Anda di halaman 1dari 11

Faktor Risiko Yang Berhubungan Kata kunci : Anemia gizi besi;wanita

Dengan Kejadian Anemia pada ibu hamil;faktor risiko yang berhubungan


Hamil
Pendahuluan
Oleh : Pembangunan kesehatan adalah
upaya yang dilaksanakan oleh semua
Melisa, Amelia Dwi Fitri, Azwar komponen bangsa yang bertujuan untuk
Djauhari meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap
Abstrak
orang agar peningkatan derajat
Anemia gizi besi merupakan
kesehatan masyarakat yang setinggi-
salah satu dari empat masalah gizi
tingginya dapat terwujud. Derajat
utama di Indonesia. Pada wanita hamil,
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
anemia dapat meningkatkan prevalensi
berbagai indikator, yang meliputi
kematian dan kesakitan ibu dan
indikator angka harapan hidup, angka
bayinya. Hasil Riskesdas tahun
kematian, angka kesakitan, dan status
2007 menunjukkan bahwa prevalensi
gizi masyarakat.1,2
anemia gizi pada ibu hamil yaitu 24,5%
Sampai saat ini tingginya angka
dan Kota Jambi kejadian anemia pada
kematian ibu di Indonesia masih
ibu hamil masih cukup tinggi, pada
merupakan masalah yang menjadi
tahun 2011 yaitu 11 %. Puskesmas Paal
prioritas di bidang kesehatan. Penyebab
lima menempati urutan pertama jumlah
langsung kematian ibu adalah
kasus anemia pada ibu hamil. Faktor
komplikasi pada kehamilan, persalinan
umur, asupan tablet Fe, paritas dan
dan nifas yang tidak tertangani dengan
pengetahuan memiliki peran penting
baik dan tepat waktu, sedangkan secara
terhadap kejadian anemia pada ibu
tidak langsung kematian ibu disebabkan
hamil.
oleh perdarahan, eklampsia, komplikasi
Penelitian ini menggunakan
aborsi, sepsis pasca persalinan, partus
metode survei analitik cross sectional.
macet, termasuk anemia.
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 8
Menurut WHO 40% kematian
maret- 5 april 2013. Pengumpulan data
ibu di negara berkembang berkaitan
dilakukan dengan wawancara dan
dengan anemia pada kehamilan yang di
observasi menggunakan kuisioner.
sebabkan oleh defesiensi zat besi dan
Sampel penelitian ini adalah 68 ibu
perdarahan akut, dan berdasarkan
hamil yang datang ke Puskesmas Paal
penelitian Chi, menunjukkan bahwa
Lima untuk pemeriksaan kehamilan.
angka kematian ibu adalah 70% untuk
Dan didapatkan hasil prevalensi anemia
ibu yang anemia dan 19,7% untuk
ibu hamil yaitu 51,5%. Proporsi anemia
mereka yang non anemia.3,4
ibu hamil berdasarkan umur terbanyak
Menurut model Mc Carthy dan
pada umur 20-35 tahun yaitu 79,4%,
Maine status kesehatan merupakan
asupan tablet Fe tidak cukup 51,5%,
faktor penting dalam terjadinya
Paritas multipara 63,2% dan
kematian ibu. Penyakit atau gizi yang
pengetahuan baik 57,4%.
buruk merupakan faktor yang dapat
Hasil analisis bivariat terdapat
mempengaruhi status kesehatan ibu,
3 variabel yang mempunyai hubungan
maka upaya perbaikan status gizi
yang signifikan dengan anemia yaitu
masyarakat menjadi salah satu prioritas
umur (p=0,004; RP=4,019), asupan
pembangunan kesehatan.4,5
tablet Fe (p=0,001; RP=2,439), paritas
Upaya ini dilakukan pada
(p=0,000; RP=3,440) dan pengetahuan
seluruh siklus kehidupan sejak dalam
(p=0,013; RP1,983 ).
kandungan sampai dengan lanjut usia
dengan prioritas kepada kelompok 40%, dan tahun 2007 turun menjadi
rawan yaitu bayi, balita, remaja 24,5%. Namun demikian keadaan ini
perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui. mengindikasikan bahwa anemia gizi
Masa kehamilan merupakan masa yang besi masih menjadi masalah kesehatan
rawan kesehatan, baik kesehatan ibu masyarakat.12,13 Di
yang mengandung maupun bayi yang Kota Jambi jumlah ibu hamil yang
dikandungnya sehingga dalam masa melakukan cek kadar Hemoglobin (Hb)
kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan berdasarkan laporan gizi tahun 2007
secara teratur.6 adalah 10.348 jiwa, Hb<11 gr sebanyak
Hal ini dilakukan guna 281 jiwa dengan presentase 2,21%,
menghindar gangguan sedini mungkin tahun 2009 terjadi peningkatan yaitu
dari segala sesuatu yang 12.021 jiwa dengan Hb<11 gr sebanyak
membahayakan terhadap kesehatan ibu 529 dengan presentase 4,4 %, tahun
dan bayi yang di kandung. Pemeriksaan 2010 adalah 6.399 jiwa, Hb<11 gr
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, sebanyak 784 jiwa dengan presentase
seperti pengukuran tinggi/berat badan, 12 %, tahun 2011 adalah 8.933 jiwa,
dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi Hb<11 gr sebanyak 983 dengan
fundus, imunisasi tetanus toxoid (TT), presentase 11 %.14,15,16,17
serta pemberian tablet besi.7 Berdasarkan data dari Dinas
Anemia pada kehamilan Kesehatan Kota Jambi tahun 2011 dari
merupakan masalah nasional karena 20 Puskesmas di Kota Jambi, presentase
mencerminkan nilai kesejahteraaan paling tinggi yaitu di Puskesmas Paal
sosial ekonomi masyarakat, dan Lima Kota Jambi.14
