Anda di halaman 1dari 16

9

c)

Langkah 3 (Meja 3) Setelah ditimbang, kader meminta keluarga balita menyerahkan KMS
dan kertas catatan kepada kader di kegiatan 3. Setelah itu kader memindahkan catatan hasil
penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Kader menyerahkan
KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju ke kegiatan 4. d)

Langkah 4 (Meja 4) Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita
membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut. Kader kemudian memberikan nasihat
kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan
terhadap anaknya. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan), kader dapat
melakukan rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB, atau Puskesmas apabila ditemukan
masalah pada balita, ibu hamil, atau ibu menyusui. Selain itu, kader juga dapat memberikan
penyuluhan gizi atau pertolongan dasar, misalnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT),
tablet tambah darah (tablet besi), Vitamin A, Oralit, dan sebagainya e)

Langkah 5 (Meja 5) Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan, bidan, atau PLKB yang memberikan layanan antara lain : Imunisasi, Keluarga
Berencana (KB), Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan
lainnya.

10
Gambar 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulanan Posyandu Sumber : Depkes RI, 2009 b.

Kartu Menuju Sehat (KMS) 1)

Definisi KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain
mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5
tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai Raport kesehatan gizi balita. Menurut Permenkes
RI No 155/Menkes/I/2010, KMS balita dibedakan antara KMS anak laki-laki dan perempuan.
Untuk KMS laki-laki berwarna dasar biru dan ada tulisan untuk anak laki-laki, sedangkan
untuk perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan untuk anak perempuan. 2)

Jenis-jenis Catatan (informasi) Pada KMS a)

Berat badan anak (pertumbuhan anak) b)

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan c)

Imunisasi yang sudah diberikan pada anak d)

Pemberian vitamin A
11
e)

Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan. Selain itu, kader juga
menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak, yaitu : kemampuan-
kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya (misalnya: kemampuan
merangkak, duduk, brejalan, bicara, dan sebagainya) 3)

Manfaat Catatan/Informasi Pada KMS a) Alat pemantau keadaan balita sebagai acuan untuk
memberikan penyuluhan kepada ibu/keluarganya. b) Alat untuk memberikan rujukan, baik
ke langkah-5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita diberikan pada bayi terdapat catatan
berikut ini : a)

Berat badan balita berada di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi buruk
b)

Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik c)

Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk) d)

Balita sakit e)

Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A 4)

Cara Pengisian KMS Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, isilah nama, nomor
pendaftaran, dan identitas balita pada KMS. Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita
pada kolom NOL. Cantumkan bulan penimbangan sesuai dengan hasil setiap kali balita
ditimbang Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara
menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS, lalu buat
titik yang mudah terlihat (Depkes RI, 2000).

12
13
5)

Aspek yang Dimonitor Dalam Grafik KMS


ii
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN
PELAYANAN 5 MEJA, CARA PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT, DAN
PELATIHAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA KADER DI DESA
GAMPING KIDUL SLEMAN YOGYAKARTA
Oleh: Liberty Barokah, M.Keb NIDN. 05-16-07-8401

Elvicka Fit Ari Shanty, SST., M.Kes NIDN:


05-02-07-8401

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


YOGYAKARTA TAHUN 2015

1
HALAMAN PENGESAHAN
1.

Judul : Penyuluhan Pelayanan 5 Meja, Cara Pengisian Kartu Menuju Sehat, dan
Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah Pada Kader di Desa Gamping Kidul, Sleman, Yogyakarta 2.

Ketua Tim a.

Nama : Liberty Barokah, M.Keb b.

Jabatan/Golongan : Dosen/ III b c.

Program Studi : Kebidanan (D-3) d.

Perguruan Tinggi : Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta e.

Bidang Keahlian : Kebidanan f.

Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : : Jl. Ring Road Barat, Gamping Kidul, Ambar


ketawang, Gamping, Yogyakarta/(0274) 4342000 / (0274)4342542 /
libracancer_4ever@yahoo.com 3.

Anggota Tim a.

Jumlah Anggota : Dosen 1 orang, b.

Nama Anggota: Elvicka Fit Ari Shanty, SST., M.Kes c.

Mahasiswa yang terlibat : 2 orang 4.

Lokasi Kegiatan: a.

Desa/Kecamatan : Gamping Kidul/Gamping, Kabupaten: Sleman, Propinsi : Daerah


Istimewa Yogyakarta b.

Jarak PT ke lokasi (Km) : 5 Km 5.

Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 hari 6.

Biaya Total : Rp . 800.000 7.

Luaran yang dihasilkan : Meningkatkan pengetahuan kader tentang tugas pelayanan 5


meja pada posyandu, serta dapat meningkatkan keterampilan kader dalam pengisian KMS, dan
melakukan pengukuran tekanan darah. Mengetahui, Ketua Prodi Kebidanan (D3) Reni
Merta Kusuma, M.Keb NIDN. 06-16-03-8302 Yogyakarta, 16 Desember 2015 Pelaksana
Pengabdian Kepada Masyarakat Liberty Barokah, M.Keb NIDN. 05-16-07-8401
Mengetahui, Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Muhamat Nofiyanto,
S.kep., Ns., M.Kep. NIDN. 05-01-11-8601

2
RINGKASAN
Pengabdian kepada masyarakat ini bertema

Penyuluhan Pelayanan 5 Meja, Cara Pengisian Kartu Menuju Sehat, dan Pelatihan
Pengukuran Tekanan Darah Pada Kader d
i Desa Gamping Kidul, Sleman, Yogyakarta. Pengabdian
kepada masyarakat ini berfokus pada pengetahuan tentang pelayanan 5 meja dan
keterampilan kader khususnya keterampilan dalam pengisian KMS dan mengukur
tekanan darah. Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dalam dua tahapan yaitu
persiapan, dan pelaksanaan. Tahapan persiapan meliputi pengurusan izin, studi
pendahuluan dengan observasi lapangan, pengumpulan bahan dan persiapan materi
penyuluhan, serta koordinasi dengan pihak terkait. Tahapan pelaksanaan kegiatan
adalah memberikan penyuluhan pelayanan 5 meja, pengisian KMS, dan pelatihan
pengukuran tekanan darah pada kader di Desa Gamping Kidul, Gamping, Sleman
Yogyakarta.
Tahapan pelaporan adalah melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan hasil
yang didapatkan setelah dilakukan pengabdian

3
BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang
Peran kader Posyandu sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan 5 meja posyandu.
Mulai kegiatan pendaftaran, penimbangan, dan pencatatan hasil di KMS sampai
dengan menjelaskan data KMS berdasarkan kenaikan Berat Badan (BB) yang
digambarkan kepada ibu, kemudian memberikan nasihat kepada setiap ibu dengan
mengacu pada data KMS. Serta melakukan rujukan ke Puskesmas pada bayi/anak
yang BGM, berat badan tidak naik 2 kali berturut-turut dan kelihatan sakit (Dinkes
Jawa Timur, 2006). Seorang kader diharapkan dapat jeli menemukan masalah dan
melakukan penilaian terhadap masalah tersebut. Yaitu menentukan masalah yang
paling mendesak untuk ditangani dan menentukan kegiatan untuk menangani masalah
tersebut (Dinkes Jawa Timur, 2005). Kader perlu memiliki pengetahuan tentang cara
mengisi dan menafsirkan KMS. Pengetahuan kader dalam mengisi KMS baru akan
membantu kader dalam mendeteksi secara dini adanya balita dengan kurang gizi
(Mashudi dan Rossita, 2011). Kemampuan kader dalam menjalankan tugasnya di
Posyandu harus dimaksimalkan. Terutama dalam menilai pertumbuhan balita
berdasarkan KMS baru, dengan jalan memberikan pelatihan bagi kader - kader baru
yang belum dilatih, dan penyegaran kembali bagi kader yang sudah dilatih.
Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud untuk melakukan pengabdian kepada
masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang pelayanan 5 meja, cara
pengisian Kartu Menuju Sehat, serta pemberian keterampilan pengukuran tekanan
darah pada kader di Desa Gamping Kidul, Sleman, Yogyakarta.
A

B.

Tujuan dan Sasaran 1.

Tujuan a.

Tujuan Umum
Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang
peran kader dalam memberikan pelayanan 5 meja pada posyandu dan untuk meningkatkan
keterampilan tentang pengisian KMS, dan cara mengukur tekanan darah pada kader.
b.

Tujuan Khusus
1)

Untuk memberikan pengetahuan tentang peran kader dalam memberikan pelayanan 5 meja di
posyandu 2)

Untuk meningkatkan keterampilan kader dalam pengisian KMS dan cara membaca grafik
KMS 3)

Untuk meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan pengukuran tekanan darah


2.

Sasaran
Sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah kader posyandu di Desa Gamping
Kidul, Sleman, Yogyakarta.

5
BAB II TARGET DAN LUARAN A.
Target
Adapun target dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah : 1)

Meningkatnya pengetahuan tentang peran kader dalam memberikan pelayanan posyandu


khususnya pelayanan 5 meja 2)

Meningkatnya keterampilan kader dalam pengisian KMS dan cara membaca grafik KMS 3)

Meningkatnya keterampilan kader dalam melakukan pengukuran tekanan darah


B.

Luaran
Hasil luaran yang diharapkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan tentang tugas pelayanan 5 meja pada posyandu, serta dapat
meningkatkan keterampilan kader dalam pengisian KMS, dan melakukan pengukuran
tekanan darah.
BAB III METODE PELAKSANAAN A.

Kerangka Konsep
etahuan tentang peran kader dan kurangnya keterampilan dalam pengisian KMS, dan cara mengukur
tekanan darah Penyuluhan tentang peran kader dalam pelayanan 5 meja Peningkatan
keterampilan dalam pengisian KMS, dan cara melakukan pengukuran tekanan darah
Peningkatan pengetahuan tentang peran kader dalam pelayanan 5 meja
Kurangnya pengetahuan tentang peran kader dan kurangnya keterampilan
dalam pengisian KMS, dan cara mengukur tekanan darah

Kurangnya pengetahuan tentang peran kader dan kurangnya keterampilan


dalam pengisian KMS, dan cara mengukur tekanan darah\
Penyuluhan tentang peran kader dalam pelayanan 5 meja
P
pemberian keterampilan tentang cara pengisian, KMS, dan cara mengukur tekanan darah
Peningkatan pengetahuan tentang peran kader dalam pelayanan 5 meja
Peningkatan keterampilan dalam pengisian KMS, dan cara melakukan
pengukuran tekanan darah
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
B.

Tempat dan Waktu Pengabdian


Pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan di Desa Gamping Kidul, Sleman,
Yogyakarta pada tanggal 23 November 2015 pukul 10.00 WIB.
C.

Subjek Pengabdian
Subjek pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari subjek penyuluhan yaitu kader
posyandu sebanyak 15 orang.
D.

Intervensi
Pengabdian kepada masyarakat akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : a.

Tahap persiapan Tahap ini meliputi pengambilan data awal berkaitan dengan jumlah subjek,
penyusunan proposal, perizinan, dan penyusunan materi untuk penyuluhan.

7
b.

Tahap pelaksanaan Pelaksanaan pengabdian meliputi : 1)

Melakukan penyuluhan kesehatan tentang pelayanan 5 meja pada posyandu 2)

Demonstrasi dan mengajarkan cara pengisian KMS, dan cara membaca grafik KMS 3)

Demonstrasi dan mengajarkan cara melakukan pengukuran tekanan darah c.

