Anda di halaman 1dari 5

BAB I

ILUSTRASI KASUS
1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : AnBAB I

ILUSTRASI KASUS
1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A.S.A
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 8 tahun 4 bulan
Alamat : Kp. Cemplang Sukamaju, Bogor, Jawa Barat
Tanggal lahir : 13 Juli 2003
Agama : Islam
Tanggal masuk : 7 November 2011
Jam masuk : Pukul 05.40
1.2 ANAMNESIS
(Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal
9 November
2011)
Keluhan Utama
Keluar darah dari benjolan mata kanan yang sulit berhenti sejak 12 jam
sebelum masuk
rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
. A.S.A
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 8 tahun 4 bulan
Alamat : Kp. Cemplang Sukamaju, Bogor, Jawa Barat
Tanggal lahir : 13 Juli 2003
Agama : Islam
Tanggal masuk : 7 November 2011
Jam masuk : Pukul 05.40
1.2 ANAMNESIS
(Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal
9 November
2011)
Keluhan Utama
Keluar darah dari benjolan mata kanan yang sulit berhenti sejak 12 jam
sebelum masuk
rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang

Dua belas jam SMRS, pasien datang ke IGD RSCM karena keluar darah dari
benjolan
mata kanannya yang sulit berhenti. Darah merembes, yang jika dikumpulkan
sebanyak 1
sendok makan. Perdarahan terjadi tiba-tiba tanpa didahului trauma atau
sebab lainnya.
Satu bulan SMRS, mulai muncul benjolan sebesar kelereng di dahi kanan
atas, lama
kelamaan benjolan tersebut semakin membesar ke arah bawah, dan mata
kanan menjadi
menonjol ke arah luar karena tertekan oleh benjolan tersebut dan bagian
dalam kelopak
mata terlihat dari luar. Pasien tidak dapat menutup mata dengan sempurna
sehingga
akhirnya mata menjadi mulai kering dan mengeruh. Dua minggu setelah
benjolan di dahi
kanan muncul, di daerah kepala bagian atas telinga dan dahi kiri atas juga
mulai timbul
benjolan sebesar kelereng yang semakin membesar ke arah bawah. Nyeri
pada benjolan
(-), sejak itu pasien mulai merasa sering sakit kepala dan pendengaran
pasien mulai
berkurang. BAB dan BAK tidak ada keluhan dan tidak pernah berdarah, batuk
(+) dan
pilek (+) yang hilang timbul selama 1 bulan ini, demam (-), mual dan muntah
(-), muntah
menyemprot (-), nafsu makan agak berkurang, berat badan menurun
sebanyak 2 kg
dalam 1 bulan, mimisan (-), gusi berdarah (-), terasa nyeri pada tulang (-),
penurunan
kesadaran (-), kejang (-), kelemahan tubuh sesisi (-). Tiga hari
SMRS, pasien
diperiksakan ke poliklinik hematologi RSCM, dan dilakukan pemeriksaan BMP.
Pasien
direncanakan untuk rawat pro-kemoterapi, namun belum mendapatkan
kamar. Sebelum
masuk rumah sakit, pasien cukup banyak minum dan BAK terakhir sekitar 6
jam SMRS
(sebelum pasien tidur malam) dengan jumlah yang cukup banyak.
Pasien memiliki riwayat leukemia mieloid akut sejak bulan Juni 2011.
Awalnya (5 bulan
SMRS), pasien mulai sering sakit-sakitan, demam, batuk, dan pilek. Ibu
pasien juga
mengatakan bahwa pasien terlihat pucat, cepat lelah jika sedang melakukan
aktivitas,
mudah pegal di daerah-daerah persendian, dan terdapat bercak-bercak biru
keunguan
pada daerah tangan dan paha pasien tanpa didahului oleh trauma atau
penyebab lainnya.
Kemudian pasien dibawa ke RS Cibinong, dilakukan pemeriksaan darah dan
didapatkan
bahwa sel darah merah serta trombosit pasien rendah. Pasien kemudian
dirujuk ke RSCM.
Di RSCM, dilakukan pemeriksaan BMP, dan dari hasil pemeriksaan tersebut,
pasien
didiagnosis mengalami AML (Acute Myeloblastic Leukemia). Pasien dirawat di
RSCM
selama lebih kurang 1 bulan, dan menjalani kemoterapi. Selama di rumah
sakit, pasien
menjalani kemoterapi sebanyak 2x setiap harinya selama 8 hari. Pasien
terakhir kali
menjalani kemoterapi pada tanggal 12 juli 2011.
Seminggu setelah keluar dari rumah sakit, gusi pasien tiba-tiba berdarah dan
tidak dapat
berhenti, perdarahan sebanyak 1,5 aqua gelas. Kemudian pasien dibawa ke
IGD RSCM,
dan mendapatkan transfusi trombosit sebanyak 5 kantong. Keesokan harinya
pasien sudah
diizinkan pulang. Pasien sempat kontrol ke poliklinik hematologi sebanyak 2
kali. Namun
setelahnya tidak kontrol lagi karena masalah biaya transportasi untuk kontrol
berulang
yang dirasa cukup memberatkan, dan selain itu orang tua pasien merasa
bahwa pasien
sudah membaik, sehingga tidak datang lagi untuk kontrol.
Sejak keluar dari rumah sakit, pasien belum mulai masuk sekolah lagi. Pasien
juga tidak
melakukan aktivitas-aktivitas yang cukup menguras energi, seperti
bersepeda, berlarian,
atau lainnya, seperti yang dianjurkan oleh dokter. Sehari-harinya pasien
hanya bermain
boneka bersama teman-temannya di rumah, menonton TV, atau kegiatan-
kegiatan ringan
lainnya
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat penyakit berat sebelumnya (-)
- Riwayat operasi (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)
5 DAFTAR MASALAH
1. Leukemia mieloid akut
2. Massa pada mata kanan (kloroma)
1.6 RENCANA DIAGNOSIS
MRI dengan kontras untuk melihat luas kloroma (setelah kemoterapi)
1.7 TATA LAKSANA
1. Rawat inap
2. IVFD: KAEN 1B 15 tetes/menit
3. Diet biasa 1800 kalori
4. Allopurinol 3x70 mg
5. Levofloxacin ED 6dd 1gtt ODS
6. Gentamisin ED 3 dd 1 gtt ODS
7. Cenfresh 1dd gtt ODS
8. Kemoterapi sesuai jenis leukemia

Anda mungkin juga menyukai