Anda di halaman 1dari 17

IPS SEBAGAI ILMU - ILMU SOSIAL DAN KAJIAN

SOSIAL
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Konsep Dasar IPS
Dosen pengampu : Zulaikhah, M.Ag., M.Pd

Disusun oleh :
Nanda Octavia Putri ( 123911009 )
Aprilia Ngabekti Ningsih ( 123911037 )

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO SEMARANG
2013
IPS SEBAGAI ILMU - ILMU SOSIAL DAN KAJIAN SOSIAL
I. PENDAHULUAN
Masyarakat merupakan objek kajian yang selalu menarik dan berkembang. Interaksi antar
manusia kadang menimbulkan permasalahan yang harus diselesaikan. Pada tataran yang lebih
luas, masyarakat beranggotakan manusia dari berbagai suku, agama, warna kulit, dan
sebagainya. Semua ini dipelajari dalam IPS. Namun demikian apa ciri interaksi manusia dalam
masyarakat yang dikategorikan dalam IPS sebagai ilmu sosial dan sebagai kajian sosial perlu
dipahami.
Terkadang pengertian dari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) disamakan dengan Ilmu-ilmu
Sosial, padahal pada dasarnya kedua pengertian itu sangatlah berbeda. Ruang lingkup yang
dibahas pada Ilmu-ilmu sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial juga jelas berbeda. Cakupan Ilmu-
ilmu sosial jelas lebih luas dari cakupan ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut ini kami akan
memaparkan IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial dan Kajian Sosial, untuk lebih jelasnya marilah kita
lihat makalah ini.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa pengertian dari IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial ?
B. Apa pengertisn dari IPS sebagai Kajian Sosial ?
C. Apa sajakah persamaan dan perbedaan IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial dan Kajian Sosial ?

III. PEMBAHASAN
A. IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)
Sebelum kita mempelajari IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial, sebaiknya kita mengetahui
pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan Ilmu-ilmu Sosial (Social Science) terlebih dulu.
1. Pengertian dari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam kurikulum 2004 memang
membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik yang ditulis
oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial
yang merupakan terjemahan dari social studies.Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan
dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU
tahun 1975.[1]
Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi baru, karena cara
pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar dan
menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu
hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini disebabkan mata pelajaran
tersebut memiliki objek material kajian yang sama yaitu manusia.[2]
Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS, pengertian dan tujuannya tidaklah
persis sama denganSocial Studies yang ada di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Karena
kondisi masyarakat Indonesia memang berbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat. Ini
mengisyaratkan adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu. Sebenarnya keadaan ini sangat baik,
karena setiap ide yang datang dari luar kita terima kalau memang sesuai dengan kondisi
masyarakat kita.[3]
Pada dasarnya pengertian dari IPS adalah bidang kajian atau studi tentang fenomena-
fenomena yang terjadi dalam sosial kemasyarakatan yang merupakan dampak dari hubungan dan
interaksi antar sesama manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai edukatif, praktis, teoritis,
filsafat, dan ketuhanan.[4]
Dengan demikian sebenarnya IPS berinduk kepada ilmu-ilmu sosial, dengan pengertian
bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep dan prinsip yang ada
dan berlaku pada ilmu-ilmu sosial. Ilmu sosial dengan bidang keilmuannya dipergunakan untuk
melakukan pendekatan, analisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang
dilaksanakan pada pengajaran IPS.
2. Pengertian dari Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)
Dari sisi bahasa, ilmu sosial berasal dari bahasa Inggris social science. Kata social berarti
sosial sedang katascience bermakana ilmu. Dengan demikian, secara literal social
science mempunyai makna ilmu sosial. Dari sisi istilah, sampai saat ini belum terdapat kesatuan
pendapat dan rumusan yang jelas di antara para ahli berkenaan dengan batasan atau
pengertian social science (ilmu-ilmu sosial).
Menurut pendapat Nursid Sumaatnadja, menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun
tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.[5]
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang
mempelajari segala aspek kehidupan masyarakat, problem-problem dalam masyarakat, serta
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
3. Pengertian IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial
Terdapat banyak pengertian IPS yang diberikan oleh para ahli. Diantara pendapat tersebut
diuraikan berikut :
a. Menurut Nasution (1975), IPS adalah bidang studi yang merupakan fusi atau paduan sejumlah
mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang
menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial.[6]
b. Tjokrodikarjo (1982) mendefinisikan IPS sebagai perwujudan dari suatu pendekatan
interdisiplin dari ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan
ekologi manusia. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksional dengan materi sederhana,
menarik, mudah dimengerti dan dipelajari.[7]
c. Norman MacKenzie (1996, dalam Sapriya), merumuskan disiplin ilmu sosial sebagai semua
disiplin akademik yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial.
Adapun cabang-cabang utama Ilmu Sosial yaitu:(1). Antropologi; (2).Ekonomi; (3).Geografi;
(4).Hukum; (5).Linguistik; (6).Pendidikan; (7).Politik; (8).Psikologi; (9).Sejarah; (10).Sosiologi

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semua materi IPS berasal dari
fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan, disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan
intruksional disekolah. Social sciencemerupakan sumber IPS, sebab materi-materi IPS berasal
dari ilmu-ilmu sosial atau social science.

B. IPS sebagai Kajian Sosial


1. Pengertian Kajian Sosial (Social Studies)
Kajian sosial (social studies) pada dasarnya sama dengan ilmu pengetahuan sosial. Dalam
sejarahnya, social studies berasal dari Amerika, yang berpenduduk multiras dan budaya,
sebagaimana halnya di Indonesia.
Menurut kurikulum 1975, ilmu pengetahuan sosial adalah bidang studi yang
merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaraan sosial. Berbeda dengan ilmu
sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan
lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka
kerja pengkajiannya, studi sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan termasuk ilmu sosial.
Tentang studi sosial ini Achmad Sanusi memberikan penjelasan bahwa, studi sosial tidak
selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak
pendidikan dasar.[8] Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai pengantar kepada disiplin
ilmu sosial bagi pendidikan lanjutan atau jenjang berikutnya. Studi sosial bersifat interdisipliner
dengan menetapkan pilihan masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu referensi dan
meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu
dengan lainnya.
Maksudnya bahwa studi sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau masalah sosial
dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Sedangkan ilmu sosial pendekatannya bersifat disipliner
dari bidang ilmunya masing-masing. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi sosial lebih
memperlihatkan suatu bentuk gabungan ilmu sosial.

2. IPS sebagai Kajian Sosial (Social Studies)


IPS adalah studi atau kajian masalah-masalah sosial yang berasal dari ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk kepentingan tujuan pendidikan di sekolah yaitu menciptakan warga
negara yang baik (good citizen). IPS bukan sekadar pengetahuan, tetapi merupakan ilmu
pengetahuan yang disusun dan diorganisasikan secara baik menurut kepentingan pendidikan dan
pengajaran. IPS berada di tengah-tengah antara ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan sosial.
C. Persamaan dan Perbedaan IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial dan Kajian Sosial
1. Persamaan IPS sebagai Ilmu Sosial dan Kajian Sosial
Menurut Edgar B Wesley, persamaan antara social studies dengan social sciences terletak
pada sasaran yang diselidiki yaitu manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya
membahas masalah yang timbul akibat hubungan (interrelationship) manusia. Dengan kata lain,
keduanya mempelajari masyarakat manusia.[9]
2. Perbedaan IPS sebagai Ilmu Sosial dengan Kajian Sosial
Perbedaan penting antara ilmu-ilmu sosial dengan kajian sosial terletak pada tujuan
masing-masing. Ilmu sosial bertujuan memajukan dan mengembangkan konsep dan generalisasi
melalui penelitian ilmiah, dengan melakukan hipotesis untuk menghasilkan teori atau teknologi
baru.
Sementara itu, tujuan kajian sosial bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu sosial.
Orientasi utama studi ini adalah keberhasilannya mendidik dan membuat siswa mampu
mengerjakan ilmu pengetahuan sosial, berupa tercapainya tujuan intruksional.[10]
Dari uraian tersebut, ilmu pengetahuan sosial menggunakan bagian-bagian ilmu sosial
guna kepentingan pengajaran. Untuk itu, berbagai konsep dan generalisasi ilmu sosial harus
disederhanakan agar lebih mudah dipahami murid-murid yang umumnya belum matang untuk
mempelajari ilmu-ilmu.

IV. KESIMPULAN
IPS sebagai ilmu sosial (social science) adalah bidang studi yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwa IPS merupakan mata
pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial
IPS sebagai Kajian Sosial (Social Studies) adalah studi atau kajian masalah-masalah
sosial yang berasal dari ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk kepentingan tujuan
pendidikan di sekolah yaitu menciptakan warga negara yang baik
Persamaan antara IPS sebagai Ilmu Sosial (social sciences) dengan Kajian Sosial (social
studies) terletak pada sasaran yang diselidiki yaitu manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Perbedaan antara IPS sebagai Ilmu Sosial (social sciences) dengan Kajian Sosial (social
studies) terletak padatujuan masing-masing. Ilmu sosial pendekatannya bersifat disipliner dari
bidang ilmunya masing-masing, dan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada
umumnya. Sedangkan Kajian sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau masalah sosial
dilihat dari berbagai aspek kehidupan, dan bertujuan untuk pendidikan di sekolah yaitu
menciptakan warga negara yang baik.

V. PENUTUP
Demikian makalah IPS sebagai Ilmu Sosial dan Kajian Sosial yang dapat kami susun
dan kami sangat menyadari Smakalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi, Dt. Studi Sosial di Indonesia (Bandung: IKIP. 1971).


Husein Achmad, dkk Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial(Yogyakarta : FKIS IKIP Jogyakarta. 1981)
Mukmina,dkk, Diktat Dasar-dasar IPS(Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta,2002)
Nursid Sumaatmadja., dkk.. Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta :
Karunika, Universitas Terbuka, 1986)
Rusdi, Muhammad. Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial.Surabaya(Tim IPS FKIS IKIP Surabaya. 1983)
Sapriya, Pendidikan IPS(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya offset,2009)
http://www.cobah-ajah.blogspot.com/2012/04/persamaan-dan-perbedaan-ips-sebagai.html. di unduh
pada tanggal 26 September 2013, jam 10.00.
http://www.juprimalino.blogspot.com/2012/11/definisi-pengertian-ips-dan-ilmu-ilmu.html. di unduh
pada tanggal 24 September 2013, jam 09.00.

Persamaan dan Perbedaan IPS Sebagai Ilmu Sosial dan Kajian Sosial
A. Persamaan
Persamaan antara social studies dengan social sciences terletak pada sasaran
yang diselidiki yaitu manusia dan kehidupan bermasyarakat. Keduanya
membahas masalah yang timbul akibat hubungan (interrelationship) manusia.
Dengan kata lain, keduanya mempelajari masyarakat manusia, segala aspek
kehidupan masyarakat dan problem-problem masyarakat.

B. Perbedaan
Perbedaan ilmu social dengan kajian social. Perbedaan penting antara ilmu-
ilmu social dengan pengetahuan social terletak pada tujuan masing-masing.
Ilmu social bertujuan memajukan dan megembangkan konsep dan generalisasi
melalui penelitian ilmiah, dengan melakukan hipotesis untuk menghasilkan
teori atau teknologi baru. Sementara itu, tujuan ilmu pengetahuan social
bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu social. Orientasi utama study
ini adalah keberhasilannya mendidik dsn membuat siswa mampu
mengerjakan ilmu pengetahuan social, berupa terciptanya tujuan
instruksional. Dari uraian tersebut ilmu pengetahuan social menggunakan
bagian-bagian ilmu-ilmu social guna kepentingan pengajaran. Untuk itu,
berbagi konsep dan generalisasi ilmu social harus disederhanakan agar lebih
mudah dipahami murid-murid yang umumnya belum matang untuk
membelajari ilmu-ilmu tersebut. Hal ini menempatkan keberadaan IPS secara
metedologis dan keilmuan dapat dikatakan belum setara dengan ilmu social.

