Anda di halaman 1dari 45

PEMERIKSAAN CRANIUM 3 POSISI

No. Dokumen :
No. Revisi:
01.AP-RAD.10.2015 Halaman:
00

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis cranium 3 posisi adalah pemeriksaan dengan meng


radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran cranium dalam 3 posisi.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, grid/ bucky, marker


sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah yang
akan diperiksa.
4; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yana akan
diperiksa ).
5; Sebelum expose pastikan obyek tidak bergerak.
6; Proyeksi yang digunakan yaitu AP, Lateral da Towns.

a; Posisi AP
; Posisikan pasien supine di atas meja pemeriksaan.
; Aturlah MSP kepala tepat pada garis tengah kaset + grid
dan tegak lurus.

PEMERIKSAAN CRANIUM 3 POSISI


No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

01.AP-RAD.10.2010 00 2/2

Tanggal Terbit:
SPO
1 Oktober 2015

Prosedur ; Posisikan pasien semi prone diatas meja pemeriksaan.


; Aturlah lengan dan kaki dari sisi yang tidak diperiksa ditekuk,
sedang yang lain lurus.
; Lengan yang ditekuk diatur di depan kepala sedang yang lain
lurus di belakang tubuh.
; Aturlah kepala sedemikian rupa sehingga MAE berada pada garis
tengah kaset dan MSP dan kepala betul-betul sejajar dengan
kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertikal tegak lurus kaset + grid, CP :
pada titik 2 cm kearah anterior dan 5 cm kearah superior
dari MAE.
b; Proyeksi Towns

; Posisikan pasien supine diatas meja pemeriksaan.


; Aturlah agar MSP dari kepala tepat pada pertengahan kaset + grid
dan tegak lurus.
; Fleksikan kepala sehingga OML tegak terhadap kaset + grid.
; Aturlah kaset sehingga sisi atas kaset setinggi sisi paling atas dari
ubun-ubun.
; CR : membentuk sudut 30 caudal terhadap OML, CP : pada titik
5 cm diatas glabella.
7; Setelah expose,segera film dicuci di kamar gelap dengan menggunakan
manual prosessing.
8; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang pemeriksaan dan
menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Radiologi


PEMERIKSAAN MASTOID

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
02.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit :
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x untuk


menghasilkan gambaran mastoid.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 18 x 24 cm, grid/ bucky dan


marker sesuai anatomi tubuh yang diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang
diperiksa yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Proyeksi standar yang dipakai adalah schuller dan dibuat kanan
dan kiri :
; Pasien diposisikan semi prone diatas meja pemeriksaan
; Kepala diatur supaya true lateral dengan MSP kepala sejajar
dengan bidang kaset.
; MAE diatur pada pertengahan kaset
; Daun telinga dilipat kedepan
; Kaset diletakkan pada bucky
5; Atur tube menyudut secara caudal sebesar 25 - 30, atur FFD 90
cm.

PEMERIKSAAN TEMPORO MANDIBULA JOINT


( TMJ )
No. Dokumen:
No. Revisi: 00 Halaman: 1/2
03.AP-RAD.10.2015

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x untuk


menghasilkan gambaran TMJ.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset ukuran 24 x 30 cm, bucky/ grid dan marker sesuai
anatomi tubuh
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang diperiksa
yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Posisikan pasien tiduran diatas meja pemeriksaan dengan posisi semi
prone.
5; Standar proyeksi yang digunakan yaitu schuller open mouth dan close
mouth serta dibuat kanan dan kiri :

; Kepala diatur sedemikian sehingga MSP kepala sejajar dengan


kaset.
; Pasang marker sesuai anatomi tubuh yang diperiksa pada kaset.

; Atur CR menyudut 30 secara caudal menuju TMJ yang dekat


dengan kaset.
6; Aturlah faktor eksposi sesuai dengan tabel standar faktor eksposi dan
pastikan obyek tidak bergerak lalu lakukan ekspose.
7; Setelah ekspose,segera film dicuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
PEMERIKSAAN MANDIBULA

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
04.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x untuk


menghasilkan gambaran mandibula.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset dan film ukuran 24 x 30 cm, grid/ bucky, marker sesuai
anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang diperiksa
yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Posisikan pasien tiduran diatas meja pemeriksaan.
5; Proyeksi yang digunakan adalah AP dan Eisler :

A ). Proyeksi AP :

; Atur MSP kepala pada pertengahan meja pemeriksaan.

; Letakkan kaset 24 x 30 cm pada bucky/ grid dan aturlah


mandibula pada pertengahan kaset.
; Aturlah CR vertical tegak lurus kaset menuju pertengahan
mandibula, FFD 90 cm.
B ). Proyeksi Eisler :

; Pasien prone diatas meja pemeriksaan.

; Kepala diatur posisi lateral dengan obyek yang sakit menempel


pada meja pemeriksaan.
PEMERIKSAAN OS NASAL

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
05.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x


untuk menghasilkan gambaran os nasal.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset ukuran 18 x 24 cm dan marker sesuai anatomi


tubuh
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang
diperiksa yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Aturlah pasien tiduran atau berdiri.
5; Kepala diposisikan lateral dengan salah satu sisi/ pipi menempel
kaset sehingga bidang MSP sejajar dengan kaset.
6; Aturlah CR vertical atau horizontal menuju pertengahan os
nasal, FFD 90 cm.
7; Aturlah faktor eksposi sesuai dengan tabel standar faktor eksposi
dan pastikan obyek tidak bergerak lalu lakukan ekspose.
8; Setelah ekspose, segera film dicuci di kamar gelap dengan
manual prosessing.

PEMERIKSAAN BASIS CRANII


No. Dokumen:
No. Revisi: 00 Halaman: 1/2
06.AP-RAD.10.2015

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x


untuk menghasilkan gambaran basis cranii.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai anatomi tubuh


yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang
diperiksa yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Posisikan pasien tiduran diatas meja pemeriksaan.
5; Proyeksi yang digunakan yaitu hyper extensi (occipito vertico
mental).

; Ganjal punggung pasien dengan bantal kemudian atur obyek


kepala secara hyper extensi sehingga OML sejajar terhadap
kaset.
; MSP kepala diposisikan pada pertengahan kaset sehingga
vertex menempel pada kaset/grid.
6; Aturlah CR vertical tegak lurus terhadap OML.

PEMERIKSAAN SPN
No. Dokumen :
No. Revisi: 00 Halaman: 1/2
07.AP-RAD.10.2015

Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis SPN adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran sinus
paranasal.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai anatomi tubuh


yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang
diperiksa yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Posisikan pasien tiduran diatas meja pemeriksaan.
5; Pemeriksaan ini dilakukan dalam 3 proyeksi pemotretan yaitu,

I ).Proyeksi Antero-Posterior (AP)

; Pasien diposisikan tidur telentang


; Kepala diatur diatas kaset yang dipasangi grid-lysolm.
; Garis tengah kepala diatur satu garis dengan garis tengah
kaset.
; Berkas sinar-X diatur tegak lurus terhadap obyek.
PEMERIKSAAN COLUMNA VERTEBRAE CERVICAL

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

08.AP-RAD.10.2015 00 1/2

Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x


untuk menghasilkan gambaran c.v cervical.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur Standar proyeksi yang dipakai yaitu AP dan Lateral


1; Siapkan kaset ukuran 18 x 24 cm,grid , marker sesuai anatomi
tubuh
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang
diperiksa yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
4; Proyeksi yang dipakai AP dan Lateral , yaitu :

I ) Proyeksi AP
; Pasien diminta berdiri di depan standar kaset.
; Kedua bahu diatur sejajar, kepala diatur agak
menengadah.
; Kaset diatur sehingga obyek dipastikan berada pada
pertengahan.

PEMERIKSAAN
COLUMNA VERTEBRAE THORACAL
No. Dokumen: No. Revisi:
Halaman: 1/2
09.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x


untuk menghasilkan gambaran c.v thoracal.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset ukuran 30 x 40 cm, bucky/ grid, marker sesuai


anatomi tubuh.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3; Pasien diminta ganti baju pasien yang telah disediakan
4; Standar proyeksi yang dipakai yaitu AP dan Lateral
A ). Proyeksi Antero-Posterior (AP)
; Pasien diposisikan telentang
; Pasien diatur menghadap tabung Sinar-X
; Garis tengah tubuh diatur satu garis dengan film.
; Berkas Sinar-X diarahkan Tegak lurus terhadap film.
; Titik Bidik diarahkan pada titik setinggi CV Thoracal VII

PEMERIKSAAN COLUMNA
VERTEBRAE LUMBO SACRAL

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
10.AP-RAD.10.2015 00
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x


untuk menghasilkan gambaran c.v lumbo sacral.

Tujuan Untuk menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan


tepat dan jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan kaset ukuran 30 x 40 cm, bucky/ grid, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasien diminta ganti baju pasien yang telah disediakan di ruang
ganti baju.
4; Pastikan tidak ada yang menempel pada daerah obyek yang
diperiksa yang dapat menimbulkan artefak/gangguan.
5. Dilakukan pemotretan dengan 2 Proyeksi yaitu :
A ). Proyeksi Antero-Posterior (AP) :

; Pasien diposisikan telentang


; Pasien diatur menghadap tabung Sinar-X
; Garis tengah tubuh diatur satu garis dengan film.
; Berkas Sinar-X diarahkan Tegak lurus terhadap film.
; Titik Bidik diarahkan pada garis tengah tubuh setinggi

PEMERIKSAAN OS CLAVICULA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

11.AP-RAD.10.2015 00 1/2

SPO Tanggal Terbit: Disahkan Oleh:


Direktur,
1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Pemeriksaan radiologis os clavicula adalah pemeriksaan dengan
menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran os clavicula.
Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai anatomi


tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasang kaset imaging plate beserta marker yang digunakan di bawah os
clavicula.
4; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa ).
5; Posisikan pasien tiduran/ berdiri, bahu yang tidak diperiksa diganjal /
diangkat sedikit sehingga os clavicula yang akan diperiksa dalam posisi
horizontal. Proyeksi yang digunakan cukup antero posterior ( AP ) pada
kaset.
6; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah os
clavicula yang dapat mengganggu gambaran os clavicula.
7; Atur FFD 90 cm, CR vertical/ horizontal, CP pada pertengahan
clavicula, factor exposi sesuai pemeriksaan os clavicula.
8; Selama ekspose pastikan obyek tidak bergerak.
9; Setelah ekspose,segera film dicuci di kamar gelap dengan menggunakan
manual prosessing.
10; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang pemeriksaan
dan menunggu hasil radiograf.
Unit Terkait Unit Radiologi

PEMERIKSAAN SHOULDER JOINT

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/1
12.AP-RAD.10.2015 00
Tanggal Terbit:
Disahkan Oleh:
SPO 1 Oktober 2015 Direktur,

dr. Badrul Munir Jauhari


Pengertian Pemeriksaan radiologis shoulder joint adalah pemeriksaan dengan
menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran shoulder joint.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai anatomi


tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasang kaset beserta marker yang digunakan di bawah shoulder joint.
4; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yana akan diperiksa ).
5; Posisikan pasien tiduran/ berdiri, atur shoulder joint/ sendi bahu yang
akan diperiksa sesuai standar pemeriksaan yaitu proyeksi antero
posterior ( AP ) exorotasi dan atau antero posterior ( AP ) endorotasi
pada kaset.
6; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah shoulder
joint yang dapat mengganggu gambaran shoulder joint.
7; Atur FFD 90 cm, CR vertical/ horizontal, CP pada pertengahan sendi
bahu, factor exposi sesuai pemeriksaan shoulder joint.
8; Sebelum expose pastikan obyek tidak bergerak.
9; Setelah expose,segera film dicuci di kamar gelap dengan menggunakan
manual prosessing.
10; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang pemeriksaan dan
menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Radiologi

PEMERIKSAAN OS SCAPULA

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
13.AP-RAD.10.2015 00

SPO Tanggal Terbit: Disahkan Oleh:

1 Oktober 2015 Direktur,


dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis os scapula adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran os
scapula.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasang kaset beserta marker yang digunakan di bawah os scapula.
4; Pastikan marker benar (sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa).
5; Posisikan pasien tiduran/ berdiri, bahu yang tidak diperiksa
diganjal/ diangkat sehingga tubuh dalam posisi oblique AP 30
sehingga os scpula pada posisi horizontal. Proyeksi yang
digunakan AP.
6; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah os
scapula yang dapat mengganggu gambaran os scapula.
7; Atur FFD 90 cm, CR vertical/ horizontal, CP pada pertengahan os
scapula, factor exposi sesuai pemeriksaan os scapula.

PEMERIKSAAN OS HUMERUS

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

14.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari


Pengertian Pemeriksaan radiologis os humerus adalah pemeriksaan dengan
menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran os
humerus.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Posisikan pasien tiduran/ berdiri, atur os humerus yang akan
diperiksa sesuai standar pemeriksaan yaitu proyeksi AP dan lateral

Proyeksi Antero-Posterior (AP)

; Humerus yang difoto diatur di atas kaset dengan posisi


menghadap tabung sinar-X.
; Berkas sinar tegak lurus terhadap film diarahkan pada
pertengahan humerus.

PEMERIKSAAN ELBOW JOINT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

15.AP-RAD.10.2015 00 1/2

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis elbow joint adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran elbow
joint.
Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas
Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis
Radiologi
Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai
anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasang kaset beserta marker yang digunakan di bawah elbow
joint.
4; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa
).
5; Posisikan pasien tiduran/ duduk, atur elbow joint yang akan
diperiksa sesuai standar pemeriksaan yaitu proyeksi AP dan lateral
pada kaset 24 x 30 cm yang dibagi dua secara melintang.

Proyeksi Antero-Posterior (AP)

; Elbow Joint yang difoto diatur di atas kaset dengan posisi


menghadap tabung sinar-X

PEMERIKSAAN OS ANTEBRACHII

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
16.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit: Direktur,
SPO
1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis os antebrachii adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran os antebrachii.
Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi


Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai anatomi
tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Posisikan pasien tiduran/ berdiri, atur os antebrachii yang akan
diperiksa sesuai standar pemeriksaan yaitu proyeksi AP dan lateral,
kedua sendi tervisualisasi.

A ). Proyeksi Antero-Posterior (AP) :

; Anteberachii yang difoto diatur di atas kaset dengan posisi


Anteberachii menghadap tabung sinar-X
; Berkas sinar tegak lurus terhadap kaset diarahkan pada
pertengahan Anteberachii.

B ). Proyeksi Lateral :

; Anteberachii yang difoto diatur di atas kaset dengan


menyamping terhadap tabung sinar-X

; Berkas sinar tegak lurus terhadap kaset diarahkan pada


pertengahan anteberachii.
4; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah os

PEMERIKSAAN WRIST JOINT

No. Dokumen:
No. Revisi:00 Halaman: 1/2
17.AP-RAD.10.2015

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis wrist joint adalah pemeriksaan dengan menggunakan


radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran wrist joint.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 1; Pasien dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan


2; Pasien diposisikan tidur atau duduk.
3; Dilakukan pemotretan dengan 2 proyeksi, yaitu :

A ). Proyeksi Antero-Posterior (AP)

; Wrist Joint yang difoto diatur di atas kaset dengan posisi


menghadap tabung sinar-X
; Berkas sinar tegak lurus terhadap film diarahkan pada
pertengahan Wrist Joint.

B ). Proyeksi Lateral

; Wrist Joint yang difoto diatur di atas kaset dengan posisi


menyamping terhadap tabung sinar-X
; Berkas sinar tegak lurus terhadap film diarahkan pada
pertengahan Wrist Joint yang difoto
4; Kaset yang digunakan ukuran 24 X 30 cm dan marker sesuai dengan
anatomi tubuh.
5; Jarak penyinaran diatur 100 cm.
6; Setelah diekspose, segera film di cuci di kamar gelap dengan

PEMERIKSAAN OSSA MANUS

No. Dokumen: No. Revisi:


Halaman: 1/2
18.AP-RAD.10.2015 00

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis ossa manus adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran ossa manus.
Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi.

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 18 x 24 cm, marker sesuai anatomi


tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasang kaset beserta marker yang digunakan di bawah ossa manus.
4; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa ).
5; Posisikan pasien tiduran/ duduk, atur ossa manus yang akan diperiksa
sesuai standar pemeriksaan yaitu proyeksi PA dan oblique

A ). Proyeksi Postero anterior (PA) :


; Manus / digiti Manus yang difoto diatur atas kaset dengan posisi
punggung tangan menghadap tabung sinar-X
; Berkas sinar tegak lurus terhadap film diarahkan pada
pertengahan manus / digiti manus.

B ). Proyeksi Oblique :
; Manus / Digiti Manus yang difoto diatur di atas kaset dengan
posisi agak miring terhadap tabung sinar-X
; Berkas sinar tegak lurus terhadap film diarahkan pada daerah
pertengahan manus / digiti manus yang difoto

PEMERIKSAAN TORAKS

TOP LORDOTIK, RLD DAN LLD


No. Dokumen:
No. Revisi: 00 Halaman: 1/2
19.AP-RAD.10.2015

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Melakukan pemeriksaan / foto rontgen toraks, dengan posisi Top lordotik,
RLD dan LLD.
Tujuan Melihat kelainan yang ada pada cavum toraks.

