Kenapa? Yah, negeri-negeri muslim yang kaya sumber daya alam sering sekali abai
dan lalai dengan ilmu. Kuliah, malas. Riset, malas. Menulis, malas. Membaca, malas.
Sehingga untuk urusan riset-riset dan buku-buku, kita hampir-hampir selalu
menginduk ke Barat. Padahal Islam sangat memuliakan ilmu.
Baca buku. Baca riset. Sekolah. Kuliah. Ikut coaching. Ikut mentoring.
Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu? Dialah HOS
Tjokroaminoto, gurunya para pendiri bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang
Islam. Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh
Menteri Pendidikan sewaktu mengundang 20-an profesional dan motivator, salah
satunya saya.
Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajar. Sebaliknya, ada orang
yang bisa mengajar, namun belum pernah mencapai. Kedua-duanya perlu.
Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor,
yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya,
malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba
sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal.
Belajarlah. Cari ilmu. Cari mentor. Mudah-mudahan nasib kita membaik. Sekian dari
saya, Ippho Santosa. Share ya.