Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh :
Nama: Melpa Butarbutar
NIM: 17105031
S2-PLS-Pertemuan 2

Pendahuluan

Jumlah penduduk dunia terus bertambah (deret ukur), sedangkan alat untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang berasal dari berbagai macam sumber daya semakin berkurang (deret

hitung). Alam mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi kesenjangan tersebut : penyakit,

kelaparan, peperangan, bencana alam, dsb.

Akal budi manusia mampu menemukan cara lain dengan menciptakan (membentuk) nilai

atau nilai tambah pada setiap sumber daya, Alam (A), Manusia (M), atau sesuatu yang

merupakan buatan (B) manusia itu sendiri. Dengan demikian terdapat tiga macam sumber

daya,yaitu:

1. Sumber Daya Alam (SDA);

2. Sumber Daya Manusia (SDM);

3. Sumber Daya buatan (SDB).

Daya manusia adalah energi istimewa yang berfungsi sebagai input kerja. Kerja itu

sendiri diartikan sebagai proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber

daya, pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuh kebutuhan yang ada.
Energi Nilai baru

Nilai
SDM Intelegensi
tambah

Imajinasi Nilai lebih

SDM Mikro dan SDM Makro

SDM yang telah terikat pada suatu organisasi (formal, perusahaan industri) berdasarkan

suatu kontrak kerja, atau telah berhubungan kerja dengan suatu organisasi berdasarkan suatu

kerjasama disebut SDM pada status mikro (SDM mikro, pegawai, karyawan, dan staf). SDM

yang masih bebas atau belum terikat kontrak kerja atau kerjasama dengan suatu organisasi,

disebut SDM Makro.

SDM memiliki dua sisi atau aspek, yaitu aspek sumber daya (SD) dan aspek manusia (M).

dengan demikian antara status SDM Makro dan SDM Mikro dengan aspek Sumber daya (SD)

dan aspek manusia (M) dapat digambarkan dalam sebuah matrik. Matrik tersebut dapat berfungsi

sebagai bahan identifikasi.

Pengembangan SDM sering dihubungkan hanya dengan skill (kecerdasan), faktanya

harus dihubungkan juga dengan character building, antara lain: Etos kerja, Disiplin, Semangat,

Kejujuran, dsb.
Dengan kata lain kapasitas, kerja harus berbanding lurus dengan karakter yang dimiliki.

Yang perlu diketahui lingkungan dapat berpengaruh pada SDM. Manusia itu sendiri pada

dasarnya sangat kompleks sehingga harus ditangani dengan cara yang benar dan tepat.

Ada 5 nilai yang menjadi acuan:

1. Teologis – Nilai Ketuhanan

2. Teleologis – Nilai kemanfaatan

3. Etis – Nilai kesopanan, etika

4. Estetis – Nilai Keindahan

5. Rasional – diterima akal sehat

Menurut teori “Neo Evolusionisme” tentang Evolusi Kesadaran dan Nilai sangat

bergantung pada pola pikir masing-masing. Perilaku manusia dibangun dalam sebuah sistem

(Driving Forces) dengan alur sebagai berikut: Instingtif – Imitatif – Egosentris – Rasional –

Qalbu – Holistik. Rasional dan Qalbu merupakan konsep dasar yang sering kali hilang.

Teori SDM

Persoalan SDM dijawab dengan seperangkat teori yang disebut Teori SDM. Setiap unit

teori merupakan lonstruksi berbahgai konsep tentang SDM yang relevan, temuan dan aplikasi

berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Teori SDM dikonstruksikan dari

sejumlah konsep yang disumbangkan oleh berbagai disiplin ilmu yang langsung memepengaruhi

SDM.

Teori SDM menyediakan bermacam-macam tools yang dapat digunakan untuk, antara lain :
1. Mengidentifikasi masalah SDM

2. Menerangkan gejala SDM

3. Meramalkan hal-hal yang dapat atau akan terjadi di bidang SDM

4. Memberikan solusi terhadap masalah SDM

Terbentuknya Teori

Ilmu

Teori Teori

Konsep Konsep Konsep

Abstraksi

Data Data

direkam

Fakta
Siklus Kehidupan SDM

Memasuki SDM Mikro


lapangan terikat pada
kerja organisasi
organisasi kerja

SDM Makro
belom terikat Kembali ke
pada dalam
organisasi masyarakat
kerja

SDM dalam Sejarah

1. SDM sebagai budak : perbudakan struktural dan non-struktural; Dimensi hak dan

kewajiban (parameter SDM); SDM dipandang sederajat dengan SDA.

2. SDM sebagai beban : dialami oleh negara berkembang/baru merdeka

3. SDM sebagai potensi : Negara yang melancarkan diklat besar-besaran; SDM dengan

keterampilan perlu Lapker sesuai dengan keahliannya; Link and match.

4. SDM sebagai real : mampu menangani fase SDM potensi menjadi SDM real; indikator

kuantitatif dan kualitatif bila TK menjadi AK, AK menjadi B dan seterusnya; menjadi

kekuatan sosial-ekonomi

5. SDM sebagai SDM unggul : timbulnya budaya kuat baik komparasi maupun kompetitif;

senantiasa mampu berperan dan berfungsi dalam sejarah.


BAK
TK
BP
B
PK
SMTK
PR
SM
SMK
AK
M
P
BTK

Keterangan :
P=Penduduk; TK=Tenaga Kerja; BTK= Bukan Tenaga Kerja; AK=Angkatan Kerja;
BAK=Bukan Angkatan Kerja; B=Bekerja; M=Menganggur; BP= Bekerja Penuh; SM=Setengah
Menganggur (jam kerja sedikit); SMK=Setengah Menganggur Kentara; SMTK=Setengah
Menganggur Tidak Kentara; PK=Penghasilan Kecil; PR=Produktivitas Rendah

Anda mungkin juga menyukai