Anda di halaman 1dari 5

PENGELASAN LAS BUSUR LISTRIK

ELECTRIC ARC WELDING


Dino Aryanto Fernando Sitanggang 2 Yanna Tuhu Wicesa 3
1

1. Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional


Veteran Jakarta, Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu, Jakarta Selatan, 12450,
Indonesia
2. E-mail : darkholy2@rocketmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa hasil pengelasan pada sambungan
kapal dan ada tidaknya cacat pada sambungan pengelasan tersebut. Motode
eksperimen SMAW, GMAW, SAW yang digunakan pada teknik las busur listik. Hasil
pengamatan konstruksi las menunjukan adanya cacat porosity, undercut, slg, slag
lines, shrinkage cavities, dan worm holes. dan apabila sempurna maka pengelasan
akan baik.

Kata kunci : las busur listrik, SMAW, GMAW, SAW.

ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the welds on the vessel connection and the
presence or absence of defects in the weld joint. Methods experiments SMAW,
GMAW, SAW is used in electric arc welding techniques. Observations showed the
presence of welded construction defect porosity, undercut, SLG, slag lines, shrinkage
cavities, and worm holes. and if the welding would be perfect.

Keywords: Electric arc welding, SMAW, GMAW, SAW.

1) PENDAHULUAN bagian yang ingin dibuat. Dan


Las adalah metode untuk
metode las busur listrik ini dapat
Penyambungan suatu benda atau
memberikan informasi kepada
lempeng benda yang akan
mahasiswa, khususnya mahasiswa
disatukan agar menjadi suatu
teknik perkapalan.
kesatuan yang utuh dan
memperkuat suatu bagian pada
kapal yang sedang dibuat. TUJUAN PENELITIAN
Dan metode las ini dapat Berdasarkan latar belakang
diaplikasikan kedalan berbagai serta permasalahannya maka
jenis lempeng plat yang ingin di maksud dan tujuannya adalah :
sambung agar membuat suatu
1. Untuk pembelajaran bagi diperkecil dengan kemiringan
mahasiswa elektroda sekitar 10 -15 terhada
2. Untuk mengenalkan teknik
garis vertikal dan 70 85
las busur listrik
terhadap benda kerja.
3. Untuk mendefinisikan
3. Posisi Datar (Horizontal)
teknik las busur listrik Mengelas dengan horisontal biasa
kepada mahasiswa disebut juga mengelas merata
4. Memberikan informasi
dimana kedudukan benda kerja
tentang tata cara mengelas
dibuat tegak dan arah elektroda
yang baik
mengikuti horisontal. Sewaktu
1) METODOLOGI mengelas elektroda dibuat miring
PENELITIAN sekitar 5 10 terhada garis
vertikal dan 70 80 kearah benda
Posisi pengelasan atau sikap
kerja.
pengelasan adalah pengaturan
4. Posisi di Atas Kepala (Over
posisi dan gerakan arah dari pada
Head)
elektroda sewaktu mengelas. Posisi pengelasan ini sangat sukar
Adapun posisi mengelas terdiri dari dan berbahaya karena bahan cair
empat macam yaitu: banyak berjatuhan dapat mengenai
juru las, oleh karena itu diperlukan
1. Posisi di Bawah Tangan
Posisi di bawah tangan yaitu suatu perlengkapan yang serba lengkap
cara pengelasan yang dilakukan antara lain: Baju las, sarung tangan,
pada permukaan rata/datar dan sepatu kulit dan sebagainya.
dilakukan dibawah tangan. Mengelas dengan posisi ini benda
Kemiringan elektroda las sekitar kerja terletak pada bagian atas juru
10 20 terhada garis vertikal dan las dan kedudukan elektroda
70 80 terhadap benda kerja. sekitar 5 20 terhada garis
2. Posisi Tegak (Vertikal) vertikal dan 75 85 terhadap
Mengelas posisi tegak adalah
benda kerja.
apabila dilakukan arah
pengelasannya keatas atau FCAW, Las busur listrik fluk inti
kebawah. Pengelasan ini termasuk tengah / pelindung inti tengah
pengelasan yang paling sulit karena Merupakan kombinasi antara proses
bahan cair yang mengalir atau SMAW, GMAW dan SAW Sumber energi
menumpuk diarah bawah dapat pengelasan : menggunakan arus listrik AC
atau DC dari pembangkit listrik atau 2. Gas shielding FCAW
melalui trafo dan atau rectifier. (perlindungan gas) = dual gas,
Dalam hal ini dapat menggunakan
yaitu melindungi las yang mencair
DCRP atau DCSP. FCAW adalah salah
selain dengan gas sendiri juga
satu jenis las listrik yang memasok filler
ditambah gas pelindung dari luar
elektroda secara mekanis terus ke dalam
sistem.
busur listrik yang terbentuk di antara ujung
Kedua jenis pelindung di atas
filler elektroda dan metal induk. Elektroda
sama2 menghasilkan terak las yang
pada FCAW terbuat dari metal tipis yang
memadai untuk melindungi metal
digulung cylindrical diisi dengan flux
las yang akan beku.
sesuai kegunaannya.

Pelindung proses pengelasan ini dari Berdasarkan cara pengoperasiannya,


kemungkinan kontaminasi dari luar FCAW dibedakan menjadi 2 yaitu,
terlaksana dengan : Semi otomatik / semi automatic dan
a. Gas yang dihasilkan pada
Otomatik / machine otomatik.
proses pengelasan.
Pelindung gas umumnya
b. Terak / slag yang dihasilkan
menggunakan gas CO2 atau
cukup banyak karena berada
campuran CO2 dengan Argon.
pada inti elektroda.
c. Tambahan gas pelindung dari Namun dengan keberadaan oksigen
luar jika diinginkan. kadang akan menimbulkan problem
baru yaitu dengan porosity yang
Proses FCAW pada dasarnya = dihasilkan reaksi CO2 dan oxygen
GMAW dan yang menjadi yang ada di udara sekitar lasan,
pembeda utamanya adalah sehingga perlu memilih fluks yang
elektrodanya yang berbentuk mengandung zat yang bersifat
tubular yang berisi fluks. pengikat oxygen atau deoxydizer.
Berdasarkan metode Alasan self shielding populer
pelindung, FCAW dibedakan : digunakan di luar ruangan (FIELD
WORK), yaitu :
1. Self shielding FCAW
(Pelindungan sendiri) , yaitu 1. Menggunakan keluaran elektroda
melindungi las yang mencair (Electrode extension) yang panjang,
dengan gas dari hasil penguapan antara s/d 3 (12 s/d 95 mm).
dan reaksi inti fluks.
2. Dengan electrode extension Penggunaan utama FCAW :
yang tinggi akan 1. Baja karbon / carbon steel.
menghindari hambatan 2. Baja karon Alloy rendah / Low
pengaruh pemanasan alloy carbon steel.
elektroda (seperti preheat) 3. Baja tahan karat / Stainless steel.
yang dapat menstabilkan 4. Besi tuang / Cast Iron.
tegangan listrik (V) serta 5. Las titik baja tipis / Sheet steel
menurunkan arus lsitrik (A). spot welding.
3. Penetrasi hasil lasan dangkal
6. Pengerasan & pelapisan
dan menyempit yang baik
permukaan / Steel hard facing and
untuk proses build up pada
cladding.
gap yang melebar. Lay out mesin otomatik FCAW
4. Apabila sistem pengendalian
dioperasikan dengan arus DC
Voltage dan amperage pada
constant dengan voltage 100% duty
power station dapat
cycle. Umumnya penggunaan side
dipertahankan, maka
shielding ialah untuk pengelasan
deposition rate meningkat
yang sempit, penetrasi kampuh yang
pesat, sehingga
dalam dan mengurangi spatter dan
meningkatkan produktivity.
nozzle dapat dengan pendinginan gas
5. Penetrasi dapat disesuaikan dan
atau air. Pendinginan air apabila
untuk menghasilkan penetrasi
menggunakan arus di atas 600 A.
dangkal, pemakaian arus dan
Penggunaan nozle secara tandem,
polarity harus DCRP dan penetrasi
untuk deposition rate yang tinggi
dalam dengan DCSP.
dengan pelindung gas dapat
dilakukan.
Base metal (metal dasar) yang dilas
dengan FCAW ialah secara umum
seluruh material yang dapat dilas
dengan SMAW, GMAW atau SAW
dapat dilakukan dengan baik.

Proses kontrol FCAW mencakup :


1. Weding current
2. Arc voltage
3. Electrode extention
4. Travel speed
5. Shielding gas flow Demikian Presentasi kami, agar
6. Deposition rate
dapat dipergunakan dalam hal
7. Electrode angle
membaca untuk memperdalam ilmu
perkapalan dalam hal pengelasan.
Tegangan busur (arc voltage) dan
Karena dalam pembuatan laporan
panjang busur mempunyai hubungan
ini kami banyak mencari
erat karena mutu tampilan,
pengetahuan dari berbagai sumber,
kemulusan, dan sifat lasan dengan
oleh sebab itu kami penulis mohon
FCAW akan sangat dipengaruhi oleh
maaf apabila ada kesalahan dalam
kondisi panjang busur dan voltage
penulisan laporan ini.
Contoh : Jika voltage busur arus
terlalu panjang akan berakibat banyak
DAFTAR PUSTAKA
weld spatter dan manik las melebar.
Hamdan Mansoer, dkk. (2004). Materi
Las Busur Listrik, Jakarta : Direktorat
2) KESIMPULAN Jendral Kelautan

Murthada Muthahhari. (1990). Metode


Dapat disimpulkan bahwa
Pengelasan, Bandung : Mizan
dalam proses pembuatan kapal
memerlukan metode pengelasan Nanih Machendrawaty & Agus Ahmad
yang sesuai dengan kebutuhan agar Safei. (2004). Pengembangan FCAW
tidak terjadi kesinambungan dalam GMAW, Jakarta : Rineka Cipta
pembuatan kapal, yang
menyebabkan kerusakan pada
bagian kapal itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai