Anda di halaman 1dari 33

PEMERINTAH KOTA PEKA NBARU

DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN


CIPTA KARYA KOTA PEKANBARU
Jl. Datuk Setia Maharaja No. 2 - Pekanbaru

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN

PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG

WILAYAH I & 2

PEKERJAAN

JARINGAN DRAINASE

SUMBER DANA APBD KOTA PEKANBARU

TAHUN ANGGARAN 2015


BAB I
UMUM
1.1. MOBILISASI
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan semua peralatan, perlengkapan,
lampu untuk penerangan, rambu-rambu pengamanan, pekerjaan sementara,
suku cadang, tenaga kerja dan orang-orang termasuk segala sesuatau yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan selalu siap sedia
selama pekerjaan berlangsung. Pekerjaan persiapan ini termasuk juga
menyediakan kantor lapangan untuk Penyedia Jasa Konstruksi dan Direksi,
barak untuk tempat tinggal karyawan Penyedia Jasa Konstruksi, lapangan untuk
persiapan (work-yards), pengadukan beton (batch plant), bengkel, depot dan
gudang. Kegiatan ini juga termasuk pekerjaan asembling dan pemuatan untuk
transportasi peralatan di gudang pusat Penyedia Jasa Konstruksi atau tempat
dimana peralatan tersebut berada, pengangkutan dan pengiriman peralatan
maupun material dan suku cadang ke lokasi pekerjaan, pembongkaran,
pemasangan sehingga siap pakai semua peralatan, material dan suku cadang ke
lokasi pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan.

Saat Mobilisasi

Mobilisasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga selesainya seluruh


pekerjaan seperti yang ditentukan dalam pasal-pasal kontrak berikut ini dapat
diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan untuk masing-masing butir
pekerjaan.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyatakan semua posisi dari bagian pekerjaan
terhadap grid lapangan relatif, kecuali memang ditentukan lain. Grid lapangan
adalah Plant Grid yang merupakan UTM Grid lokal yang dipindahkan.

Setting out mendetail, termasuk pemberian tanda seluruh titik-titik yang


diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan, harus dilakukan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi sesuai kebutuhan, selama pekerjaan berlangsung.

Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk ketetapan dan


kebenaran dalam hal pengukuran untuk setting-out pekerjaan, dan kebenaran
letak ketinggian permukaan, dimensi dan arah seluruh bagian-bagian pekerjaan,
menyediakan peralatan yang perlu beserta perlengkapannya termasuk tenaga
kerja dalam hubungan dengan keperluan setting-out ini. Jika dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut terdapat atau timbul kesalahan dalam menetapkan posisi
ketinggian permukaan, dimensi dan arah dari suatu bagian pekerjaan, maka
Penyedia Jasa Konstruksi setelah diminta oleh Direksi, harus menanggung
semua biaya yang timbul untuk memperbaiki kesalahan tersebut sehingga dapat

UMUM 1 - 1
diterima dan memuaskan Direksi, kecuali jika kesalahan tersebut sumber dari
kesalahan data yang diberikan secara tertulis oleh Direksi atau oleh Wakil
Direksi, maka biaya unutk memperbaikinya akan ditanggung oleh Pemberi
Tugas. Pemeriksaan posisi, koordinat dan ketinggian oleh Direksi, tidak berarti
membebaskan Penyedia Jasa Konstruksi dari tanggung jawabnya untuk
memperoleh ketepatan dalam pengukuran pekerjaan dan Penyedia Jasa
Konstruksi harus menjaga dan melindungi semua patok, bouwplank, tonggak-
tonggak dan semua perlengkapan yang digunakan untuk pematokan lokasi ini
(setting out).

1.2. SETTING OUT PEKERJAAN


Penyedia Jasa Konstruksi harus melengkapi semua peralatan tambahan yang
mungkin diperlukan, yang menurut Penyedia Jasa Konstruksi atua Direksi
memang diperlukan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya sesuai Kontrak. Mobilisasi tidak dapat dinyatakan lengkap,
apabila jaminan yang diperlukan dan tanggungan (bond) belum dilunasi, dan
bukti pembayarannya belum disampaikan kepada Direksi.

Semua penunjukkan Kontrak ditetapkan, Penyedia Jasa Konstruksi harus segera


memulai kegiatannya, meneruskan dan menyelesaikan kegiatan operasi
mobilisasinya dengan segera dan sesuai dengan rencana kerja yang telah
disetujui. Penyedia Jasa Konstruksi harus melengkapi dengan peralatan
tambahan yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Kontrak.

1.3. DEMOBILISASI
Demobilisasi harus termasuk pembersihan lapangan dari semua peralatan,
perlengkapan, material, personel, staf, barak pekerja, fasilitas sementara dan
ruang kantor lapangan yang dibangun oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk
melaksanakan pekerjaan ini seperti yang tercantum dalam Kontrak. Penyedia
Jasa Konstruksi harus meninggalkan lokasi proyek dan hasil pekerjaannya
dalam keadaan bersih dan dengan mutu kerja yang baik sesuai dengan
pengarahan Direksi. Semua peralatan, perlengkapan atau material yang
disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan ini
hanya boleh disingkirkan dari lokasi proyek setelah mendapat persetujuan dari
Direksi. Persetujuan tersebut tidak akan ditahan tanpa alasan yang cukup kuat.

UMUM 1 - 2
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. UMUM
2.1.1. Uraian

Pekerjaan akan terdiri dari pembersihan lokasi, pengukuran dan pemasangan


bowplank pada lokasi pekerjaan sesuai yang diarahkan oleh Direksi.
Pekerjaan akan meliputi semua yang diperlukan, galian, urugan kembali,
pengangkeran, perangkat pengunci, pengikat dan pengecatan dari patok penuntun.

2.1.2. Pembersihan Lokasi


Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan lokasi pekerjaan dari semua semak
belukar yang menghalangi pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank di
sepanjang lokasi pekerjaan drianase. Pembersihan lokasi dilakukan secara manual.

2.1.3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Pengukuran
Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan pengukuran ulang elevasi dasar
saluran eksisting sebelum melakukan proses konstruksi di sepanjang lokasi
pekerjaan dan bagian hilir drainase sesuai arahan direksi.
Pekerjaan pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur berupa Theodolite atau
Water Pass.

Penempatan Patok dan Rambu


Jumlah, jenis dan lokasi dari setiap patok penuntun harus sebagaimana
diintruksikan oleh Direksi.

Semua tiang harus diatur secara tepat pada lokasi dan ketinggian yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga menjamin tiang-tiang
tersebut dipertahankan pada tempatnya dengan kuat, khususnya selama
pengerasan dari setiap beton.

Pengecatan Patok
Semua patok pemandu harus mempunyai satu lapis dasar/primer, satu lapis
bawah dan satu lapis akhir dengan cat penutup yang permukaannya halus

PERSIAPAN II - 1
sebagaimana diarahkan pada Gambar. Tanda dan pemantul-pemantul lainnya
harus digunakan sebagaimana diarahkan oleh Direksi.

Pemasangan Bowplank
Direksi akan memberikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi data-data yang
diperlukan untuk pedoman Penyedia Jasa Konstruksi dalam melakukan
pemasangan bowplank yang mendetail dari pekerjaan ini sebelum pekerjaan
dimulai.

Pematokan titik-titik utama dari arah dan garis tengah suatu struktur harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dengan kerjasama dari Direksi.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan staff dan meterial secukupnya untuk
Direksi agar pematokan garis-garis utama dari suatu struktur dapat dilakukan.

Patokan Sementara
Kotraktor diizinkan untuk menggunakan patok yang ada di lokasi untuk survey
triangular, untuk menetapkan ketinggian permukaan dan survey pengecekan
dengan syarat bahwa Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab dalam
menentukan posisi dan ketinggian yang tepat dari setiap patok tambahan atau
rambu pengganti yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan pematokan ini.

Setiap patok pengganti atau tambahan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi,
harus disetujui oleh Direksi. Koordinat patok harus dinyatakan dalam Grid
Geografis dan Polyder Grid.

