Anda di halaman 1dari 11

NURUL FAUZIYAH

IDENTIFIKASI
GOLONGAN
DARAH
LAPORAN BIOLOGI
XI IPA 5

FADHIIL ANSYARULLAH DEBY ADIBA ZAHIRAH


M.
LANDASAN TEORI

Golongan darah adalah pengklasifikasian (pengelompokan) darah dengan indikasi


ada tidaknya zat antigen pada permukaan membran eritrosit dan antibodi pada plasma
darah. Antigen ini dihasilkan oleh Aglutinogen yang merupakan senyawa protein
pada eritrosit atau sel darah merah. Berbeda dengan antigen, antibody dihasilkan oleh
senyawa protein darah pada plasma darah yang lazim dikenal dengan istilah
Aglutinin.

Sistem identifikasi atau penentuan golongan darah dilakukan dengan berbagai cara
seperi system ABO, system Rh ( Rhesus ), atau system MN . Sistem ABO ialah
metode pemberian cairan tertentu pada sampel darah yang lazim dikenal dengan Anti
A, anti B, dan Anti AB untuk menentukan golongan darah seseorang. Sistem Rh sama
saja dengan sistem ABO namun cairannya disebut Anti D. Sistem penggolongan ABO
juga memerlukan identifikasi Rhesus (Rh+ dan Rh-). Selain antigen A, B, AB, dan D,
ditemukan juga antigen M dan N yang melahirkan golongan darah M, N , dan MN.
Pada laporan ini akan dibahas lebih dalam tentang Sistem ABO yang menghasilkan
golongan darah A, B, AB, dan O. Ketiga sistem penggolongan ini ditemukan oleh
Karl Landsteiner dan Philip Levine.

Dr. Karl Landsteiner Philip Levine


1
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa aglutinogen adalah senyawa protein darah
pada eritrosit yang berperan sebagai antigen. Agulutinogen ini terbagi menjadi dua
yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Sama seperti aglutinogen, aglutinin dalam
plasma darah terbagi menjadi dua yaitu aglutinin (anti-A) dan aglutinin (anti-B).
Reaksi aglutinogen dan aglutinin ini menentukan golongan darah seseorang. Cara
aglutinogen dan aglutinin bereaksi merupakan indikasi penentuan golongan darah.
Aglutinin dapat menggumpalkan ( aglutinasi ) aglutinogen A dan aglutinin dapat
menggumpalkan aglutinogen B. Perhatikan bagan berikut!

antigen-A
anti-A Menggumpalkan

antigen-B
anti-B
Menggumpalkan

Pada sistem ABO dikenal empat macam golongan darah yaitu :

1. Golongan darah A. Memiliki antigen A dan Anti-B (Aglutinin ). Rumus


golongan darah (A, )
2. Golongan darah B. Memiliki antigen B dan Anti-A ( Aglutinin ). Rumus
golongan darah (B, )
3. Golongan darah AB. Memiliki antigen A dan antigen B namun tidak memiliki
aglutinin dan aglutinin . Rumus golongan darah (AB,-)
4. Golongan darah O. Tidak memiliki antigen A dan antigen B namun memiliki
aglutinin dan aglutinin . Rumus golongan darah (-,)
Untuk lebih jelasnya perhatikan table berikut!

Tabel Golongan Darah Menurut Sistem ABO Dr. Karl Landsteiner

1
Tipe
Eritrosit

Aglutinin
dalam
Plasma

Antigen
Membran
Eritrosit

Adapun penentuan golongan darah melalui pemberian serum tertentu yaitu anti-A,
anti-B, dan anti-AB. Sampel darah yang mengalami aglutinasi (penggumpalan) pada
cairan serum tertentu misalnya serum anti-A dan Anti-AB maka golongan darah orang
tersebut adalah A. Jika ke-3 sampel darah tak ada yang menggumpal maka golongan
darah orang tersebut adalah O. Sebaliknya jika ke-3 sampel darah menggumpal maka
golongan darah orang tersebut AB. Jika pada serum anti-B dan AB maka golongan
darahnya B. Perhatikan ilustrasi dibawah:

