Oleh:

Slamet Salam Iwan Mantali

111 2015 2209
Pembimbing : dr. A. M. Adam, Sp.KK(K), FINSDV
Penguji : dr. Soraya Bakri S, Sp.KK
 Identitas Pasien
Nama :A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 20 Agustus 2003
Umur : 13 Tahun
Alamat : Jl. Raya Pendidikan , Komp.UNM
Pekerjaan : Pelajar
Tgl Pemeriksaan: 21, September 2016
No. RM : 04-69-82
 Status Medis
KEADAAN UMUM
Sakit Ringan, Gizi Baik, Compos Mentis
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bercak putih pada klavikula kanan
Riwayat Penyakit :
Pasien datang ke poli kulit-kelamin RSI Faisal mengeluh bercak putih
pada daerah klavikula. Bercak timbul sejak berusia 10 tahun. Awalnya
bercak berukuran kecil namun makin membesar. Bercak tidak disertai
gatal maupun nyeri. Tidak ada penurunan sensitifitas pada lesi.
 Status Medis
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Penderita tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat alergi disangkal. Riwayat penyakit sistemik disangkal.
Riwayat Keluarga :
Riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang sama disangkal.
Riwayat Pengobatan :
Belum pernah berobat sebelumnya.
Status Medis
Gambar

Regio Thoraks (Clavicula

Kanan)
PEMBAHASAN
Definisi
Kata vitiligo mungkin berasal dari bahasa Yunani, vitelius,
yang berarti bercak putih pada lembu (Habif, 2003). Vitiligo
adalah penyakit hipomelanosis idiopatik yang didapat dengan
adanya gejala klinis berupa makula putih yang dapat meluas
dan dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung
sel melanosit, misalnya rambut dan mata (Soepardiman,
2011).
Epidemiologi
Vitiligo adalah penyakit depigmentasi paling
sering dijumpai. Hampir setengah dari kasus
vitiligo muncul sebelum umur 20 tahun.
Kedua jenis kelamin sama-sama terkena
vitiligo, dan tidak ada perbedaan yang nyata
dalam angka kejadian menurut jenis kulit
dan ras
Etiopatogenesis
Faktor genetic
Hipotesis autoimun : Terdapat antibody anti
melanosit yang mampu membunuh melanosit
Hipotesis neural : Adanya mediator neurokimia
yang bersifat sitotoksik terhadap sel pigmen
Hipotesis biokimia : kerusakan mitokondria yang
mempengaruhi terbentuknya melanocyte growth
factor
Klasifikasi
Lokalisata
Fokal : satu atau lebih makula Akrofasial : depigmentasi
pada satu area, namun tidak
segmental
Segmental : satu atau lebih
makula pada satu area
dengan distribusi sesuai
dermatom
Mukosal : hanya terdapat
pada membran mukosa
Generalisata
hanya terjadi di bagian distal
ekstremitas dan muka
Vulgaris : makula tanpa pola
tertentu di banyak tempat
Campuran : depigmentasi
yang terjadi menyeluruh atau
yang hampir menyeluruh dan
disebut vitiligo total
 Vitiligo Lokalisata

Focal Segmental

Mucosal
 Vitiligo Generalisata

Akrofacial Vulgaris

Campuran
Klasifikasi Vitiligo
Gejala Klinis
Vitiligo akan menunjukkan satu sampai beberapa macula amelanotik
yang berwarna seperti kapur atau putih susu. Lesi vitiligo biasanya
dapat ditentukan batasnya dengan baik, tetapi garis tepinya dapat
dijumpai scalloped . Makula vitiligo dapat dievaluasi dengan
pemeriksaan lampu wood. Perbesaran lesi secara sentrifugal pada
kadar yang tidak dapat diprediksi dan dapat timbul di semua sisi tubuh,
termasuk mukosa membran. Lesi inisial sering timbul pada tangan,
lengan bawah, kaki , dan wajah. Ketika vitiligo timbul pada wajah,
sering melibatkan penyebaran daerah perioral dan periokular
Diagnosis Banding

Ptyriasis Versicolor Ptyriasis Alba

Lepra
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi

Dengan pewarnaaan Hematoksilin Eosin (HE)

tampaknya normal kecuali tidak ditemukan melanosit
Penatalaksanaan
Psoralen dan UV A (PUV A)
Narrowband UV B (UV B Spektrum sempit)
Kortikosteroid
Takrolimus
Terapi depigmentasi dengan mono benzyl
eter hidrokuinon
Prognosis
Perjalanan penyakit vitiligo dapat bervariasi dan
tidak dapat di prediksi. Repigmentasi spontan yang
secara kosmetik memuaskan pasien jarang terjadi. Bintik
repigmentasi pada bercak menandakan bahwa melanosit
yang berasal dari lapisan akar terluar pada folikel rambut
memproduksi melanin. Penting untuk menentukan
apakah vitiligonya stabil atau progresif, yang kedepannya
menentukan pemilihan terapi