Created by Group 3:
1. Irawati Datau
2. Nurain Rajak
3. Nirwana Bouty
English Department
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kunci pokok kemajuan suatu bangsa dan negara adalah terletak
pada bidang pendidikan, walaupun apabila dilihat dengan kasat mata dan dengan
pemikiran yang awam pendidikan tidaklah penting. Namun sebenarnya pendidikan
adalah penggerak dan penentu kemajuan suatu bangsa dan negara. Hal ini sejalan
dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya membutuhkan SDM
yang berorientasi untuk kebutuhan dunia industri. SDM yang dibutuhkan saat ini
adalah SDM yang memiliki kompetensi unggulan terutama dalam hal kemampuan
berpikir. Dengan demikian kebutuhan SDM saat ini adalah SDM yang berorientasi
kepada kerja pikiran.
Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh dan
berkembang. Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi
profesional, namun sebenarnya lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan
guru hanya dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan
tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan yang jelas tentang
jabatan fungsional.
Guru adalah faktor yang mutlak. Bukan saja jumlahnya yang harus
mencukupi, melainkan mutunya juga harus baik, sebab jumlah dan mutu guru adalah
unsur yang secara langsung ikut menentukan kekuatan sektor pendidikan. Dengan
kata lain, kekuatan dan mutu pendidikan sesuatu negara dapat dinilai dengan
mempergunakan faktor guru sebagai salah satu indeks utama. Itulah antara lain
sebabnya mengapa guru faktor yang mutlak dalam pembangunan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kita dapat menarik permasalahan yang ada antara
lain:
C. Tujuan Masalah
Tujuan menjadi target capaian dari pembahasan masalah yang telah ditentukan.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, terdapat dua tujuan dalam kajian ini.
PEMBAHASAN
Profesi
Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris, yaitu profession,
yang artinya pekerjaan, atau dalam bahasa Latin, profecus yang artinya mengakui,
adanya pengakuan menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.
Sedangkan secara Terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan
pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental yaitu
adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan
perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin,2002). Jadi suatu profesi harus
memiliki tiga pilar pokok yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan oleh
karenanya secara umum, dan semestinya memperoleh imbalan yang
tinggi pula.
Berdasarkan karakteristik tersebut, jelas bahwa tidak setiap pekerjaan atau
jabatan bisa disebut sebagai profesi. Sudah dapat diidentifikasi apakah tukang becak,
penderes karet, petani, masinis, pilot, dokter, guru, dosen, wartawan, reporter, penyiar
radio, nelayan, penyanyi, artis, aktor, operator kompurter, perawat, bidan, dan lain-
lain adalah pekerjaan ataukah profesi.
Guru
Guru yang hebat adalah guru yang kompeten secara metodologi pembelajaran
dan keilmuan, kaitan keduanya tercermin dalam kinerja selama pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran guru harus memiliki kompetensi mengelola semua
sumber daya kelas. Guru harus kompeten di bidang manajemen kelas atau lebih luas
lagi, manajemen pembelajaran. Guru tidak hanya berfungsis sebagai agen
pembelajaran, namun juga berfungsi sebagai pembentuk karakter peserta didik dan
penanaman nilai-nilai karakter. Guru harus mengembangkan kecerdasan akal,
emosional, mental dan spiritual sebelum membina siswanya.
Profesi Keguruan
Menurut Kartadinata, profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang
pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan
kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak
pernah mengikuti pendidikan keguruan.
Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun
ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya
lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada
lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi
profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru (SK Menpan No.
26/1989).
Guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi negara. Karena itu,
guru mutlak perlu mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan, sehingga dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
merupakan kebijaksanaan tersebut. Kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan ialah segal peraturan-peraturan pelaksanaan baik yang di keluarkan
oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di pusat maupun di daerah,
maupun departemen yang lain dalm rangka pembinaan pendidakan di negara
kita.
Dasar ini menunjukan bahwa guru bahwa indonesia harus tunduk dan
taat kepada pemerintah Indonesia dalam menjalankan tugas pengabdiannya,
sehingga guru indonesia tidak mendapat pengaruh negatif dari pihak luar, yang
ingin memaksakan idenya melalui dunia pendidikan.
Dengan demikian, setiap guru indonesia wajib tunduk dan taat kepada
ketentuan-ketentuan pemerintah. Dalam bidang bidang pendidikan ia harus
taat kepada kebijaksanaan danperaturan, baik yang dikeluarkan oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan maupun departemen lain yang
berwenang mengatur pendidikan, di pusat dan didaerah dalam rangka
melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan pendidikan di Indonesia.
Tiga kalimat padat yang terkenal dari sistem itu adalah ing ngarso sung
tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Ketiga kalimat itu
mempunyai arti bahwa pendidikan harus dapat memberi contoh, harus dapat
memberikan pengaruh, dan harus dapat mengendalikan peserta didik. Dalam
tut wuri terkandung maksud membiarkan peserta didik menuruti bakat dan
kodratnya sementara guru memperhatikannya. Dalam handayani berarti guru
mempengaruhi peserta didik, dalam arti membimbing atau mengajarnya.
Oleh sebab itu, dpat kita simpulkan bahwa sikap seorang guru terhadap
pemimpin harus positif, dalam pengertian harus bekerja sama dalam
menyukseskan program yang telah disepakati, baik sekolah maupun di luar
sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian, keterampilan, kejujuran dan sebagainya. Profesi keguruan adalah pendidik
profesional dimana guru profesioanal adalah orang yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Profesi guru juga merupakan suatu bidang pekerjaan khusus yang
memerlukan keahlian, kemampuan, ketelatenan, dan pengetahuan yang digunakan
untuk melaksanakan tugas pokok seperti mendidik, mengajar, membimbing melatih,
serta mengevaluasi peserta didiknya, agar memiliki sikap dan prilaku yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/307832054/Pengertian-Profesi-Keguruan
http://blogcristiannahinde.blogspot.co.id/2015/10/rangkuman-buku-profesi-keguruan-
karya.html
http://bahrudincilegon.blogspot.co.id/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://sendaljepitmely2000.blogspot.co.id/2016/05/makalah-profesi-keguruan.html
http://sulfiana22.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-profesi-guru.html
http://cahayawhyra.blogspot.co.id/2012/12/makalah-profesi-pendidikan-profesi-guru.html
http://zainalzainalmasri.blogspot.co.id/2013/11/profesi-keguruan.html