1
Penentuan golongan darah tidak lepas dari kepentingan kegiatan tranfusi darah
(donor darah). Tranfusi darah adalah proses transfer darah dari seseorang yang disebut
donor (pemberi) kepada penerima yang disebut resipien. Hal yang harus diperhatikan
dalam tranfusi darah adalah:

a. Bagi pendonor, hanya aglutinogen dalam membrane eritrosit yang diperhatikan


sedangkan bagi resipien (penerima) hanya aglutinin dalam plasma darah yang
diperhatikan
b. Antigen A tidak bisa bertemu dengan anti-A dan antigen B tidak bias bertemu
dengan anti-B karena jika bertemu terjadi aglutinasi (penggumpalan darah)
Dari dua aturan diatas maka para ilmuwan menyimpulkan bahwa tidak semua
golongan darah dapat saling melakukan transfusi. Dari kesimpulan inilah maka
golongan darah AB disebut resipien universal yaitu golongan darah yang hanya bias
menerima semua jenis golongan darah namun tak bisa mendonorkan sedangkan
golongan darah O disebut donor universal karena dapat mendonorkan darah kepada
semua golongan darah. Hal ini dapat dijelaskan pada gambar dibawah:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

1
I. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Golongan Darah Sistem ABO

II. TUJUAN PRAKTIKUM


Mengetahui Mekanisme Penentuan Golongan Darah melalui Sistem ABO

III.TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Pelaksanaan : Rabu, 18 Januari 2017
Tempat Pelaksanaan: Laboratorium Kimia/Ruang Kelas XI IPA 5, SMAN 21
Makassar

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Kaca Objek

2. Jarum Franke dan Lanset sebagai suntik

3. Kapas dan Alkohol 70%

1
4. Serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB

5. Tusuk Gigi sebagai pegaduk

V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan kaca objek yang bersih dan serum anti-A, anti-B, dan anti-AB

1
2. Bersihkan ujung jari tengah menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol
70%
3. Tusuk jari tengah menggunakan jarum lanset
4. Ketika darah keluar, letakkan 3 tetes darah pada satu kaca objek. Posisikan
seperti ilustrasi berikut!

5. Tetesi serum anti-A, anti-B, dan anti-AB pada 3 sampel darah. Kemudian aduk
menggunakan tusuk gigi. Urutkan sesuai ilustrasi dibawah!

Seru Seru Serum


m m Anti-
AB

6. Setelah diaduk, amati sampel darah pada bagian serum apa yang
mengalami aglutinasi (penggumpalan).
7. Untuk memudahkan, perhatikan uraian berikut!

Serum Seru Seru


Anti- m m 1
Golongan darah A karena pada sampel
darah yang ditetesi serum anti-A dan
serum anti-AB mengalami aglutinasi

Golongan darah B karena pada


sampel darah yang ditetesi serum anti-
B dan serum anti-AB mengalami
aglutinasi

Golongan darah AB karena semua


sampel darah mengalami aglutinasi

Golongan darah O karena semua


sampel darah tidak mengalami
aglutinasi

8. Ulangi langkah 1-7 pada orang yang berbeda.

VI. DATA HASIL OBSERVASI

Data hasil observasi diambil 5 siswa secara acak dari 43 siswa XI IPA 5,
SMAN 21 Makassar. Keterangan:
(+) = Teraglutinasi
(-) = Tidak teraglutinasi

Sampel Darah
No Gol.
Nama GAMBAR Serum Serum Serum
. Darah
Anti-AB Anti-B Anti-A

Nurul
1 - - - O
Fauziyah

1
Reski
2 + - + A
Fitriani

3 Fikri Raditya + - + A

Ishfan
4 + + - B
Futhifar

Hismiranda
5 + + + AB
Bakhtiar

VII. KESIMPULAN

Golongan darah menurut sistem ABO Dr. Karl Landstainer terbagi


menjadi 4 yaitu A, B, AB, dan O. Penetapan golongan darah menurut system
ABO meletakkan ada tidaknya aglutinogen (antigen A dan B) dan aglutinin
(Anti-A dan Anti-B) pada membrane eritrosit serta plasma darah sebagai
indikasi utama.

Mekanisme penentuan golongan darah system ABO menggunakan serum


anti-A, anti-B, dan anti-AB yang diteteskan pada sampel darah. Golongan
darah A dilihat ketika sampel darah yang ditetesi anti-A dan sampel darah
yang ditetesi anti-AB mengalami penggumpalan. Berbeda dengan golongan
darah A, golongan darah B dapat diidentifikasi ketika sampel darah yang

1
ditetesi anti-B dan sampel darah yang ditetesi anti-AB mengalami
penggumpalan. Namun, ada kalanya baik sampel darah yang ditetesi anti-A,
B, maupun AB semuanya mengalami aglutinasi . Maka kondisi seperti ini
diidentifikasikan sebagai golongan darah AB (resipien universal). Sebaliknya
jika semua sampel darah tidak mengalami aglutinasi maka golongan darah
yang didapatkan adalah O (donor universal)

Anda mungkin juga menyukai