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat, hidayah
dan inayah Nya akhirnya makalah ini dapat kami buat dan kami beri judul IPS sebagai Social
Studies dan Social Science.
Dalm penyusunan makalah ini kami berusaha menyajiakan bahan dan bahasa yang
sederhana, singka, dan mudah dicerna isinya oleh para pembaca. Makalah ini menyajikan
beberapa materi dan ulasan mengenai pengertian IPS.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari sempurna,
masih terdapat kekurangan dan kekeliruan maka kami senantiasa menerima kritik dan ssaran
yang sifatnya membangun,memperbaiki serta melengkapi isi makalah ini.
Harapn kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta
memberikan wawasan yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan dalm bermasayarakat
maupun dalam hidup berbnagsa dan bernegara.

Batang, 14 November 2011

Penulis

Daftar Isi
A. Pendahuluan
a) Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
b) Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
c) Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
B. Pembahasan
a. Konsep dasar IPS
1. Pengertian IPS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
2. Latar belakang IPS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
b. Ruang Lingkup IPS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
c. Tujuan IPS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .12
A. Penutup
a) Simpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .14
b) Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .15
Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .16

A. Pendahuluan
a) Latar Belakang
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu
tersendiri,sehinnga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu,displin ilmu-ilmu
sosial (social science) maupun Pendidikan sosial(Social Studies).Social Science Education
Council (SSEC) dan National Council Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai social
science dan Social studies. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu
dari sejumlah mata pelajaran seperti : geografi, ekonomi, ilmu politik,ilmuhukum, sejarah,
antropologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.
Dengan istilah bahwa IPS bisa dapat diartikan sebagai Social Science dan Social Studies.
Maka dari itu kami akan mengupas pernyataan berikut serta memberikan perbedaannya.
b) Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan makalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar IPS?
2. Bagaiman pengertian IPS sebagai Social Studies dan Social Science?
3. Apa perbedaan antara social studies dan social science?
4. Bagaimana Ruang Lingkup dan Tujuan pendidikan IPS sebagai program pendidikan?

c) Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Formal
a. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Abu Dhairin dalam mata kuliah konsep dasar IPS.
b. Menjelaskan ruang lingkup dan tujuan pendidikan IPS.
c. Menjelaskan IPS sebagai sebagai Social Science dan Social Studies.
d. Mengetahui perbedaan antara social science dan social studies.
2. Tujuan Non Formal
a. Meningkatkan wawasan pengetahuan pembaca akan pengertian dari konsep dasar IPS sebagai
Social Studies dan Social Science.

B. Pembahasan
a. Konsep Dasar IPS
1. Pengertian IPS
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS. Berikut
pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan IPS di Indonesia:
Moelijono Cokrodikarjo,mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari sisatu pendekatan
interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan ekologi
manusia yang diformulasikan untuktujuan instruksional dengan materi dan tujuan yaang
disederhanakan agr mudah dipelajari.
Numan Soemantri, menyatakanbahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tingkat SD, SMP, SMA. Penyederhanaaan mengandung arti :
I. Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasa dipelajari di Universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa sekolah dasar dan lanjutan.
II. Mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-lmu sosial dan kehidupan
masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
S. Nasution, mendifinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejum;ah
mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian dari kurikulim sekolah yang
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas subjek sejarah, ekonomi,
geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Dengan demikian bahwa IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan
baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek
teoritis keilmuannya. Tetapi aspek praktis dalam mempelajri, menelaah, mengkaji gejala dan
masalah masyarakat yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan
masing-masing.

2. Latar Belakang IPS


Dalam bidang pengetahuan sosial ada banyak istilah. Istilah tersebut berkaitan dengan IPS
sebagi Social Science dan Social Studies.
1. Social Science ( ilmu sosial)
Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial adalh sebagai berikut: Ilmu
Sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya
dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.
Menurut Gross, Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang memelajari manusia
sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat
dan pada kelompok atau massyarakat yang ia bentuk.
Nursid Sumaatmaja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh
karena itu Ilmu Sosial adalh ilmu yang mempaelajari tingkah laku manusia dan mempelajri
manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Social Studies ( studi sosial)
Berbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atu
disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial. Tentang Studi Sosial ini, Achmad Sanusi memberiakn penjelasan sebagai berikut:
Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan
pelajaran bagi siswa pendidikan dasar dan dapat berfungsi sebagai paengantar bagi lanjutan
kepada disiplin-disiplin ilmu sosial.

Pengertian Studi Sosial, menyiratkan hal-hal berikut:


a. Studi Sosial merupakan dari ilmu-ilmu sosial.
b. Displin dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan/ pembelajaranbaik pada tingkat
sekolahn maupun perguruan tinggi.
c. Aspek masing-masing disiplin ilmu perlu diseleksi sesuaidenag tujuan.

Menurut Ahli luar negeri yaitu Barr dan kawan- kawannya, membagi pengembangan Studi
Sosial dalam tiga tradisi, yakni:

Social Studies taught as citizenship transmission.


Social Studies taught as Social Science.
Social Studies taught as reflective enguing.
Empat hal yang tersirat dan tersurat dalm definisi Studi Sosial menurut Barr, yaitu
Studi Sossial merupakn suatu sistem pengetahuan terpadu.
Misi utama Sotudi Sosial adalh pendidikan kewarganegaraan dalam suatu masyarakat yang
demokratis.
Sumber utama konten Studi Sosial adalah ilmu sosial dan Humanities.
Dalam upaya penyiapan warga negara yang demokratis, terbuaka kemungkinan dalm orientasi,
visi, tujuan, dan metode paembelajarannya.

Dilihat dari definisi dan tujuannya, Studi Sosial menyiratkan dan menyuratkan sebagai
berikut:
Studi Sosial merupakan mata pelajaran diseluruh jenjang endidikan persekolahan.
Tujuan utama pelajaran ini adalh mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara yang

memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan.


Konten pelajarannya digali dan dislseksi dari sejarahdari ilmu-ilmu sosial serta dalam

banyak hal ari humoniora dan sains.


Pembelajarannya menngunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi

kemasyarakatan, penglaman budaya, dan perkembangan pribadi siswa.

3. Perbedaan antara Social Science dan Social Studies


Perbedaan yang dapat dilihat dari Social Science dengan Social Studies yaitu jika Social
Science atau Ilmu Sosial adalh cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
baik secara perorangan maupun secara kelompok dimana ada berbagai macam aspek tingkah
laku manusia dalm masyarakat, misalnya aspek ekonomi, aspek budaya, aspek mental, aspek
hubungan manusia, dan sebagainya. Sedangkan IPS sebagai Social Studies atau Studi Sosial
adalah hasil integrasi atau perpaduan ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan, dimodifikasi, dan
disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Studi Sosial tersebut pada dasarnya mengenai hubungan manusia dalam suatu keragaman
pola yang esensi tujuannya hendak dicapai adalh mengembangkan warga masyarakat yang baik
(efektif), yang memiliki:
a. Ilmu pengetahuan
b. Proses-proses berfikir
c. Sejumlah keterampilan
d. Sikap-sikap dan nilai-nilai.
Ada beberapa point pokok dalm Studi Sosial yaitu sebagai berikut:
1. Fokus Studi Sosial yakni:
Interaksi hubungan manusia dengan sosial dan fiskal.
Hubungan manusia dengan Bumi, kelembagaan dan sistem nilai.
Isi program IPS diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial dan sumber-sumber lainnya jika diperlikan dalm
unit-unit program intruksional.