Toleransi Horizontal
Berikut adalah batas toleransi horizontal yang diijinkan pada pekerjaan utama:
- Pekerjaan beton di tempat : 0,003 m

Toleransi Vertikal
Berikut adalah batas toleransi vertikal yang diijinkan pada pekerjaan utama:
- Pekerjaan beton cor di tempat : 0,003 m.

PERSIAPAN II - 2
BAB III
PEKERJAAN TANAH

3.1 GALIAN TANAH

3.1.1. Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari galian, penanganan, pembuangan atau penumpukan


dari tanah atau batuan atau bahan-bahan lainnya dari lokasi pekerjaan atau
yang berdekatan yang diperlukan untuk pelaksanaan yang memuaskan dari
pekerjaan dalam Kontrak ini.

3.1.2. Toleransi dimensi


Ketinggian akhir, garis dan bentuk setelah galian tidak boleh berbeda dari yang
ditentukan yaitu lebih dari 20 mm pada setiap titik.

Permukaan akhir galian yang telah selesai, yang terbuka terhadap aliran air
permukaan harus cukup halus dan rata, dan mempunyai kemiringan yang
cukup guna menjamin kelancaran drainase permukaan sehingga tidak terjadi
genangan.

3.1.3. Pengajuan dan Pencatatan

Untuk setiap pekerjaan galian yang akan dibayar menurut bab ini maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan kepada Direksi, sebelum memulai
pekerjaan, yaitu gambar penampang memanjang yang menunjukkan tanah
dasar yang ada sebelum pekerjaan pembersihan dan pembongkaran telah
dilaksanakan.

Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan pada Direksi gambar terinci dari
semua struktur sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk
digunakan, seperti skor, turap, Cofferdam saluran sementara dan tembok ujung
dan gambar tersebut harus memperoleh persetujuan Direksi sebelum
pelaksanaan pekerjaan penggalian yang dimaksudkan, yang akan dilindungi
oleh struktur yang diusulkan.

PEKERJAAN TANAH 3 - 1
Setelah setiap penggalian untuk tanah dasar, bentuk atau pondasi diselesaikan,
maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada Direksi, dan
tidak ada bahan-bahan landasan atau bahan lainnya yang akan dipasang sampai
Direksi telah menyetujui kedalaman galian dan sifat serta kekuatan bahan-
bahan pondasi.

3.1.4. Keamanan Pekerjaan Galian

Kontaktor harus bertanggung jawab penuh untuk menjamin keselamatan tenaga


kerja yang melaksanakan pekerjaan galian dan masyarakat umum.

Selama pekerjaan galian, harus dipertahankan sepanjang waktu lereng galian


sementara yang mantap yang mampu menunjang pekerjaan yang
berdampingan, struktur atau mesin akan diawasi setiap waktu. Skor dan turap
yang memadai harus dipasang bila permukaan galian yang menunjang struktur
yang berdampingan menjadi kurang stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.

Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud lain tidak
akan diperkenankan untuk berada atau beroperasi lebih dekat dari 1,5 m dari
tepi parit terbuka atau galian yang menunjang struktur yang berdampingan
menjadi kurang stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.

Pada setiap saat sewaktu para pekerja atau lainnya berada di dalam galian dan
mengharuskan kepala mereka di bawah permukaan tanah sekitarnya, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan seorang pengawas keamanan di
tempat kerja yang tugasnya hanya memonitor keamanan dan kemajuan. Setiap
saat peralatan galian yang tidak digunakan (cadangan) dan Perlengkapan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) harus tersedia pada tempat
pekerjaan galian.

Semua galian terbuka harus dibuat penghalang untuk mencegah orang atau
sesuatu secara tidak sengaja terjatuh kedalamnya.

3.1.5. Perbaikan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi dalam pasal 4.1.2.1 di
atas harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi sebagai berikut:
Bahan-bahan yang berlebihan harus dibuang dengan galian selanjutnya.
Daerah yang telah digali secara berlebihan, atau daerah yang retak berlebihan
atau longsor harus diurug kembali dengan timbunan bahan-bahan pilihan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi .

3.1.6. Utilitas
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan
perlindungan setiap saluran pipa di bawah tanah yang masih berfungsi, kabel,
pipa penyalur atau lainnya di atas tanah dan jalur-jalur pelayanan atau struktur

PEKERJAAN TANAH 3 - 2
cabang yang mungkin ditemukan, dan untuk memperbaiki setiap kerusakan
yang disebabkan oleh operasinya.

3.1.7. Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian

Semua bahan-bahan yang sesuai dengan yang digali dalam batas-batas, bila
mana memungkinkan, harus digunakan dalam cara yang paling efektif untuk
timbunan atau urugan kembali.

Bahan-bahan galian yang mengandung tanah organik tinggi, tanah gambut,


sejumlah besar akar, atau bahan-bahan tumbuhan lainnya atau tanah
kompresibel yang menurut pendapat Direksi akan mencegah pemadatan
bahan-bahan yang dihampat di atasnya atau menyebabkan penurunan atau
kegagalan yang tidak diinginkan, harus digolongkan sebagai tak memenuhi
syarat untuk digunakan sebagai bahan-bahan timbunan dalam pekerjaan
permanen.

Setiap bahan-bahan galian yang berlebihan untuk kebutuhan timbunan, atau


bahan-bahan yang tidak disetujui oleh Direksi sebagai bahan-bahan timbunan
yang sesuai harus dibuang keluar dari daerah pekerjaan.

Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk semua pengaturan


dan biaya untuk pembangunan bahan-bahan yang berlebihan atau tidak
memenuhi syarat, termasuk pengangkatan dan perolehan izin dari pemilik atau
penghuni tanah tersebut, dimana pembuangan itu dilaksanakan.

PROSEDUR GALIAN

3.1.8. Umum

Galian harus dilaksanakan sampai kelandaian, garis dan ketinggian yang


ditentukan dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi dan harus meliputi
pembuangan semua bahan-bahan yang ditemukan, termasuk tanah, batuan,
batu-bata, batu beton, pasangan batu dan bahan-bahan perkerasan lain.

Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal


mungkin terhadap bahan-bahan di bawah dan di luar batas galian.

Bila bahan-bahan yang tak terlindungi pada garis pembentukan atau tanah
dasar atau permukaan pondasi adalah bahan-bahan lepas atau lunak atau
berlumpur atau tidak memenuhi syarat menurut pendapat Direksi, maka bahan-
bahan tersebut harus dipadatkan secara menyeluruh atau sama sekali
dikeluarkan untuk dibuang dan diganti denga timbunan yang memenuhi syarat
sebagaimana diarahkan oleh Direksi .

PEKERJAAN TANAH 3 - 3
Dimana batuan, lapisan keras atau bahan-bahan keras lainnya ditemukan pada
ketinggian tanah dasar untuk perkerasan dan galian pondasi struktur maka
bahan-bahan tersebut harus digali 150 mm lebih dalam sampai suatu
permukaan yang rata halus dan mantap. Tidak boleh ada tonjolan batuan
ditinggalkan dari permukaan yang terbuka dan semua pecahan batu yang
berdiameter lebih besar dari 150 mm harus dibuang. Profil galian yang
ditentukan harus dicapai dengan penimbunan material yang dipadatkan dan
disetujui oleh Direksi .

3.2 URUGAN HASIL GALIAN DAN URUGAN DIDATANGKAN

3.1.1 URAIAN

Pekerjaan ini terdiri dari pengambilan, pengangkutan, penempatan dan


pemadatan tanah atau bahan-bahan butiran yang disetujui untuk pembuangan
timbunan untuk struktur dan untuk penimbunan pada umumnya sebagaimana
diperlukan untuk pembentukan tempat menurut garis, kelandaian dan
ketinggian dari penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.

Timbunan yang tercakup oleh ketentuan dari bab ini akan dibagi dalam dua
jenis yaitu timbunan biasa dan timbunan dengan bahan-bahan terpilih.
Timbunan dengan bahan-bahan terpilih akan digunakan seperti yang tertera
dalam gambar dan/atau ditentukan oleh Direksi .

Pekerjaan tersebut tidak termasuk bahan-bahan timbunan yang ditempatkan


sebagai alas untuk pipa atau saluran beton, juga tidak untuk bahan-bahan
drainase porous yang ditempatkan untuk drainase di bawah permukaan atau
untuk mencegah penggerusan butir-butir halus tanah dengan penyaringan.

Toleransi Dimensi

Kelandaian dan ketinggian yang diselesaikan setelah pemadatan tidak akan


melebihi tinggi 10 mm, atau 20 mm lebih rendah dari yang ditentukan atau
disetujui.
Semua permukaan timbunan akhir yang tak terlindungi harus cukup halus dan
rata, dan mempunyai kemiringan yang cukup, untuk menjamin pengaliran
bebas dari atas permukaan.
Timbunan tidak boleh ditempatkan dalam ketebalan lapisan yang dipadatkan
melebihi 200 mm.

PEKERJAAN TANAH 3 - 4
3.1.2 BAHAN-BAHAN

Timbunan Biasa
Timbunan yang digolongkan sebagai timbunan biasa akan terdiri dari tanah
atau bahan-bahan batuan yang digali disetujui oleh Direksi sebagai bahan-
bahan yang memenuhi syarat untuk penggunaan dalam pekerjaan ini.
Bahan-bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai bahan-bahan timbunan
disekeliling pipa juga tidak pada lapisan 300 mm langsung dibawah tanah
dasar perkerasan atau bahu jalan, dan tidak ada batu dengan suatu ukuran yang
melebihi 100 mm akan termasuk dalam timbunan yang demikian.

Timbunan dengan Bahan-bahan terpilih


Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan dengan bahan-bahan
terpilih harus terdiri dari bahan-bahan tanah atau batuan yang memenuhi
semua persyaratan bahan di atas untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan
harus memiliki sifat tertentu lainnya yang disyaratkan, tergantung pada
penggunaan yang dimaksudkan, sebagaimana diarahkan atau disetujui oleh
Direksi.

PEKERJAAN TANAH 3 - 5
BAB VI
PEKERJAAN STRUKTUR

BETON
4.1 UMUM

4.1.1 Uraian

4.1.1.1 Pekerjaan ini akan terdiri dari pembuatan semua struktur beton termasuk
beton tak bertulang, beton bertulang, sesuai dengan Spesifikasi, ketinggian,
kelandaian dan ukuran yang tampak pada gambar atau sebagaimana
diarahkan oleh Direksi.

4.1.1.2 Kelas beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian pekerjaan
harus sebagaimana dikehendaki dalam Gambar atau seksi-seksi yang
relevan dari Spesifikasi ini atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
Semua beton harus dari Kelas K 175, K 100 sebagai berikut:

K 175 : Untuk digunakan pada elemen seperti halnya


revetment, sumuran pondasi, abutment fotting,
wing wall, back wall, approach slab.
Cor Beton : Untuk digunakan pada semua struktur beton
Campuran 1:3:5 tidak bertulang seperti pasangan batu telapak,
pasangan batu beton, tonggak beton bertulang
dan lain-lain.

4.1.1.3 Syarat dari SK SNI 1992 harus diterapkan pada semua pekerjaan beton
yang dilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bila terdapat pertentangan
dengan syarat dalam spesifikasi ini, dalam hal ini syarat dari spesifikasi ini
harus dipakai.

4.1.2 Pekerjaan yang berhubungan dan ditetapkan dibagian lain:


Galian dan Urugan Kembali
Baja Tulangan untuk Beton.

STRUKTUR 4 - 1
4.1.3 Toleransi Dimensi
Toleransi menurut ukuran :
Panjang keseluruhan sampai 6m + 5mm
Panjang keseluruhan melebihi 6 m + 15 mm
Panjang balok, pelat lantai atas, kolom, dinding atau antara
0 dan + 10 mm
tembok kepala

Toleransi menurut bentuk:

Siku-siku (perbedaan panjang/diagonal) 10 mm


Kelurusan atau busur (penyimpangan dari garis yang
12 mm
dimaksud) untuk sampai panjang dengan 3 m
Kelurusan atau Busur untuk panjang 3 m sampai 6 m 15 mm
Kelurusan atau Busur untuk panjang lebih besar dari
20mm
6m

Toleransi menurut posisi (dari titik rujukan) :

Posisi rencana dari kolom pracetak + 10 mm


Posisi rencana dari permukaan horisontal + 10 mm
Posisi rencana dari permukaan vertikal + 10 mm

Toleransi menurut kedudukan tegak:


Penyimpangan ketegakan untuk kolom dan dinding + 10 mm.

Toleransi menurut Ketinggian:

Puncak beton penutup dibawah pondasi + 10 mm


Puncak beton penutup dibawah pelat injak + 10 mm
Puncak kolom, tembok kepada dan balok melintang.. + 10 mm
Puncak pelat lantai + 10 mm

Toleransi menurut kedudukan datar:

10 mm dalam ukuran panjang horisontal 4 m

Toleransi untuk selimut beton diatas baja tulangan:

Selimut beton sampai dengan 3 cm + 5mm


Selimut beton dari 3 cm 5 cm... + 10 mm
Selimut beton dari 5 cm 7.5 cm.... + 10 mm

STRUKTUR 4 - 2
4.2 BAHAN-BAHAN

4.2.1 Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus merupakan jenis
semen portland yang memenuhi AASHTO M 85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA,
dan IV. Zat campuran pemasak udara harus tidak boleh digunakan kecuali
diijinkan lain oleh Direksi.
Kecuali diijinkan lain oleh Direksi maka hanya produk dari satu pabrik
untuk setiap jenis semen portland harus digunakan diproyek.

4.2.2 Air

Air yang digunakan dalam mencampur, merawat, atau penggunaan lain


yang direncanakan harus bersih dari setiap zat-zat yang merugikan
seperti minyak, garam asam, basa, gula atau zat organik. Air harus diuji
sesuai dengan dan harus memenuhi persyaratan AASHTO T 26.

Air dengan kualitas sebagai air minum dapat digunakan tanpa pengujian.

4.2.3 Persyaratan Gradasi Agregat

Gradasi agregat kasar dan halus sesuai dengan persyaratan yang diberikan
dalam Tabel 4.2.3.-1. Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan
gradasi ini tidak perlu ditolak dengan syarat bahwa Penyedia Jasa
Konstruksi dapat menunjukkan bahwa persyaratan yang dirinci dalam Sub
Bab 4.3.3 dapat dipenuhi jika menggunakan bahan-bahan tersebut.

Tabel 4.2.3-1 Persyaratan Gradasi Agregat

Ukuran Ayakan Presentase Berat yang lolos

Standard Agregat
Inch (in) Pilihan Agregat Kasar
(mm) Halus
50 2 - 100 - - -
37 1.5 - 95-100 100 - -
25 1 - - 95-100 - -
19 3/4 - 35-75 - 90-100 90-100
13 1/2 - - 25-60 - 90-100
10 3/8 100 10-30 - 20-55 40-70
4,75# 4 95-100 0-5 0-10 0-10 0-15
2,36# 8 - - 0-5 0-5 0-5
1,18# 16 45-80 - - - -
0,3# 50 10-30 - - - -
0,15# 100 2-10 - - - -

STRUKTUR 4 - 3
Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel
terbesar tidak lebih besar daripada dari jarak minimum antara batang
tulangan atau antara batang tersebut dengan acuan atau antara perbatasan
lainnya dalam jarak dimana pekerjaan beton harus ditempatkan.

4.2.4 Sifat Agregat

Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih dan
keras yang diperoleh dari pemecahan batu padas atau batu besar bulat,
atau menyaring dan mencuci (bila perlu) kerikil dan pasir sungai.

Agregat harus bebas dari bahan-bahan organik seperti dirinci dalam


AASHTO T 21 dan seperti diberikan dalam Tabel 4.2.4-1 bila diambil
contoh dan diuji sesuai dengan ketentuan BS.CP 114 dan prosedur
AASHTO yang relevan.

Aggregat bahan-bahan yang berukuran sama dari berbagai sumber harus


ditimbun dalam timbunan terpisah dan hanya akan digunakan dalam
struktur yang terpisah.

Tabel 4.2.4-1 Sifat Agregat Beton

PENGUJIAN BATAS MAKSIMUM YANG DIIJINKAN


SIFAT
AASHTO
Agregat halus Agregat kasar

Kehilangan akibat abrasi pada 500


T 96 - 40%
putaran dengan mesin Los Angeles
Kehilangan akibat penentuan kualitas
dengan Sodium sulfat setelah 5 T 104 10% 12%
putaran
Presentase gumpalan tanah liat dan
partikel yang dapat pecah dengan T 112 0.50% 0.25%
agregat

Bahan-bahan yang lolos ayakan # 200 T 11 3% 1%

4.2.5 Zat Campuran

4.2.5.1 Zat campuran atau setiap tambahan lainnya, atau semen mengandung
aditif tidak boleh digunakan kecuali dengan persetujuan tertulis dari
Direksi. Zat campuran dirinci atau diijinkan harus sesuai dengan
persyaratan dari AASHTO M 194-74.

STRUKTUR 4 - 4
4.3 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN

4.3.1 Rencana Campuran

4.3.1.1 Propinsi bahan-bahan dan berat takaran harus ditentukan dengan


menggunakan metoda yang dirinci dalam BS CP 114 dan batas-batas yang
diberikan dalam Tabel 8.3.1-1.

Tabel 8.3.1-1 Batas Proposi Penakaran Campuran

PERBANDINGAN KADAR SEMEN


KELAS BETON MAKSIMUM AIR/SEMEN (Kg/M3 dari (Campuran)
(Berdasarkan Berat) Minimum Maksimum
K 175 0.57 220 300
K 100 - - -

4.3.2 Campuran Percobaan

4.3.2.1 Penyedia Jasa Konstruksi harus menentukan proporsi campuran dan


bahan-bahan yang diusulkan dengan membuat dan menguji campuran
percobaan dengan kehadiran Direksi, dengan menggunakan jenis instalasi
dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.
Campuran percobaan harus dianggap dapat diterima asalkan memenuhi
semua persyaratan sifat campuran.

4.3.3 Persyaratan Sifat Campuran

Semua beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan kekuatan dan


slump yang dirinci dalam Tabel 8.3.3-1, atau disetujui oleh Direksi, bila
diambil contoh, dirawat dan diuji sesuai dengan AASHTO T 141, T 23, T
126 dan T 22.

Tabel 4.3.3-1 Persyaratan Sifat Campuran

KEKUATAN KARAKTERISTIK (Kg/Cm2)

KELAS Contoh Kubus Contoh Silinder SLUMP


15 cm 15cm x 30 cm (mm)
7 hr 28 hr. 7 hr 28 hr. Digetarkan Tak Digetarkan
K 175 95 145 115 175 - 50-80
K 100 - - - - - -

Bila Penyedia Jasa Konstruksi bermaksud menggunakan satuan beton


pracetak buatan pabrik, maka campuran percobaan boleh ditiadakan
dengan syarat bahwa diberikan bukti untuk memuaskan Direksi, bahwa
pabrik secara teratur menghasilkan beton yang mengikuti Spesifikasi.

STRUKTUR 4 - 5
Bukti tersebut harus memuat perinci dari proposi campuran,
perbandingan air semen, slump dan kekuatan yang diperoleh pada 28
hari.

Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump pada umumnya tidak boleh
ditempatkan pada pekerjaan, kecuali bahwa Direksi dalam beberapa hal
boleh menyetujui penggunaan yang terbatas dari sejumlah kecil beton
tersebut dalam beberapa bagian pekerjaan tertentu yang sedikit dibebani.
Sifat mudah dilaksanakan dan susunan campuran harus sedemikian rupa
hingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga atau
sela-sela atau menahan gelembung udara atau air dan sedemikian rupa
hingga pada pembongkaran acuan menghasilkan suatu permukaan yang
halus, rata dan padat.

Contoh yang diuji kuat tekannya harus diuji di laboratorium yang


dilengkapi secara layak dan disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa
Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengangkut contoh pengujian
dari tempat kerja ke laboratorium dan harus mengambil tindakan
pencegahan untuk mencegah kerusakan terhadap contoh selama
penanganan, pengangkutan dan penyimpanan.

Bila hasil pengujian 7 hari menghasilkan kekuatan beton di bawah yang


dirinci dalam tabel 8.3.3-1 maka Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh
mengecor beton selanjutnya hingga penyebab dari hasil yang rendah
tersebut telah diketahui pasti dan sampai diambil lengkah-langkah untuk
menjamin produksi beton memenuhi spesifikasi hingga memuaskan
Direksi.

Direksi dapat juga menunda pekerjaan dan/atau memerintahkan Penyedia


Jasa Konstruksi untuk mengambil tindakan perbaikkan guna
meningkatkan kualitas campuran atas dasar hasil pengujian kuat tekan 3
hari. Dalam keadaan demikian, Penyedia Jasa Konstruksi harus segera
menghentikan pengecoran beton tersebut, tetapi dapat memilih untuk
menunggu sampai hasil pengujian 7 hari tersedia sebelum melaksanakan
tindakan perbaikkan, pada waktu tersebut Direksi akan meninjau kembali
kedua hasil pengujian 3 haru dan 7 hari, dan dapat segera memerintahkan
pelaksanaan tindakan perbaikkan yang dipandang perlu.

Kekuatan karakteristik berbagai kelas beton ditentukan berdasarkan


serangkaian hasil pengujian tekan yang dilaksanakan pada contoh
pengujian yang diambil dari contoh-contoh yang sama. Kekuatan
karakteristik beton diperoleh sebagai suatu fungsi dari nilai percobaan
kekuatan rata-rata, jumlah pengujian dilaksanakan dan pemancaran dari
hasil-hasil, dengan menggunakan rumus berikut:

fc=fav-ks=kekuatan beton yang sebenarnya

STRUKTUR 4 - 6
n

( fi fav) 2
dimana fav i -i
n
2
fi
dimana fav n 1
1
n
Kekuatan percobaan rat-rata:

Penyimpangan standar
fi = kuat tekan contoh
n = jumlah contoh yang diuji
k = angka koefisien yang memperkirakan nilai-nilai yang terlihat
dalam tabel berikut

n 4 6 8 10 12 14 16
k 1,17 0,83 0,67 0,58 0,52 0,48 0,44

Untuk maksud-maksud pemenuhan:


- Kekuatan rata-rata yang ditentukan dari setiap kelompok hasil
pengujian berurutan harus melampaui kekuatan karakteristik yang
ditetapkan dengan tidak melebihi dari pada 5N/mm2.
- Setiap hasil pengujian harus lebih besar dari pada 90% dari kekuatan
karakteristik yang ditetapkan.

Perbaikan pekerjaan beton yang kurang memuaskan termasuk


pembongkaran dan penggantian seluruh beton harus didasarkan hanya
pada hasil kuat tekan 3 hari kecuali Penyedia Jasa Konstruksi dan Direksi
menyetujui bersama pembetulan tersebut.

4.3.4 Penyesuaian Campuran

Bila sifat mudah dikerjakan dari beton tidak dapat diperoleh dengan
proporsi semula direncanakan oleh Direksi, maka ia akan membuat
perubahan berat agregat sebagaimana diperlukan, asalkan dalam hal
bagaimanapun kadar semen yang direncanakan semula tidak diubah, juga
tidak pada perbandingan air/semen (w/c) yang ditetapkan dengan
pengujian tekan yang mengakibatkan kekuatan yang memadai harus
ditingkatkan.

Pengadukan beton yang sudah dicampur dengan menambahkan air atau


dengan cara lain tidak akan diperbolehkan. Zat campuran untuk
meningkatkan sifat mudah dikerjakan hanya akan diijinkan jika ditentukan
secara terinci dalam kontrak.

STRUKTUR 4 - 7
Jika beton tersebut tidak mencapai kekuatan yang ditetapkan atau
disetujui maka kadar semen harus ditingkatkan sebagaimana diarahkan
oleh Direksi.

Tidak ada perubahan pada sumber atau sifat bahan-bahan akan dibuat
tanpa pemberitahuan tertulis kepada Direksi dan tidak ada bahan-bahan
baru akan digunakan sampai Direksi telah menerima bahan-bahan
tersebut secara tertulis dan telah merencanakan proporsi baru
berdasarkan pada pengujian pada campuran percobaan baru yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.

4.3.5 Penakaran Agregat

Semua beton harus ditakar berdasarkan berat. Jika digunakan semen


kantung, maka jumlah penakaran harus sedemikian hingga jumlah semen
yang diperlukan adalah sama dengan satu kantung semen utuh atau lebih.
Agregat harus diukur secara terpisah berdasarkan berat. Ukuran setiap
penakaran tidak akan melebihi kapasitas kecepatan alat pencampur.

Sebelum penakaran, maka agregat harus dijenuhkan dan dipertahankan


dalam kondisi lembab pada suatu kadar kelembaban yang sedekat
mungkin dengan keadaan jenuh dan kering permukaan, dengan menyiram
secara berkala timbunan agregat terakhir tersebut harus telah dilakukan
paling tidak 12 jam sebelumnya untuk menjamin drainasi yang memadai
dari timbunan agregat.

4.3.6 Pencampuran

Beton harus dicampur dengan suatu mesin yang dioperasikan secara


mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui yang akan menjamin suatu
distribusi bahan-bahan yang merata diseluruh masa tersebut.

Mesin pencampur harus dilengkapi dengan penampungan air yang


memadai dan suatu alat ukur mengukur dan mengendalikan jumlah air
secara dalam setiap penakaran.

Mesin pencampuran harus terlebih dahulu diisi dengan agregat dan semen
yang telah ditakar, dan kemudian mesin pencampur dijalankan sebelum
ditambahkan air.

Waktu pencampuran harus diukur dari saat air mulai dimasukkan kedalam
bahan-bahan campuran kering. Semua air pencampur harus dimasukkan
sebelum waktu pencampuran berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin
berkapasitas meter kubik atau kurang harus 1,5 menit; untuk mesin
yang lebih besar maka waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk setiap
penambahan 0.5 m3 dalam ukuran.

STRUKTUR 4 - 8
Dimana tidak mungkin untuk menggunakan mesin pencampuran maka
Direksi boleh menyetujui pencampuran beton dengan tenaga manusia,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
beton dengan manusia harus dibatasi pada beton non struktural.

4.4 PENGECORAN

4.4.1 Persiapan Tempat Kerja

Penyedia Jasa Konstruksi harus membongkar setiap struktur yang ada,


yang harus diganti dengan pekerjaan beton baru atau yang harus
dibongkar untuk memberi tempat bagi pekerjaan beton baru. Pekerjaan
pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam pekerjaan tanah dari Spesifikasi ini.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menggali atau mengurug kembali pondasi


atau formasi untuk pekerjaan beton pada garis-garis yang terlihat pada
gambar atau ditunjukkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan dalam
pekerjaan tanah dari Spesifikasi ini, dan harus membebaskan serta
membongkar suatu daerah yang cukup luas disekitar tepi pekerjaan
tersebut. Tempat berjalan yang mantap harus disediakan bila perlu untuk
menjamin bahwa semua bagian daripada pekerjaan dapat diawasi dengan
mudah dan aman.

Semua telapak, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus dijaga
agar kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah yang mengandung
lumpur, puing atau bahan-bahan asing lainnya, atau dalam air.

Sebelum pengecoran beton dimulai, semua acuan, tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa-pipa atau saluran)
harus ditempatkan dengan tepat dan diikat dengan kuat serta ditunjang
terhadap pergeseran oleh pekerjaan pengecoran beton.

Direksi harus memeriksa semua galian dan pondasi yang disiapkan


sebelum mempunyai penempatan acuan atau baja tulangan atau beton dan
boleh meminta Penyedia Jasa Konstruksi untuk melaksanakan pengujian
penetrasi penyelidikan yang mendalam, pengujian kepadata dan
pemeriksaan lainnya untuk menegaskan daya dukung yang memadai dari
tanah dibawah pondasi. Dalam hal bahwa ditemui kondisi yang kurang
memuaskan, maka Penyedia Jasa Konstruksi dapat diperintahkan untuk
merubah ukuran atau kedalaman pondasi dan /atau untuk menggali dan
mengganti daerah yang lunak, memadatkan tanah pondasi atau
melaksanakan tindakan stabilisasi lainnya sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi.

STRUKTUR 4 - 9
4.4.2 Acuan dan Perancah

Perancah/Scaffolding harus direncanakan dan dibangun untuk mendukung


beban yang diperlukan dan untuk mendukung beban-beban tanpa lenturan
atau deformasi yang berarti sehingga mencegah keretakan dalam beton
yang dicor. Direksi dapat meminta agar Penyedia Jasa Konstruksi
menggunakan dongkrak sekrup atau baji kayu keras untuk
mengencangkan setiap penurunan acuan baik sebelum maupun sewaktu
pengecoran beton. Perancah harus didirikan di atas telapak yang memadai
dengan cara yang disetujui Direksi. Perancah dapat dalam hal tertentu
ditunjang pada struktur yang sudah dibangun. Dalam hal tersebut, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan kepada Direksi secara tertuli
semua informasi beban perancah terhadap struktur. Direksi harus
memberikan persetujuan secara tertulis untuk rencana tersebut memulai
mulai pekerjaan.

Perancah harus dipasang untuk memberikan lendutan pada struktur yang


telah selesai sebagimana ditetapkan oleh Direksi dengan toleransi yang
diberikan dalam 8.1.3.

Semua bahan-bahan yang digunakan dalam kostruksi perancah tersebut


harus sesuai dengan AASHTO standard yang relevan. Pengujian dan
sertifikat bahan-bahan mungkin diperlukan oleh Direksi.

Acuan tanah, dimana disetujui oleh Direksi, harus dibentuk dengan galian,
sisi dan dasar harus dipotong dengan tangan menurut ukuran yang
diperlukan. Semua tanah lepas harus dihilangkan sebelum pengecoran
beton.

Acuan yang dibuat dapat berupa dari kayu atau baja, dengan sambungan
yang kedap terhadap adukan dan cukup kaku untuk mempertahankan
posisi yang diperlukan selama pengecoran pemadatan dan penawaran.

Acuan untuk permukaan yang terbuka harus ditutupi baik oleh kayu
dengan ketebalan yang merata dengan papan acuan pemisah sebagaimana
diperlukan dan disetujui, maupun oleh logam keras tanpa catat yang akan
merusak kualitas permukaan akhir beton. Tidak akan digunakan bentuk
logam yang menekuk dan berkarat. Acuan harus ditumpulkan pada semua
tepi yang tajam dan harus diberikan siku-siku dalam hal semua
ketidakrataan. Kayu kasar boleh digunakan untuk permukaan yang tidak
tampak pada struktur akhir.

Semua kayu harus padat, bebas dari lengkung, puntir, getah, goncangan,
simpul besar dan lepas, tapi bergelombang atau kerusakan lainnya yang
mempengaruhi kekuatan atau penampilan dari struktur akhir.

STRUKTUR 4 - 10
Semua bentuk haruslah dipasang dan dipertahankan benar-benar menurut
garis-garis yang ditunjukkan hingga beton cukup mengeras. Bila bentuk
tampak kurang memuaskan dalam segala hal, baik sebelum atau selama
pengecoran beton, maka Direksi boleh memerintahkan agar pekerjaan
dihentikan sampai kerusakan telah diperbaiki.

Bentuk, kekuatan, kekerasan, kekedapan, kehalusan permukaan dari acuan


yang digunakan kembali harus dipelihara sepanjang waktu. Setiap kayu
yang melengkung dan memonjol harus diukur lagi sebelum digunakan
kembali. Acuan yang kurang memuaskan dalam segala hal seharusnya
tidak digunakan lagi.

Begel atau angker logam didalam bentuk tersebut harus dikonstruksi


sedimikian sehingga memungkinkan untuk dikeluarkan sampai suatu jarak
sekurang-kurangnya 50 mm dari permukaan tanpa melukai beton. Semua
pemasangan begel logam harus direncanakan sedemikian rupa, hingga
lubang-lubang yang tertinggal pada waktu pemotongan akan merupakan
ukuran yang paling kecil.

Lubang tersebut harus diisi dengan adukan semen. Permukaan tersebut


harus dibiarkan dalam keadaan padat halus, rata dan uniform dalam
warna.

Acuan harus dikonstruksi sedemikian rupa hingga setiap bahan-bahn asing


dapat dibersihkan tanpa mengganggu pekerjaan yang sudah diperiksa dan
disetujui oleh Direksi. Sebelum pengecoran beton, semua serutan, kawat
pengikat yang longgar, tanah, kotoran dan semua bahan-bahan asing harus
dikeluarkan dari acuan tersebut harus dicuci secara hati-hati menyeluruh
dengan air.

Acuan harus dikonstruksi sedemikian rupa hingga dapat dibuka tanpa


merusak beton.

4.4.3 Pengecoran

Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan Direksi secara tertulis


paling sedikit 24 jam sebelum ia bermaksud untuk memulai dengan
pengecoran beton, atau untuk melanjutkan pengecoran beton bila operasi
telah ditunda untuk perioda waktu lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus
meliputi lokasi pekerjaan, sifat pekerjaan, kelas beton serta tanggal dan
waktu pencampuran beton. Direksi akan mensahkan penerima dari
pemberitahuan tersebut dan harus memeriksa acuan dan tulangan baja.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh mengecor beton tanpa menerima
persetujuan Direksi secara tertulis.

Meskipun terdapat masalah mengenai persetujuan untuk melanjutkan


maka tidak ada beton boleh dicor bila Direksi atau wakilnya benar-benar

STRUKTUR 4 - 11
tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran
secara keseluruhan.

Segera sebelum beton dicor, maka acuan harus dibasahi dengan air atau
dilapisi disebelah dalam dengan suatu minyak mineral tak akan membekas.

Tidak ada beton boleh digunakan bila tidak dicor dalam posisi akhir dalam
bagian acuan dalam waktu 30 menit setelah air ditambahkan pada
campuran tersebut.

Pengecoran beton harus diteruskan tanpa henti sampai suatu sambungan


konstruksi yang diadakan sebelum disetujui atau sampai pekerjaan
tersebut selesai.

Beton harus dicor dengan cara tertentu untuk menghindari pemisahan


partikel halus dan kasar dalam campuran. Beton harus dicor dalam bagian
acuan sedekat mungkin sampai posisi akhir untuk menghindari pengaliran
dan tidak boleh mengalir lebih dari 1 meter setelah pengecoran.

Beton dicor ke dalam struktur yang mempunyai acuan yang sulit dan
tulangan baja yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan horisontal
yang tidak lebih dari tebal 15 cm.

Beton tidak boleh dijatuhkan secara bebas kedalam bagian acuan dari
ketinggian melebihi 150 cm. Bila operasi pengecoran meliputi ketinggian
jatuh beton lebih dari 150 cm, maka beton harus dicor melalui logam atau
pipa lainnya yang disetujui, pipa harus tetap penuh dengan beton selama
pengecoran dan ujung pipa bawah tetap terbenam dalam beton yang baru
dicor.

Beton harus dicor pada suatu kecepatan yang sedemikian hingga beton
yang telah dicor ke dalam acuan masih bersifat plastis bila beton baru
dicor diatasnya.

Air tidak diijinkan melimpah atau naik pada pekerjaan beton dalam waktu
pengecoran 24 jam.

4.4.4 Sambungan Konstruksi

Sambungan konstruksi harus dicor seperti terlihat pada gambar. Bila


sambungan tersebut tidak terlihat maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
mempersiapkan suatu jadwal pembetonan untuk setiap struktur untuk
disetujui oleh Direksi. Sambungan konstruksi tidak boleh terletak pada
pertemuan dari berbagai konstruksi kecuali sebaliknya ditetapkan.

STRUKTUR 4 - 12
Sambungan kosntruksi melalui tembok sayap harus dihindari. Semua
sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap garis-garis utama
tegangan dan pada umumnya harus diletakkan pada titik dengan gaya
geser minimum.

Bila sambungan vertikal diperlukan, maka baja tulangan harus


diperpanjang melampaui sambungan tersebut sehingga membuat struktur
tetap monolit.

Alur sambungan paling sedikit sedalam 4 cm harus disediakan pada semua


sambungan konstruksi dalam pelat. Untuk pelat yang berada di atas
sambungan harus diletakkan sedemikian sehingga membagi pleat ke dalam
bagian-bagian yang tidak lebih luas daripada 40 m2, dengan bagian yang
lebih besar tidak lebih dari 12% dari pada bagian yang lebih kecil.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan tenaga kerja dan bahan-


bahan tambahan sebagaimana diperlukan untuk membuat sambungan
konstruksi tambahan dalam hal setiap penanggungan pekerjaan yang tidak
direncanakan yang disebabkan oleh hujan atau kemacetan persediaan
beton atau penangguhan pekerjaan oleh Direksi.

4.4.5 Pemadatan

Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang disetujui untuk


dioperasikan dalam beton tersebut. Bila diperlukan, penggetaran harus
ditambah dengan pemadatan adukan beton dengan tangan dan
menggunakan alat-alat yang sesuai untuk menjamin pemadatan yang layak
dan memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk mengangkut beton
dari satu titik ke titik lain didalam bagian acuan.

Intensitas getaran harus sedemikian rupa untuk mempengaruhi secara


nyata suatu massa beton dengan slump 20 mm pada suatu radius yang
sekurang-kurangnya 450 mm.

STRUKTUR 4 - 13
Penggunaan penggetar harus pada titik yang tersebar merata dan tidak
lebih jauh terpisah daripada 2 kali radius dimana getaran efektif secara
nyata.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan sejumlah penggetar yang


memadai untuk memadatkan secara layak setiap takaran segera setelah
dicor dalam bagian acuan.

Penggetar harus digerakkan sedemikian rupa untuk mengerjakan beton


sepenuhnya sekitar tulangan dan peralatan tetap yang tertanam serta pada
tepi dan sudut bagian acuan.

Getaran harus dilaksanakan pada titik penimbunan dan tempat timbunan


beton yang baru. Penggetar harus didorong dan ditarik dari beton secara
perlahan-lahan. Getaran harus dilaksanakan pada perioda waktu intensitas
yang cukup untuk memadatkan beton dengan sepenuhnya, tetapi tidak
diteruskan sedemikian rupa hingga menyebabkan pemisahan. Getaran
tidak akan diteruskan pada suatu titik secara meluas sampai terbentuknya
tempat adukan beton yang dilokalisir.

4.5 PEKERJAAN PENYELESAIAN

4.5.1 Penyelesaian Permukaan

Kecuali diberi wewenang sebaliknya, maka permukaan beton harus


diselesaikan segera setelah pembongkaran bagian acuan. Semua kabel
proyeksi atau perlengkapan logam yang telah digunakan untuk menahan
bagian acuan pada tempatnya, dan bagian acuan yang melalui badan beton,
harus dipindahkan atau dikurangi paling tidak 25 mm dibawah permukaan
beton. Tapi adukan dan semua ketidakteraturan yang disebabkan oleh
sambungan bagian acuan harus dibongkar.

Direksi akan memeriksa permukaan beton segera pada pembongkaran


bagian acuan dan dapat memerintahkan penambalan dari cacat kecil, yang
tidak akan mempengaruhi secara struktural atau fungsi lainnya dari
pekerjaan beton. Penambahan harus meliputi pengisian lubang kecil dan
penurunan dengan adukan semen. Penambalan dan perbaikan lainnya
pada beton tidak akan dikerjakan sebelum pemeriksaan.

Bila Direksi menyetujui pengisian lubang besar atau keropok, maka beton
tersebut harus dipahat dibelakang tulangan sampai bahan-bahan yang
keras membentuk permukaan tegak lurus pada permukaan benda kerja.
Suatu anyaman ringan harus dipasang pada tulangan. Adukan harus terdiri
dari semen dan pasir halus dicampur dalam proporsi yang digunakan
dalam beton yang sedang diselesaikan. Penggosokan harus dilanjutkan
sehingga semua tanda acuan, proyeksi dan ketidakteraturan telah

STRUKTUR 4 - 14
dihilangkan, semua rongga telah terisi dan suatu permukaan yang merata
diperoleh. Pasta yang dibersihkan dengan penggosokan ini harus
ditinggalkan ditempat.

4.5.2 Perawatan

Dimulai segera setelah pengecoran, maka beton harus dilindungi dari


pengeringan awal, suhu yang terlampau tinggi, angin keras dan gangguan
mekanis. Beton harus dipelihara dengan kehilangan kelembaban yang
minimal, dan suatu suhu yang relatif tetap untuk suatu perioda khusus
guna menjamin hidrasi yang layak dari semua dan pengerasan beton.

Beton harus dirawat segera setelah cukup mengeras, dengan menutupinya


dengan selimut yang menyerap air yang harus selalu basah untuk suatu
perioda sekurang-kurangnya 7 hari. Semua lembaran atau selimut
perawatan harus dibebani secukupnya atau dibungkus sampai kebawah
untuk menjaga agar permukaan beton tertutup dan untuk mencegah
permukaan terbuka terhadap aliran udara. Bila digunakan acuan kayu,
maka perlu dijaga agar basah sepanjang waktu sampai dobongkar, untuk
mencegah terbukanya sambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak
akan diperbolehkan di atas permukaan beton untuk 7 hari setelah beton
tersebut dicor.

4.6 PENGAWASAN KUALITAS LAPANGAN

4.6.1 Umum
Penyedia Jasa Konstruksi harus menganggap mempunyai tanggung jawab
penuh untuk menjamin bahwa kualitas beton sesuai dengan Spesifikasi
ini dan tanggung jawab ini tidak akan dibebaskan dengan pengujian yang
dilakukan dan disetujui oleh Direksi.

4.6.2 Pengujian untuk Sifat Mudah Dikerjakan


Suatu pengujian slump, atau lebih sebagaimana diperintahkah oleh
Direksi harus dilaksanakan pada setiap penakaran beton yang dihasilkan,
dan pengujian tersebut tidak akan dianggap telah dilaksanakan kecuali
disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.

4.6.3 Pengujian Kuat Tekan


Penyedia Jasa Konstruksi harus melaksanakan tidak kurang dari satu
pengujian kuat tekan untuk setiap 20 meter kubik atau bagian dari beton
yang dicor dan dalam segala hal tidak kurang dari satu pengujian untuk
setiap kelas beton yang dicor dan untuk setiap jenis terpisah dari
komponen struktur yang dicor pada suatu hari. Setiap pengujian harus
termasuk pembuatan tujuh contoh yang sama yang pertama harus

STRUKTUR 4 - 15
ditunjukkan pada pengujian kuat tekan setelah 3 hari, yang kedua setelah
7 hari dan yang ketiga setelah 28 hari.

4.6.4 Pengujian tambahan

Penyedia Jasa Konstruksi harus melaksanakan pengujian tambahan yang


mungkin diperlukan untuk menetapkan kualitas bahan-bahan atau
campuran atau pekerjaan beton akhir, sebagaimana disarankan oleh
Direksi. Pengujian tambahan demikian dapat meliputi:
(i) Pengujian yang tidak merusak dengan menggunakan suatu
sclerometer atau alat pengujian lainnya.
(ii) Pengujian beban struktur atau elemen struktural yang dinyatakan.
(iii) Pengambilan dan pengujian contoh beton.
(iv) Pengujian lainnya sebagaimana.

STRUKTUR 4 - 16
BAJA TULANGAN
(U24) POLOS

4.7 UMUM

4.7.1 Uraian

Pekerjaan ini akan terdiri dari penyediaan dan penempatan baja tulangan
pada struktur beton sesuai dengan Spesifikasi gambar, atau sebagaimana
diarahkan oleh Direksi.
4.7.2 Pekerjaan yang berhubungan dan ditetapkan dibagian lain
Pekerjaan Beton.
4.7.3 Toleransi Dimensi
Toleransi untuk pembuatan harus sebagaimana ditetapkan dalam A.C.I 39.
Kecuali persyaratan selimut beton ditetapkan dalam Gambar, penulangan
baja harus ditempatkan sedemikian rupa hingga selimut bersih minimum
beton di atas tepi paling luar dari tulangan baja adalah sebagai berikut:
(i) 35 mm untuk beton yang terlindungi terhadap air tanah atau
bahaya api.
(ii) Seperti terlihat dalam Tabel 4.1. untuk beton yang terendam air
atau terbuka terhadap cuaca atau terhadap urugan tanah kembali
tetapi yang mudah dapat diamati untuk pemeriksaan.

Tabel 4-1 Selimut beton minimum dari baja tulangan untuk beton yang
terbuka tetapi dapat dicapai.

Ukuran batang baja tulangan yang akan Selimut bersih minimum


diselimuti (mm) (mm)
- Batang baja 16 mm dan lebih kecil 3,5

(iii) 7,5 cm untuk semua beton yang terendam yang tidak dapat
dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai bila kehancuran
karena karat dari tulangan dapat menyebabkan berkurangnya
umur struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di
atas tanah atau batuan, atau untuk beton yang berhubungan
langsung dengan saluran riol atau cairan korosif lainnya.

STRUKTUR 4 - 17
4.8 Bahan-bahan

4.8.1 Baja Tulangan

Baja tulangan harus merupakan batang baja billet yang polos atau berulir
grade U24 atau batang berulir grade U40 mengikuti persyaratan SII 0136-
84, kecuali sebaliknya disetujui oleh Direksi atau terlihat pada Gambar.

Penulangan anyaman baja harus mengikuti AASHTO M55.

4.8.2 Penunjang untuk tulangan (baja)

Penunjang untuk tulangan (baja) harus dibentuk dari batang kawat baja
ringan atau blok beton pracetak dari kelas beton yang akan digunakan
didalam pekerjaan. Kayu, batu bata, batu dan bahan-bahan lain tidak akan
diperkenankan sebagai penunjang.

4.8.3 Pengikat untuk tulangan

Kawat untuk mengikat tulangan harus berupa kawat ikat baja lunak
sesuai dengan AASHTO M 32-78.

4.9 PEMBUATAN DAN PENEMPATAN

4.9.1 Pembuatan

Tulangan (baja) harus dibengkokan dalam keadaan dingin dan sesuai


dengan prosedur A.C.I.39 atau SK SNI 1992, yang menggunakan batang
baja yang semua lurus dan bebas dari tekukan, bengkokan atau kerusakan
lain. Sekiranya penggunaan panas untuk pembengkokan dilapangan
disetujui oleh Direksi, maka tindakan pencegahan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat baja tidak berubah pada pokoknya.
Batang baja berdiameter 20 mm dan lebih besar harus dibengkokkan
dengan suatu mesin pembengkok.

4.9.2 Penempatan dan Pengikatan


Tulangan (baja) harus segera dibersihkan sebelum penempatan untuk
menghilangkan kotoran, lumpur, minyak, cat, karat dan kerak pabrik,
percikan adukan atau bahan asing yang dapat mengurangi atau merusak
pelekatan dengan beton.
Tulangan (baja) harus ditempatkan secara tetap sesuai dengan gambar
dan dengan persyaratan selimut minimum seperti yang ditetapkan dalam
seksi di atas.
Batang baja tulangan harus diikat kuat dengan menggunakan kawat ikat
baja, sehingga tidak dapat bergeser oleh operasi pengecoran beton.

STRUKTUR 4 - 18
Pengelasan dari batang melintang atau begel pada tulangan baja tarik
utama tidak akan diperkenankan.
Semua tulangan baja harus disediakan dalam ukuran panjang sepenuhnya
yang ditunjukkan pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa ada
persetujuan dari Direksi. Setiap sambungan yang dapat disetujui harus
diselang-seling sejauh mungkin dan harus terletak pada titik dengan
tegangan tarik minimum.
Bila sambungan yang bertumpangan disetujui maka panjang tumpangan
paling sedikit harus 40 kali diameter batang dan batang tersebut harus
diperlengkapi dengan kait.
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan meninggalkan permukaan
beton yang kan terbuka.
Anyaman kawat yang di las harus dipasang sepanjang ukuran panjang
yang praktis, dengan bagian yang berbatasan yang bertumpangan
sekurang-kurangnya satu anyama, penuh. Anyaman harus dipotong untuk
disesuaikan dengan kerb terbuka, dan sebagainya.
Bila tulangan tetap dibiarkan terbuka suatu perioda waktu yang ditunda
maka ini harus seluruhnya dibersihkan dan dilabur dengan adukan semen
encer yang murni.
Tulangan (baja) tidak akan digunakan untuk menunjang peralatan
penghantar beton, jalan pendekat, lantai kerja atau beban konstruksi
lainnya.

STRUKTUR 4 - 19
BAB V
PEKERJAAN LAIN-LAIN

5.1. URAIAN

Pekerjaan ini akan terdiri dari pemasangan pipa whep hole 3 titik
setiap 3 meter

Pekerjaan yang berhubungan dan ditetapkan dibagian lain:


Pekerjaan Beton.

5.2. BAHAN
Bahan Pipa yang digunakan adalah Pipa PVC 2 inchi.

5.3. PELAKSANAAN
Pekerjaan pemasangan whep hole dilakukan dengan cara pipa
PVC 2 inchi ditpotong setebal dinding beton saluran dan dipasang
pada 3 titik setiap 3 meter panjang dinging saluran

PELAPORAN 5 - 1
BAB VI
ADMISTRASI & PELAPORAN

6.1. UMUM

Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari beberapa operasi yang harus disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi Teknik yang semula tidak diperkirakan tetapi menjadi
jelas diperlukan sewaktu konstruksi untuk pelaksanaan dan penyelesaian
proyek Operasi yang dilakukan di dalam Pekerjaan Harian dapat terdiri
dari macam apapun seperti yang ditunjukkan atau diperintahkan oleh
Direksi Teknik, dan dapat meliputi pekerjaan galian urugan, stabilisasi,
pengujian, pengambilan ke bentuk semula dari perkerasan yang ada,
konstruksi pelapisan, struktur atau pekerjaan lainnya.

Pelaporan
Sebelum memesan material, Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan
kepada Direksi Teknik daftar penawaran untuk disetujui, dan sesudah
pemesanan-pemesanan material harus menyerahakan kepada Direktur
Teknik kwitansi atau bukti lain sebagaimana diperlukan untuk
membuktikan jumlah yang dibayar.

Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan pada akhir tiap hari kerja
suatu catatan waktu dari buruh dan perlengkapan yang digunakan dalam
Pekerjaan Harian, dan harus memperoleh tanda tangan Direksi Teknik
pada catatan tersebut yang mengesahkan persetujuannya dengan hal-hal
dan kwantitas yang ditagihkan.

Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan tagiahan Pekerjaan Harian,


sesuai dengan Sub Bab 3.3.3 dibawah ini.

6.2. MATERIAL DAN PERALATAN

Material
Seluruh material yang digunakan harus memenuhi syarat mutu dan
ketentuan mengenai hasil kerja yang diberikan dalam masing-masing
pasal yang bersangkutan dari Spesifikasi ini. Untuk beban yang tidak
dipersyaratkan secara terperinci di dalam Spesifikasi ini, maka mutu
material harus seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik.

PELAPORAN 6 - 1
Peralatan
Seluruh peralatan yang digunakan dalam Pekerjaan Harian harus
memenuhi syarat dari Pasal yang bersangkutan dari Spesifikasi ini, maka
mutu material harus seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi
Teknik.

6.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN HARIAN

Perintah Pekerjaan Harian

Pekerjaan Harian dimintakan secara tertulis oleh Penyedia Jasa


Konstruksi atau diperintahkan oleh Direksi Teknik. Dalam kedua hal
tersebut, pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu
Perintah Harian oleh Direksi Teknik, dan jika diperlukan, suatu Perintah
Perubahan yang telah ditandatangani.

Untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan Harga Satuan Pekerjaan


Harian sudah ditentukan dalam Jadwal Penawaran, perintah ini akan
menguraikan batas dan sifat dari pekerjaan yang diperlukan dengan
lampiran gambar atau Dokumen Kontrak yang direvisi untuk menetapkan
perincian dari pekerjaan, dan akan menentukan metoda untuk
menetapkan nilai akhir dari pekerjaan yang diperintahkan.

Untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan Harga Satuan Pekerjaan


Harian yang baru atau tambahan harus disetujui, maka perintah ini akan
dirujuk silang dan akan disertai dengan Perintah Perubahan (Change
Order) yang memerintahkan berlakunya Harga-harga Satuan baru atau
tambahan yang disetujui.

Direksi Teknik akan menandatangani dan memberikan tanggal Perintah


Pekerjaan Harian sebagai perintah bagi Penyedia Jasa Konstruksi untuk
memulai pekerjaannya.

Pelaksanaan Pengerjaan Atas Dasar Pekerjaan Harian

Operasi Pekerjaan Harian harus dilakukan sesuai dengan syarat dari


Pasal-pasal yang bersangkutan dari Spesifikasi ini yang mengatur
penempatan material, pekerjaan akhir, pengujian, mutu dan
pemerliharaan dari pekerjaan akhir, pengujian, mutu dan pemeliharaan
dari pekerjaan dan perbaikan dari pekerjaan yang tidak memuaskan.
Dalam hal pekerjaan yang diperlukan untuk dilaksanakan dalam
Pekerjaan Harian yang tidak disyaratkan dimanapun dalam Spesifikasi ini,

PELAPORAN 6 - 2
pekerjaan harus dilaksanakan sebagaimana diperintahkan dan disetujui
oleh Direksi Teknik.

Klaim atas Pekerjaan Harian

Setelah penyelesaian atas setiap perintah untuk pelaksanaan pekerjaan


berdasarkan Pekerjaan Harian, Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan
mempersiapkan uraian perincian pembayaran klaim untuk buruh,
peralatan dan harga-harga bahan yang diperhitungkan dalam
melaksanakan Pekerjaan - Pekerjaan Harian, dan harus melengkapi kalim
Pekerjaan Harian ini, dengan seluruh data-data penunjangnya, pada
permohonan pembayaran sementara melalui Serfitikat Bulanan. Data-data
penunjang untuk klaim Pekerjaan Harian ini harus sudah termasuk semua
catatan harian yang telah disetujui oleh Direksi Teknik ditambah semua
informasi lainnya yang diminta oleh Direksi Teknik seperti:
a. Salinan Surat Pekerjaan Harian oleh Direksi Teknik;
b. Ringkasan dari tanggal dan waktu-waktu pekerjaan dilaksanakan /
diselesaikan dan oleh siapa;
c. Ringkasan jam kerja, untuk semua buruh-buruh;
d. Ringkasan jam kerja untuk semua Peralatan konstruksi yang
digunakan;
e. Apabila dapat dilaksanakan, surat tanda pengiriman dan penerimaan
dari setiap bahan-bahan khusus, produk atau pelayanan-pelayanan
yang dipakai dalam Pekerjaan seperti ditetapkan dalam Perintah
Perubahan (Change Order).

Direksi Teknik akan memeriksa dan membuatkan berita acara klaim


Pekerjaan Harian Penyedia Jasa Konstruksi sebagai bagian dari
permohonan untuk Pembayaran Sertifikat Bulanan sesuai dengan pasal-
pasal yang ada kaitannya dari ketentuan-ketentuan Umum Kontrak
menyangkut Berita Acara dan Pembayaran.

PELAPORAN 6 - 3

Anda mungkin juga menyukai