Anda di halaman 1dari 3

DEFINSI

Menurut Notoatmodjo (2005) yang mengutip pendapat Lawrence Green (1984) merumuskan
definisi sebagai berikut: Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang dirancang
untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

TUJUAN

Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :

Tujuan Program : Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode
waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.

Tujuan Pendidikan : Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi
masalah kesehatan yang ada.

Tujuan Perilaku : Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku
yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan
sikap.

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan menurut
Notoatmodjo (2007), meliputi :
a) Promosi kesehatan pada tingkat promotif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang
sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya.

b) Promosi kesehatan pada tingkat preventif.


Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga bagi kelompok
yang beresiko. Misalnya, ibu hamil, para perokok, para pekerja seks, keturunan diabetes dan
sebagainya. Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah
kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).

c) Promosi kesehatan pada tingkat kuratif.


Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit, terutama yang
menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus, tuberculosis, hipertensi dan
sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu
mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah (secondary prevention).

d) Promosikesehatan pada tingkat rehabilitatif.


Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok penderita atau
pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat
ini adalah mengurangi kecacatan seminimal mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan
pada tahap ini adalah pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary
prevention) (Notoatmodjo, 2007)

Ruang lingkup Promosi Kesehatan berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan)


Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Promosi kesehatan pada temapt sekolah
Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan

Visi Promosi Kesehatan


Visi promosi kesehatan tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan di Indonesia,
seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan RI No.36 tahun 2009, yakni:
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi sumber
daya manusia yang produktif secara social dan ekonomi.
Empat Kata Kunci visi Promkes:
a. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatan
b. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatan
c. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari
gangguan-gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan pengobatan yang professional bila
sakit.
d. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya . Kesehatan
perlu ditingkatkan, karena derajat kesehatan baik individu, kelompok , atau masyarakat itu
bersifat dinamis, tidak elastis.
2. Misi Promosi Kesehatan
Misi promosi kesehatan yaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi. Secara
umum misi promosi kesehatan ini sekurang-kurangnya ada tiga hal, yaitu (Ottawa Charter,
1984)
a. Advokat (Advocate)
Kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai tingkat, dan
sector terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para p[ejabat
pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program kesehatan yang akan dijalankan
tersebut penting (urgen). Oleh sebab itu, perlu dukungan kebijakan dan keputusan dari
pejabat tersebut.
b. Menjembatasi (Mediate)
Promosi kesehatan juga mempunyai misi mediator atau menjembatani antara sector
kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Dengan perkataan lain promosi kesehatan
merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan. Kemitraan adal;ah sangat
penting, sebab tanpa kemitraan, niscaya sektor kesehatan mampu menangani masalah-
masalah kesehatan yang begitu kompleks dan luas.
c. Memampukan (Enable)
Sesuai dengan visi promosi kesehatan yaitu masyarakat mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya , promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk memapukan
masyarakat. Hal ini berarti, baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat,
promosi kesehatan harus memberikan keterampila-keterampilan kepada masyarakat agar
mereka mandiri di bidang kesehatan. Telah kita sadari bersama, bahwa kesehatan dipengaruhi
oleh banyak factor di luar kesehatan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan, maka
keterampilan di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial lainnya, perlu di kembangkan melalui
promosi kesehatan ini.
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai