Golongandarah
Golongandarah
IDENTIFIKASI
GOLONGAN
DARAH
LAPORAN BIOLOGI
XI IPA 5
Sistem identifikasi atau penentuan golongan darah dilakukan dengan berbagai cara
seperi system ABO, system Rh ( Rhesus ), atau system MN . Sistem ABO ialah
metode pemberian cairan tertentu pada sampel darah yang lazim dikenal dengan Anti
A, anti B, dan Anti AB untuk menentukan golongan darah seseorang. Sistem Rh sama
saja dengan sistem ABO namun cairannya disebut Anti D. Sistem penggolongan ABO
juga memerlukan identifikasi Rhesus (Rh+ dan Rh-). Selain antigen A, B, AB, dan D,
ditemukan juga antigen M dan N yang melahirkan golongan darah M, N , dan MN.
Pada laporan ini akan dibahas lebih dalam tentang Sistem ABO yang menghasilkan
golongan darah A, B, AB, dan O. Ketiga sistem penggolongan ini ditemukan oleh
Karl Landsteiner dan Philip Levine.
antigen-A
anti-A Menggumpalkan
antigen-B
anti-B
Menggumpalkan
1
Tipe
Eritrosit
Aglutinin
dalam
Plasma
Antigen
Membran
Eritrosit
Adapun penentuan golongan darah melalui pemberian serum tertentu yaitu anti-A,
anti-B, dan anti-AB. Sampel darah yang mengalami aglutinasi (penggumpalan) pada
cairan serum tertentu misalnya serum anti-A dan Anti-AB maka golongan darah orang
tersebut adalah A. Jika ke-3 sampel darah tak ada yang menggumpal maka golongan
darah orang tersebut adalah O. Sebaliknya jika ke-3 sampel darah menggumpal maka
golongan darah orang tersebut AB. Jika pada serum anti-B dan AB maka golongan
darahnya B. Perhatikan ilustrasi dibawah:
1
Penentuan golongan darah tidak lepas dari kepentingan kegiatan tranfusi darah
(donor darah). Tranfusi darah adalah proses transfer darah dari seseorang yang disebut
donor (pemberi) kepada penerima yang disebut resipien. Hal yang harus diperhatikan
dalam tranfusi darah adalah:
1
I. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Golongan Darah Sistem ABO
1
4. Serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan kaca objek yang bersih dan serum anti-A, anti-B, dan anti-AB
1
2. Bersihkan ujung jari tengah menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol
70%
3. Tusuk jari tengah menggunakan jarum lanset
4. Ketika darah keluar, letakkan 3 tetes darah pada satu kaca objek. Posisikan
seperti ilustrasi berikut!
5. Tetesi serum anti-A, anti-B, dan anti-AB pada 3 sampel darah. Kemudian aduk
menggunakan tusuk gigi. Urutkan sesuai ilustrasi dibawah!
6. Setelah diaduk, amati sampel darah pada bagian serum apa yang
mengalami aglutinasi (penggumpalan).
7. Untuk memudahkan, perhatikan uraian berikut!
Data hasil observasi diambil 5 siswa secara acak dari 43 siswa XI IPA 5,
SMAN 21 Makassar. Keterangan:
(+) = Teraglutinasi
(-) = Tidak teraglutinasi
Sampel Darah
No Gol.
Nama GAMBAR Serum Serum Serum
. Darah
Anti-AB Anti-B Anti-A
Nurul
1 - - - O
Fauziyah
1
Reski
2 + - + A
Fitriani
3 Fikri Raditya + - + A
Ishfan
4 + + - B
Futhifar
Hismiranda
5 + + + AB
Bakhtiar
VII. KESIMPULAN
1
ditetesi anti-B dan sampel darah yang ditetesi anti-AB mengalami
penggumpalan. Namun, ada kalanya baik sampel darah yang ditetesi anti-A,
B, maupun AB semuanya mengalami aglutinasi . Maka kondisi seperti ini
diidentifikasikan sebagai golongan darah AB (resipien universal). Sebaliknya
jika semua sampel darah tidak mengalami aglutinasi maka golongan darah
yang didapatkan adalah O (donor universal)