Kebijakan Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer diekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1. Siapkan peralatan : kaset ukuran 35 x 35 cm, marker sesuai anatomi


tubuh yang akan diperiksa.
2. Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3. Pasien ganti baju dengan menggunakan baju ganti pasien
4. Pastikan tidak ada benda benda yang menempel pada daerah
yang akan difoto
5. Proyeksi yang digunakan yaitu,

A). POSISI TOP LORDOTIK.


; Penderita berdiri dengan kedua lengan di samping badan dan
kedua kaki berada pada jarak kurang lebih 30 cm didepan standar
kaset sehingga seolah-olah penderita bersandar pada kaset.
; Kaset diatur sedemikian rupa sehingga bagian atas film berada
lebih kurang 1 inchi di atas bahu.
B). POSISI LATERAL DECUBITUS.
; Penderita berbaring miring pada sisi kanan sesuai dengan lateral

PEMERIKSAAN TORAKS

No. Dokumen:
No. Revisi: 00 Halaman: 1/2
20.AP-RAD.10.2015

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO
1 Oktober 2015

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan secara radiologis organ-organ dada seperti paru-paru dan


jantung.
Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi.


Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 35 x 35 cm dan ukuran 30 x 40 cm
marker sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasien ganti baju dengan menggunakan baju pasien.
4; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah yang
akan diperiksa.
5; Proyeksi yang digunakan PA/ AP dan atau Lateral, yaitu :
A ). Postero Anterior ( PA )

; Posisi pasien berdiri kedua dorsum manus endorotasi


diletakkan diatas Krista illiaca, kedua siku disamping dan
didorong kedepan menempel kaset.
; FFD : 150 200 cm, CR : horizontal tegak lurus kaset, CP :
pada thoracal 5 atau 6 . Eksposi pada saat pasien inspirasi dan
tahan nafas.

B ). Antero Posterior ( AP )

; duduk / supine : kedua lengan tangan diletakan disamping


tubuh.
; FFD : 150 200 cm,CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada

PEMERIKSAAN ABDOMEN 3 POSISI

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis abdomen 3 posisi adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran abdomen dalam 3
posisi yaitu tiduran, miring ( LLD ) dan berdiri / setengah duduk.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi.

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 30 x 40 cm, grid, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasien dipersilahkan ganti baju pasien yang telah disediakan.
4; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah yang akan
diperiksa yang bisa menggangu gambaran radiograf.
5; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa ).
6; Sebelum expos pastikan obyek tidak bergerak.
7; Proyeksi yang digunakan yaitu AP supine, LLD dan AP tegak / setengah
duduk pada masing-masing satu kaset dan film ukuran 30 x 40 cm
secara membujur dan untuk anak-anak ukurannya menyesuaikan
kebutuhan.

A ). Posisi AP Supine
; Posisikan pasien supine di atas meja pemeriksaan.
; Aturlah MSP tubuh tepat pada garis tengah meja
pemeriksaan dan tegak lurus.
; Kedua bahu diatur sejajar, kedua tangan lurus di samping
tubuh.
; Aturlah semua organ abdomen tercover pada kaset dengan
batas atas proc. Xyphoideus dan batas bawah symphisis
pubis.
; FFD : 90-100 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
titik pertengahan garis yang menghubungkan kedua crista
illiaca atau pada umbilicus.

B ). Posisi AP Berdiri/ Setengah Duduk


; Posisikan pasien berdiri/ duduk/ setengah duduk
membelakangi kaset & grid.
; MSP tubuh tepat pada garis tengah kaset & grid. Kedua
bahu diatur sejajar, kedua lengan lurus disamping tubuh.
Batas bahu bagian atas setinggi proc. xyphoideus dan
bagian bawah setinggi symphisis pubis, usahakan kedua
diafragma tidak terpotong.
; FFD : 90-100 cm, CR : horizontal tegak lurus kaset, CP :
pada titik 5-7,5 cm diatas titik pertengahan garis yang
menghubungkan kedua crista illiaca. Sebelum ekspose,
usahakan tunggu beberapa menit agar udara dalam
abdomen naik keatas.

C ). Proyeksi Left Lateral Decubitus (LLD)


; Posisikan pasien tidur menyamping dengan sisi kiri tubuh
berada dibawah. Kedua tangan ditekuk keatas, kedua lutut
ditekuk.
; Aturlah kaset dan grid, sehingga sumbu memanjangnya
setinggi MSP tubuh.
; Usahakan kedua diafragma tidak terpotong dan sebelum
ekspose tunggu beberapa menit agar udara dalam abdomen
naik ke atas.
; FFD : 90 100 cm , CR : horizontal tegak lurus kaset, CP :
pada titik 5-7,5 cm diatas titik pertengahan garis yang
menghubungkan kedua crista illiaca.
8; Setelah expose segera film dicuci di kamar gelap dengan menggunakan
manual prosessing.
9; Pemeriksaan selesai , pasien dipersilahkan keluar dari ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN HIP JOINT


No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis hip joint adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran hip joint.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Pasien diposisikan duduk di atas meja pemeriksaan


2; Dilakukan pemotretan dengan 1 Proyeksi yaitu :

Proyeksi Antero-Posterior (AP) :

; Hip Joint yang difoto diatur pada pertengahan kaset


dengan posisi menghadap tabung sinar-X
; Berkas sinar tegak lurus terhadap film diarahkan pada
pertengahan Hip Joint.
3; Pasien diminta untuk tidak bergerak saat dilakukan eksposi.
4; Kaset yang digunakan ukuran 24 X 30 cm dengan dilengkapi
lisolm-grid ukuran 24 X 30 cm.
5; Jarak penyinaran diatur 102 cm
6; Setelah diekspose,segera film dicuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
7; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN OS FEMUR
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis os femur adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran os femur.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas.
Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis
Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 30 x 40 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah
yang akan diperiksa
4; Proyeksi yang digunakan yaitu AP dan Lateral pada film yang
dibagi dua secara membujur.

A ). Proyeksi Antero Posterior ( AP )


; Posisikan pasien supine atau duduk di atas meja
; Tungkai atas yang difoto diatur true AP. Usahakan
kedua sendi tercover.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
pertengahan os femur.

B ). Proyeksi Lateral
; Posisikan pasien tidur miring di atas meja pemeriksaan
dengan sisi yang akan difoto dekat dengan kaset, lutut
yang akan difoto sedikit fleksi dan usahakan true
lateral. tungkai yang tidak difoto diarahkan ke belakang
dengan kaki menapak.
; FFD : 90 cm, CR : vertikal tegak lurus kaset, CP : pada
pertengahan os femur.
5; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yana akan
diperiksa ).
6; Sebelum ekspose pastikan obyek tidak bergerak.
7; Setelah ekspose segera film dicuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
8; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik
PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN PELVIS
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Adalah merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi sinar-x


yang menghasilkan gambaran rongga pelvis.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset 30 x 40, bucky/ grid, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pasien ganti baju dengan menggunakan baju pasien yang telah
disediakan.
4; Pastikan tidak ada benda- benda yang menempel pada daerah
yang akan diperiksa.
5; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan
diperiksa).
6; Proyeksi yang digunakan yaitu ,
Antero Posterior ( AP ) Supine :
; Posisikan pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan.
; Aturlah MSP tubuh tepat pada garis tengah meja
pemeriksaan dan tegak lurus.
; Kedua bahu diatur sejajar,kedua tangan lurus
disamping tubuh.
; Aturlah semua organ pelvis tercover pada kaset dengan
batas atas crista illiaca dan batas bawah symphisis
pubis.
; FFD : 90-100 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP :
2.5 cm dari SIAS
7; Sebelum ekspose pastikan obyek dalam keadaan tidak
bergerak
8; Setelah ekspose, kaset diproses di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
9; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan mengganti pakaian
dan keluar dari ruang periksa sambil menunggu hasil.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN ARTICULATIO GENU


No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis art. genu adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran art.
Genu.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh Dokter Spesialis


Radiologi.

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah
yang akan diperiksa
4; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yana akan
diperiksa ).
5; Proyeksi yang digunakan yaitu AP dan lateral pada kaset ukuran
24 x 30 cm yang dibagi dua secara melintang.

A). Proyeksi Antero Posterior ( AP )


; Posisikan pasien supine atau duduk di atas meja
pemeriksaan.
; Aturlah genu yang akan difoto agar true AP di atas
kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
pertengahan art.genu.

B ). Proyeksi Lateral
; Posisikan pasien tidur miring di atas meja pemeriksaan
dengan sisi yang akan difoto dekat dengan kaset, lutut
yang akan difoto sedikit fleksi dan usahakan true
lateral. tungkai yang tidak difoto diarahkan ke belakang
dengan kaki menapak.
; FFD : 90 cm, CR : vertikal tegak lurus kaset, CP : pada
sisi medial genu menuju pertengahan kaset.
6; Sebelum ekspose pastikan obyek tidak bergerak.
7; Setelah ekspose segera film dicuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
8; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN CRURIS
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:
Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis ossa cruris adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran ossa
cruris

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh Dokter Spesialis


Radiologi.

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset 30 x 40 cm, marker sesuai anatomi


tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah
yang akan diperiksa.
4; Proyeksi yang digunakan yaitu AP dan Lateral pada film yang
dibagi dua secara membujur.
A ). Proyeksi AP
; Posisikan pasien supine atau duduk di atas meja
pemeriksaan.
; Aturlah cruris yang akan difoto agar true AP dan kedua
persendian tercover pada kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
pertengahan pertengahan cruris.

B ). Proyeksi Lateral

; Posisikan pasien tidur miring di atas meja


pemeriksaan dengan sisi yang akan difoto dekat
dengan kaset, luruskan tungkai yang akan difoto,
tungkai yang lain difleksikan.
; Aturlah cruris yang akan difoto true lateral dan
usahakan kedua persendian cruris bisa tercover pada
kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
pertengahan cruris.
5; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan
diperiksa ).
6; Sebelum ekspose pastikan obyek tidak bergerak
7; Setelah di ekspose segera film dicuci dikamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
8; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN ANKLE JOINT


No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis ankle joint adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran ankle
joint.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas.

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh Dokter Spesialis


Radiologi.

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah
yang akan diperiksa
4; Proyeksi yang digunakan yaitu AP dan lateral pada film yang
dibagi dua secara melintang atau membujur.

A ). Proyeksi Antero Posterior ( AP )


; Posisikan pasien supine atau duduk di atas meja
pemeriksaan.
; Aturlah ankle joint yang akan difoto agar true AP di
atas kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
pertengahan ankle joint.

B ). Proyeksi Lateral
; Posisikan pasien tidur sedikit miring di atas meja
pemeriksaan dengan sisi yang akan difoto dekat
dengan kaset, tungkai yang akan difoto sedikit flexi
sedangkan tungkai yang lain menekuk dengan telapak
kaki menapak di atas meja pemeriksaan.
; Aturlah ankle yang akan difoto true lateral diatas
kaset. Posisikan agar maleolus lateralis menempel
pada kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : pada
maleolus medialis.
5; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yana akan
diperiksa ).
6; Sebelum ekspose pastikan obyek tidak bergerak.
7; Setelah ekspose, segera film dicuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
8; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik
PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN OSSA PEDIS


No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis ossa pedis adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran ossa
pedis.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
2; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
3; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah
yang akan diperiksa
4; Proyeksi yang digunakan yaitu AP (dorso plantar) dan oblique
pada kaset yang dibagi dua secara melintang.

A ). Proyeksi Antero Poterior ( AP )


; Tungkai yang tidak difoto lurus. Lutut ditekuk, telapak
kaki diletakkan diatas kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertical tegak lurus kaset, CP : basis
metatarsal III.

B ). Proyeksi oblique
; Tungkai yang tidak difoto lurus, genu dan tungkai
yang difoto fleksi, telapak kaki diletakkkan pada kaset
yang telah dibagi jadi dua secara melintang. Tungkai
kaki yang difoto condong ke medial sehingga tepi
lateral telapak kaki terangkat dan telapak kaki
membentuk sudut 30 terhadap kaset.
; FFD : 90 cm, CR : vertikal tegak lurus kaset, CP :
basis metatarsal III.
5; Pastikan marker benar ( sesuai anatomi tubuh yana akan
diperiksa ).
6; Sebelum ekspose pastikan obyek tidak bergerak.
7; Setelah ekspose, segera film dicuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
8; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN APPENDICOGRAM
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis appendicogram adalah pemeriksaan dengan


menggunakan radiasi sinar-x dan bahan kontras barium sulfat untuk
menghasilkan gambaran pada usus buntu / appendic.
Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan
jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer, Ekspertise oleh dokter Spesialis


Radiologi

Prosedur 1; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan


2; Pastikan pasien sudah melaksanakan persiapan sebelum
pemeriksaan dengan baik dan benar
3; Lepaskan semua logam yang sekiranya mengganggu
pemeriksaan
4; Pastikan marker pada posisi yang benar
5; Proyeksi yang digunakan yaitu AP dan RAO ( right anterior
obligue )

A ). Proyeksi Antero-Posterior (AP)

; Pasien diposisikan telentang.


; Pasien diatur menghadap tabung Sinar-X.
; Garis tengah tubuh diatur satu garis dengan film.
; Berkas Sinar-X diarahkan Tegak lurus terhadap film.
; Titik Bidik diarahkan pada daerah vertebrae lumbal 3.
; Jarak penyinaran diatur 102 cm.

B ). Proyeksi Right Anterior Oblique ( RAO )

; Pasien diposisikan terlentang.


; Tubuh pasien ditarik miring 30 dengan tepi kanan
bawah menempel pada kaset.
; Kaki kiri ditekuk untuk kenyamanan pasien.
; Garis tengah tubuh diatur satu garis dengan film.
; Berkas sinar-x diarahkan tegak lurus terhadap film.
; Titik bidik diarahkan pada daerah vertebrae lumbal 3.
6; Kaset yang dibutuhkan ukuran 24 x 30 cm.
7; Jarak penyinaran diatur 102 cm
8; Sebelum ekspose pastikan obyek dalam keadaan tidak
bergerak
9; Setelah ekspose, segera film di cuci di kamar gelap dengan
menggunakan manual prosessing.
10; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik
PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN
OS ANTEBRACHII

No. Revisi: Halaman: Halaman:

Disahkan Oleh: Disahkan Oleh:

Direktur, Direktur,
SPO

dr. Badrul Munir Jauhari dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis os antebrachii adalah pemeriksaan dengan meng


radiasi sinar-x untuk menghasilkan gambaran os antebrachii.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi

Prosedur 5; Siapkan peralatan : kaset ukuran 24 x 30 cm, marker sesuai


anatomi tubuh yang akan diperiksa.
6; Pasien dipersilahkan masuk ruang pemeriksaan.
7; Posisikan pasien tiduran/ berdiri, atur os antebrachii yang akan
diperiksa sesuai standar pemeriksaan yaitu proyeksi AP dan
lateral, kedua sendi tervisualisasi.
8; Pastikan tidak ada benda-benda yang menempel pada daerah
os antebrachii yang dapat mengganggu gambaran os
antebrachii.
9; Sebelum expos pastikan obyek tidak bergerak dan marker
benar ( sesuai anatomi tubuh yang akan diperiksa ).
10; Atur FFD 90 cm, CR vertical/ horizontal, CP pertengahan os
antebrachii, factor exposi sesuai pemeriksaan os antebrachii.
11; Setelah expose,segera film ducuci di kamar gelap dengan
menggunakan automatic prosessing.
12; Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan keluar ruang
pemeriksaan dan menunggu hasil radiograf.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

PROSEDUR TETAP

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PEMERIKSAAN

BNO / ABDOMEN 3 POSISI


No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman:

Disahkan Oleh:

Tanggal Terbit: Direktur,


SPO

dr. Badrul Munir Jauhari

Pengertian Pemeriksaan radiologis abdomen 3 posisi adalah pemeriksaan dengan meng


radiasi sinar-x yang menghasilkan gambaran abdomen dalam 3 posisi yaitu
miring ( LLD ) dan berdiri / setengah duduk.

Tujuan Menghasilkan pencitraan dari obyek yang diperiksa dengan tepat dan jelas

Kebijakan Pemeriksaan oleh Radiografer,Ekspertise oleh dokter Spesialis Radiologi.

Prosedur 1; Pasien diposisikan tidur.


2; Dilakukan pemotretan dengan 1 Proyeksi yaitu :
Proyeksi Antero-Posterior (AP) :

Pasien diatur menghadap tabung Sinar-X


Daerah Abdomen diatur pada bidang kaset yang dipasang grid-lysolm
dengan sehingga Mid Sagittal Line satu garis dengan garis tengah
kaset.
Berkas sinar tegak lurus terhadap kaset diarahkan pada Mid Sagittal
Plane tubuh pasien setinggi Crista Illiaka.
3; Bila diperlukan biasanya dokter meminta pemeriksaan tambahan, yaitu :
Abdomen LLD, dengan memposisikan pasien tidur menyamping
tabung sinar-X dengan sisi kiri menempel kaset. Berkas sinar tegak
lurus terhadap kaset diarahkan pada daerah abdomen pasien setinggi
Crista Illiaka.
Abdomen Duduk, dengan memposisikan pasien duduk, tabung
sinar-X diarahkan ke daerah abdomen Berkas sinar tegak lurus
terhadap kaset diarahkan pada daerah abdomen pasien.
4; Pasien diminta untuk tidak bergerak dan ekspirasi tahan nafas pada saat
dilakukan eksposi.
5; Kaset yang digunakan ukuran 35 X 35 cm
6; Jarak penyinaran diatur 102 cm.

Unit Terkait Instalasi Rekam Medis


Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai