo :
lingkaran menunjukkan sebuah wadah atau komunitas dari masyarakat pemerhati baja.
Bentuk profile yang menyerupai wajah manusia menggambarkan bahwa organisasi ini
salah satu misinya adalah mengedepankan pengembangan produk baja di Indonesia.
Tulisan hitam melingkar bertuliskan Asosiasai Masyarakat Baja Indonesia adalah sebagai
penegasan bahwa organisasi ini akan menjadi media komunikasi antara produsen baja, pengguna
baja, peneliti baja, konsultan dan kalangan akademi yang secara sinergi akan mengembangkan
industri dan konstruksi baja Indonesia.
Titik kecil berwarna hitam menunjukkan adanya suatu komitmen bahwa segala kendala
yang dialami selama ini mengenai pengembangan produk dan konstruksi baja semua pihak akan
merapatkan barisan membentuk suatu kekuatan hasil pemikiran yang akan bermanfaat bagi
kemajuan bangsa dan negara.
Difinisi Logo :
Apa yang termuat dan tersirat pada logo AMBI adalah terjemahan dari visi organisasi yaitu,
Menjadikan wadah dari komunitas produsen baja, kontraktor, konsultan, fabrikator, praktisi, dan
akademisi, dalam memajukan dan mengembangkan produk baja sebagai salah satu bahan
alternatif yang ramah lingkungan pada kehidupan sehari-hari.
Kode Etik
Pada hakekatnya fungsi utama dari AMBI adalah sebagai organisasi masyarakat
yang mengkhususkan diri dalam bidang besi/ baja. Ciri pokok yang memberikan hak
hidup pada AMBI ialah karena adanya pengakuan dari masyarakat bahwa asosiasi
dalam bidang besi/ baja mempunyai keahlian khusus dan integritas, kejujuran dan
objektivitas dalam melakukan profesinya.
5. Apabila ada dua pihak minta bantuan jasa anggota AMBI untuk
melakukan perhitungan, analisis, penelitian dan kajian bidang besi/
baja pada obyek yang sama, anggota AMBI hanya diperkenankan
menerima penugasan dari salah satu pihak saja, kecuali kedua pihak
menyetujui bahwa anggota AMBI bekerja untuk kedua belah pihak.
3. Apabila anggota AMBI tertentu merasa bahwa angota AMBI lain telah
melakukan hal-hal yang bertentangan atau melanggar kode etik ini,
adalah kewajiban dari anggota AMBI ini untuk melaporkannya kepada
AMBI Pusat. Juga merupakan kewajibannya untuk memberikan bantuan
sepenuhnya kepada AMBI Pusat dalam usaha melakukan pengusutan
terhadap praktek dan tindakan yang menyimpan dan bertentangan
dengan kode etik AMBI.
VISI
MISI
Tujuan
d. Memberikan sertifikasi kepada ahli baja Indonesia yang bertaraf nasional dan
Internasional.
Peta Lokasi
4. Menjalin hubungan kerjasama antar produsen, penyedia jasa, dan pengguna jasa
baik yang ada dalam negeri maupun luar negeri.
5. Mengadakan pendidikan formal maupun non formal mengenai material baja dan
aplikasinya dalam konstruksi.
BAB I
Pasal 1
Munas
Kedudukan:
5. Dalam keadaan luar biasa, Munas dapat diadakan sewaktu-waktu atas usul
dua per tiga jumlah anggota utama dan anggota biasa.
Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan:
4. Isi dan susunan acara Munas ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan
memperhatikan saran-saran dari Cabang dalam Rapat Kerja yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan Munas. Acara inti Munas sekurang-
kurangnya meliputi:
Peserta :
3. Peninjau, adalah anggota AMBI yang diusulkan oleh Pengurus Pusat dan
Pengurus Cabang kepada Panitia Pelaksana Munas dan dapat mengikuti
sidang pleno maupun sidang komisi.
Terdiri atas anggota Cabang yang sudah melunasi iuran sampai saat
Munas dilaksanakan.
Keabsahan:
Hak Suara:
Hak suara untuk mengambil keputusan hanya dimiliki oleh utusan yang
mendapat mandat resmi dari Cabang, satu utusan memiliki satu suara.
Tata Tertib:
Munas diselenggarakan mengikuti tata tertib yang disusun dalam Rapat Kerja untuk
persiapan Munas dan disahkan dalam Munas.
Pasal 2
Kedudukan:
Peserta :
Muscab dihadiri oleh Pengurus Cabang, Pengurus Pusat, Majelis Baja di tingkat
Cabang, anggota perorangan, peninjau dan undangan yang ditetapkan oleh
Pengurus Cabang.
Ketentuan-ketentuan Penyelenggaraan:
5. Isi dan susunan acara Muscab ditetapkan oleh Pengurus Cabang dan Panitia
Pelaksana Muscab dengan mempertimbangkan saran-saran anggota.
Keabsahan:
1. Muscab dianggap sah bila 2/3 anggota Cabang sebagai peserta hadir pada
saat penghitungan quorum.
1. Hak suara dan hak bicara hanya dimiliki oleh anggota Cabang yang
bersangkutan.
2. Pengurus Pusat dan Dewan Pakar tingkat Cabang hanya memiliki hak bicara.
Tata Tertib:
2. Muscab dibuka dan dipimpin oleh Ketua Cabang sampai dengan saat
terpilihnya Ketua dan Sekretaris Sidang Muscab.
3. Ketua dan Sekretaris Muscab dipilih dari peserta anggota AMBI cabang.
4. Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini, ditetapkan oleh Muscab
dalam suatu peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan
AD/ART.
Pasal 3
Dewan Pakar
Status:
1. Dewan Pakar di tingkat Pusat dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Munas.
2. Dewan Pakar di tingkat Cabang dapat dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Cabang apabila Cabang yang bersangkutan memiliki
sejumlah anggota yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan Dewan
Pakar.
3. Dalam hal Dewan Pakar di tingkat Cabang tidak dapat dibentuk, maka
tugasnya dilimpahkan kepada Dewan Pakar tingkat Pusat atau Dewan Pakar
di tingkat Cabang lain yang ditunjuk oleh Dewan Pakar tingkat Pusat.
2. Telah menjadi anggota AMBI dan atau ditunjuk oleh Pengurus Pusat.
1. Meninggal dunia.
Pasal 4
Status:
1. Dewan Pimpinan Pusat adalah Badan Eksekutif tertinggi AMBI di tingkat pusat
sekaligus merangkap sebagai pengurus harian
3. Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum dan hanya dapat menjabat
berturut-turut maksimal 2 (dua) kali masa kepengurusan.
4. DPP terdiri atas seorang Ketua Umum, seorang wakil Ketua Umum, seorang
Sekretaris Umum, seorang Bendahara Umum dan ketua ketua bidang.
3.
9. Mengajukan program kerja sebagai penjabaran visi dan misi, yang sesuai
dengan rencana induk organisasi.
4. Jika terjadi lowongan jabatan Ketua Umum, yang karena berhenti atau suatu
hal tidak dapat menjalankan tugasnya dalam tenggang masa jabatan, maka
tugas dan wewenang Ketua Umum Pengurus Pusat dijabat oleh salah seorang
Wakil Ketua yang dipilih diantara para Wakil Ketua itu sendiri dan wajib dalam
waktu selambat-lambatnya tiga bulan menyelenggarakan Munas Luar Biasa
untuk memilih Ketua Umum yang baru.
Pasal 5
Saya bersumpah / berjanji bahwa Saya untuk melakukan atau tidak melakukan,
tiada sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga
sesuatu janji atau pemberian.
Saya bersumpah / berjanji akan memenuhi kewajiban sebagai Ketua Umum dengan
sebaik-baiknya, memegang teguh ketentuan Organisasi dan Etika Profesi dengan
selurus-lurusnya, dalam ikatan yang sungguh-sungguh untuk mendorong organisasi
bagi kepentingan keilmuan dan kemanusiaan pada nusa, bangsa, dan tanah air
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 6
Pengurus Cabang
Status:
1. Pengurus Cabang adalah Badan Eksekutif di tingkat Cabang
2. Dalam satu daerah Tingkat I/II hanya terdapat 1 (satu) Pengurus Cabang.
9. Jika Ketua Cabang dalam tenggang masa jabatannya karena satu dan lain hal
tidak dapat menjalankan tugasnya, maka tugas dan wewenang Ketua Cabang
wajib dijalankan oleh Wakil Ketua Cabang.
5. Mengajukan usulan untuk program kerja dan atau rencana induk jangka
panjang organisasi kepada pengurus Pusat untuk diajukan dalam Munas.
3. Sudah menjadi anggota AMBI dan atau ditunjuk oleh pengurus pusat AMBI.
BAB II
RAPAT ORGANISASI
Pasal 7
Rapat Kerja
Kedudukan:
1. Rapat Kerja adalah rapat Pengurus Pusat yang dihadiri oleh segenap
kelengkapan organisasi pada tingkat pusat serta ketua dan utusan cabang.
2. Rapat Kerja Biasa, bertujuan membahas implementasi program kerja amanat
Munas, menyempurnakan dan memperbaikinya untuk dilaksanakan pada sisa
periode kepengurusan berjalan.
Ketentuan Penyelenggaraan:
2. Rapat Kerja Biasa harus sudah diselenggarakan pada tahun pertama periode
kepengurusan dan pada tahun selanjutnya dapat diselenggarakan atas
permintaan sekurang-kurangnya separuh dari jumlah Cabang.
6. Utusan Cabang dalam Rapat Kerja Pra Munas adalah bagian dari utusan pada
Munas yang akan datang.
Tata tertib Rapat Kerja disusun oleh Pengurus Pusat dengan memperhatikan usul
Cabang dan disahkan dalam Rapat Kerja tersebut.
Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini, diatur dalam suatu peraturan
tersendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
Pasal 8
Rapat Pengurus
3. Hasil rapat dianggap sah apabila ditandatangani dari seluruh peserta rapat.
Pasal 9
Rapat Anggota
BAB III
Pasal 10
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Ketentuan
Pasal 12
1. Untuk menjadi anggota biasa dan anggota utama, calon harus memenuhi
persyaratan administarif yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
5. Kartu Tanda Anggota AMBI diterbitkan oleh Pengurus Pusat bagi calon
anggota yang keanggotaannya telah disetujui oleh Pengurus Cabang.
Pasal 13
Hak Anggota
Pasal 14
Kewajiban Anggota
Pasal 15
Kehilangan Keanggotaan
Pasal 16
2. Atas ketetapan Dewan Pakar atau usul Pengurus Cabang, seorang anggota
dapat dikenakan pemberhentian sementara paling lama 6 (enam) bulan oleh
Pengurus Pusat sesudah didahului dengan peringatan, karena dianggap
melakukan perbuatan/tindakan yang melanggar Kode Etik dan atau
merugikan organisasi.
Pasal 17
Pembelaan
Pasal 18
Sanksi organisasi
BAB V
SERTIFIKASI
Pasal 19
4. Organisasi BSA dan BSK terdiri dari BSA dan BSK Pusat yang diangkat oleh
pengurus AMBI pusat dan dibantu oleh unit-unit pelaksana sertifikasi di
Cabang.
5. Masa jabatan pengurus diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga Badan Sertifikasi AMBI.
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 20
2. Pengelolaan uang pangkal diatur 50% oleh Pengurus Pusat dan 50% dikelola
oleh Pengurus Cabang untuk kepentingan organisasi.
4. Pengelolaan uang iuran diatur 40% dikelola oleh Pengurus Pusat, dan 60%
dikelola oleh Pengurus Cabang.
5. Besarnya uang iuran adalah Rp. 50.000.- (lima puluh ribu rupiah) dan
ditetapkan dalam Rapat Kerja.
6. Iuran digunakan untuk pengelolaan Website AMBI, News Letter AMBI, Buku
informasi organisasi dan keanggotaan besi baja.com.
7. Hasil sumbangan/usaha lain di luar uang pangkal dan uang iuran harus
dilaporkan kepada AMBI Pusat.
BAB VII
Pasal 21
3. Lagu resmi AMBI terdiri dari "Mars AMBI" dan "Hymne AMBI".
4. Pataka, lambang, dan lagu AMBI ditetapkan dalam Rapat Dewan Pengurus
Pusat beserta Dewan Pakar.
BAB VIII
Pasal 22
BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 23
Pembubaran Organisasi
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 24
Aturan Tambahan
1. Setiap anggota AMBI dianggap telah mengetahui isi Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga AMBI.
3. Bila terdapat hal-hal mendesak yang belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ini, Pengurus Pusat dapat mengambil kebijakan tersendiri yang
sebelumnya dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait dan harus
dipertanggung jawabkan dalam Rapat Kerja atau Munas berikutnya.
4. Hal-hal yang belum tercantum di dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang
menyangkut teknis operasional, diatur dalam suatu peraturan tersendiri oleh
Pengurus Pusat, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Rumah
Tangga ini.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 25
Pengesahan
Disahkan di : Bekasi
Anggaran Dasar
BAB I
Pasal 1
Nama
2. AMBI dibentuk dan didirikan di Cibitung pada hari kamis tanggal 26 April
2001 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 2
Tempat Kedudukan
BAB II
Pasal 3
Maksud
Pasal 4
Tujuan
BAB III
KEGIATAN
Pasal 5
Kegiatan
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Jenis-Jenis Anggota
1. Anggota Biasa
2. Anggota Utama
3. Anggota Kehormatan.
Pasal 7
Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah seseorang atau badan lembaga yang mempunyai hubungan,
perhatian, minat, dan keahlian dalam bidang material/konstruksi baja .
Pasal 8
Anggota Utama
Anggota Utama adalah seseorang atau badan lembaga yang bertindak sebagai
pendiri yang memberikan komitmen penuh untuk kesinambungan AMBI atau yang
telah berjasa dalam mengembangkan AMBI.
Pasal 9
Anggota Kehormatan
Pasal 10
Pasal 11
1. Mempunyai Hak Bicara dan Hak Dipilih menjadi Anggota Pengurus AMBI,
serta hak mengikuti seluruh kegiatan organisasi.
1. Mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara; Hak Memilih dan Hak Dipilih menjadi
Pasal 12
Keanggotaan Berakhir
BAB V
ORGANISASI
Pasal 13
Organisasi
2. Dewan Komisariat
3. Dewan Pakar
4. Dewan Pelindung
5. Dewan Pembina
Pasal 14
Tugas DPH :
Pasal 15
Dewan Komisariat
Pasal 16
Dewan Pakar
Pasal 17
Dewan Pelindung
Dewan Pelindung adalah para pejabat negara setingkat menteri yang terkait
langsung dengan upaya pengembangan material/konstruksi baja, yaitu :
Pasal 18
Dewan Pembina
Dewan Pembina adalah pejabat negara setara Eselon I dari departemen yang
terkait, para pemimpin Industri swasta Nasional atau BUMN, Perguruan Tinggi dan
para ketua umum dari berbagai ikatan/persatuan/himpunan organisasi yang
ditetapkan oleh Musyawarah Nasional.
Pasal 19
Musyawah Nasional
1. Anggota Biasa
2. Anggota Utama
3. Anggota Kehormatan
4. Peninjau
Musyawarah Nasional dipimpin oleh Ketua atau Anggota Dewan Pakar. Musyawarah
Nasional dianggap sah dan mengikat apabila mencapai quorum, yaitu dihadiri oleh
lebih dari (setengah) jumlah Anggota Biasa dan Anggota Utama
Pasal 20
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat diadakan atas hal-hal yang amat
mendesak, seperti :
Pembubaran organisasi.
Pasal 21
Rapat Komisariat
Pasal 22
Masa Jabatan
1. Masa jabatan Dewan Pimpinan Harian, Dewan Komisariat dan Dewan Pakar
adalah 3 ( tiga ) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.
2. Setelah masa jabatan Dewan Harian, Dewan Komisariat dan Dewan Pakar
sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 ( satu ) Pasal ini habis, Dewan Pimpinan
Harian, Dewan Komisariat dan Dewan Pakar dapat dipilih kembali sebanyak-
banyaknya 1 ( satu ) kali lagi masa jabatan.
3. Dewan Pimpinan Harian, Dewan Komisariat dan Dewan Pakar harus sudah
terbentuknya salambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak berakhirnya
masa jabatan kepengurusan lama. Apabila karena satu dan lain hal Dewan
Pimpinan Harian, Dewan Komisariat dan Dewan Pakar baru belum terbentuk,
maka kedudukan Dewan Pimpinan Harian, Dewan Komisariat dan Dewan
Pakar yang masa jabatanya telah berakhir itu tetap berjalan sebagai Dewan
Pimpinan Harian, Dewan Komisariat dan Dewan Pakar dengan status
demisioner.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 23
Dana yang disetor oleh para Anggota Biasa dan Anggota Utama
Pasal 24
Iuran
Pasal 25
Laporan Keuangan
1. Laporan Keuangan dibuat oleh DPH ditingkat pusat dan oleh DK ditingkat
cabang secara periodik setiap akhir tahun buku. Pada setiap akhir masa
kepengurusan, Laporan dan Neraca Keuangan AMBI dilaporkan kepada
Musyawarah Nasional.
BAB VII
PERUBAHAN
Pasal 26
BAB VIII
PEMBUBARAN
Pasal 27
Pembubaran AMBI
2. Dalam hal terjadi pembubaran sebagai termaksud dalam Ayat 1) Pasal ini,
maka pimpinan Musyawarah Nasional Luar Biasa pada saat pembubaran
terjadi,bersama DPH periode terakhir, wajib membentuk panitia Likuidasi.
3. Panitia Likuidasi sebagaimana dimaksud dalam Ayat 2 ) Pasal ini, terdiri dari
unsur-unsur yang ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Luar Biasa.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 28
Ketentuan Penutup
Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan
ditetapkan kemudian oleh Dewan Pimpinan Harian.
Unit Kegiatan
Daftar DPC
2. Bandung, Jawa Ir. Sumargo, MSc, Ph.D Jur.Teknik Sipil, Gedung Politeknik
Barat Negeri Bandung, Jl Gegerkalong
Hilir Ciwaruga
8. Surabaya, Jawa Tavio, ST, MT, Ph.D Gedung Teknik Sipil, Institut
Timur Teknologi Surabaya
9. Ujung Pandang, Agus Salim, ST,SST Jl Perintis Kemerdekaan Km 10,
Sulawesi Selatan Kampus Politeknik Negeri Ujung
Pandang