Anda di halaman 1dari 19

BAB II

RESISTOR

2.1 Tujuan

1. Mengetahui kode warna pada resistor


2. Mengetahui cara membaca dan menghtiung nilai resistansi dari resistor
melalui kode warna resistor.
3. Menerapkan aplikasi rumus ke dalam perhitungan besr nilai resistansi.
4. Memahami cara menggunakan Multimueter dengan baik dan benar.
5. Mengetahui besar nilai resistansi resistor dari Multimeter Analog dan
Digital.

2.2 Dasar Teori

Resistor merupakan suatu hambatan agar dapat menahan arus.


Mengukur besarnya suatu resistansi dari resistor dapat dilakukan dengan
menghitung kode-kode warna yang terdapat pada resistor.

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa


bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki
resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik
dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang
konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi
yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator.

Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan


melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm. Fungsi
resistor yang menghambat arus listrik tersebut dimungkinkan karena resistor
memiliki kemampuan menghambat laju elektron di dalam rangkaian
elektronika. Hambatan yang ditimbulkan oleh resistor ini mengakibatkan
arus dalam rangkaian akan menjadi berkurang. Satuan resistansi dari suatu
resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Ohm), satuan
resistor tersebut yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854)
seorang ahli fisika bangsa Jerman. Tahanan atau penghambat, adalah suatu
Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II
7

komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik


yang juga disebut dengan resistor.

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistansi


atau hambatan listrik. Untuk mengukur besarnya suatu resistansi dari suatu
resistor dapat dilakukan dengan menghitung kode-kode warna yang terdapat
pada resistor.

Nilai hambatan listrik sebuah resistor memiliki rentang yang sangat


besar, misalkan resistor yang digunakan pada radio atau televisi adalah jenis
resistor yang memiliki hambatan sangat kecil (biasanya dibuat dari karbon).
Namun kita juga bisa menemukan sebuah resistor yang memiliki nilai
hambatan sangat besar (biasanya dibuat dari kawat logam, misalnya nikelin)
dalam satuan kilo ohm (1 k = 1000 ) bahkan mega ohm (1 M =
1000000 ). Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohm diketahui, resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.

Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki
tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk
gelang kode warna.

Pada umumnya resistor terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis


resistor antara lain :
Variabel resistor = Variabel
resistor adalah resistor yang
nilainya dapat diubah-ubah.
LDR (Light Depend Resistor) = LDR adalah resistor yang nilainya
berubah jika terkena suhu atau energi
dari cahaya.
Termistor =
termistor adalah resistor yang
hambatannya berubah jika suhunya
berubah. Terdiri atas NTC (Negative
Temperature Coefficient) dan PTC
(Possitive Temperature Coefficient).
Tabel 1. Nilai Kode Warna dari Resistor

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


8

Cincin Cincin Cincin


No. Warna Toleransi
ke-1 ke-2 ke-3

1. Hitam 0 0 X1 -

2. Cokelat 1 1 X 10 -

3. Merah 2 2 X 100 -

4. Jingga 3 3 X 1.000 -

5. Kuning 4 4 X 10.000 -
6. Hijau 5 5 X 100.000 -
7. Biru 6 6 X 1.000.000 -

8. Ungu 7 7 X 10.000.000 -

9. Abu abu 8 8 X 100.000.000 -

10. Putih 9 9 X 1.000.000.000 -

11. Emas - - - 5%
12. Perak - - - 10%

Misal warna
MisaMisal warna : Cokelat Hitam Cokelat Emas

1
0 x 10 5%
Keterangan : Resistor tersebut mempunyai resistensi 100 Ohm dengan
toleransi 5%.

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


9

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah


gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna
gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga
dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama
agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung
mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa
menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai
resistansinya.

Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai


dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau
20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor
dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak
termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut
menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor
pengalinya.Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas.

Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian


urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning,
gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke
empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari
tabel 3.1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini
memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan
warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari
resistor ini.

Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang


selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang
pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel 3.1 diketahui gelang kuning
nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua
atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga
adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


10

pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi


resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K
Ohm dan toleransinya adalah 5%.

Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor


pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena
resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan
semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di
pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang
memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik
memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder.

Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi


dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W dan 5W. Cara paling mudah
menentukan resistor yang rusak, yaitu apabila resistor kita ukur dengan
multimeter tidak sama dengan nilai gelang yang kita baca, bahkan sangat
menyimpang jauh, ada pula yang tidak terukur atau 0 ohm.

Untuk lebih baiknya sebelum kita memasang komponen resistor ke


dalam rangkaian atau menyoldernya, lebih baik kita ukur dulu dengan
multimeter untuk lebih tepatnya.
2.3 Alat dan Bahan
2.3.1 Alat
Tabel 2. Alat yang digunakan pada Percobaan Resistor

No Gambar Alat Fungsi Alat

Digunakan untuk kalibrasi


Multimeter dan sebagai
1.
penghantar arus listrik
Gambar 1. Kabel
Penghubung

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


11

2.
Sebuah alat yang berfungsi
mengukur kuat arus, resistansi,
dan tegangan. Pembacaannya
dengan jarum atau analog
Gambar 2. Multimeter
Analog

3.

Untuk mengukur arus listrik,


resistansi, dan tegangan listrik.
Pembacaannya secara digital.

Gambar 3. Multimeter
Digital

4.
Sebagai penghubung arus listrik
dari benda satu ke benda yang
lain.

Gambar 4. Penjepit Buaya

2.3.2 Bahan
Tabel 3. Bahan yang digunakan pada Percobaan Resistor

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


12

No Gambar Bahan Fungsi Bahan

Berfungsi untuk menghambat


1. arus listrik

Gambar 5. Resistor

2.3.3 Gambar Rangkaian Alat

Gambar 6. Rangkaian Alat Resistor dengan Multimeter


Analog

(Sumber: www.labfisikaakamigas.wordpress.com)

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


13

Gambar 7. Rangkaian Alat Resistor dengan Multimeter


Digital

(Sumber: www.labfisikaakamigas.wordpress.com)

2.4 Prosedur Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan

Meneliti warna pada Resistor.

Membaca dan menghitung nilai resistansi resistor 1 dengan kode warna


Resistor.

Membaca dan menghitung nilai resistansi resistor 2 dengan kode warna


Resistor.

Membaca dan menghitung nilai resistansi resistor 3 dengan kode warna


Resistor.

Memasang kabel penghubung pada Multimeter Digital.

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


14

Mengukur resistansi Resistor 1 dengan Multimeter Digital, sebelumnya


tentukan dahulu skala berapa Ohm untuk mengukur Resistor 1.

Menentukan skala untuk Resistor ketiga pada Multimeter Digital, lalu


mengukur resistansi Resistor 2 dengan menggunakan Multimeter Digital.

Menentukan skala untuk Resistor 3 dengan skala pada Multimeter Digital


lalu mengukur resistansi Resistor 3 dengan menggunakan Multimeter
Digital.

Memasang Kabel Pengvhubung pada Multimeter Analog

Mengkalibrasi Multimeter Analog sampai skala tepat mencapai angka nol.

Menentukan faktor pengali untuk Resistor 1, lalu mengukur resistansi

Resistor 1 dengan menggunakan Multimeter Analog.

Mengkalibrasi Multimeter Analog, sebelumnya menentukan terlebih


dahulu faktor pengali Resistor 2 dengan Multimeter Analog.

Menentukan faktor pengali Resistor 3 pada Multimeter Analog,


mengkalibrasi Multimeter Analog, lalu mengukur resistansi Resistor 3
dengan menggunakan Multimeter Analog.

Mencatat data hasil percobaan yang telah dilakukan.

Merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.


2.5 Hasil Pengamatan

Tabel 4
. Hasil Pengamatan Resistor

No. Resistor Hitungan Analog Digital

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


15

1. R1 1000 1000 985


2. R2 100.000 95000 100.400
3. R3 12.000 13.000 11.800
Keterangan Resistor :
R1 = Coklat - Hitam - Merah Emas.

Memiliki resistansi 1000 dengan toleransi


5%.
R2 =
Coklat - Hitam - Kuning Emas.
Memiliki resistansi 100.000 dengan toleransi
5%.
R3 = Coklat - Merah - Jingga Emas.
Memiliki resistansi 12.000 dengan toleransi 5%.

2.6 Pengolahan Data

2.6.1 Resistor Pertama


Diketahui :
Rhitungan = 1000
Ranalog = 1000
Rdigital = 985
Ditanya :
R = ?


( R )2 = ... ?

R2 = ?
R = ?
Data Terbaik = ?
Jawab :

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


16

R =

(R hitungan ) + (R analog ) + (R digital )


3

100 0 + 10 00 + 985
= 3

= 995

( R )2 = ( 995 )2

= 990025 2
R2 = ( Rhitungan )2 + ( Ranalog )2 + ( Rdigital )2
= ( 1000 )2 + ( 1000 )2 + ( 985 )2
= 2970225 2

R = )
R n ( R
n ( n 1 )

= 2970225 2 - 3 ( 990025 2 )
3 (3 - 1)

= 5
Data Terbaik :
R - R = 995 5

= 990
R + R = 995 + 5

= 1000
Jadi, data terbaik dari percobaan resistor pertama berkisar
antara 990 sampai dengan 1000 .

2.6.2 Resistor Kedua


Diketahui :
Rhitungan =100.000
Ranalog = 95.000

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


17

Rdigital = 100.400
Ditanya :
R = ?


( R )2 = ... ?

R2 = ?
R = ?
Data Terbaik = ?
Jawab :
R =

(R hitungan ) + (R analog ) + (R digital )


3

100 .000 + 95.000 + 100.400


= 3

= 98466,667

( R )2 = ( 98466,667 )2

= 9695684510 2
R2 = (Rhitungan)2 + (Ranalog)2 + (Rdigital)2
= (100.000 )2 + (95.000 )2 + (100.400 )2
= 2,910 x 1010 2

R = R-n( R )
n(n-1)

2,910 x 1010 2 - 3 ( 98466,667 )


3 (3 - 1)

= 1955,610
Data Terbaik

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


18

R - R = 98466,667 1955,610

= 96511,057
R + R = 98466,667 + 1955,610

= 100422,277
Jadi data terbaik dari percobaan resistor kedua berkisar
antara 96511,057 sampai dengan 100422,277 .

2.6.3 Resistor Ketiga


Diketahui :
Rhitungan = 12.000
Ranalog = 13.000
Rdigital = 11.800
Ditanya :
R = ?


( R )2 = ... ?

R2 = ?
R = ?
Data Terbaik = ?
Jawab :

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


19

R =

( R hitungan ) + ( R analog ) + ( R digital )


3

12 . 000 + 13 .000 + 11 . 8 0 0
= 3

= 12266,667

( R )2 = ( 12266,667 )2

= 15047119,3
R2 = ( Rhitungan )2 + ( Ranalog )2 + ( Rdigital )2
= (12.000 )2 + (13.000 )2 + (11.800 )2
= 4552240000 2

R = R n ( R )
n ( n 1 )

= 4552240000 3 ( 12 266,667 2 )
3 (3 - 1)

= 371,179
Data Terbaik :
R - R = 12266,667 371,179

= 11895, 488
R + R = 12266,667 + 371,179

= 12637,846
Jadi data terbaik dari percobaan resistor ketiga berkisar
antara 11895, 488 sampai dengan 12637,846 .

Tabel 5. Hasil Pengolahan Data Resistor

Hitungan Digital R
Analog
No. Resistor
() () ()
()
1 R1 1000 1000 985 995

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


20

2 R2 100.000 95.000 100.400 98466,667


3 R3 12.000 13.000 11.800 12266,667

120000

100000

80000

60000
RHitungan ()

40000

20000

0
0 20000 40000 60000 80000 100000

RAnalog ()

Grafik1. RHitungan ()
Terhadap RAnalog ()

120000

100000

80000

60000
RHitungan ()
40000

20000

0
0 20000 40000 60000 80000 100000120000
RDigital ()

Grafik 2. RHitungan () Terhadap RDigital ()

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


21

2.7 Analisa Data

Pada Praktikum Fisika Dasar II, mengenai percobaan resistor


memiliki beberapa tujuan seperti mengetahui kode warna pada resistor,
mengetahui cara membaca dan mneghitung nilai reistansi dari resistor
melalui kode warna resistor, menerapkan aplikasi rumus ke dalam
perhitungan besar nilai resistansi, memahami cara menggunakan Multimeter
dengan benar dan baik, mengetahui besar nilai resistansi resistor dari
Multimeter Analog dan Multimeter Digital.

