Anda di halaman 1dari 4

AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA

Hasil penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 90% gangguan seksual disebabkan oleh factor

psikologis / psikoseksual ( Naek L tobing, Masalah Kesehatan Seksual pada Usila. Departemen Kesehatan Jiwa

dan Departemen Saraf, RSPAD Gatot Subroto Jakarta, 1986 ).

Walaupun pengaruh psikologis cukup besar, ternyata pengaruh factor fisik semakin tinggi pada lansia.

Semakin tua usia seseorang, penyebab fisik dapat lebih besar daripada penyebab psikologis.

Pengaruh Umum Penuaan Fungsi Seksual Pria

Secara umum, pengaruh penuaan fungsi seksual pada pria meliputi hal-hal berikut :

1. Terjadi penurunan sirkulasi testosteron, tetapi jarang menyebabkan gangguan fungsi

seksual pada lansia yang sehat

2. Ereksi penis memerlukan waktu lebih lama dan mungkin tidak sekeras sebelumnya.

Perangsangan langsung pada penis sering kali diperlukan.

3. Ukuran testis tidak bertambah, elevasinya lambat, dan cenderung menurun

4. Kelejar penis tampak menurun

5. Kontrol ejakulasi meningkat. Ejakulasi mungkin terjadi setiap tiga episode seksual.

Penurunan fungsi ejakulasi sulit untuk disembuhkan.

6. Dorongan seksual jarang terjadi pada pria di atas 50 tahun.

7. Tingkat orgasme menurun atau hilang

8. Kekuatan ejakulasi menurun sehingga orgasme kurang semangat

9. Ejakulasi selama orgasme terdiri dari satu atau dua kontraksi pengeluaran, sedangkan

pada pria yang lebih muda dapat terjadi empat kontraksi besar dan diikuti kontraksi kecil sampai

beberapa detik.

10. Ejakulasi pengeluaran tanpa kekuatan penuh dan mengandung sedikit sel sperma.

Meskipun tingkat kesuburan menurun, tidak berarti lansia menjadi mandul.


11. Penurunan tonus otot menyebabkan spasme pada organ genital eksterna yang tidak

biasa. Frekuensi kontraksi sfingter ani selama orgasme menurun.

12. Setelah ejakulasi, penurunan ereksi dan testis lebih cepat terjadi.

13. Kemampuan ereksi setelah ejakulasi semakin panjang, pada umumnya dua belas

sampai empat puluh delapan jam setelah ejakulasi. Ini berbeda pada orang muda yang hanya

membutuhkan beberapa menit saja.

14. Pada klimaks, hubungan seksual masih memberikan kepuasan yang kuat.

Pengaruh Umum Penuaan Fungsi Seksual Wanita

Secara umum pengaruh penuaan fungsi seksual wanita sering dihubungkan dengan penurunan hormon,

seperti berikut ini.

1. Lubrikasi vagina memerlukan waktu yang lebih lama

2. Pengembangan daging vagina berkurang pada panjang dan lebarnya

3. Dinding vagina menjadi lebih tipis dan mudah teriritasi.

4. Selama hubungan seksual dapat terjadi iritasi pada kandung kemih dan uretra.

5. Sekresi vagina berkurang keasamannya, meningkatnkan kemungkinan terjadinya ifeksi.

6. Penurunan elevasi uterus.

7. Atrofi labia mayora dan ukuran klitoris menurun.

8. Fase orgasme lebih pendek.

9. Fase resolusi muncul lebih cepat.

10. Kemampuan multiple orgasme masih baik.

Aktivitas seksual mungkin terbatas karena ketidakmampuan spesifik, tetapi dorongan seksual, ekspresi

cinta, dan perhatian tidak mengalami penurunan yang sama. Daripada penurunan fungsi seksual diasumsikan

dengan sakit, lebih baik perhatian difokuskan pada sesuatu yang masih mungkin dilakukan. Pengaruh psikososial

dari ketidakmampuan pada umumnya mempunyai pengaruh yang lebih negatif pada fungsi seksual daripada
gangguan fisik akibat ketidakmampuan itu sendiri. Mengembangkan kepercayaan diri dan membentuk ekspresi

seksual yang baru dapat banyak membantu pada lansia yang mengalami ketidakmampuan seksual.

Artritis dengan deformitas pada sendi, memungkinkan terjadinya kontraktur dan nyeri, kanker dengan

nyeri dan komplikasi operasi, kemoterapi dan radiasi, gangguan neuromuscular yang menyebabkan atrofi otot,

tonus yang tidak normal, dan gerakan yang tidak normal dapat menyebabkan lansia marasa kurang menarik dan

tidak mempunyai daya tarik seksual. Perasaan negatif ini menghambat pengembangan emosi dan fisik.

Beberapa penyakit dihubungkan dengan penurunan daya tahan atau nyeri dapat menyebabkan gangguan

seksual dan aktivitas. Penyakit kronis menyebabkan ketakutan dan menghalangi dorongan aktivitas seksual.

Ketakutan dan persepsi negatif ini harus diatasi sehingga lansia dapat menikmati kehidupan / hubungan

seksualnya.

Pada beberapa lansia, kunci untuk mempertahankan kemampuan seksual secara penuh adalah

kemampuan untuk mengubahpola lama ke pola baru yang lebih baik. Hubungan seksual tradisional,artinya posisi

laki-laki diatas mungkin sangat memuaskan orang pada saat masih muda. Akan tetapi, penelitian terakhir

menunjukkan bahwa variasi posisi ternyata lebih memuaskan atau minimal dapat dinikmati.

SIKAP dan POSISI HUBUNGAN SEKSUAL

Sikap dan posisi hubungan seksual yang dapat meningkatkan partisipasi seksual pada lansia adalah

sebagai berikut :

1. Memahami perubahan normal yang berhubungan dengan lansia

2. Meningkatkan komunikasi pada masalah non-seksual sama baiknya dengan komunikasi

seksual

3. Menikmati setiap kejadian. Jangan terburu-buru, kurangi ketakutan

4. Menggunakan posisi seprti miring, atau duduk yang tidak terlalu banyak menumpu

dalam kontraksi otot lengan secara isometric

5. Gunakan posisi yang tidak menekan sendi, tengkurap yang menimbulakn nyeri atau

strain otot
6. Gunakan latihan kegel untuk meningkatkan tonus otot dan kontraksi vagina selama

aktifitas seksual.

7. Lakukan stimulasi oral genital

8. Stimulasi organ genital secara manual

9. Gunakan vibrator sendiri atau dengan pasangan

10. Lakukan masturbasi sendiri atau dengan pasangan

11. Konsultasikan dengan dokter apabila ada masalah impotensi

12. Gunakan teknik stuffing, yaitu masukkan penis ke vagina sebelum ereksi penuh

tercapai. Penis biasanya akan menjadi lebih keras/tegang sebagai hasil stimulasi selama berada dalam

vagina

13. Coba nikmati sentuhan dan masase. Gunakan krim atau minyak untuk lebih

menyenangkan. Saling memberikan perhatian dalam hubungan seksual dapat memebrikan kenikmatan

pada lansia pria maupun wanita dan dapat mengurangi ketakutan pada pria.

14. Gunakan pelumas, seperti K-jelly selama hubungan seksual atau masturbasi

15. Lakukan pelukan, ciuman, usapan, rayuan, canda

16. Lakukan gaya hidup sehat, yaitu cukup istirahat, olah raga secukupnya, jangan merokok

serta jangan makan dan minum berlebihan

17. Ciptakan suasan yang romantis (lampu, pakaian, bunga, lokasi, musik, perjalanan dan

pujian)

18. Perhatikan kebersihan diri (mandi, mencukur rambut, kuku, kumis, gigi dan lain-lain) dan

penampilan diri agar pasangan tertarik.

Anda mungkin juga menyukai