Tahap penyusunan laporan Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan berdasarkan
kegiatan yang telah dilakukan.
E.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


1.

Topik : Pelayanan 5 Meja dan Pengisian KMS 2.

Pelaksana : Liberty Barokah, M.Keb Elvika Fit Ary Shanti, SST., M.Kes 3.

Sasaran : kader 4.

Jumlah peserta : 15 orang 5.

Tempat : Desa Gamping Kidul, Sleman, Yogyakarta 6.


Tanggal/waktu : 23 November 2015 / Pukul 10.00

12.00 WIB 7.

Metode : Ceramah dan diskusi 8.

Media :
Audio Visual Arts
(AVA) 9.

Kegiatan :
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan egiatan responden Pembukaan 5 menit Pembukaan dan
menjelaskan maksud penyuluhan mendengarkan . Isi 30 menit Menyampaikan materi mendengarkan c.
Tanya Jawab & evaluasi 10 menit 1.

Mempersilahkan responden untuk bertanya 2.

Mengevaluasi kegiatan dengan memberi beberapa pertanyaan seputar materi Bertanya dan
berdiskusi tentang materi Menjawab pertanyaan Penutup 5 menit Menyampaikan kesimpulan dan
terima kasih kepada pihak yang terkaitMENDENGARKAN

10.

Materi a.

Pelayanan 5 Meja 1)

Definisi Pelayanan 5 Meja Posyandu (5 langkah kegiatan Posyandu) adalah kegiatan


pelayanan yang dilaksanakan pada hari buka Posyandu. Langkah 1 sampai dengan 4
dilaksanakan oleh para kader, sedangkan langkah 5 oleh petugas sektor, yaitu petugas
kesehatan, PLKB, atau sektor yang lainnya. Lima langkah kegiatan bukan berarti benar-benar
harus ada 5 meja karena ini hanyalah merupakan sistem kegiatan, artinya 5 jenis kegiatan,
dan bisa saja tidak semua kegiatan menggunakan meja yang sesungguhnya (Lala, 2010). 2)

Langkah-Langkah Pelaksanan Pelayanan 5 Meja a)

Langkah 1 (Meja 1) Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu : yaitu nama bayi/balita
tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Apabila balita
merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada KMS dan
secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMSnya. Selain itu, kader juga mendaftar ibu
hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada Formulir atau Register Ibu Hamil. Apabila
ibu hamil tidak membawa balita, langsung dipersilahkan menuju ke kegiatan 4. b)

Langkah 2 (Meja 2) Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa
bayi/balitanya dan menyerahkan KMS kepada kader di kegiatan 2. Kader di kegiatan 2
menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi/balita tersebut pada secarik kertas yang
diselipkan dalam KMS

9
c)

Langkah 3 (Meja 3) Setelah ditimbang, kader meminta keluarga balita menyerahkan KMS
dan kertas catatan kepada kader di kegiatan 3. Setelah itu kader memindahkan catatan hasil
penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Kader menyerahkan
KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju ke kegiatan 4. d)

Langkah 4 (Meja 4) Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita
membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut. Kader kemudian memberikan nasihat
kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan
terhadap anaknya. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan), kader dapat
melakukan rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB, atau Puskesmas apabila ditemukan
masalah pada balita, ibu hamil, atau ibu menyusui. Selain itu, kader juga dapat memberikan
penyuluhan gizi atau pertolongan dasar, misalnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT),
tablet tambah darah (tablet besi), Vitamin A, Oralit, dan sebagainya e)

Langkah 5 (Meja 5) Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan, bidan, atau PLKB yang memberikan layanan antara lain : Imunisasi, Keluarga
Berencana (KB), Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan
lainnya.

10
Gambar 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulanan Posyandu Sumber : Depkes RI, 2009 b.

Kartu Menuju Sehat (KMS) 1)

Definisi KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain
mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5
tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai Raport kesehatan gizi balita. Menurut Permenkes
RI No 155/Menkes/I/2010, KMS balita dibedakan antara KMS anak laki-laki dan perempuan.
Untuk KMS laki-laki berwarna dasar biru dan ada tulisan untuk anak laki-laki, sedangkan
untuk perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan untuk anak perempuan. 2)

Jenis-jenis Catatan (informasi) Pada KMS a)

Berat badan anak (pertumbuhan anak) b)

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan c)

Imunisasi yang sudah diberikan pada anak d)

Pemberian vitamin A

10
Gambar 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulanan Posyandu Sumber : Depkes RI, 2009 b.

Kartu Menuju Sehat (KMS) 1)

Definisi KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain
mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5
tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai Raport kesehatan gizi balita. Menurut Permenkes
RI No 155/Menkes/I/2010, KMS balita dibedakan antara KMS anak laki-laki dan perempuan.
Untuk KMS laki-laki berwarna dasar biru dan ada tulisan untuk anak laki-laki, sedangkan
untuk perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan untuk anak perempuan. 2)

Jenis-jenis Catatan (informasi) Pada KMS a)

Berat badan anak (pertumbuhan anak) b)

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan c)

Imunisasi yang sudah diberikan pada anak d)

Pemberian vitamin A

11
e)

Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan. Selain itu, kader juga
menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak, yaitu : kemampuan-
kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya (misalnya: kemampuan
merangkak, duduk, brejalan, bicara, dan sebagainya) 3)

Manfaat Catatan/Informasi Pada KMS a) Alat pemantau keadaan balita sebagai acuan untuk
memberikan penyuluhan kepada ibu/keluarganya. b) Alat untuk memberikan rujukan, baik
ke langkah-5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita diberikan pada bayi terdapat catatan
berikut ini : a)

Berat badan balita berada di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi buruk
b)

Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik c)

Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk) d)

Balita sakit e)

Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A 4)

Cara Pengisian KMS Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, isilah nama, nomor
pendaftaran, dan identitas balita pada KMS. Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita
pada kolom NOL. Cantumkan bulan penimbangan sesuai dengan hasil setiap kali balita
ditimbang Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara
menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS, lalu buat
titik yang mudah terlihat (Depkes RI, 2000).
15
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A.

BIAYA
Rincian biaya dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut :
No Jenis Jumlah @ Harga Nominal Total A Perlengkapan
1 Fotokopi Kuesioner (pre dan post) 30 lembar 250 30 x 250 7.500 2 Dokumentasi 100.000 3
Kenang-kenangan 300.000 4 Buku Saku 25 25 x 15000 375.000 5 Buku KMS 5 5 x 10000
50.000
Rp. 832.500 B. Konsumsi 1
Snack peserta 20 buah 7000 20 x 7000 140.000
2
Snack penyelenggara 4 buah 7000 4 x 7000 28.000
Rp 168.000 C ATK
Alat tulis (bopoint dan spidol)

50.000
Rp 50.000 TOTAL Rp . 1.050.000
B.

JADWAL KEGIATAN
Pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan dalam beberapa bagian. Jadwal kegiatan
adalah sebagai berikut : Hari / Tanggal pelaksanaan : Senin, 23 November 2015 Waktu :
Senin : 10.00-12.00 WIB Rincian Kegiatan :
No. Kegiatan Waktu
1 Penyuluhan tentang tugas pelayanan 5 meja dan cara pengisian KMS 50 menit 2 Pelatihan
kader 120 menit
BAB V

16
HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dilaksanakan pada hari Senin, 23 November
2015. Pelaksanaan pengabdian ini berjalan lancar dengan dihadiri oleh 13 kader. Kader yang
datang tidak sesuai dengan proposal awal yaitu 15 kader, karena 3 kader yang tidak hadir ada
acara keluarga. Usaha yang kami lakukan agar kader semuanya datang adalah dengan
mengingatkan bahwa kan ada penyuluhan pelayanan 5 meja, cara pengisian Kartu Menuju
Sehat, dan pelatihan pengukuran tekanan darah. Sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan
pre test terlebih dahulu dengan membagikan kuesioner yang berisi tentang pelayanan 5 meja
dan pengisian KMS. Setelah dilakukan penyuluhan juga dilakukan post test dengan soal yang
sama dengan soal pre test. Dari hasil pre test didapatkan rata-rata pengetahuan kader sebesar
62,3% dan setelah diberikan penyuluhan rata-rata tingkat pengetahuan ibu meningkat
menjadi 81,15%. (Tabulasi hasil
pre
dan
post test
terlampir).

RENCANA TAHAP SELANJUTNYA


Rencana tindak lanjut dari pengabdian ini adalah diharapkan akan ada pengabdian lagi
dengan sasaran kader untuk meningkatkan pengetahuan tentang posyandu pada ibu hamil.
Dari hasil diskusi dengan para kader, diketahui bahwa pelayanan posyandu baru pada balita
dan lansia, untuk ibu hamil belum ada yang datang ke posyandu. Diharapkan ke depannya
bisa mengaktifkan posyandu dengan melibatkan ibu hamil. Sebelum diaktifkan posyandu
untuk ibu hamil, kader harus mempunyai ketrampilan dulu terkait kehamilan.

BAB V
18
KESIMPULAN DAN SARAN A.

KESIMPULAN
Pengabdian masyarakat ini berjalan lancar, dengan di ikuti oleh 13 kader. Hasil pre test rata-
rata pengetahuan ibu sebesar 62,3% dan post test sebesar 81,15%. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan kader meningkat setelah diberikan penyuluhan.
B.

SARAN
1.

Bagi Dosen Dosen diharapakan lebih aktif dan meningkatkan pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dalam hal ini pengabdian kepada masyarakat. 2.

Bagi Kader Kader bisa aktif lagi mengikuti penyuluhan dan pelatihan yang berkaitan dengan
tujuan darigas, peran, dan fungsinya sebagai kader sehingga pelaksanaan posyandu dapat
berjalan efektif sesuai dengan tujuan dari diadakanya kegiatan posyandu.

18
KESIMPULAN DAN SARAN A.

KESIMPULAN
Pengabdian masyarakat ini berjalan lancar, dengan di ikuti oleh 13 kader. Hasil pre test rata-
rata pengetahuan ibu sebesar 62,3% dan post test sebesar 81,15%. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan kader meningkat setelah diberikan penyuluhan.
B.
SARAN
1.

Bagi Dosen Dosen diharapakan lebih aktif dan meningkatkan pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dalam hal ini pengabdian kepada masyarakat. 2.

Bagi Kader Kader bisa aktif lagi mengikuti penyuluhan dan pelatihan yang berkaitan dengan
tujuan darigas, peran, dan fungsinya sebagai kader sehingga pelaksanaan posyandu dapat
berjalan efektif sesuai dengan tujuan dari diadakanya kegiatan posyandu.
DAFTAR PUSTAKA

19
Departemen Kesehatan RI, 2000.
Panduan Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita bagi Petugas Kesehatan
. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2006,
Buku kader posyandu : dalam usaha perbaikan gizi,
Departemen Kesehatan, Jakarta Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2006).
Pedoman Pelatihan Kader Posyandu
. Surabaya Manji Lala. 2012.
Materi 4 : Pelatihan Kader Posyandu
. http://www.slideshare.net/manjilala/materi-4-pelatihan-kader-posyandu. Di akses tanggal 16
November 2015. Sugeng Mashudi, S., M.Y. 2011. Pengetahuan Kader Posyandu Tentang
Kartu Menuju Sehat (Kms) Baru. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah
Ponorogo: Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai