Hasil penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 90% gangguan seksual disebabkan oleh factor
psikologis / psikoseksual ( Naek L tobing, Masalah Kesehatan Seksual pada Usila. Departemen Kesehatan Jiwa
Walaupun pengaruh psikologis cukup besar, ternyata pengaruh factor fisik semakin tinggi pada lansia.
Semakin tua usia seseorang, penyebab fisik dapat lebih besar daripada penyebab psikologis.
Secara umum, pengaruh penuaan fungsi seksual pada pria meliputi hal-hal berikut :
2. Ereksi penis memerlukan waktu lebih lama dan mungkin tidak sekeras sebelumnya.
5. Kontrol ejakulasi meningkat. Ejakulasi mungkin terjadi setiap tiga episode seksual.
9. Ejakulasi selama orgasme terdiri dari satu atau dua kontraksi pengeluaran, sedangkan
pada pria yang lebih muda dapat terjadi empat kontraksi besar dan diikuti kontraksi kecil sampai
beberapa detik.
10. Ejakulasi pengeluaran tanpa kekuatan penuh dan mengandung sedikit sel sperma.
12. Setelah ejakulasi, penurunan ereksi dan testis lebih cepat terjadi.
13. Kemampuan ereksi setelah ejakulasi semakin panjang, pada umumnya dua belas
sampai empat puluh delapan jam setelah ejakulasi. Ini berbeda pada orang muda yang hanya
14. Pada klimaks, hubungan seksual masih memberikan kepuasan yang kuat.
Secara umum pengaruh penuaan fungsi seksual wanita sering dihubungkan dengan penurunan hormon,
4. Selama hubungan seksual dapat terjadi iritasi pada kandung kemih dan uretra.
Aktivitas seksual mungkin terbatas karena ketidakmampuan spesifik, tetapi dorongan seksual, ekspresi
cinta, dan perhatian tidak mengalami penurunan yang sama. Daripada penurunan fungsi seksual diasumsikan
dengan sakit, lebih baik perhatian difokuskan pada sesuatu yang masih mungkin dilakukan. Pengaruh psikososial
dari ketidakmampuan pada umumnya mempunyai pengaruh yang lebih negatif pada fungsi seksual daripada
gangguan fisik akibat ketidakmampuan itu sendiri. Mengembangkan kepercayaan diri dan membentuk ekspresi
seksual yang baru dapat banyak membantu pada lansia yang mengalami ketidakmampuan seksual.
Artritis dengan deformitas pada sendi, memungkinkan terjadinya kontraktur dan nyeri, kanker dengan
nyeri dan komplikasi operasi, kemoterapi dan radiasi, gangguan neuromuscular yang menyebabkan atrofi otot,
tonus yang tidak normal, dan gerakan yang tidak normal dapat menyebabkan lansia marasa kurang menarik dan
tidak mempunyai daya tarik seksual. Perasaan negatif ini menghambat pengembangan emosi dan fisik.
Beberapa penyakit dihubungkan dengan penurunan daya tahan atau nyeri dapat menyebabkan gangguan
seksual dan aktivitas. Penyakit kronis menyebabkan ketakutan dan menghalangi dorongan aktivitas seksual.
Ketakutan dan persepsi negatif ini harus diatasi sehingga lansia dapat menikmati kehidupan / hubungan
seksualnya.
Pada beberapa lansia, kunci untuk mempertahankan kemampuan seksual secara penuh adalah
kemampuan untuk mengubahpola lama ke pola baru yang lebih baik. Hubungan seksual tradisional,artinya posisi
laki-laki diatas mungkin sangat memuaskan orang pada saat masih muda. Akan tetapi, penelitian terakhir
menunjukkan bahwa variasi posisi ternyata lebih memuaskan atau minimal dapat dinikmati.
Sikap dan posisi hubungan seksual yang dapat meningkatkan partisipasi seksual pada lansia adalah
sebagai berikut :
seksual
4. Menggunakan posisi seprti miring, atau duduk yang tidak terlalu banyak menumpu
5. Gunakan posisi yang tidak menekan sendi, tengkurap yang menimbulakn nyeri atau
strain otot
6. Gunakan latihan kegel untuk meningkatkan tonus otot dan kontraksi vagina selama
aktifitas seksual.
12. Gunakan teknik stuffing, yaitu masukkan penis ke vagina sebelum ereksi penuh
tercapai. Penis biasanya akan menjadi lebih keras/tegang sebagai hasil stimulasi selama berada dalam
vagina
13. Coba nikmati sentuhan dan masase. Gunakan krim atau minyak untuk lebih
menyenangkan. Saling memberikan perhatian dalam hubungan seksual dapat memebrikan kenikmatan
pada lansia pria maupun wanita dan dapat mengurangi ketakutan pada pria.
14. Gunakan pelumas, seperti K-jelly selama hubungan seksual atau masturbasi
16. Lakukan gaya hidup sehat, yaitu cukup istirahat, olah raga secukupnya, jangan merokok
17. Ciptakan suasan yang romantis (lampu, pakaian, bunga, lokasi, musik, perjalanan dan
pujian)
18. Perhatikan kebersihan diri (mandi, mencukur rambut, kuku, kumis, gigi dan lain-lain) dan