pengaruhnya sangat besar terhadap Adapun gambaran frekuensi
kualitas sumber daya manusia. Anemia kenaikan tahun - ketahun sebagai
pada kehamilan disebut potential berikut: Puskesmas Paal Lima pada
danger to mother and child (potensial tahun 2007 yaitu 10,8 %, tahun 2009
membahayakan ibu dan anak), karena yaitu 4,8 % , tahun 2010 yaitu 26 % dan
itulah anemia memerlukan perhatian tahun 2011 untuk kasus anemia paling
serius dari semua pihak yang terkait tinggi yaitu 84%, dari 76 ibu hamil
dalam pelayanan kesehatan pada lini yang anemia, yang Hb < 11 gr adalah
terdepan.8 64 orang dengan presentase
14,15,16,17
Anemia pada umumnya terjadi 84,21%.
di seluruh dunia, perkiraan prevalensi Penyebab utama anemia pada
anemia secara global sekitar 51%, wanita adalah kekurangan zat besi.
terutama di negara berkembang dan Maka untuk mengatasinya pemerintah
pada kelompok sosial ekonomi rendah. melalui Depkes sejak tahun 1970 telah
Secara keseluruhan anemia terjadi 45 melaksanakan suatu program
% wanita di negara berkembang dan 13 pemberian tablet besi, yang mana setiap
% di negara maju.9 ibu hamil dianjurkan minum 1 tablet
Berdasarkan laporan World setiap hari selama masa kehamilan.
Health Organization (WHO) tahun Namun masih terdapat kasus-kasus
2008, prevalensi anemia pada ibu hamil yang disebabkan karena anemia pada
di Asia Tenggara 48,2%.10 masa kehamilan.8,18 Berdasarkan
Di Indonesia berdasarkan data Data Profil Kesehatan tahun 2010
Survei Kesehatan Rumah Tangga didapatkan cakupan pemberian tablet
(SKRT) prevalensi anemia pada ibu Fe kepada ibu hamil menurun dari
hamil tahun l970an adalah 46,5 66,03% pada tahun 2007 menjadi
70%, tahun 1992 yaitu 63,5%, tahun 48,14% pada tahun 2008.19
1995 yaitu 50,9%, tahun 2001 yaitu
kerja Puskesmas Langsat Pekan Baru
Berdasarkan Riskesdas tahun 2009 diperoleh prevalensi,
tahun 2010 yaitu 80,7% ibu hamil yang berpengetahuan cukup yaitu 50,0%,
mengkonsumsi tablet besi, dengan berpengetahuan baik yaitu 30,8 % dan
jumlah hari minum 0-30 hari yaitu berpen getahuan kurang yaitu 19,2 %.25
36,3%, 31-59 hari yaitu 2,8%, 60-89
hari yaitu 8,3% dan 90 hari atau lebih Metode Penelitian
yaitu 18%,20 dan di Kota Jambi sendiri Jenis penelitian yang di gunakan
masih dibawah standar Indonesia yaitu adalah deskriptif analitik menggunakan
ibu hamil yang mengkonsumsi dengan desain cross sectional.
jumlah hari minum 0-30 hari yaitu Penelitian ini akan dilaksanakan
21,8% , 31-59 hari yaitu 1,4% , 60-89 pada bulan 8 Maret - 5 April di wilayah
hari yaitu 7,63 dan 90 hari atau lebih kerja Puskesmas Paal Lima Kota Jambi
yaitu 14,9%.20 tahun 2013. Populasi dalam penelitian
Relatif tingginya kejadian ini adalah semua ibu hamil yang
anemia pada ibu hamil diduga oleh berkunjung ke wilayah kerja Puskesmas
faktor karakteristik ibu hamil seperti Paal Lima pada bulan 8 Maret - 5 April
pendidikan ,pengetahuan , paritas, tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini
umur, dan sosial ekonomi, serta aspek adalah ibu hamil yang berkunjung di
lain yang paling penting yaitu Puskesmas Paal Lima dan memenuhi
kepatuhan dalam mengkonsumsi kriteria inklusi dan eksklusi.
suplementasi tablet zat besi dan juga Kriteria Inklusi : Semua Ibu hamil yang
motivasi petugas selama kehamilan berkunjung Puskesmas Paal Lima Kota
karena dapat mencegah terjadinya Jambi tahun 2013 pada saat penelitian.
anemia.21 Berdasarkan penelitian Sri Kriteria Eksklusi : Tidak dapat
Agnes Naibaho pada tahun 2011 di berkomunikasi dengan baik, Tidak
Puskesmas Pasoburan Toba Samosir bersedia menjadi responden.,
didapatkan paritas <4 adalah 82,9%.23 Responden tidak bersedia melakukan
Berdasarkan hasil penelitian pemeriksaan Hb, Responden yang telah
Simanjuntak N pada tahun 2009 di ikut dalam uji validitas.
Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Dengan sampel menggunakan teknik
(BPRSU) Rantau Prapat diperoleh Accidental Sampling (dengan
prevalensi anemia ibu hamil pada mengambil kasus atau responden yang
kelompok umur <20 atau >35 tahun kebetulan ada atau tersedia).
adalah 65,5% sedangkan pada Pengambilan data dilakukan di
kelompok umur 20-35 tahun 50,4%.24 Puskesmas Paal Lima Kota Jambi lalu
Berdasarkan penelitian Ridwan dilakukan pengolahan dan analisis data
Amiruddin di Puskesmas Bantimurung kemudian dilakukan penyusunan
tahun 2004 diperoleh prevalensi anemia laporan. Data yang dibutuhkan antara
pada umur < 20 tahun dan >35 tahun lain adalah usia, jenis kelamin, data
adalah 74,1% dan pada umur 20-35 hasil pengukuran Status gizi dan data
tahun adalah 50.5% orang yang hasil pengukuran tingkat pengetahuan
menderita anemia.4 gizi siswa/i. Pengolahan data dilakukan
Berdasarkan penelitian Effri dengan cara editing, coding, entry data,
Sulastri Asmawati Sinaga di Puskesmas dan cleaning data. Analisis data
