1. 2. Habitat
Hidup bebas di perairan air tawar yang jernih dan tidak mengalir,
biasanya di tempat-tempat yang teduh( batuan, bawah daun yang
jatuh)
1. Struktur tubuh
Tubuh pipih dorsoventral, kepala berbentuk segitiga memiliki
tonjolan 2 keping disisi lateral (aurikel), ekor meruncing. Panjang
tubuh 5-25 mm, tubuh bagian dorsal lebih berwarna gelap dari
pada ventral. Pada tengah dorsal kepala ada bintik mata (fungsinya
membedakan cahaya gelap dan terang). Lubang mulut terletak di
tengah bagian ventral perut ke arah ekor.
1. Sistem ekskresi
Sistem ekskresinya terdiri atas sepasang saluran longitudinal yang
berbentuk seperti jala yang terletak di seluruh tubuh , yang mana
pada ujung cabang-cabang yang halus itu ujungnya membesar
yang kita sebut sel api atau flame sel (protonephridia) . Sel api
mengandung silia yaitu rambut getar yang didalamnya membetuk
seperti api dan berfungsi mendorong air dan sisa metabolisme
masuk kedalam saluran ekskresi . limbah sisa secara difusi masuk
kedalam sel api, menuju ke ruang tengah yang bersilium dan
bermuara dalam tabung-tabung . Karena gerakan silium makan
limbah akan terdorong keluar melalui pori-pori ekskresi.
pengeluaran sisa metabolisme berlangsung selain melalui saluran
eksresi , juga melalui lapisan gastrodermis.
1. Sistem respirasi
Belum memiliki organ respirasi khusus sehingga pertukaran gas
berlangsung secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
1. Sistem saraf
Sistem saraf (tangga tali), terdiri dari ganglion serebral terletak di
bagian kepala dan berfungsi sebagai otak. Pada planaria terdapat
otak yang terdiri dari dua lobus, dari otak keluarlah 2 tali saraf yang
menuju kearah belakang dalam mesenkim bagian ventral, yang
disebut tali saraf longitudinal. Dari saraf longitudinal keluarlah
cabang-cabang saraf lateral ke tepi badan. Kedua tali saraf itu
saling berhubungan karena adanya saraf transversal, sehingga
bentuknya seperti tangga. Dari otak (ganglion serebral) keluar pula
saraf-saraf ke bagian depan kepala.
Sel-sel sensori
Lobus sensori
1. Alat Indera
Alat indera pada planaria adalah bintik mata dan indera aurikel
yang keduanya terletak di bagain kepala. Bintik mata berupa titik
hitam yang terletak dibagaian dorsal kepala. Masing-masing bintik
mata terdiri dari sel pigmen yang mana tersusun dalam bentuk
mangkok yang yang dilengkapi dengan sel-sel syaraf sensoris yang
sensitif pada cahaya atau sinar. Bintik mata hanya bisa
membedakan warna gelap dan terang saja.
1. Sistem reproduksi
Reproduksi pada cacing pipih seperti Planaria dapat secara
aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif)
dengan regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh. Sedangkan
reproduksi seksual (generatif) dengan peleburan dua sel kelamin
pada hewan yang bersifat hemafrodit. Sistem reproduksi seksual
pada Planaria terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum,
saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan
terdiri atas testis, pori genital dan penis. Perhatikan gambar sistem
reproduksi Planaria.
Daya regenerasi pada planaria sangat baik bila hewan ini dipotong
menjadi 2 bagian, maka bagian depan akan tumbuh ekor baru dan
bagian posterior akan tumbuh kepala baru. Sehingga dapat
membentuk 2 individu baru (fragmentasi). Potongan-potongan lain
juga dapat membentuk individu baru dengan membentuk ekor atau
kepala baru. Bila dalam keadaan lapar tak ada makanan maka
dapat memakan organ tubuhnya sendiri dari organ reproduksi,
parenkim, usus , otot sehingga menjadi kecil ukurannya, setelah
menemukan makanan maka organ-organ yang termakan akan
beregenerasi .
Gradien antero-posterior
Glosarium
Dorsal : sebutan permukaan yang
menjauhi sumbu (permukaan sisi bawah).
Ventral : permukaan bawah atau
sisi perut organ tubuh hewan, permukaan dalam atau
yang mendekati sumbu (sisi atas) pada tumbuhan.
Aurikel : merupakan indera rasa,bau
dan sentuhan
Proboscis : Kerongkongan dalam keadaan
menjulur keluar
Anterior : Bagian depan atau kepala
Posterior : Posisi yang menyatakan
terletak dibelakang atau belakang sumbu tubuh
Diventrikulum : suatu tabung atau kantung
dengan ujung yang buntu, sebagai percabangan dari
suatu saluran atau rongga
Vakuola : ruangan di dalam sitoplasma
(cairan sel) yang berisi cairan yang isotonik
(konsentrasi sama) dengan sitoplasma dan dikelilingi
satu selaput
Pseudopoda : organ yang menyerupai kaki
(kaki semu)
Parenkim : Jaringan tak terspesialisasi
yang umumnya terdiri dari sel isodiametris berdinding
tipis tak berlignin dan bersi protoplasma.
Protonephridia :
Gradien
Ganglion serebral
Bintik mata
Photonegatif
Hemaprodit
Fragmentasi