Anda di halaman 1dari 24

DASAR BIOETIKA

Prof Dr Hj Qomariyah RS MS PKK AIFM


BIOETIKA

Suatu bidang multidisipliner , yang tidak saja


melibatkan etika kedokteran , tetapi ilmu ilmu
hayati lain , lingkungan hidup , ekonomi dll.
KAIDAH DASAR BIOETIKA
DAN TEORI ETIKA
Etika
Merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup
baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan
menginginkan hal yang baik dalam hidup
(mempelajari moralitas) mengandung
permusyawaratan dan argumen eksplisit untuk
membenarkan tindakan tertentu etika praktis

Asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode


etik profesi tertentu etika normatif

Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang benar


di tengah belantara norma
Ciri-ciri moralitas :

1. Norma yang sangat penting, lebih bernilai


2. Bersifat universal (dimana, kapan dan siapa
saja)
3. Normal rasional dan objektif
4. Menyangkut kebahagiaan orang lain

Dokter melanggar janji shg datang tidak


tepat waktu tidak etis

Dokter meracuni pasiennya tidak


bermoral
NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

ATURAN
PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN

DISIPLIN

ATURAN
ATURAN
HUKUM
PENERAPAN
KEDOKTERAN
ETIKA
ETIKA HUKUM
KEDOKTERAN
(KODEKI)
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

1. NORMA MORAL 1. NORMA DISIPLIN 1. NORMA HUKUM


- MASALAH MORAL ~ STD PROFESI
(KOMPETENSI,
YAN, PRLKU)
2. PELANGGARAN: 2. PELANGGARAN 2. PELANGGARAN
DILEMA NORMA LANGGAR STANDAR NORMA HUKUM
INTERNAL PROFESI (BENAR SALAH)
(BAIK - BURUK) (BENAR - SALAH)
3. DAMPAK 3. KUALITAS PROFESI 3. PENYELESAIAN
- KUALITAS MORAL (LAYANAN, PERILAKU) KONFLIK/
- KEHORMATAN - KEHORMATAN KEDAMAIAN
PROFESI PROFESI
4. LINGKUP 4. KOMPETENSI 4. PERATURAN HK TTG
- PERILAKU ETIK YANMEDIK YAN KEDOKTERAN
PERILAKU PROF
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

5. BENTUK: KODE 5. ATURAN DISIPLIN 5. UU, PP, PERMEN,


ETIK PROFESI KEDOKTERAN KEPPRES DLL
6. DISUSUN: ORG. 6. KOMPILASI OLEH KKI 6. NEGARA (DPR +
PROFESI PEMERINTAH)
7. SANKSI 7. SANKSI 7. SANKSI
- MORAL/HT NURANI ~ TEGURAN - - PID: DENDA/
- NASEHAT/ RE-EDUKASI PENJARA
TEGURAN ~ CABUT STR /SIP - PDT:
- PENGUCILAN GANTI RUGI
- ADMINISTRASI:
PENCABUTAN
8. YANG MEMERIKSA 8. MKDKI: 8.PENGADILAN:
- MKEK - DOKTER -NEGERI
- MKEKG - DOKTER GIGI -TUN
- ANGG PROFESI - SARJANA HUKUM ANGGOTA: HAKIM
KAIDAH DASAR BIOETIKA
Bertolak dari Childress & Beauchamp yang
memaparkan adanya 4 kaidah dasar moral
(KDM atau moral principle/principle-based
ethics atau ethical guidelines) dalam buku
sucinya The Principles of Biomedical Ethics
(1994)

yakni beneficence, non-maleficence, justice dan


autonomy.

kemudian ditinjau melalui etika sehingga


merupakan maxim (kaidah dasar) yang
berlaku normatif ketika dokter menghadapi
kasus kongkrit di klinik
4 KDM Kaidah Dasar Bioetika (KDB)

4 KDB:
1. Tindakan berbuat baik (beneficence)
2. Tidak merugikan (non-maleficence)
3. Keadilan (justice)
4. Otonomi (self determination)
The patients contexts for prima facies choice
(Agus Purwadianto , 2004)

G eneral benefit Elective, educated,


result, most of bread-w inner, mature
people, person

Beneficence Autonomy

Non Justice
Time maleficence
Vulnerables,
> 1 person, others
emergency, life
similarity, community /
saving, minor
socials rights
BENEFICENCE

ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar


dan berlaku pada banyak pasien lainnya, sehingga
dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan
pasien

dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang


akan dialami pasiennya akan lebih banyak
dibandingkan dengan kerugiannya.

prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah


menjadi atau dalam keadaan yang umum
NON MALEFICENCE

Dalam konteks, prinsip prima-facienya adalah


ketika pasien (berubah menjadi atau dalam
keadaan) gawat darurat dimana diperlukan suatu
intervensi medik dalam rangka penyelamatan
nyawanya.

Atau konteks ketika menghadapi pasien yang


rentan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari
kelompok anak-anak atau orang uzur ataupun
juga kelompok perempuan (dalam konteks isu
jender).
AUTONOMY

Dalam konteks autonomy, prima facie disini


muncul (berubah menjadi atau dalam keadaan)
pada sosok pasien yang berpendidikan,
pencari nafkah, dewasa dan berkepribadian
matang.
JUSTICE

Prima facienya pada (berubah menjadi atau


dalam keadaan) konteks membahas hak orang
lain selain diri pasien itu sendiri.

Hak orang lain ini khususnya mereka yang


sama atau setara dalam mengalami gangguan
kesehatan di luar diri pasien, serta membahas
hak-hak sosial masyarakat atau komunitas
sekitar pasien.
IMPLEMENTASI BIOETIKA DI KLINIK
Permasalahan klinik yg sering dihadapi :

1.Definisi mati dan penetapannya


2 Batas antara pengobatan dan perawatan ,dan
bila mana keduanya dapat dihentikan
3.Kelainan bawaan berat pada bayi baru lahir
4 Deteksi dini kelainan bawaan berat sebelum
lahir
5. Beberapa pandangan etis kapan resisutasi
kardiopulmonal masih di perlukan atau kapan
dianggap tidak lagi bermamfaat.

6 Kegawat daruratan dan prediksi keberhasilan


dan kualitas hidup
KESIMPULAN

Kaidah Dasar Bioetika (Principle-based ethics)


merupakan metode tangguh memunculkan
isu etik pasien, sebagai pendamping isu medik
dalam penanganan klinik.

Hal ini akan memberi dampak cara berpikir


kritis rasional dalam melakukan analisis
pembenaran moral sekaligus ketegaran moral.
Ada 4 KDB yang masing-masing saling
berebut untuk tampil sebagai acuan dasar
isu etik melalui prinsip prima facienya
masing-masing sesuai dengan ciri-ciri
konteks berubah menjadi atau dalam
keadaan pasien.

Prinsip prima facie praktis, menjadi model


berpikir kritis yang dapat diterapkan pada
analisis etik pelbagai kasus konkrit lainnya,
(sebagai subyek penelitian, pasien
berdilema etik dalam perawatan yang
memerlukan pemecahan etis ataupun
penelusuran pelanggaran etik profesi )
Lampiran
Beneficence
Kriteria
1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan
orang lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya
5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan golden rule principle
Non-maleficence
Kriteria
1. Menolong pasien emergensi :
Dengan gambaran sbb :
- pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko
kehilangan sesuatu yang penting (gawat)
- dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter
2. Mengobati pasien yang luka
3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )
4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien
5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
6. Mengobati secara proporsional
7. Mencegah pasien dari bahaya
8. Menghindari misrepresentasi dari pasien
9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
10. Memberikan semangat hidup
11. Melindungi pasien dari serangan
12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan
autonomy
Kriteria
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan
termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13. Menjaga hubungan (kontrak)
justice
Kriteria
1. Memberlakukan sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya
12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi)
secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan
kesehatan
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb
Kepustakaan:
1.Yuniar Lestari , kaidah dasar bioetika dalam
membingkai profesi kedokteran
2 Bartens , bioetika asal usul tujuan dan
cakupannya,
3 Qomariyah, Basbeth F , bioetika isu dan
dilema
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai