Anda di halaman 1dari 2

Lower Extremity Passive Range of Motion in Community-

Ambulating Stroke Survivors

Terapis fisik menjelaskan mengenai latihan peregangan untuk tiap individu dengan stroke
untuk meningkatkan integritas sendi dan mengurangi resiko kerusakan/gangguan
musculoskeletal sekunder. Sementara defisit di ROM pasif yang ada di penderita stroke dengan
hemiparesis dan kekejangan otot, sejauh mana gerakan ROM pasif pada gangguan ekstremitas
bawah yang dipraktekan oleh penderita stroke di masyarakat luas masih belum jelas.

Penelitian ini membandingkan ROM pasif ekstremitas bawah pada individu yang mampu
secara fisik dan penderita stroke mandiri di masyarakat dengan sisa gejala stroke terkait
gangguan neuromuskuler. Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa kelompok penderita
stroke akan menunjukkan penurunan ROM pasif ekstremitas bawah dalam paretic tapi bukan
pada sisi nonparetic dan bahwa penurunan ROM pasif akan terkait dengan peningkatan kekakuan
otot dan penurunan panjang otot.

Metode yang dipakai menggunakan sampel individu dengan hemiparesis pasca stroke
kronis yang melaporkan kemampuan untuk ambulasi mandiri dalam masyarakat (n = 17) dan
usia ideal sebagai subyek kontrol (n = 15) ikut berpartisipasi, ROM pasif selama ekstensi pinggul
lambat (5 derajat / detik), fleksi pinggul, dan dorsofleksi pergelangan kaki telah diperiksa secara
bilateral menggunakan dinamometer yang mengukur torsi posisi sendi. Posisi sudut maksimum
sendi (ANGmax), torsi yang dibutuhkan untuk mencapai ANGmax (Tmax), dan rata-rata
kekakuan sendi (K) telah diukur. Perbandingan dibuat antara orang sehat dengan penderia yang
lumpuh, orang sehat dan tungkai nonparetic.

Berlawanan dengan harapan peneliti, perbedaan antara kelompok di ANGmax diamati


hanya selama ekstensi pinggul, dimana ANGmax lebih baik secara bilateral pada orang dengan
pasca-stroke dibandingkan dengan subyek kontrol. Tmax juga secara signifikan lebih tinggi
selama ektensi pinggul pasif di kaki paretic dan nonparetic, dibandingkan dengan tungkai subyek
kontrol. Dibandingkan dengan kelompok kontrol, Tmax meningkat selama fleksi pinggul pada
tungkai paretic dan nonparetic dari penderita pasca-stroke. K pada kaki nonparetic juga
meningkat selama fleksi pinggul.

Kesimpulannya, studi ini menunjukkan bahwa masyarakat bebas yang menderita stroke
dengan gangguan neuromuskuler residual tidak mengalami penurunan ROM pasif, dikarenakan
peningkatan kekakuan otot atau penurunan panjang otot. Pada kenyataannya, populasi penderita
stroke diperiksa di sini dan tampak lebih maksimal dalam ekstensi pinggul pada ROM pasif
daripada individu yang sehat dan usia yang sesuai.

Implikasi klinis dari data ini penting dan menganjurkan bahwa ROM pasif ekstremitas
bawah mungkin tidak mengganggu mobilitas penderita stroke di masyarakat bebas. Karena iu,
ahli terapi fisik dapat memilih untuk merekomendasikan kegiatan selain latihan peregangan
untuk penderita stroke yang sedang atau akan menjadi masyarakat ambulasi yang mandiri.

Anda mungkin juga menyukai