Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN, hemodialisa pada pasien gagal ginjal

UREUM, KREATININ PRE DAN POST kronis.


HEMODIALISA SELAMA 3 BULAN
MENJALANI HEMODIALISA DI Kata kunci : Hemodialisa, Hemoglobin,
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Ureum, Kreatinin, Gagal Ginjal Kronik.
PERIODE DESEMBER 2012 MARET
2013 PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronik merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif
dan lambat, dimana ginjal kehilangan
Anita Mubarokah, Aywar Zamri, Armaidi
kemampuan untuk mempertahankan
Darmawan
volume dan komposisi cairan tubuh
Abstrak dengan nilai GFR 25%-10% dari nilai
Gagal ginjal kronik adalah normal.1 Hemodialisis merupakan salah
merupakan perkembangan gagal ginjal satu dari terapi pengganti ginjal, yang
yang progresif dan lambat, dimana ginjal digunakan pada penderita dengan
kehilangan kemampuan untuk penurunan fungsi ginjal, baik akut
mempertahankan volume dan komposisi maupun kronik. Hemodialisis dapat
cairan tubuh dengan nilai GFR 10%-25% dikerjakan untuk sementara waktu
dari nilai normal. Anemia hampir selalu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau
ditemukan pada penderita Gagal Ginjal dapat pula untuk seumur hidup (misalnya
Kronis (80-95%) serta peningkatan kadar pada Gagal Ginjal Kronik).2
ureum dan kreatinin dalam darah adalah Komplikasi yang sering terjadi pada
manifestasi klinis yang paling utama pada gagal ginjal kronik yaitu anemia.3.5
penderita gagal ginjal. Disini hemodialisis Menurut National Kidney Foundation
(HD) digunakan sebagai terapi pengganti anemia merupakan konsentrasi
untuk menggantikan fungsi ginjal yang hemoglobin < 12 g/dl pada wanita dan <
memburuk. Oleh karena itu penelitian ini 13,5 g/dl pada pria.4 Anemia pada
bertujuan untuk mengetahui perbedaan penderita gagal ginjal sudah dimulai sejak
kadar hemoglobin, ureum, kreatinin pre awal yaitu sejak timbulnya penyakit
dan post hemodialisa pada pasien gagal sejalan dengan kerusakan jaringan ginjal
ginjal kronik di RSUD Raden Mattaher yang progresif derajat anemianya akan
Jambi Desember 2012 Maret 2013. meningkat.6.7
Penelitian ini menggunakan metode Banyak studi yang menunjukkan
penelitian Eksperimen dengan hubungan antara kadar hemoglobin
pendekatan Pre-Eksperimen Design (One dengan fungsi ginjal, salah satu yang
Group Pretest dan Posttest Design) dan terbesar The Third National Health and
menggunakan data primer dimana data Nutrition Examination Survey (NHANES
diambil secara langsung kepada III) memeriksa lebih dari 15,000 orang
responden dengan cara mengambil sampel penduduk umum di U.S antara 1988 dan
darah dari 10 pasien yang melakukan 1994 dan ditemukan hubungan terbalik
hemodialisa. Berdasarkan uji statistik T- antara GFR < 60 ml/min/1,73m2 dan
Paired pada hemoglobin, ureum, kreatinin prevalensi dari anemia.4
didapatkan nilai P= 0,036 ; 0,000 ; 0,000 Anemia hampir selalu ditemukan
( P< 0,05) dan dari t hitung hemoglobin, pada penderita gagal ginjal kronis (80-
ureum, kreatinin nilai t hitung=2,464 ; 95%), kecuali pada penderita Gagal
5,460 ; 6,092 dan didapatkan t hitung > t Ginjal Kronis karena ginjal polikistik.7.8
tabel , hal ini menunjukkan bahwa Faktor utama penyebab terjadinya
terdapat perbedaan kadar hemoglobin, anemia adalah defisiensi eritropoetin
ureum, kreatinin antara pre dan post (EPO) sebagai akibat kerusakan sel-sel
penghasil EPO (sel peritubuler) pada hemodialisa pada penderita Gagal Ginjal
ginjal.6 9 Kronik di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Disamping itu ada beberapa faktor
yang memperberat terjadinya anemia METODE PENELITIAN
antara lain adanya zat inhibitor
eritropoesis,perdarahan akibat Desain penelitian ini menggunakan
trombopati, anemia hemolitik akibat jenis penelitian Eksperimen dengan
terjadinya mikroangiopati,kehilangan pendekatan Pre-Eksperimen Design (One