2. Kurikulum diorganisasikan sehingga meliputi:


Tema-tema.
Topik-topik.
Unit-unit dalm urutan pengembangan.
Menggunakan suatu keragaman media dan strategi-strategi mengajar, untuk mencapai tujuan-
tujuan.
Evaluasi yang terus menerus pada kegiatan belajar siswa.
Kurikulum tersebut harus bertumpu pada fundasi-fundasi sebagai berikut:
o Disiplin ilmu sosial
o Psikologi
o Historis
o Filosofis
Selain itu program pengajaran IPS dalam konteks studi Sosial mengacu pada demensi-
demensi sebagai berikut:
o Intelektual
o Personal
o Sosial
o Kultural
o Waktu dan dimensi ruang atau tempat.
b. Ruang Lingkup Pendidikan IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya dan kejiwaannya. Selain itu
memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia.
IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi
ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbnagan
bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan
harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehinnga ruang lingkup
pengajara IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan
pebdidikan tiggi.
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala
dan masalh sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah
sosial kehidupan sehari-hari yang adadilingkingan sekitar peserta didik SD/MI. Pada jenjang
pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu juga pada jenjang pendidikan
tinggi meliputi bobot dan keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai
pendekatan. Pendekatan interdisipliner atau multidispliner dan pendekatan sistem menjadi
pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana
melaatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara berkesinambungan.
Sebagaiman telah dikemukakan diatas, bahwa yang dipelajari IPS adalh manusia sebagai
anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruanag lingkuo kajian IPS meliputi:
Subtansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat.
Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.
Kedua kajian ruang lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan pada setiap jenjang di SD,
SMP, maupun di SMA.
Secara terpadu karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan
memenuhi ingatan peserta didik tetepi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pengajran IPS harus menggali materi-
materi yang bersumber dari masyarakat. Dengan kata lain, pengajran IPS yang melupakan
masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai
tujuannya.
c. Tujuan Pendidiksn IPS
Tujuan IPS adalh sebagai berikut:
Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, kwarganegaraan,
pedagogis, dan psikologis.
Mengembangkan keemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan
ketrampilan sosial.
Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
Meninggkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
baik secara nasional maupun global.
Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan IPS menurut Nursid Sumaatmaja adalah Membina
anak didik menjadi warga negara yang baik,yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara. Sedangkan
secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku
para siswa, yaitu:
1. Pengetahuan dan pemahaman.
2. Sikap hidup belajar.
3. Nilai-nilai sosial dan sikap.
4. Dan keterampilan.
Tujuan utama pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
peka terhadap maszlah sosial yang terjadi di masyarakat,memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan
tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah di organisasikan
secara baik.

Dari rumusan tersebut dapt dirinci sebagi berikut:


Memiliki kesadarn dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui

pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.


Mengetahu dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasu

dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial
Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk

menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.


Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial seta mampu membuat

analisis yang kritis, selanjutnya mengambil tindakan yang tepat.


Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangu diri sendiri agar

survive yang kemudian bertanggungjawab membangun masyarakat.


Memotivasi seseorangbertindak berdasarkan moral.
Fasilitator didalam suatu lingkunagn yang terbuak dan tidak bersifat menghakimi.
Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baikdalm kehidupannya dan

mengembangkan kemampuan siswa menngunakan penalaran dalm mengambil keputusan pada


setiap persoalan yang dihadapinya.
Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi

pembelajaran IPS yang diberikan.

C. Penutup
1. Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS
merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropolgi dll. Adpun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran- mata pelajaran tersebut
mempunyai kajian yang sama.
b. IPS dapat diistilahkan bisa menjadi Scial Science dan Social Studies.IPS sebagai Social
Science artinya bahwa IPS merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia baik secara peroranganmaupun secara kelompok. Sedangkan IPS sebagi Social Studies
artinya bahwa IPS merupakan hasil perpaduan dari ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan,
dimodifikasi, dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
c. Perbedaan antara Social Science dan Social Studies yaitu Social studies merupakan hasil
dari fusi antara ilmu-ilmu sosia (Social Science). Sedangkan Social Science merupakan sebuah
dasar terbentuknya Social Studies.
d. Ruang linkup pendidikan IPS meliputi subtansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan
denagn masyarakat serta gejala, maslah, dan peristiwa sosial tentang kehiduan masyaraktat.
e. Tujuan pendidikan IPS yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap
masalh sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari
baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

2. Saran
Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa atau peserta didik dapat memiliki sikap peka dan
tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-
masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya. Selain itu siswa diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
baik secara nasional maupun global.
Tak lupa Penulis memohon maaf apabila ada penulisan yang kurang benar dan penulis
meminta kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terimakasih.

Daftar Pustaka
Luthfiyah.blogspot.com/2011/02/engertian-ISD-ilmu-sosial-dasarisd_18.html
Soetra.blogspot.com/2011/01/makalah-ips-sebagai-program-pendidikan.html
Sanusi, Achmad.1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP
Sumaatmadja, Nursyid.2006. Konsep Dasr IPS. Jakarta:UT.

Anda mungkin juga menyukai