Pada percobaan ini dilakukan dengan beberapa tahapan, tahapan


pertama menyiapkan alat seperti Kabel Penghubung, Multimeter Analog,
Multimeter Digital, dan Penjepit Buaya, dan menggunakan bahan Resistor.
Tahapan kedua meneliti warna pada tiga buah resistor dengan resistor
pertama mempunyai empat gelang yang berwarna coklat, hitam, merah,
emas, resistor kedua mempunyai empat gelang yang berwarna coklat, hitam,
kuning, emas. Dan resistor ketiga mempunyai gelang yang berwarna coklat,
merah, jingga, emas. Tahapan ketiga yaitu menghitung nilai resistansi dari
resistor masing-masing untuk resistor pertama, kedua, dan ketiga. Secara
manual dengan melihat kode warna gelang pada resistor tersebut, sehingga
resistor pertama di dapatkan nilai resistansi sebesar 1000 dengan toleransi
5%, resistor kedua didapatkan nilai resistansi sebesar 100.000 dengan
toleransi 5%, dan resistor ketiga 12.000 dengan toleransi 5%. Tahapan
keempat yaitu mengkalibrasi Multimeter Analog sampai skala tepat
mencapai angka nol dengan mengkalibrasi kita dapat memastikan bahwa
kondisi instrumen ukur dan bahan ukur sesuai dengan spesifikasinya,
mengetahui deviasi (penyimpangan) kebenaran konvensional penunjuk
suatu instrumen ukur, dan memperkecil kemungkinan kesalahan yang akan
terjadi pada pengukuran tersebut. Tahapan kelima yaitu memasang Kabel
Penghubung pada Multimeter Analog dengan cara menghubungkan kabek
berwarna merah ke jolok (lubang) positif dan kabel berwarna hitam ke jolok
(lubang) negatif. Tahapan keenam yaitu menghitung nilai resistansi dari

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


22

masing-masing resistor dengan melihat nilai resistansi yang ditunjukkan


pada jarum Multimeter Analog dan mengalikan pengalinya, sehingga
resistor pertama didapatkan nilai resistansi sebesar 1000 , resistor kedua
didapatkan nilai resistansi sebesar 95.000 , dan resistor ketiga didapatkan
nilai resistansi sebesar 13.000 . Tahapan ketujuh yaitu memasang Kabel
Penghubung pada Multimeter Digital dengan cara menghubungkan kabel
berwarna merah pada titik positif dan kabel berwarna hitam pada titik
negatif. Tahapan kedelapan yaitu menghitung nilai resistansi dari masing-
masing resistor dengan melihat nilai resistansi pada layer Multimeter Digital
dan mengalikan dengan pengalinya sehingga didapatkan nilai resistansi
sebesar 985 , resistor kedua didapatkan nilai resistansi sebesar 100.400 ,
dan resistor ketiga didapatkan nilai resistansi sebesar 11.800 . Tahapan
kesembilan yaitu merapihkan alat dan bahan yang sudah digunakan pada
percobaan resistor. Dari percobaan yang sudah dilakukan dapat kita ketahui
bahwa masing-masing resistor memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda,
dan setiap resistor yang sama juga akan memiliki resistansi yang berbeda,
namun perbedaan tersebut masih dalam batas toleransi yang ditetapkan.
Dari percobaan dalam beberapa metode yang digunakan dapat kita ketahui
nilai resistansi rata-rata dari resistor satu sebesar 955 , nilai resistansi rata-
rata dari resistor kedua sebesar 98466,667 , dan nilai resistansi rata-rata
dari resistor ketiga sebesar 12266,667 . Jika kita lihat nilai resistansi rata-
rata dan nilai resistansi terbaik dari percobaan yang telah dilakukan, maka
dapat dikatakan bahwa hasil yang didapat masih dalam batasan nilai
resistansi dari resistor tersebut.

Adapun kesalahan yang dilakukan selama praktikum yaitu,


praktikan salah menentukan kode warna pada resistor kedua sehingga
resistor kedua hitungan manual tidak sama nilainya dengan resistor kedua
analog dan resistor kedua digital.

2.8 Kesimpulan

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


23

Dari percobaan Resistor yang telah kami lakukan dapat diketahui,


bahwa :

1. Kode warna pada resistor dapat dilihat dari bahannya, karena resistor
yang digunakan pada percobaan ini menggunakan bentuk seperti
tabung maka kode warna resistornya dapat dilihat dari badan yang
bentuknya seperti tabungdan keduanya berbentuk melingkar seperti
cincin, terdapat beberapa kode warna, untuk gelang pertama adalah
kode yang pertama, kode kedua yang pada gelang kedua, kode ketiga
pada gelang ketiga. Pada untuk gelang ketiga adalah faktor pengali dan
yang kode warna keempat pada gelang itu adalah faktor toleransi, yaitu
lebih kurangnya hasil hambatan dari resistor.
2. Cara membaca dan menghitung nilai resistansi dari resistor melalui
kode warna adalah dengan menentukan urutan warna pada resistor.
Contoh kode warna untuk resistor satu dengan warna coklat, hitam,
merah, emas. Dengan demikian cara membacanya adalah gelang
pertama berwarna coklat, gelang kedua hitam, gelang ketiga merah, dan
gelang keempat yang merupakan gelang toleransi berwarna emas. Cara
menghitungnya adalah berdasarkan tabel 1 yaitu gelang berwarna
coklat memiliki nilai resistansi 1, hitam resistansinya nilainya
0,digabungkan menjadi 10 dan gelang ketiga faktor pengali, pada
resistor ini faktor pengalinya gelang warna merah yaitu x100 dan
gelang pada resistor ini memiliki toleransi sebesar 5%, maka
resistansinya sekitar 1000 , resistor kedua mempunyai resistansi
100.000 , resistor ketiga memiliki resistansi sebesar 12.000 .
3. Dalam aplikasinya kita dapat menggunakan teori hukum Ohm, satuan
unit yang dipakai adalah volt, ampere, dan ohm, jika memakai satuan
lain seperti milivolt, miliampere, megaohm, kiloohm, maka kita perlu
melakukan konversi ke unit volt, Ampere, dan ohm, dan ohm terlebih
dahulu untuk mempermudah perhitungan dan juga untuk mendapatkan
hasil yang benar.
4. Cara menggunakan Multimeter yang baik dan benar, untuk Multimeter
Analog karena pembacaannya menggunakan jarum maka setelah

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II


24

memasang Kabel Penghubung, kalibrasi terlebih dahulu Multimeter


Analog tersebut sebelum menghitung besar nilai resistansi resistor,
tetapi sebelum kalibrasi tentukan dahulu faktor pengalinya untuk
resistor yang ingin dihitung resistansinya. Sedangkan untuk Multimeter
Digital adalah dengan memutar skala sesuai berapa hambatan yang
disesuaikan nilai resistor dari kode warna (perhitungan kode warna),
setelah itu ukur nilai resistansi resistor, karena Multimeter Digital
menggunakan sistem digital (angka) maka perhatikan keakuratannya.
Setelah selesai mengukur resistansi resistor putar pemutar skala yang
menujuk tulisan off.
5. Besar nilai resistansi resistor dengan menggunakan Multimeter Analog
adalah Resistor 1 sebesar 1000 , Resistor 2 sebesar 95.000 , Resistor
3 sebesar 13.000 .
Besar nilai resistansi resistor dengan menggunakan Multimeter Digital
adalah Resistor 1 sebesar 985 .Resistor 2 sebesar 100.400 , Resistor
3 sebesar 11.800 .
6. Resistor yang digunakan berjumlah 3 buah dengan kode warna, yaitu
Resistor pertama yaitu Coklat - Hitam - Merah Emas. Resistor kedua
yaitu Coklat - Hitam - Kuning Emas. Resistor ketiga yaitu Coklat -
Merah - Jingga Emas.
1. Nilai hambatan tiap resistor dengan menggunakan hitungan Resistor
pertama sebesar 2.200 , Resistor kedua sebesar 220 , Resistor ketiga
sebesar 22.000
2. Data terbaik dari resistor pertama berkisar antara 990 sampai dengan
1000 .
3. Data terbaik nilai resistansi dari resistor kedua berkisar antara
96511,057 sampai dengan 100422,277 .
4. Data terbaik nilai resistansi dari resistor ketiga berkisar antara 11895,
488 sampai dengan 12637,846 .
5. Pembacaan pada Grafik 1 dapat diketahui bahwa nilai resistansi resistor
dengan hitungan mengalami kenaikan dari resistansi hitungan ke
resistansi digital.
6. Pembacaan pada Grafik 2 dapat diketahui bahwa nilai resistansi resistor
mengalami kenaikan dari resistansi hitungan ke resistansi analog.

Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar II

Anda mungkin juga menyukai