Medan deli tahun 2009 diperoleh dilakukan dengan sistem komputerisasi.
prevalensi 89,1% memiliki pengetahuan
Hasil dan Pembahasan
yang tidak baik mengenai anemia pada
Dari data yang diperoleh di
ibu hamil.21
Puskesmas Paal Lima, didapatkan
Penelitian Hotmauli di wilayah
jumlah kunjungan keseluruhan ibu
hamil periode 8 Maret - 5 April 2013 tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
adalah 94 responden. Dari jumlah kendala timbulnya anemia adalah
tersebut, sebanyak 14 responden kurang konsumsi tablet Fe, oleh karena
merupakan pasien dengan kunjungan itu perlu diberikan sosialisasi ulang
berulang pada periode yang sama pada ibu hamil tentang program PKM
dalam penelitian dan 14 responden yang menerangkan tentang konsumsi
tidak melakukan pemeriksaan Hb, dan tablet Fe sebelum tidur sehingga bisa
68 responden yang dimasukkan dalam menggurangi anemia pada ibu hamil.
penelitian. Tabel 2. gambaran faktor risiko umur
Tabel 1. Gambaran kejadian anemia Usia Frekuensi Presentase (%)
20 - 35 54 79,4
pada ibu hamil < 20 dan >35 14 20,6
Total 68 100
Anemia Frekuensi Presentase (%)
Tdk anemia (Hb 11) 33 48,5 Berdasarkan tabel 2. diketahui
Anemia (Hb < 11) 35 51,5 bahwa faktor umur yang berisiko
Total 68 100 rendah (20 35 tahun)
Berdasarkan tabel 1. diketahui memiliki proporsi yang lebih besar yaitu
ibu hamil yang mengalami anemia 79,4 % sedangkan yang memiliki faktor
memiliki proporsi yang lebih besar yaitu umur yang berisiko tinggi (< 20 dan
51,5% sedangkan yang tidak anemia >35 tahun) yaitu 20,6%.
yaitu 48,5%. Penelitian ini sejalan dengan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dela
penelitian yang dilakukan oleh Advince Oktarina di wilayah kerja Puskesmas
Mayasari Zebua, pada tahun 2011 di Paal Merah II Kota Jambi tahun 2011
wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua didapatkan proporsi anemia kelompok
Kabupaten Nias Utara didapatkan hasil umur <20 tahun dan >35 tahun adalah
yang mengalami anemia 51,8% dan 83,7%, sedangkan kelompok umur 20-
tidak anemia 48,2%.30 35 tahun adalah 34,5%.
Penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tabel 3. gambaran faktor risiko
Dela Oktarina pada tahun 2011 kecukupan asupan Fe
diwilayah kerja Puskesmas Paal Merah
Konsumsi Fe Frekuensi Presentase (%)
II Kota Jambi didapatkan hasil yang Cukup 33 48,5
menderita anemia 65,4% dan tidak Tidak cukup 35 51,5
anemia 34,6%.7 Total 68 100
Juga sejalan dengan penelitian Berdasarkan tabel 4.3, diketahui
yang dilakukan oleh Sri Agnes Naiboha bahwa faktor kecukupan asupan Fe
pada tahun 2011 di wilayah kerja yang tidak cukup memiliki proporsi
Puskesmas Parsoburan Kec.Habinsaran yang lebih besar yaitu 51,5% sedangkan
Kabupaten Toba Samosir didapatkan yang memilki faktor kecukupan asupan
hasil yang menderita anemia 71,4%.23 Fe yang cukup yaitu 48,5% .
Tingginya kejadian anemia pada Penelitian ini sejalan dengan
ibu hamil di Puskesmas Paal Lima Kota penelitian yang dilakukan oleh Silalahi
Jambi di sebabkan asupan tablet Fe ibu pada tahun 2006 di Kabupaten Dairi
yang kurang dimana si ibu menggeluh didapatkan hasil tidak cukup 64,3%,
bawah minum Fe terasa tidak nyaman cukup 35,7%.41
diperut dan BAB coklat sampai
kehitaman, ini menyebabkan ketakutan
pada si ibu serta kurangnya perhatian
terhadap makanan yang mengadung Fe
Tabel 4. gambaran faktor risiko pada kelompok umur <20 dan >35
paritas proporsinya 85,7% sedangkan pada
kelompok umur 20-35 tahun
Paritas Frekuensi Presentase
proporsinya 42,6 %. Responden yang
(%)
Primipara (risiko rendah) 25 36,8 tidak mengalami anemia pada kelompok
Multipara (risiko tinggi) 43 63,2 umur <20 dan >35 proporsinya 14,3%
sedangkan pada kelompok umur 20-35
Total 68 100
tahun proporsinya 57,4%.
Berdasarkan tabel 4. diketahui Hasil uji statistik dengan menggunakan
bahwa faktor paritas yang berisiko Chi-square dari faktor umur diperoleh
(Multipara) memiliki proporsi yang nilai p-value = 0,004 (p<0,05) dapat
lebih besar yaitu 55,9 % sedangkan disimpulkan ada hubungan yang
yang memiliki faktor paritas yang tidak bermakna antara umur dengan kejadian
berisiko (Primipara) yaitu 44,1 %. anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Tidak sejalan dengan yang Puskesmas Paal Lima Kota Jambi tahun
dilakukan oleh Sri Agnes Naiboha pada 2013. Ratio Prevalence 4,019 dengan
tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Confidence Interval (CI) = (1,09
Parsoburan Kec.Habinsaran kabupaten 14,797) artinya umur responden yang
Toba Samosir didapatkan hasil yang <20 dan >35 tahun memiliki peluang
mengalami anemia pada kelompok 4,019 kali untuk mengalami anemia di
paritas risiko rendah (<4) 82,9 % dan bandingkan dengan umur responden
kelompok paritas risiko tinggi (4) yang 20-35 tahun.
17,1%.23 Penelitian ini sejalan dengan
Tabel 5. gambaran faktor risiko penelitian yang dilakukan oleh Dela
pengetahuan Okatarina, pada tahun 2011 di wilayah
Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) kerja Puskesmas Paal Merah II Kota
baik 39 57,4 Jambi didapatkan hasil proporsi anemia
kurang 29 42,6 pada ibu hamil yang kelompok umur
Total 68 100 <20 tahun dan >35 tahun adalah 83,7%
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui sedangkan kelompok umur 20-35 tahun
bahwa faktor pengetahuan yang baik adalah 34,5, dengan nilai P= 0,000
memiliki proporsi yang lebih besar yaitu (<0,05) berarti ada hubungan yang
57,4 % sedangkan yang memiliki faktor bermakna dan Ratio Prevalence 2,427
pengetahuan kurang yaitu 42,6 % . dengan Confidence Interval (CI) =
Penelitian ini sejalan dengan (1,4474,068) artinya umur responden
penelitian yang dilakukan oleh Silalahi yang <20 dan >35 tahun memiliki
pada tahun 2006 dikabupaten Dairi peluang 1.447 kali untuk mengalami
didapatkan hasil pengetahuan baik anemia di bandingkan dengan umur
62,9% dan pengetahuan yang kurang responden yang 20-35 tahun.7
35,1%.41 Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang di lakukan oleh Advince
Tabel 5. hubungan faktor risiko umur mayasari Zebua, pada tahun 2011 di
dengan kejadian anemia pada ibu wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua
hamil. Kabupaten Nias Utara di dapatkan hasil
N
O
Umur (Tahun)
F
Anemia
% F
Tidak Anemia
% F
Jumlah
%
P-Value PR (CI=95%) proporsi anemia pada kelompok umur
1 20-35 23 42,6% 31 57,4% 56 100%
0,004
4,019
<20 dan >35 tahun adalah 76,5%,
2 <20 dan >35 12 85,7% 2 14,3% 13 100%
(1,091-14,797)
sedangkan pada kelompok umur 20-35
adalah 47,3% dengan nilai P=0,027
Dari tabel 4.6, di atas dapat (<0,05) berarti ada hubungan
dilihat bahwa responden yang anemia bermakna dan Ratio Prevalence 1,616
dengan Confidence Interval (CI) = proporsinya 30,3% sedangkan pada
(1,151 - 2,271) artinya umur asupan tablet Fe tidak cukup
responden yang <20 dan >35 tahun proporsinya 71,4%. Responden yang
memiliki peluang 1,151 kali untuk tidak mengalami anemia pada asupan
mengalami anemia di bandingkan tablet Fe yang cukup proporsinya
dengan umur responden yang 20-35 69,7% sedangkan pada asupan tablet
tahun.30 Sejalan Fe tidak cukup proporsinya 28,6 %.
juga dengan penelitian yang dilakukan Hasil uji statistik dengan menggunakan
oleh Sri Agnes Naiboha pada tahun Chi-square dari faktor kecukupan
2011 di wilayah kerja Puskesmas asupan tablet Fe diperoleh nilai p-value
Parsoburan Kec.Habinsaran Kabupaten = 0,001 (p<0,05) dapat disimpulkan
Toba Samosir didapatkan hasil yang ada hubungan yang bermakna antara
mengalami anemia pada kelompok kecukupan asupan tablet Fe dengan
umur <20 dan >35 adalah 82,1% dan kejadian anemia pada ibu hamil di
kelompok umur 20-35 adalah 59,2 % wilayah kerja Puskesmas Paal Lima
dengan nilai P=0,009 (<0,05) berarti Kota Jambi tahun 2013. Ratio
ada hubungan bermakna dan Ratio Prevalence 2,439 dengan Confidence
Prevalence 1.388 dengan Confidence Interval (CI)=(1,379-4,314) artinya
Interval (CI) = (1,0671.805) artinya faktor asupan tablet Fe yang tidak
umur responden yang <20 dan >35 cukup memiliki peluang 2,439 kali
tahun memiliki peluang 1,067 kali untuk untuk mengalami anemia dibandingkan
mengalami anemia di bandingkan dengan faktor asupan tablet Fe yang
dengan umur responden yang 20-35 cukup.
tahun.23 Penelitian ini sejalan dengan
Tinggi kejadian anemia pada penelitian yang dilakukan oleh Advince
umur <20 dan > 35 di karena pada Mayasari Zebua, pada tahun 2011 di
umur <20 si ibu masih dalam proses wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua
pertumbuhan linier maka membutuhkan Kabupaten Nias Utara di dapatkan hasil
zat gizi yang lebih, bila zat gizi kurang proporsi anemia pada kecukupan
maka akan terjadi kompetisi zat gizi asupan tablet Fe yang cukup adalah
antara si ibu dengan bayi serta di 39,3% mengalami anemia sedangkan
Indonesia pada umur <20 tahun tidak kecukupan asupan tablet Fe kurang
diperbolehkan menikah karena masih adalah 64,8% mengalami anemia
tergolongan anak di bawah umur. Pada dengan nilai P=0,007 (<0,05) berarti
usia >35 tahun berisiko karena terkait ada hubungan yang bermakna dan
dengan kemunduran dan penurunan Ratio Prevalence 1,650 dengan
daya tahan tubuh serta berbagai Confidence Interval (CI)=(1,128-2,413)
penyakit yang sering menimpa artinya faktor asupan tablet Fe yang
diusianya. tidak cukup memiliki peluang 1,128 kali
untuk mengalami anemia dibandingkan
Tabel 6. hubungan faktor risiko dengan faktor asupan tablet Fe yang
kecukupan asupan tablet Fe dengan cukup.30
kejadian anemia pada ibu hamil. Juga sejalan dengan penelitian
N Asupan Tablet Anemia Tidak Anemia Jumlah
P-Value PR (CI=95%)
Mappiwali pada tahun 2008 di Makasar
O Fe F % F % F %

2 100
2,439
dengan Prevalens rate anemia gizi pada
1
2
Cukup
Tidak Cukup
10
25
30,3 %
71,4%
3
1
69,7%
28,6%
33
35
%100
% 0,001 (1,379-4,314)
responden yang tidak mengkonsumsi
9
tablet Fe 87,8% dan pada responden
Dari tabel 4.7, di atas dapat yang mengkonsumsi tablet Fe 12,2%
dilihat bahwa responden yang anemia dengan nilai P=0,000 (<0,05) berarti
pada asupan tablet Fe yang cukup ada hubungan yang bermakna.45
Banyaknya ibu hamil yang tidak faktor paritas diperoleh nilai p-value =
cukup dalam mengkonsumsi tablet Fe 0,000 (p<0,05) dapat disimpulkan ada
dikarenakan tablet Fe di Puskesmas hubungan yang bermakna antara
Paal Lima lagi kosong dan di ganti Faktor paritas dengan kejadian anemia
dengan tablet lain yang isinya Fe tetapi pada ibu hamil di wilayah kerja
distribusi tablet Fe tidak merata yang Puskesmas Paal Lima Kota Jambi tahun
mana saya ketemukan bahwa ibu hamil 2013. Ratio Prevalence 3,440 dengan
trimester 1 banyak tidak dapat tablet Fe Confidence Interval (CI)= (2,025-5,844)
dan sebagian yang dapat hanya sedikit artinya responden yang paritas
lebih kurang 10 butir setiap multipara memiliki peluang 3,440 kali
pemeriksaan kehamilan. untuk mengalami anemia dibandingkan
Adapun penambahan asupan dengan responden yang paritas
besi, baik lewat makanan atau primipara.
pemberian suplemen, terbukti mampu Penelitian ini tidak sejalan yang
mencegah penurunan Hb akibat dilakukan oleh Sri Agnes Naiboha pada
hemodilusi.Tanpa suplementasi (Comitte tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas
on Maternal Nutrition menganjurkan Parsoburan Kec. Habinsaran kabupaten
suplementasi besi selama trimester II Toba Samosir didapatkan hasil yang
dan III), cadangan besi dalam tubuh ibu mengalami anemia pada kelompok
akan habis pada akhir kehamilan. Untuk paritas risiko rendah (<4) 70,1 % dan
menjaga agar stok ini tidak terkuras kelompok paritas risiko tinggi (4)
dan mencegah kekurangan, setiap ibu 77,8% dengan nilai P=0,512 lebih
hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi besar dari 0,05 berarti tidak ada
besi sebanyak 15-20 mg tiap hari. hubungan bermakna.23
Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya Tingginya
melalui makanan. Oleh karena itu, kejadian anemia pada paritas di
ditambah dengan konsumsi suplemen karenakan semakin sering seorang
besi dimulai awal kehamilan yang wanita mengalami kehamilan dan
diteruskan sampai 3 bulan melahirkan akan semakin banyak
pascapartum, perlu diberikan setiap kehilangan zat besi dan menjadi makin
hari.39,40 anemia. Selain itu ibu juga tidak
mempunyai kesempatan untuk
Tabel 7. hubungan faktor risiko paritas memperbaiki kondisi tubuhnya terutama
dengan kejadian anemia pada kesehatan dan status gizi yang
ibu Hamil. berhubungan dengan zat besi.
N Anemia Tidak Anemia Jumlah P-
Paritas PR (CI=95%)
O
1
Primipar
F
3
%
12%
F
22
%
88%
F
25 100%
% Value
Tabel 8. hubungan faktor risiko
a
0,000
3,440
(2,025-5,844) pengetahuan dengan kejadian anemia
2 32 86,8% 11 13,2% 43 100%
Multipara
pada ibu hamil.
Dari tabel 4.7, di atas dapat N
O
Pengetahua
n F
Anemia
%
Tidak Anemia
F % F
Jumlah
%
P-
Value
PR (CI=95%)

dilihat bahwa responden yang anemia 1 Baik 15 38,5% 24 61,5% 39 100%


0,013
1,983

pada kelompok risiko rendah 2 Kurang 20 69,0% 9 31,0% 29 100%


(1,092-3,601)

proporsinya 12% sedangkan pada


kelompok risiko tinggi proporsinya Dari tabel 4.7, di atas dapat
74,4%. Responden yang tidak dilihat bahwa responden yang anemia
mengalami anemia pada kelompok pada kelompok pengetahuan baik
risiko rendah proporsinya 88,0% proporsinya 38,5% sedangkan pada
sedangkan pada kelompok risiko tinggi kelompok pengetahuan kurang
proporsinya 25,6%. Hasil uji statistik proporsinya 69,0%. Responden yang
dengan menggunakan Chi-square dari tidak mengalami anemia pada kelompok
pengetahuan baik proporsinya 61,5% mengetahui terjadinya anemia, resiko
sedangkan pada kelompok pengetahuan dan pencegahan anemia pada saat
kurang proporsinya 13,0%. Hasil uji kehamilan. Pengetahuan umumnya
statistik dengan menggunakan Chi- datang dari pengalaman dan dapat
square dari faktor paritas diperoleh diperoleh dari informasi yang
nilai p-value = 0,013 (p<0,05) dapat disampaikan orang lain. Salah satu
disimpulkan ada hubungan yang faktor masih tingginya angka kejadian
bermakna antara faktor pengetahuan anemia, kurangnya pengetahuan disini
dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah ketidaktahuan akan tanda-tanda,
di wilayah kerja Puskesmas Paal Lima gejala dan dampak yang ditimbulkan
Kota Jambi tahun 2013. Ratio oleh anemia akibatnya kalaupun
Prevalence 1,983 dengan Confidence individu tersebut terkena anemia ia
Interval (CI)=(1,092-3,601) artinya tidak merasa dirinya sakit dan
responden yang pengetahuan kurang kurangnya informasi dari tenaga
memiliki peluang 1,983 kali untuk kesehatan kepada ibu hamil, kurang
mengalami anemia di bandingkan jelasnya informasi yang disampaikan
dengan faktor pengetahuan baik. oleh tenaga kesehatan kepada ibu
Penelitian ini sejalan dengan hamil, kurangnya kemampuan dari ibu
penelitian yang dilakukan oleh Silalahi, hamil untuk memahami informasi yang
pada tahun 2006 di Kabupaten Dairi diberikan. Pengetahuan diperoleh dari
didapatkan hasil proporsi anemia pada pengalaman sendiri atau pengalaman
pengetahuan baik adalah 51,2% orang lain. Pengetahuan adalah
responden mengalami anemia merupakan hasil tahu, dan ini terjadi
sedangkan pengetahuan kurang adalah setelah orang melakukan penginderaan
78,9 % responden mengalami anemia terhadap suatu objek tertentu.
dengan P-value = 0,006 (<0,05) Penginderaan terjadi melaui panca
berarti ada hubungan bermakna dan indera manusia, yakni : indra
Ratio Prevalence 4,386 dengan penglihatan, pendengaran, penciuman,
Confidence Interval (CI)=(1,475- rasa dan raba. Sebagian besar
13,045) artinya responden yang pengetahuan manusia diperoleh melalui
pengetahuan kurang memiliki peluang mata dan telinga.
1,475 kali untuk mengalami anemia di
bandingkan dengan faktor pengetahuan Kesimpulan
baik. Keadaan ini Distribusi frekuensi kejadian
juga sesuai dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
penelitian yang dilakukan oleh Effri Puskesmas Paal Lima Kota Jambi tahun
Sulastri Asmawati Sinaga, pada tahun 2013 yakni sebanyak 35 (51,5%)
2009 di Puskesmas Medan Deli responden yang termasuk katagori
didapatkan hasil proporsi anemia pada anemia, sebanyak 13 (19,1%) responden
pengetahuan baik adalah 40% yang termasuk katagori umur resiko,
responden mengalami anemia sebanyak 44 (64,7%) responden dengan
sedangkan Pengetahuan kurang adalah asupak tablet Fe kurang , sebanyak 38
95,1 % responden mengalami anemia (55,9%) responden yang termasuk
dengan nilai P=0,006 (<0,05) berarti katagori paritas berisiko tinggi,
ada hubungan bermakna. Adapun sebanyak 27 (39,7%) responden dengan
pengetahuan responden yaitu segala pengetahuan kurang.
sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil Ada hubungan yang bermakna
tentang anemia, baik pengetahuan antara faktor risiko umur, kecukupan
mengenai tanda-tanda anemia, gejala asupan tablet Fe,Paritas dan
anemia, penyebab anemia, cara Pengetahuan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di wiilayah kerja Studi di Fakultas Kedokteran Dan
Puskesmas Paal Lima tahun 2013. Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
6. Kakak dan adik saya yang tersayang
Ana Fitria dan Pipit Sumanti yang
selalu memberi saya semangat.
7. Sahabat-sahabat terbaikku Ardilla
Saran Rukmana Karya, Reni Susianti,
Melakukan penyuluhan secara Cici Damaiyanti dan Sora Melisa
intensif guna memberi pemahaman atas persahabatan, waktu, motivasi
tentang cara mencegah serta dukungan dan semangat yang kalian
menanggulangi anemia pada seluruh berikan selama ini.
ibu hamil seperti, penyuluhan tentang 8. Untuk senior dan junior yang telah
pengetahuan pemenuhan gizi dengan banyak membantu dan memberi
makan-makanan yang banyak motivasi kepada penulis.
mengandung Fe, umur yang baik untuk 9. Teman-teman mahasiswa Fakultas
hamil, risiko bagi ibu dan bayi yang Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
dikandungnya bagi ibu yang mengalami Universitas Jambi angkatan 2008
anemia, manfaat tablet Fe serta efek yang telah memberi motivasi dan
sampingnya, dan cara mencegah serta dukungannya.
menanggulangi anemia pada seluruh 10. Berbagai pihak yang tidak dapat
ibu hamil. Melakukan pemantauan disebutkan satu persatu.
terhadap konsumsi tablet Fe dan
pemeriksaan kehamilan secara teratun.
Daftar Pustaka
Ucapan Terima Kasih 1. Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
1. Dr. dr. H.Yuwono,M.Biomed selaku Jakarta. http://www.depkes.go.id/downloads/SKN
%20final.pdf.
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Jambi. 2. Kemenkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2009. Jakarta.
2. dr.Amelia Dwi Fitri,M.Med.Ed http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/1234
sebagai dosen pembimbing Substansi 56789/1409/1/BK2009-230210-A.pdf
yang di tengah kesibukan beliau 3. Ibragim S M, proverawati A. Nutrisi janin dan ibu
dengan tulus bersedia meluangkan hamil. Yogyakarta : nuha medika ;2010
waktu untuk memberi bimbingan dan
4. Amirudin R, wahyuddin. Studi kasus kontrol
saran selama penelitian dan biomedis terhadap kejadian anemia ibu hamil di
penulisan tugas akhir. Puskesmas Bantimurung:2007.(Jurnal)
http://ridwanamiruddin.com/2007/05/24/studi-kasus-
3. dr. H. Azwar Djauhari M.sc sebagai kontrol-anemia-ibu-hamil-jurnal-medika-unhas/Di
dosen pembimbingan Metodologi akses 09 mei 2011
atas waktu bimbingan, arahan dan 5. Bappenas. Laporan Perkembangan Pencapaian
saran kepada penelitian dalam Millennium Development Goals Indonesia 2008;
Jakarta. http://www.undp.or.id/pubs/docs/UNDP%20-
menyelesaikan laporan skripsi ini. %20%20MDGR%202007%20(bahasa).pdf
4. Puskesmas Paal Lima Kota Jambi
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
dan pihak-pihak lain yang memberi 2009 tentang Kesehatan.
izin dan bantuan sehingga penelitian http://dinkes-
sulsel.go.id/new/images/Berita4/1.uu36-09-
ini dapat terlaksana dengan baik kesehatan.pdf
5. Kepada kedua orang Tua saya yaitu
bpk. Syafrin Y.s dan Ibu Kasmani 7. Oktarina D. Faktor yang berhubungan dengan
kejadian anemia di pukesmas paal merah II kota
yang telah memberi dukungan serta jambi 2011 (Skripsi) . Program Studi Ilmu Kesehatan
tidak henti-hentinya berdoa kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan
Ibu Jambi
Allah SWT demi kesuksesan dan
kelancaran penulis dalam menempuh
8. Manuaba I.B.G . Penyakit kandungan dan keluarga 23. Naiboha S.A. faktor-faktor yang berhubungan dengan
berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta:EGC kejadian anemia pada ibu hamil diwilayah kerja
1998. puskesmas parsoburan kec. Habinsaran kabupaten
toba samosir tahun 2011 (Skripsi). Fakultas
9. FKM UI. Gizi dan kesehatan masyarakat. PT Raja Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Grafindo persada jakarta; 2007 Medan; 2011

10. WHO, 2008. Worldwide prevalence of anaemia 1993 24. Simanjuntak, NA. 2009. Hubungan Anemia Pada Ibu
2005 Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah
http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/97892415 (BBLR) Di Badan Pengelola Rumah Sakit Umum
96657_eng.pdf. (BPRSU) Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu
Tahun 2008. (Skripsi) FKM
11. Nationsencyclopedia., 2005. Prevalence of anemia USU.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
among pregnant women (%) - Health Nutrition and 14666/ 1 / 09E01606.pdf
Population Statistics
http://www.nationsencyclopedia.com/WorldStats/HNP 25. Hotmouli. pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan
-prevalence-anemia-pregnant-women.html. anemia defisiensi besi dalam kehamilan di wilayah
kerja puskesmas langsat pekan baru tahun 2009.
12. Tristitanti W.F. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Karya tulis ilmiah program D-IV bidan pendidikan
Status anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan fakultas kedokteran universitas sumatera utara : 2009
Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Skripsi).
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor ,2006. 26. Bakta, IM.Hematologi Klinik Ringkas,Jakarta:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345678 EGC;2003
9/44643/A06wft.pdf
27. Tarwoto,wasnida. Anemia pada ibu hamil konsep dan
13. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun penatalaksanaan:Trans info media; jakarta;2007
2007; Jakarta
http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil 28. Price, S.A, Wilson.L.M. Patologis. Volume 1,
%20Kesehatan%20Indonesia%202007.pdf Jakarta:EGC; 2005,

14. Dinkes Kota Jambi. Laporan situasi gizi Pukesmas 29. Effendi N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan
kota Jambi tahun 2007 masyarakat. Edisi 2, Jakarta;EGC;1998.
http://books.google.co.id/books?
15. Dinkes Kota Jambi. Laporan situasi gizi Pukesmas id=KPBNrqVNJIUC&pg=PA151&dq=lingkungan+fi
kota Jambi tahun 2009 sik+yang+mempengaruhi+status+kesehatan&hl=en
&sa=X&ei=odjaUfShL4TkrAfvpIHwAQ&redir_esc=y
16. Dinkes Kota Jambi. Laporan situasi gizi Pukesmas #v=onepage&q=lingkungan%20fisik%20yang
kota Jambi tahun 2010 %20mempengaruhi%20status%20kesehatan&f=false.

17. Dinkes Kota Jambi. Laporan situasi gizi Pukesmas 30. Zebua A.M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kota Jambi tahun 2011 kejadian anemia gizi pada ibu hamil di pukesmas
tumberua kabupaten Nias (Skripsi). Fakultas
18. Doloksaribu R. Kejadian anemia pada ibu hamil Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
ditinjau dari sosial ekonomi danperolehan tablet besi medan; 2011.
(Fe) di desa maligas tongah kecamatan tanah jawa
kabupaten simalungun (Skripsi) Fakultas Kesehatan 31. Depkes RI.Pedoman Operasional Penanggulangan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan; Anemia Gizi Di Indonesia. Jakarta.;1996.
2006.
32. Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Pada Masa
19. Kemenkes RI., 2010. Profil Kesehatan Indonesia Kehamilan. Salemba Medika;Yogyakarta ; 2009.
Tahun 2010.Jakarta.
http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_KESEH 33. Prawirohardjo S.Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina
ATAN_INDONESIA_2010.pdf. Di akses 23 april Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta :2010.
2012.
34. Wijaya W. Anemia defisiensi zat besi (Tesis) . Fakultas
20. Balitbangkes RI. 2011. Riset Kesehatan Dasar 2010. kedokteran universitas wijaya kusuma surabaya RSU-
Jakarta USD gambiran kedir;2007.
http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/T http://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/anem
abelRiskesdas2010.pdf: di akses 20 mei 2012. ia-defisiensi-zat-besi.pdf.

21. Sinaga E. Hubungan pengetahuan, sikap dan 35. Soetjiningsih, Ranuh.G. Tumbuh kembang anak .
tindakan pencegahan dengan kejadian anemia pada Edisi ke-1 : jakarta ; EGC ; 1995.
ibu hamil Trimester III yang berkunjung kepuskesmas
Medan Deli tahun 2009 (Skripsi) Fakultas Kesehatan 36. Manuaba, I.B.G. Penuntun kepaniteraan klinik
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan; obstetri dan ginikologi. Edisi-2, jakarta: EGC;2003
2010
37. Morgan G, Hamilton C. Obstetri & Ginekologi.
22. Ubah P O, Verde K. . Anemia in pregnancy-is it A Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta;2000.
persiting public health public health problem in poro
novo-cape verda;2011 38. Supariasa, I.D.N., dkk. Penilaian Status Gizi. Buku
http://www.monografias.com/trabajos-pdf4/anaemia- Kedokteran EGC, Jakarta.;2002.
in-pregnancy/anaemia-in-pregnancy.pdf
39. Arisman,. Gizi dalam Daur Kehidupan. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta:2007.
40. Manuaba G.B.I. Pengantar kuliah
obstertri:Jakarta;EGC;2007.

41. Silalahi M. Analisis faktor yang berhubungan dengan


Anemia Ibu hamil di kabupaten dairi 2006 (Tesis).
Sekolah Pasca sajana Universitas Sumatera Utara;
2007.

42. Endah P S.. Hubungan antara paritas dengan anemia


pada ibu hamil trimester 1 di pukesmas bandarharjo.
Semarang (Skripsi).Universitas Muhammadiyah
Semarang;2011

43. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,


Jakarta: Rineka Cipt;2003.

44. Nurlenny S. Epidemiologi Anemia pada Ibu Hamil ;


2011.
http://dinkes.banjarbarukota.go.id/2011/01/epidemiol
ogi-anemia-pada-ibu-hamil.html.

45. Mappiwali, A., Hubungan Karakteristik Ibu Hamil


dengan Kejadian Anemia di Rumah Sakit H.A. Sultan
Daeng Raja Kabupaten Balukumba Periode Januari-
Desember 2008. Bagian IKM-IKK Fakultas
Kedokteran UNHAS.
http://medicafkunhas.com/2009/04/hasil-
penelitian.html.

46. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta;2010.

47. Riyanto A. Aplikasi metodologi Penelitian kesehatan.


Yogyakarta : Nuha medika;2011.

48. Sastroasmoro S,Ismael S. Dasar-dasar metodelogi


penelitian klinis. Edisi ke-4. Jakarta;CV sagung
seto;2011.

49. Dikes, Buku kader posyandu dalam usaha perbaikan


gizi keluarga. Edisi XX; dinas kesehatan provinsi
Jakarta : 2006.

50. Rimidikdo H. Statistik kesehatan. Jogjakarta :Nuha


offset ; 2009.

Anda mungkin juga menyukai