darah akibat pengambilan darah untuk Group Pretest dan Posttest Design).
pemeriksaan laboratorium atau darah Yang dilakukan pada pasien gagal
yang terperangkap atau tertinggal di alat ginjal kronik yang melakukan
hemodialisa,defisiensi zat besi dan zat hemodialisa di RSUD Raden Mattaher
nutrisi lainnya,hiperparatiroid sekunder.7 Jambi. Desain ini dipilih karena sesuai
9 dengan tujuan penelitian yaitu untuk
Hemodialisa merupakan pengaturan mengetahui perbedaan kadar hemoglobin,
yang efektif bagi keadaan gagal ginjal, ureum, kreatin pre dan post hemodialisa
tetapi sekresi eritropeitin tidak mengalami selama 3 bulan menjalani hemodialisa,
perbaikan dan anemia tetap berlanjut.7 penelitian ini dilaksanakan di RSUD
Pada pasien dengan terapi Raden Mattaher Jambi ( laboratorium
hemodialisa mengalami penurunan kadar hemodialisa )
asam folat sebagai salah satu timbulnya Pada penelitian ini digunakkan
anemia karena kehilangan folat di dalam total sampling. Sampel diambil
dialysis fluid. Dalam buku Clinical berdasarkan semua pasien gagal ginjal
Nephrology masalah yang paling kronik yang melakukan hemodialisa pada
berpengaruh pada pasien dengan terapi bulan desember 2012 maret 2013 dan
dyalisis adalah anemia yang menetap, termasuk ke dalam kriteria inklusi.
dengan kadar hemoglobin berkisar antara Prosedur pengambilan data
4-15 g/dl dan rata-rata 8 g/dl.7 dengamn cara mengukur kadar
Dilaporkan dari 86 penderita yang hemoglobin dimana alat dan bahan yang
menjalani hemodialisa rutin di RS Hasan digunakan adalah hemoglobinometer
Sadikin Bandung 100% menderita (hemometer). Sedangkan pemeriksaan
anemia.7 kadar ureum dan kreatini dilakukan
Menurut study cross sectional yang dilaboratorium RSUD Raden Mattaher
dilakukan pada 40 pasien di Department Jambi.
of Pathology and Nephrology, KIST
Medical Collage ada perbedaan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
signifikan pada kadar hemoglobin pre dan Populasi pasien gagal ginjal kronik
post hemodialisa.6 yang melakukan hemodialisa pada saat
Selain itu, gagal ginjal kronik dilakukan penelitian berjumlah 71 orang.
menyebabkan fungsi ginjal menyaring Karena penelitian ini menggunakan Total
produk-produk sisa dari metabolisme Sampling, maka seluruh populasi yang
tubuh terganggu, seperti urea dari ada dijadikan sampel pada penelitian ini.
metabolisme protein dan asam urat dari Setelah dilakukan kriteria inklusi dan
uraian DNA. Dua produk sisa dalam ekslusi, maka jumlah responden yang
darah yang dapat diukur adalah blood masuk dalam penelitian ini sebesar 10
urea nitrogen (BUN) dan kreatinin (Cr).28 orang, sedangkan 61 orang diekslusi
Dari uraian diatas maka peneliti berdasarkan kriteria eksklusi yang telah
tertarik untuk meneliti perbedaan kadar dibuat.
hemoglobin, ureum, kreatinin pre dan post Berdasarkan uraian tabel 4.1
hemodialisa selama 3 bulan menjalani diatas dapat diketahui bahwa kadar
hemoglobin pre hemodialisa pada Hasil Analisis Uji-t dua sisi (2-
penderita Gagal Ginjal Kronik rata-rata tailed) adalah t-hitung = 5.460 > t-tabel
adalah 10.74 g/dl, kadar hemoglobin post (2.262) yang berarti ada perbedaan kadar
hemodialisa pada penderita Gagal Ginjal ureum Pre Hemodialisa dengan kadar
Kronik rata-rata adalah 10.26 g/dl. ureum Post Hemodialisa pada penderita
Gagal Ginjal Kronikdi Rumah Sakit
Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.
Berdasarkan uraian tabel 4.1
Tabel 4.2 Perbedaan Kadar Hemoglobin
diatas dapat diketahui bahwa kadar
Pre dan Post Hemodialisa
kreatinin pre hemodialisa pada penderita
(n = 10)
Gagal Ginjal Kronik rata-rata adalah
Hemogl Std. Std. Error 9.17 mg%, kadar kreatinin post
N Mean t-hit
obin Deviation Mean hemodialisa pada penderita Gagal Ginjal
Kronik rata-rata adalah 3,99 mg%
Pre 1 10.7400 1.52129 .48108
0 Tabel 4.4 Perbedaan Kadar Kreatinin Pre
Post 10.2600 1.68816 .53384 2.464 dan Post Hemodialisa
1
0 (n = 10)

Std. Std. Error


Ureum N Mean t-hit
Deviation Mean
Hasil Analisis Uji-t dua sisi (2-
tailed) adalah t-hit = 2.464 > t-tabel Pre 10 9.1700 2.34949 .74297
(2.262) yang berarti ada perbedaan 8.119
Post 10 3.9900 1.34470 .42523
kadar Hb Pre Hemodialisa dengan kadar
Hb Post Hemodialisa pada penderita
Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit
Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Hasil Analisis Uji-t dua sisi (2-
Berdasarkan uraian tabel 4.1 tailed) adalah t-hitung = 8.119 > t-tabel
diatas dapat diketahui bahwa kadar ureum (0.262) yang berarti ada perbedaan
pre hemodialisa pada penderita Gagal kadar kreatinin Pre Hemodialis dengan
Ginjal Kronik rata-rata adalah 134.75 mg kadar kreatinin Post Hemodialis pada
%, kadar ureum post hemodialisa pada penderita Gagal Ginjal Kronikdi Rumah
penderita Gagal Ginjal Kronik rata-rata Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
adalah 42.25 mg% Jambi.

Tabel 4.3 Perbedaan Kadar Ureum Pre


dan Post Hemodialisa Tabel 4.5 Distribusi Responden
(n = 10) Berdasarkan Lama Menderita
Gagal Ginjal Kronik di RSUD
Std. Std. Error
Ureum N Mean
Deviation Mean
t-hit Raden Mattaher Jambi

Lama
Pre 1 134.745 38.4976 12.1740 Pasien frekuensi %
Menderita
0 0 9 4 5.46
Post
0
1 42.2500 34.0982 10.7828
0 0 0
Ny. M 3 tahun 1 10 Menjalani Hemodialisa di
Ny. S 1 tahun 1 10 RSUD Raden Mattaher Jambi
Tn. N 1 tahun 1 10
Tn. S 3 tahun 1 10
Frekuensi Hemodialisa frekuensi %
Ny. P 5 tahun 1 10
Tn. B 4 tahun 1 10
2 kali 10 100
Tn. H 4 tahun 1 10
Kurangdari 2 kali 0 0
Tn. O 5 tahun 1 10
Tn. D 2 tahun 1 10
Tn. E 2 tahun 1 10 Total 100
10
Rataan 3 tahun
Total 1
Berdasarkan uraian tabel 4.7 di
100 atas dapat diketahui bahwa semua
0
Berdasarkan uraian tabel 4.5 di responden (100%) penderita gagal ginjal
atas dapat diketahui bahwa semua kronik telah menjalani hemodialisa
responden (100%) menderita gagal ginjal sebanyak 2 kali dan tidak ada responden
kronik lebih dari 3 bulan dan tidak ada yang menjalani hemodialisa yang kurang
responden yang menderita gagal ginjal dari 2 kali.
kronik yang kurang dari 3 bulan.
Tabel 4.8 Distribusi Responden
Tabel4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan
Berdasarkan Lama Menjalani Menjalani Hemodialisa di
Hemodialisa di RSUD Raden RSUD Raden Mattaher
Mattaher Jambi Jambi

Lama Kepatuhan frekuensi %


Pasien frekuensi %
Menjalani
Patuh 10 100
Ny. M 12 bulan 1 10 TidakPatuh 0 0
Ny. S 4 bulan 1 10
Tn. N 5 bulan 1 10 Total 100
0
Tn. S 24 bulan 1 10
Ny. P 48 bulan 1 10
Tn. B 24 bulan 1 10 Berdasarkan uraian tabel 4.8 di
Tn. H 42 bulan 1 10 atas dapat diketahui bahwa semua
Tn. O 36 bulan 1 10 responden (100%) penderita gagal ginjal
Tn. D 12 bulan 1 10 kronik patuh menjalani hemodialisa dan
Tn. E 18 bulan 1 10
tidak ada responden yang tidak patuh
Rataan 22 bulan menjalani hemodialisa.
Total 1 Tabel 4.9 Analisis Statistik Hemoglobin
100
0
Pre - Post
Berdasarkan uraian tabel 4.6 di Paired Differences
atas dapat diketahui bahwa semua Sig.
Std. Std.
d (2-
responden (100%) penderita gagal ginjal Mean Deviatio Error t
f tailed
n Mean
kronik telah menjalani hemodialisa lebih )
dari 3 bulan dan tidak ada respondenPair 1 HB Pre-HB .
.61608
. 2.46
9 .036
Post 48000 19482 4
yang menjalani hemodialisa yang kurang
dari 3 bulan.
Tabel 4.10 Analisis StatistikUreum Pre -
Tabel 4.7 Distribusi Responden Post
Berdasarkan Frekuensi
Paired Differences
Std. Std.
Sig. 6. Frekuensi pasien dalam menjalani
d (2-
Mean Deviatio Error t
f tailed
hemodialisa 2x seminggu adalah 100%
n Mean
) 7. Kepatuhan jadwal pasien dalam
Pair 1 Ureum
Pre-
9.24950E 16.9409 menjalani hemodialisa adalah 100%
Ureum
1
53.57209
8
5.460 9 .000 patuh
Post

Tabel 4.11 Analisis Statistik Kreatinin Pre


- Post SARAN
1. Pasien gagal ginjal kronik yang
Paired Differences melakukan hemodialisa hendaknya
Std. Std.
Sig. diberikan obat EPO atau suplemen
d (2-
Mean Deviatio Error t
f tailed
besi/fe untuk meningkatkan kadar
n Mean
) hemoglobin
Pair 1 Kratinin Pre-
5.18000 2.01745
. 8.11
9 .000 2. Pada ahli yang berkompetensi dalam
Kratinin Post 63797 9
pemasangan alat hemodialisa
Berdasarkan hasil Uji-t duasisi (2- hendaknya melakukan pembersihan
tailed) yang dilakukan, ditemukan setelah hemodialisa dengan bersih
pengaruh hemodialisa terhadap kadar sehingga tidak banyak darah yang
hemoglobin, ureum, kreatini, dimana tertinggal atau terperangkap dalam
p < 0,005 ( p = 0,036 ; 0,000 ; 0,000). alat hemodialisa
Hal ini berarti terdapat perbedaan kadar
hemoglobin, ureum, kreatini pre dan post 3. Meminimalisir pengambilan darah
hemodialisa. untuk pemeriksaan laboratorium

KESIMPULAN 4. Kadar ureum dan kreatinin pasien


Berdasarkan hasil penelitian yang yang akan menjalani hemodilisis
telah dilakukan di RSUD Raden Mattaher rata-rata mengalami hiperuremik.
Jambi dapat disimpulkan bahwa : Seringnya menjalani hemodilisis
tidak mencerminkan penurunan kadar
1. Terdapat perbedaan kadar hemoglobin ureum dan kreatinin menjadi normal.
pre dan post hemodialisa, dimana rata Namun situasi dan kepatuhan diit
rata kadar hemoglobin pre sehari hari yang memegang peranan
hemodialisa yaitu 10,74 dan rata rata penting dalam pengaturan kadar
kadar hemoglobin post hemodialisa ureum dan kreatinin tersebut.
yaitu 10,26.
2. Terdapat perbedaan kadar ureum pre
dan post hemodialisa, dimana rata UCAPAN TERIMA KASIH
rata kadar ureum pre hemodialisa yaitu 1. dr. Aywar Zamri, Sp.PD, FINASIM
134,75 dan rata rata kadar ureum sebagai dosen pembimbing subtansi
post hemodialisa yaitu 42,25 yang ditengah kesibukan beliau
3. Terdapat perbedaan kadar kreatinin pre dengan tulus bersedia meluangkan
dan post hemodialisa, dimana rata waktu untuk memberikan saran dan
rata kadar kreatinin pre hemodialisa bimbingan selama penelitian dan
yaitu 9,17 dan rata rata kadar penulisan tugas akhir.
kreatinin post hemodialisa yaitu 3,99 2. dr. Armaidi Darmawan, M.Epid
4. Pasien yang menderita gagal ginjal > 3 sebagai dosen pembimbing
bulan rata rata 3 tahun metodologi yang telah banyak
5. Pasien yang lama menjalani memberikan arahan, motivasi dan
hemodialisa > 3 bulan rata rata 22 masukan kepada penulis.
bulan 5 hari
3. Kepada Rumah Sakit Raden Mattaher Kidney Disease. J Am Soc Nephrol
Jambi yang telah memberikan izin ( serial online) 2009 (diakses pada
kepada penulis untuk melaksanakan tanggal 12 mei 2012). Diunduh dari
penelitian ini. URL:
4. Seluruh staff yang bekerja di bagian http://jasn.asnjournals.org/content/20/
Ruang Hemodialisa di Rumah Sakit 3/479.full.pdf
Raden Mattaher Jambi yang dengan 4. OMara, N.H, PharmD, BCPS.
keramahannya telah bersedia Anemia in Patients With Chronic
membantu penulis dalam Kidney Disease. Diabetes Spectrum
melaksanakan penelitian ini. ( serial online ) 2008 ( diakses pada
5. Seluruh pasien Gagal Ginjal Kronik tanggal 12 mei 2012)., vol 21.
di Rumah Sakit Raden Mattaher Diunduh dari
Jambi yang telah bersedia menjadi URL:http://spectrum.diabetesjournals.
sampel dalam penelitian ini. org/content/21/1/12.full.pdf
6. Kepada kedua orang tua, ayah yaitu 5. Drueke, M.D. Tilman B. Normalization
Bpk H. Ishak Efendi, SH dan ibu yaitu of Hemoglobin Level in Patients with
Ibu Nurdiana atas cinta, kasih, Chronic Kidney Disease and Anemia.
dorongan, perhatian dan doa yang N ENGL J MED ( serial online ) 2006
tiada henti hentinya kepada Allah nov 16 (diakses pada tanggal 12 mei
SWT demi kesuksesan dan kelancaran 2012)., vol 355 No 20. Diunduh dari
penulis dalam menempuh studi di URL:http://eglobalmed.com/opt/Amed
Program Studi Pendidikan Dokter eoLiteratureGuide/content.nejm.org/cg
Universitas Jambi. i/reprint/355/20/2071.pdf
7. Seluruh keluarga, kakak dan adik 6. Bhatta S, Aryal G, Kafle RK. Journal
adik yang telah memberikan semangat of Pathology of Nepal (2001) Vol 1, 26
dan dukungan kepada penulis dqalam 29. Diunduh dari URL :
menyelesaikan penelitian ini. http://nepjol.info/index.php/JPN/articl
8. Sahabat sahabat, Andharu e/view/4446/3716
Primayudha I, Zentiya Agustriani dan 7. --------, 2007. Perbedaan Kadar Hb
Yessi kumala sari atas persahabatan, Pra dan Post Hemodialisa pada
kebersamaan, keceriaan dan Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS
semangat yang kalian berikan selama PKU Muhammadiyah Yogyakarta
ini. http://jurnal.umy.ac.id/index.php/mutia
9. Untuk senior dan junior yang ramedika/article/viewFile/15/17
membantu dan memberikan motivasi 8. Pranawa. Anemia Pada Gagal Ginjal
kepada penulis. Kronik. Seksi ginjal dan hipertensi
lab-UPH Penyakit Dalam FK Unair-
DAFTAR PUSTAKA RSUD Dr. Sutomo, Surabaya. Diunduh
1. Price, S.A. Patofisiologi, Konsep dari URL
Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/
ke-6. Jakarta: EGC, 2005. Hal. 912- 191933138.pdf
918. Vol 2 9. Hanif, H.M. Edial. Resiko Anemia
2. Permadi B.H. Cara Kerja Mesin pada Penyakit Ginjal Kronik. 2009.
Hemodialisis. Makasar: Jurusan Diunduh dari
Elektro Fakultas Teknik Universitas URL:http://www.jantunghipertensi.co
Hasanuddin. 2011. Diunduh dari URL: m/ginjal/112.pdf
http://www.scribd.com/doc/86881359/ 10. Purnomo, B.B. Dasar-dasarUrologi.
Cara-Kerja-Mesin-Hemodialisis-2 Edisi ke-2. Jakarta: SagungSeto; 2009.
3. Zadeh, K.K, Aronoff, G.R. Hemoglobin Hal. 2 4
Variability in Anemia of Chronic
11. Snell Richard S. Anatomi Klinik untuk http://repository.usu.ac.id/bitstream/12
Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke-6. 3456789/14742/1/09E00548.pdf
Jakarta: EGC, 2006, hal. 250 256, 20. Januar., A. Dampak Penerapan
345 347. Pelatihan Kompleks Training
12. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Terhadap Peningkatan Kemampuan
Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Speed. Jurusan Pendidikan
Jakarta: EGC, 2007, hal. 324 343. Kepelatihan Olahraga. 2012. Diunduh
13. I. K. Gooneratne, A. K. P. Ranaweera, dari URL :
N. P. Liyanarachchi, N. Gunawardane, http://repository.upi.edu/operator/uplo
and R. D. Lanerolle. Epidemiology of ad/s_kor_0704022_chapter3.pdf
chronic kidney disease in a Sri Lankan 21. Suparmoko M. metode Penelitian
population. Int J Diabetes Dev Ctries. Praktis. Edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE
2008 Apr-Jun; 28(2): 6064. Diunduh Yogyakarta, 1999, hal. 7 83.
dari URL: 22. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl dasarMetodologiPenelitianKlinis.
es/PMC2772012/ Jakarta: BinarupaAksara; 1995.
14. Suwitra, Ketut. Gagal Ginjal Kronik, 23. Notoatmodjo S.
Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit MetodologiPenelitianKesehatan.
Dalam FK UI, Edisi 4, Jilid I, Balai EdisiRevisi, Jakarta: RinekaCipta;
Penerbit FK UI, Jakarta. 2006. Hal : 2005.
570 573. 24. Bustan MN, Arsunan A.
15. Arora, P. MD; Chief Editor: Vcihi PengantarEpidemiologi. Jakarta:
Batuman, MD, FACP, FASN. Diunduh RinekaCipta, 1997, hal. 4-7.
dari URL: 25. Pratiknya AW. Dasar-Dasar
http://emedicine.medscape.com/article Metodologi Penelitian Kedokteran dan
/238798-overview#showall Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers,
16. The Indonesian Diatrans Kidney 2010, hal. 50 76, 164 174.
Foundation. Permasalahan Selama 26. Rahardjo, P., Susatit, E.,
Dialisi. Diunduh dari URL: Suhardjo.Hemodialisis, Dalam : Buku
http://www.ygdi.org/_kidneydiseases.p Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI,
hp?view=_dialisis2 Edisi 4, Jilid I, Balai Penerbit FK UI,
17. National Kidney Foundation. Anemia Jakarta. 2006. Hal : 579 580.
and Chronic Kidney Disease. Diunduh 27. Dahlan., M.S. Besar Sampel dan Cara
dari URL: Pengambilan Sampel dalam Penelitian
http://www.kidney.org/atoz/pdf/anemia Kedokteran dan Kesehatan. Edisi ke-3.
.pdf Jakarta: Salemba Medika, 2010.
18. American Kidney fund. Living Well 28. Kaliaphan P. Perubahan Kadar Ureum
With Chronic Kidney Disease. dan Kreatinin Sebelum dan Sesudah
Diunduh dari URL: Hemodialisa pada Pasien Gagal
http://www.kidneyfund.org/assets/pdf/b Ginjal Di RSUD Pringadi.
rochure- Medan:Fakultas Kedokteran
downloads/livingwellbooklet.pdf Universitas Sumatra Utara, 2010.
19. Damanik., R.E.L. Hubungan
Karakteristik penetahuan dan Sikap
Ibu Hamil dengan Pemeriksaan
Hemoglobin Sewaktu Hamil.
Medan:Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatra
Barat. 2008. Diunduh dari URL:

Anda mungkin juga menyukai