Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana
tertulis dalam pasal 184 KUHP. Visum et Repertum turut berperan dalam proses
pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia, dimana
ia menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang
di dalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai
pengganti barang bukti. Visum et repertum juga memuat keterangan atau
pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di
dalam bagian kesimpulan. Dengan demikian visum et repertum secara utuh
telah menjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum sehingga dengan
membaca visum et repertum, dapat diketahui dengan jelas apa yang telah
terjadi pada seseorang, dan para praktisi hukum dapat menerapkan norma-
norma hukum pada perkara pidana yang menyangkut tubuh dan jiwa manusia.
10
Rekam medis
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya
menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran
tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas,
berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan.
Sedangkan menurut Huffman EK, 1992 rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai
siapa, apa, mengapa, bilamana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa
perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya
serta memuat informasi yang cukup untuk menemukenali (mengidentifikasi) pasien,
membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya.
Karena fungi rekam Medis inilah, maka di negara-negara besar atau di negara-negara maju
telah ditentukan satu standar baku pembuatan reka m medis yang mencerminkan
kualitas/mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan pada pengguna
pelayanan kesehatan.