DLP Q&A Dengan Prof. Akmal Taher
DLP Q&A Dengan Prof. Akmal Taher
DLP merupakan paduan dari ilmu kedokteran keluarga, kedokteran komunitas, dan
kesehatan masyarakat. Apakah ini kelanjutan dari dokter keluarga?
DLP adalah nama profesi, seperti halnya surgeon atau pediatrician. Nama tidak
substansial dan tidak seharusnya terlalu dipusingkan, lebih baik memperhatikan
kompetensinya apa. DLP sendiri memang core competence-nya kedokteran
keluarga, sehingga DLP memang dokter keluarga. Namun DLP tidak sama persis
dengan family physician-nya luar negeri karena kondisi Indonesia yang berbeda.
Selain core competence di kedokteran keluarga, DLP juga dibekali dengan
kompetensi tambahan public health dan kedokteran komunitas, namun hanya
sedikit dan bukan merupakan kompetensi utama.
Apa urgensi adanya DLP di masyarakat?
Penguatan layanan kesehatan primer. Upaya preventif dan promotif dilakukan
dengan tujuan supaya masyarakat yang sakit berkurang, dan DLP bertugas
menyaring masyarakat yang sudah terlanjur sakit supaya sesedikit mungkin yang
perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder / dokter spesialis. Mengapa? Karena
semakin tinggi tingkatan fasilitas kesehatan, biaya yang dikeluarkan semakin tinggi.
Bukan hanya negara, namun juga pasien, karena seringkali fasilitas kesehatan
lanjutan jaraknya jauh dari tempat tinggal, tidak seperti fasilitas kesehatan primer
yang dekat dengan rumah. Untuk mencapai fasilitas kesehatan lanjutan, pasien
perlu mengeluarkan biaya perjalanan, mungkin akomodasi dan konsumsi juga.
Bagaimana cara DLP melakukan hal tersebut?
Dengan kompetensi klinis yang lebih, sehingga lebih banyak pasien yang tuntas di
layanan primer. Misalnya untuk pasien diabetes, sebelumnya dokter di faskes
primer hanya bisa mendiagnosis namun untuk pengobatan lebih lanjut perlu
merujuk ke faskes sekunder. DLP memiliki kompetensi klinis untuk menangani
pasien diabetes hingga tuntas.
Bedanya dengan Magister Kedokteran Keluarga?
Pendidikan itu jenisnya ada 3 : akademik, profesi, vokasi. Pendidikan dokter yang
S.Ked itu akademik, dr. dan spesialis itu profesi. Magister Kedokteran Keluarga
adalah gelar akademik, tidak dapat digunakan untuk praktek karena yang
mendapat lisensi untuk praktek hanya profesi dan vokasi. Sementara itu, DLP
adalah gelar profesi, sehingga dapat berpraktek.
Mengapa peningkatan kompetensi layanan primer tidak dilakukan dengan
pembenahan pendidikan dokter (dokter umum) saja?
Berdasarkan World Federation of Medical Education, pendidikan dokter terbagi
menjadi 3 jenis : basic medical education / BME ( di Indonesia S.Ked + koas,
lulusannya menjadi seorang dokter), postgraduate (setelah basic medical
education, terstruktur dan bergelar), dan continuing professional development
(CPD) yang tidak bergelar. BME diperuntukkan sebagai fondasi untuk arah karir /
pendidikan selanjutnya (misal berbagai spesialisasi, researcher, dosen, birokrat
kesehatan, dsb).