Anda di halaman 1dari 2

Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Terbaik

Sebagai motivator Indonesia dan motivator Muslim, kadang saya prihatin.

Kenapa? Yah, negeri-negeri muslim yang kaya sumber daya alam sering sekali abai
dan lalai dengan ilmu. Kuliah, malas. Riset, malas. Menulis, malas. Membaca, malas.
Sehingga untuk urusan riset-riset dan buku-buku, kita hampir-hampir selalu
menginduk ke Barat. Padahal Islam sangat memuliakan ilmu.

Zaman sekarang? Hendaknya kita:

Baca buku. Baca riset.

Sekolah. Kuliah.

Ikut coaching. Ikut mentoring.

Ngomong-ngomong Anda tahu:

- Siapa mentornya Soekarno?

- Siapa mentornya Tan Malaka?

- Siapa mentornya M. Natsir?

Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu? Dialah HOS
Tjokroaminoto, gurunya para pendiri bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang
Islam. Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh
Menteri Pendidikan sewaktu mengundang 20-an profesional dan motivator, salah
satunya saya.

Ya, mentor itu gudangnya ilmu.

Di seminar-seminar motivasi sering saya sampaikan bahwa Nabi Muhammad saja


punya mentor. Ini beneran. Untuk urusan bisnis, yang menjadi mentor adalah
pamannya. Untuk urusan agama, yang menjadi mentor adalah Malaikat Jibril. Boleh
dibilang, mentor adalah pihak yang bisa membimbing kita menuju impian kita,
karena dia lebih dahulu mencapainya dan dia bisa mengajarkan cara-cara
mencapainya.

Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajar. Sebaliknya, ada orang
yang bisa mengajar, namun belum pernah mencapai. Kedua-duanya perlu.
Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor,
yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya,
malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba
sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal.
Belajarlah. Cari ilmu. Cari mentor. Mudah-mudahan nasib kita membaik. Sekian dari
saya, Ippho Santosa. Share ya.

Anda mungkin juga menyukai