Login
Signup
Home
Technology
Education
More Topics
For Uploaders
5 of 28
Kelebihan dan kekurangan metode
pembelajaran
82,686 views
0 Comments
8 Likes
Statistics
Notes
1. 1. Tugas Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran wrbn Di susun oleh: Lilis
indah kurniawati (11060007) Dosen pembimbing: farida muchtar, S.Pd, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2013
3. 3. 2. Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan
kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi
merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah,
metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan
memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode
diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah
lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode
diskusi. Kelebihan metode diskusi sebagai berikut : a. Menyadarkan anak didik bahwa
masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan b. Menyadarkan ank didik bahwa
dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif
sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik c. Membiasakan anak didik untuk
mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan
membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) Kelemahan metode
diskusi sebagai berikut : a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. b. Peserta
diskusi mendapat informasi yang terbatas. c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang
suka berbicara. d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 3. Metode Demonstrasi Metode pembelajaran
demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong
siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
5. 5. b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT). Metode ini dilakukan secara
tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan
materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas. c.
Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Metode ini dalah merupakan
kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan
memperagakan dan latihan (drill) - See more at: 5. Metode Resitasi Metode
Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri. Kelebihan Metode Resitasi adalah : a.
Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat
lebih b. lama. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian,
inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri. Kelemahan Metode Resitasi adalah : a.
Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru
hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri b. Kadang
kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. c. Sukar memberikan tugas
yang memenuhi perbedaan individual.
10. 10. wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang
guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan
pendapatnya. 12. Project Method Project Method adalah metode perancangan adalah
suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang
akan diteliti sebagai obyek kajian. Kelebihan metode project: 1. Dapat merombak
pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam
memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan 2. Melalui
metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam
kehidupan sehari-hari Kekurangan metode project: 1. Kurikulum yang berlaku di
negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang
pelaksanaan metode ini 2. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan
metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru
belum disiapkan untuk ini 3. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai
kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang
diperlukan 4. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas 13. Taileren Method Teileren Method yaitu suatu metode
mengajar dengan menggunakan sebagian- sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya 14.
Metode Global (ganze method)
11. 11. Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca
keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau
ambil intisaridari materi tersebut. 15. Metode Discovery Metode Discovery menurut
Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum
sampai kepada generalisasi. Metode Discovery merupakan komponen dari praktek
pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,
beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif.
Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi
yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan
ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk
mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode
discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru
memperkenankan siswasiswanya menemukan sendiri informasi yang secara
tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja Metode discovery memiliki
kebaikan-kebaikan seperti diungkapkan oleh Suryosubroto (2002:200) yaitu: a.
Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan
penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan
terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha
untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu, b. Pengetahuan
diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu
pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan
transfer, c. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang
kegagalan,
12. 12. d. metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri, e. metode ini menyebabkan siswa mengarahkan
sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk
belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus, f. Metode discovery dapat
membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri
sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup
mengatasi kondisi yang mengecewakan, g. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya
memberi kesempatan pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam
situasi penemuan yang jawaban nya belum diketahui sebelumnya, h. Membantu
perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan kebenaran
akhir dan mutlak. Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah: a.
Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya
siswa yang lamban mungkin bingung dalam usanya mengembangkan pikirannya jika
berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan
antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil
penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli
penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain, b. Metode ini kurang
berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang
karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana
ejaan dari bentuk kata-kata tertentu. c. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini
mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudahy biasa dengan perencanaan dan
pengajaran secara tradisional, d. Mengajar dengan penemuan mungkin akan
dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang
memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan
ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan
emosional sosial secara keseluruhan,
13. 13. e. dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide,
mungkin tidak ada, f. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk
berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi
terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya.
Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti. 16. Metode
Inquiry Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta
didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234). Inquiry pada dasarnya
adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta
didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini
menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna
dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik
dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis. Teknik inquiry ini memiliki
keunggulan yaitu : a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada
siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar
yang baru. c. mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan
merumuskan hipotesanya sendiri. e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. f.
Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. g. Dapat mengembangkan bakat atau
kecakapan individu. h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. i.
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.
14. 14. j. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. 17. Model Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang
mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi
dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-
hari. Ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama CTL menekankan kepada proses
keterlibatan siswa untuk menemukan materi, kedua CTL mendorong agar siswa dapat
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,
ketiga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan. Karakteristik Ada
lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan
CTL. Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
(activating knowledge) Pembelajaran ntuk memperoleh dan menambah pengetahuan
baru (acquiring knowledge) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)
Mempraktikan pengetrahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge)
Melakukan refleksi (reflecting knowledge) Langkah-Langkah Pembelajaran
Kontekstual Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri
pengetahuan dan ketrampilan barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan
inquiri untuk semua topic Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
Menciptakan masyarakat belajar Menghadirkan model sebagia contoh belajar
Melakukan refleksi diakhir pertemuan. Melakukan penialain yang sebenarnya dengan
berbagai cara. Ciri-ciri model pembelajaran konstektual
15. 15. Pengalaman nyata Kerjasama saling menunjang Gembira belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi Menggunakan berbagai sumber Siswa aktif dan kritis
Menyenangkan tidak membosankan Sharing dengan teman Guru kreatif Kelebihan
dari model pembelajaran CTL a. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat
maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif
dalam PBM. b. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif c.
Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari d. Pemilihan informasi
berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru. e. Pembelajaran lebih
menyenangkan dan tidak membosankan. f. Membantu siwa bekerja dengan efektif
dalam kelompok. g. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun
kelompok. Kelemahan dari model pembelajaran CTL : a. Dalam pemilihan informasi
atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa padahal,dalam kelas itu tingkat
kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan kesulitan dalam menetukan
materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama b. Tidak efisien
karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM c. Dalam proses
pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian
menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya d. Bagi
siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal
dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini
kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan
baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman
yang tertinggal dan mengalami kesulitan. e. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan
penggunaan model CTL ini.
16. 16. f. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan
mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya. g. Pengetahuan yang
didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata. h. Peran guru tidak
nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya sebagai pengarah
dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri
mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru
di lapangan 18. Model Pembelajaran Kooperativ Pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh,
sehingga tercipta masyarakat belajar. Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga
dari sesama siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: - untuk memuntaskan
materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama - kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah - jika dalam
kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka
diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut. - penghargaan lebih
diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan kelebihan Metode
pembelajaran kooperatif learning antara lain: 1. mengajarkan siswa menjadi percaya
pada guru 2. kemampuan untuk berfikir 3. mencari informasi dari sumber lain dan
belajar dari siswa lain
17. 17. 4. mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan
membandingkan dengan ide temannya,dan 5. membantu siswa belajar menghormati
siswa yang pintar dan siswa yang lemah,juga menerima perbedaan ini Kelemahan
model pembelajaran kooperatif yaitu: 1. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan
dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau
pembelajaran dilakuakan di luar kelas seperti di laboratorium matematika, aula atau di
tempat yang terbuka. 2. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama
dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain
dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder
ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun
merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya.
Hal ini tidak perlu dikhawatirkan sebab dalam model pembelajaran kooperatif bukan
kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai
seperti kerjasama diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta
sumbangan nilai yang diberikan kepada kelompok 3. Perasaan was-was pada anggota
kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus
menyesuaikan diri dengan kelompok. Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena
bekerjasama dengan orang lain, justru keunikan itu semakin kuat bila disandingkan
dengan orang lain. 4. Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau
secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam
model pembelajaran kooperatif pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus
dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada
pertanggungjawaban secara individu.
18. 18. 19. Model Pembelajaran Kuantum Istilah Pembelajaran Kuantum diadopsi dari
istilah Inggris Quantum Teaching. Quantum Teaching merupakan badan ilmu
pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan
fasilitasi di SuperCamp, sebuah program percepatan belajar (accelerated learning)
yang mempraktikkan metode belajar kuantum (Quantum Learning). Proses
pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif
tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan
menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses
belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan
berorientasi pada tujuan. Kelebihan pembelajaran kuantum a. Pembelajaran kuantum
berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit
istilah dan konsep kuantum dipakai. b. Pembelajaran kuantum lebih bersifat
humanistis, bukan positivistis-empiris, hewanistis, dan atau nativistis. c.
Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris,
behavioristis. d. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang
bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. e. Pembelajaran kuantum
sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan
tinggi. f. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran
proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. g.
Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses
pembelajaran. h. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks
dan isi pembelajaran. i. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada
pembentukan ketrampilan akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal
atau material. j. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai
bagian penting proses pembelajaran.
20. 20. 21. Model Pembelajaran Colaborativ Proses belajar kelompok dimana setiap
anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan
dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersamasama saling meningkatkan
pemahaman seluruh anggota langkah-langkah pembelajaran kolaboratif. Para siswa
dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendirisendiri Semua
siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis Kelompok kolaboratif
bekerja secara bersinergi mengidentifikasi, mendemontrasikan, meneliti,
menganalisis, dan memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah dalam LKS
atau masalah yang ditemukan sendiri. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati
hasil pemecahan masalah, masingmasing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara
lengkap. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya diupayakan
agar semua kelompok dapat giliran ke depan) untuk melakukan presentasi hasil
diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, siswa pada kelompok lain
mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menanggapi.
Kegitan ini dilakukan selama lebih kurang 20-30 menit. Masing-masing siswa dalam
kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi (bila diperlukan)
terhadap laporan yang akan dikumpulan. Laporan masing-masing siswa terhadap
tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif. Laporan siswa
dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan
didiskusikan. Ciri-ciri pembelajaran kolaboratif menurut usulan Nelson (1999)
sebagai berikut: Melibatkan siswa dalam ajang pertukaran gagasan dan informasi
Memungkinkan siswa mengeksplorasi gagasan dan mencobakan berbagai pendekatan
dalam pengerjaan tugas. Menata-ulang kurikulum serta menyesuaikan keadaan sekitar
dan suasana kelas untuk mendukung kerja kelompok. Menyediakan cukup waktu,
ruang, dan sumber untuk melaksanakan
23. 23. 23. Metode snowball throwing Kelebihan Model Pembelajaran Snowball
Throwing : 1. Melatih kesiapan siswa 2. Saling memberikan pengetahuan Kekurangan
Model Pembelajaran Snowball Throwing : 1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat
pada pengetahuan sekitar siswa saja 2. Tidak efektif 24. Metode make a match
Kelebihan metode make a match: dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik
secara kognitif maupun fisik; karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan;
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari; dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, terutama jika; efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa
untuk tampil presentasi; efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk
belajar; Kekurangan Metode Make a Match jika Anda tidak merancangnya dengan
baik, maka banyak waktu terbuang; pada awal-awal penerapan metode ini, banyak
siswa yang malu bisa berpasangan dengan lawan jenisnya; jika Anda tidak
mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang kurang
memperhatikan;
24. 24. Anda harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak
mendapat pasangan, karena mereka bisa malu; menggunakan metode ini secara terus
menerus akan menimbulkan kebosanan. 25. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai
berikut. 1. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif 2.
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 3. Meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar 4. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan
situasi baru 5. Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar
secara mandiri 6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan
masalah yang telah ia lakukan 7. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. 9.
PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif
siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. Kekurangan
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut. 1.
Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan
pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi
secara satu arah. 2. Kurangnya waktu pembelajaran. Proses PBM terkadang
membutuhkan waktu yang lebih banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu
untuk menghadapi persoalan yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM
harus disesuaikan dengan beban kurikulum.
25. 25. 3. Menurut Fincham et al. (1997), PBL tidak menghadirkan kurikulum baru
tetapi lebih pada kurikulum yang sama melalui metode pengajaran yang berbeda,
(hal. 419). 4. Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi
mereka untuk belajar, terutama di daerah yang mereka tidak memiliki pengalaman
sebelumnya. 5. Seorang guru mengadopsi pendekatan PBL mungkin tidak dapat untuk
menutup sebagai bahan sebanyak kursus kuliah berbasis konvensional. PBL bisa
sangat menantang untuk melaksanakan, karena membutuhkan banyak perencanaan
dan kerja keras bagi guru. Ini bisa sulit pada awalnya bagi guru untuk melepaskan
kontrol dan menjadi fasilitator, mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang
tepat daripada menyerahkan mereka solusi 26. Metode latihan Kelebihan Metode
Latihan: a. Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis,
melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat. b. Peserta didik memperoleh
kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya. c. Dapat membentuk kebiasaan dan
menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. d. Peserta didik memperoleh
ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang
dipelajarinya. e. Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang
berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak
dikemudian hari. f. Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta
didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan
tindakan dan perbuatan peserta didik Kelemahan metode latihan: saat berlangsungnya
pengajaran.
26. 26. a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. b. Dapat
menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana
peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara
otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan
tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis. c. Membentuk kebiasaan yang kaku,
artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam dalam
memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis. d. Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan
tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru. TPS Kelompok
Berpasangan Kelebihan: meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana
lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok
interaksi lebih mudah lebih mudah dan cepat membentuknya. Kekurangan: banyak
kelompok yang melapor dan perlu dimonitor lebih sedikit ide yang muncul jika ada
perselisihan,tidak ada penengah Kelebihan dan kekurangan dari metode kooperatif
tipe STAD Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan.
Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif
tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) diantaranya sebagai
berikut: 1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok. 2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk
berhasil bersama. 3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok. 4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan
kemampuan mereka dalam berpendapat. Selain keunggulan tersebut pembelajaran
kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangankekurangan diantaranya sebagai
berikut: 1) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum. 2) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada
umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif. 3) Membutuhkan
kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran
kooperatif.
27. 27. 4) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
Kekurangan-kekurangan yang ada pada pembelajaran kooperatif masih dapat diatasi
atau diminimalkan. Penggunaan waktu yang lebih lama dapat diatasi dengan
menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara
efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas
sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang
terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas. Pembelajaran
kooperatif memang memerlukan kemampuan khusus guru, namun hal ini dapat diatasi
dengan melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan kekurangan-kekurangan yang
terakhir dapat diatasi dengan memberikan pengertian kepada siswa bahwa manusia
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, siswa merasa
perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara kooperatif. Sebagai
suatu model mengajar yang menjadi pilihan, tentunya ada beberapa kelebihan-
kelebihan dalam model pembelajaran group investigation yaitu: Melatih peserta
didik untuk mendesain suatu penemuan Melatih berpikir dan bertindak kreatif
Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis Mengidentifikasi dan
melakukan penyelidikan Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan
Merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menghadap
masalah yang dihadapi secara tepat2 Selain kelebihan yang dipaparkan tersebut,
pembelajaran group investigation ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu, Membutuhkan keaktifan anggota kelompok
dalam melakukan penyelidikan atau investigasi. Jika seluruh anggota kelompok
pasif, maka akan menyulitkan mereka dalam melakukan kegiatan investigasi. Killen
memaparkan beberapa ciri esensial investigasi kelompok sebagai pendekatan
pembelajaran : 1. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan
memiliki independensi terhadap guru. 2. Kegiatan-kegiatan peserta didik terfokus
pada upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. 3. Kegiatan
belajar peserta didik akan selalu mempersyaratkan mereka untuk mengumpulkan
sejumlah data, menganalisisnya, dan mencapai beberapa kesimpulan. 4. Peserta didik
akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar. 5. Hasil-hasil dari
penelitian peserta didik dipertukarkan di antara seluruh peserta didik.3
Recommended
reza ediya
Aulia Musyarofah
Warman Tateuteu
Ahmad H
Konstruktivisme
zabidah awang
Jeny Hardiah
English
Espaol
Portugus
Franais
Deutsch
About
Blog
Terms
Privacy
Copyright
Support