Disusun Oleh:
DHILALIYATUL KHARIROH
NIM.20110701013711
Guru Pamong :
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS HASYIM ASYARI (UNHASY)
TEBUIRENG JOMBANG
2014
HALAMAN PERSETUJUAN
Penulis mengucap syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
serta hidayah-Nya pada kita sehingga dapat menjalankan segala aktifitas yang berkenaan dengan
tugas-tugas pembelajaran ini.
Maka dengan telah terselesaikannya Laporan Study kasus , yang dilaksanakan pada
tanggal 22 Februari 2014 untuk mendapatkan persetujuan, adapun sebagai bahan pertimbangan,
kami lampirkan perangkat serta rancangan persiapan mengajar.
Disampaikan oleh :
NIM : 20110701013711
Demikian laporan ini disetujui oleh pihak yang berwenang, kurang lebihnya kami harap
maklum.
Mengetahui,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuahlembaga pendidikan formal tentu mengacu pada adanya tujuan dari
pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan
mengubah perilaku peserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif, setiap pihak atau
personil disebuah sekolah hampir semuanya mengharapkan para peserta didiknya mampu belajar
dengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah laku siswa.
Permasalahan yang terjadi dikalangan siswa memang tidak didambakan, dibeberapa media baik
itu cetak maupun elektronik kadang kita sering membaca dan mendengar adanya debuah
permasalahan yang terjadi dan pelakunya tidak lain adalah siswa. Memang kita sangat berharap
hal-hal seperti itu tidak didambakan tapi entah bagaimana sehingga perkelahian, pengeroyokan
serta penganiayaan sesama siswa itu kerap terjadi dan hal itu sudah merupakan hal yang sudah
tidak lasim lagi dengan kita.
Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah ini perlu antisipasi
untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa karena jika tidak diantisipasi
maka dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat sebagai lembaga
pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan juga tidak
profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk itu diharapkan kepada para personil sekolah atau yang berwenang dalam sekolah
agar dapat mengatasi atau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di sekolah
dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik.
Untuk itu penulis melaksanakan studi kasus ini dengan maksud untuk mencari
penyebab perilaku yang menyimpang dan hal itu untuk membantu konseli atau siswa untuk
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan perkelahiahan dan menggangu siswa yang
lain khusunya dalam pelajaran.
Pelaksanaan studi kasus ini dilaksanakan dalam usaha untuk menguasai pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam memberikan layanan konseling secara individual serta pembuatan
laporan studi kasus. Dengan menjunjung tinggi kode etik yang dipegang teguh oleh petugas
bimbingan dalam menjalankan tugasnya adalah menjaga kerahasiaan konseli terutama masalah-
masalah yang dihadapinya. Segala sesuatu yang dikemukakan oleh konseli akan dirahasiakan
oleh konselor.
Dari wujud laporan ini sama sekali tidak bermaksud membeberkan rahasia atau masalah konseli.
Namun, jika dalam uraian nanti terdapat kesamaan masalah yang didapati penulis kiranya hal
demikian dapat dianggap sebagai hal yang terjadi kebetulan. Segala data atau informasi yang
menyangkut pribadi konseli akan dijamin kerahasiaannya dalam hal ini laporan studi kasus ini
hanya akan diberikan kepada yang berwenang saja atau pihak yang berwenang dalam laporan
studi kasus ini.
1. C. Konfidensial
Kegiatan ini dilaksanakan dalam usaha menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dalam memberikan layanan konseling secara individual serta pembuatan laporan studi kasus.
Pelaksanaan studi kasus merupakan persyaratan dalam mengikuti mata kuliah Studi Kasus.
Kegiatan studi kasus relatif sama dengan kegiatan konseling yang sebenarnya, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan kegiatan ini merupakan awal bagi calon dan untuk selanjutnya dapat
memberikan gambaran bagaimana konseling sesungguhnya di lapangan.
Pada studi kasus ini diperlukan berbagai macam data, baik data pribadi maupun data
tentang lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat) sebagai faktor yang turut
mempengaruhi keberadaan konseli.
Untuk melaksanakan suatu program layanan bimbingan dan konseling, maka setiap guru
pembimbing atau konselor harus memperhatikan dan menjalankan asas-asas yang ada dalam
bimbingan konseling, itu merupakan kode etik yan gharus diketahui dan berpegang teguh pada
asas itu dan asas yang dimaksud yaitu asas kerahasiaan. Oleh sebab itu hasil dari laporan studi
kasus ini yang mengenai semua data-data tentang siswa memang secara sengaja tidak
dicantumkan dengan jelas data siswa tersebut. Hal ini bermaksud untuk menjamin kerahasiaan
masalah yang dialami oleh siswa yang bersangkutan.
Informasi dan data-data mengenai konseli dalam proses pemberian bantuan juga
dirahasiakan dan apabila dalam penyajiaan dari studi kasus ini terdapat kesamaan dengan
identitas atau masalah dengan orang lain hal itu hanya secara kebetulan saja.
D. Identifikasi Kasus
Dalam identifikasi kasus ini dimana yang teridentifikasi adalah dua seorang siswa kelas X-G di
MAN Purwoasri Kediri, dimana antara mereka berdua sama-sama mengalami permasalahan
dalama proses belajar tetapi dengan alasan yang berbeda, dengan menggunakan beberapa alat
pengumpul data yang diperlukan yaitu melalui Daftar cek masalah,wawancara, angket kebiasaan
belajar dan alat pengumpul data lainnya. Siswa yang dimaksud gambaran selanjutnya tentang
konseli adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Biodata siswa 1
A. Identitas Klien
Agama : Islam
Keluarganegaraan : WNI
Ayah
Umur :-
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan :-
Penghasilan perbulan :-
Ibu
Nama ibu : Supartinah
Umur : 44 Tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Pendidikan terakhir : SD
C. Identias Keluarga
Saudara kandung :1
Jumlah saudara :2
Laki-laki :1
Perempuan :-
Anak ke berapa :2
Berat badan : 47 kg
Bentuk tubuh :-
E. Keadaan kesehatan
F. Riwayat pendidikan
G. Mata pelajaran
H. Kegiatan dirumah
Masalah yang dihadapi di sekolah : kalau belajar itu sering cepat merasa jenuh dan ngantuk
waktu plajaran yang tidak saya sukai.
Biodata siswa 2
a. Identitas Klien
Agama : Islam
Keluarganegaraan : WNI
Suku bangsa : Bangsa indonesia
Ayah
Umur : 44 Taahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Pendidikan terakhir : SD
Ibu
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Penghasilan perbulan :-
Alamat rumah : Ds. Pndansari Kec. Purwoasri Kab. Kediri
c. Identias Keluarga
Saudara kandung :1
Jumlah saudara :2
Laki-laki :1
Perempuan :-
Anak ke berapa :1
Berat badan : 49 kg
e. Keadaan kesehatan
f. Riwayat pendidikan
SD/MI : MI Subulusalam
h. Kegiatan dirumah
Masalah yang dihadapi di sekolah : Bosan dengan mata pelajaraan Mtematika karna bikin
saya pusing. Karena saya tidak suka hitung-hitunngan
A. PENGUMPULAN DATA
1. Permasalahan yang dihadapi
Dari hasil penelitian, gambaran yang terjadi pada Puji dan Alfin setelah melakukan
observasi, Puji dan Alfin adalah murid kelas X-G MAN Purwoasri Kediri. Adapun
masalah yang dihadapi setelah melihat kesehariannya di sekolah yaitu Fitri Ayu
Cahyanti dan Nabila Nurul Syahadati sama-sama mengalami masalah dalam proses
belajar. Dimana mereka berdua tidak bisa belajar dengan baik karena konsentrasi mereka
terganggu.
Penyebab Masalah
Dari klien yang pertama yaitu Alfin, dia mengalami masalah dalam belajar disebabkan
karena dia tipe orang yang cepat merasa jenuh dan bosan dengan suatu kondisi yang
selalu monoton tak berubah menyebabkan si klien yang pertama ini tidak bisa
konsentrasi dalam belajar.
Dari klien yang ke dua yaitu Puji, dia mengalami masalah dalam berkonsentrasi saat
pelajaran berlangsung, ini disebabkan karena si klien mengalami masalah di rumah,
dimana orang tuanya kurang memberikan perhatian dan dia merasa tidak diperhatikan
oleh orang tuanya. Ini berdampak pada konsentrasi belajar klien tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi siswa saat mengalami masalah di wajibkan untuk mengkonsultasikannya ke
guru bagian BK, agar saat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran murid
murid tidak mengalami sesuatu beban apa pun sehingga pada saat belajar, semua
apa yang di ajarkan akan dipahami dengan baik.
Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan sesuai dengan program
kerja yang telah direncanakan sebelumnya memberikan arahan dan informasi
serta kesempatan kepada siswa untuk menentukan pilihannya sendiri dan
menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapi kelak.
Kemampuan siswa terhadap pemahaman kemampuan dan potensi diri tersebut
merupakan indikasi keberhasilan layanan bimbingan.
B. SARAN-SARAN
1. Kami mengharap agar para guru peka terhadap sikap maupun tingkah laku yang
terjadi pada muridnya .
2. Kami mengharap kepada orang tua untuk lebih memperhatikan dan mensupport
anak-anak mereka agar lebih bersemangat dan juga memberikan contoh yang lebih
baik lagi.
3. Kami mengharap kepada siswa agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.