Falsafah Paradigma Keperawatan
Falsafah Paradigma Keperawatan
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.4 METODE
1.4.1 Seminar
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Callista Roy
Roy membuat simpulan bahwa setiap manusia pasti memiliki
suatu potensi untuk dapat beradaptasi terhadap stimulus baik internal maupun
eksternal yang berbeda pada berbagai tingkatan usia.
Dalam konsep Roy ini perawat dituntuk untuk mampu membuat analisa
mengenai klien dalam hal kebutuhan fisiologis, konsep diri, peran sosial
maupun keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan sehingga
dapat melihat kemungkinan kemungkinan yang ada pada klien dan
melakukan pengkajian yang lebih spesifik mengenai akibat yang ditimbulkan
dan mekanisme adaptasi yang dilakukan klien.
4. Betty Neumann
Neumann memandang manusia merupakan gabungan dari konsep
holistik dan pendekatan sistem terbuka dan fokus keperawatan adalah
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri. Neumann melihat
bahwa klien harus dilihat secara menyeluruh termasuk dengan lingkungannya
baik yang internal maupun eksternal. Pencegahan sebagai respon terhadap
tingkatan reaksi yang diberikan oleh klien terhadap stresor menjadi perhatian
utama dalam teori yang dikemukakan oleh Neumann.
5. Florence Nightingale
Manipulasi dari lingkungan eksternal membantu perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien merupakan pokok pikiran Florence Nightingale
yang memandang interkasi klien dangan lingkungan sebagai hal yang
pokok dalam proses keperawatan. Nightingale menempatkan perawat sebagai
agen penting dalam memodifikasi lingkungan klien di luar medikasi
tindakan medis lain. Dengan melakukan intervensi terhadap lingkungan
sebagai hasil dari observasi dan pengumpulan data perawat akan mampu
membuat peningkatan ststus kesehatan klien.
6. Hildegard Peplau
Menurut Peplau individu/klien adalah manusia yang memiliki
kebutuhan perasaan dan perawatan hadir sebagai fasilitator baik bagi klien
maupun keluarga. Dengan kapasitas profesionalnya perawat harus mampu
membangun proses yang sifatnya interpersonal yang terapeutik sebagai
gagasan utama teori Peplau, mendampingi asumsi bahwa setiap individu
memiliki kebutuhan perasaan.
3
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu
kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan
dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat
manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi
sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan ras,
jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik dan status sosial
ekonomi.
Falsafah Keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) adalah Roy
memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan
empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan
mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat
rasa ingin tahu dan rasa menghargai. Sehingga ia berpendapat bahwa :
1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi.
2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi
hukum aksi-reaksi.
3. Memiliki holism intrinsik
4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran yang
bermaksud mengungkap keyakinan Roy bahwa ada hal benar absolut. Ia
mendefinisikan veritivity sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas
tujuan umum keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip
veritivity adalahsebagai berikut :
Tujuan eksistensi manusia.
Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.
Aktifitas dan kratifitas untuk kebaikan-kebaikan umum.
Nilai dan arti kehidupan.
Bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien
sebagai partner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
pemberian asuhan keperawatan.
5
Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
Sehat-Sakit
Rentang sehat
Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial,
tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (WHO)
6
Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya
secara efektif (parson)
Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang Undang Kesehatan RI
No.23 Tahun 1992)
Rentang sakit
Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk jumlah
sistem biologis dan kondisi kondisi penyesuaian ( parson).
Sakit adalah adanya gejala, persepsi tentang keadan sakit yang dirasakan, dan
kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun (Bauman).
Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan pada aktivitas jasmani maupun sosial (perkins).
Pendidikan
Adat istiadat
Kepercayaan
Kebiasaan
Sosial ekonomi
Perilaku Sakit
7
Faktor yang mempengaruhi kesehatan
8
Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap
berpedoman pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara
pandang dari sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori
yang ada. Dalam perkembangannya, teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Di bawah ini adalh pandangan dari berbagai
ahli tentang perkembangan paradigma keperawatan diantaranya :
1. Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem
mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan
dengan tujuan primernya adalah membantu keseimbangan individu khususnya pada
sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan dicapai status kesehatan yang berarti
adanya respon adaptasi baik fisisk, mental, emosi maupun sosial terhadap stimulasi
internal dan eksternal untuk mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan
2. King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa,
pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.
3. Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan
mempertahankan hidup.
4. Levine memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Newman memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri
dari biopsikososial, kultur dan selalu berkembang.
6. Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis,
interpesonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri melalui
belajar dari perilaku.
7. Roger memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi pertukaran
energi dengan lingkunganny.
8. Roy memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan dasar
bagi kehidupan yang baik.
9. Watson manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan
atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan
mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
9
Dari uraian uraian yang telah disampaikan pada makalah ini dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang peling mendasar mengenai keperawatan
sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit yang sesuai dengan
sifat sains dan akan dikembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu sendiri.
2. Ilmu keperawatan dapat dikatakan sains karena melalui suatu proses observasi,
eksperimen dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan itu sendiri.
3. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan. Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh sains
keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu menusia, perawat,
kesehatan dan lingkungan.
3.2 SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
tentang falsafah dan paradikma keperawatan.
1) Semoga makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya.
2) Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat
menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tjah Bagoess.Hartsant.2012.Falsafah dan Paradigma Keperawatan.
http://hartsant.blogspot.com/2012/11/falsafah-dan-paradigma-
keperawatan.html. Diakses pada tanggal 2 September 2015, pukul 09.20
10
dasar-keperawatan/falsafah-dan-paradigma-keperawatan-perkembangan-
ilmu-keperawatan/. Diakses pada tanggal 2 September 2015, pukul 09.06
11