ANA FITRIYANI
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
ABSTRAK
ANA FITRIYANI. Uji in Vitro Ekstrak Air dan Etanol dari Buah Asam Gelugur,
Rimpang Lengkuas, dan Kencur sebagai Inhibitor Aktivitas Lipase Pankreas. Dibimbing
oleh DYAH ISWANTINI PRADONO dan LATIFAH KOSIM DARUSMAN.
Buah asam gelugur merupakan marga Garcinia, sering digunakan sebagai obat
penurun bobot badan. Lengkuas dan kencur adalah tanaman obat tradisional yang
berpotensi sebagai antiobesitas yang mudah didapat dan murah karena telah diteliti
mampu menurunkan fosfolipid, trigliserida, serta kolesterol. Penelitian ini bertujuan
mengevaluasi potensi ketiga tanaman sebagai antiobesitas melalui kemampuan ekstrak air
dan etanolnya dalam menghambat aktivitas lipase pankreas secara in vitro pada pH 8,0,
waktu inkubasi 45 menit, dan suhu 40C. Penelitian ini menggunakan lipase pankreas
manusia (1,4 10-5 g/L) dan minyak wijen (16,2 g/L) sebagai substrat.
Ekstrak air dan etanol buah asam gelugur secara berurutan mengandung saponin
dan alkaloid. Ekstrak lengkuas mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan kuinon,
sedangkan ekstrak etanolnya mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid.
Ekstrak air kencur mengandung saponin dan kuinon, sedangkan ekstrak etanolnya
mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, dan kuinon. Ketiga tanaman berpotensi sebagai
antiobesitas karena berdasarkan hasil uji in vitro mampu menginhibisi aktivitas lipase
pankreas. Daya inhibisi tertinggi dari semua ekstrak dicapai oleh ekstrak etanol buah
asam gelugur dengan nilai 86,3% pada konsentrasi 150 ppm. Daya inhibisi tertinggi
lengkuas dicapai oleh ekstrak etanolnya pada konsentrasi 200 ppm, yaitu sebesar 56,2%.
Daya inhibisi tertinggi ekstrak kencur dicapai oleh ekstrak etanolnya dengan nilai 37,6%
pada konsentrasi 300 ppm. Nilai-nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan
kontrol positif (Xenical) pada 100 ppm, yaitu sebesar 10,6%.
ABSTRACT
ANA FITRIYANI. In Vitro Assay of Water and Ethanol Extracts of Asam Gelugur
Fruits, Lengkuas, and Kencur Rhizomes as Inhibitor of Pancreatic Lipase Activity.
Supervised by DYAH ISWANTINI PRADONO and LATIFAH KOSIM DARUSMAN.
Asam gelugur fruits of Garcinia oftenly used to reduce body weight. Lengkuas and
kencur are traditional herbal that potential as inexpensive and available antiobesity
because they had been studied could reduce the level of phospholipids, triglycerides, and
cholesterol. This research evaluated the potencies of these herbal as antiobesity by their
water and ethanol extracts capabilities in inhibiting pancreatic lipase activity in vitro at
pH 8,0, incubation time 45 minutes, and temperature 40C. This research used human
pancreatic lipase (1,4 10-5 g/L) and sesame oil (16,2 g/L) as substrate.
The water and ethanol extracts of asam gelugur fruits contained saponins and
alkaliods, respectively. The water extract of lengkuas rhizomes contained alkaloids,
flavonoids, saponins, dan quinones, while the ethanol extract contained alkaloids,
flavonoids, saponins, and steroids. The water extract of kencur rhizomes contained
saponins and quinones, while the ethanol extract contained alkaloids, flavonoids, steroids,
and quinones. These plants have potencies as antiobesity based on in vitro assay in
inhibiting pancreatic lipase activity. The highest inhibitory effect of all extracs was
obtained from the ethanol extract of asam gelugur fruits with value of 86,3% at 150 ppm.
The highest inhibitory effect of lengkuas extracts was from the ethanol extract at 200
ppm, which was about 56,2%. The highest inhibitory effect of kencur was showed by the
ethanol extract with the value 37,6% at 300 ppm. These values were higher than the
inhibitory effect of the positive control (Xenical) at 100 ppm, about 10,6%.
UJI IN VITRO EKSTRAK AIR DAN ETANOL DARI
BUAH ASAM GELUGUR, RIMPANG LENGKUAS, DAN
KENCUR SEBAGAI INHIBITOR AKTIVITAS
LIPASE PANKREAS
ANA FITRIYANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
Judul Skripsi : Uji in Vitro Ekstrak Air dan Etanol dari Buah Asam Gelugur, Rimpang
Lengkuas, dan Kencur sebagai Inhibitor Aktivitas Lipase Pankreas
Nama : Ana Fitriyani
NIM : G44204027
Menyetujui:
Dr. Dyah Iswantini Pradono, M.Agr Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S.
NIP 132 956 706 NIP 130 536 681
Mengetahui:
Tanggal lulus:
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala kasih sayang, nikmat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah yang
berjudul Uji in Vitro Ekstrak Air dan Etanol dari Buah Asam Gelugur, Rimpang
Lengkuas, dan Kencur sebagai Inhibitor Aktivitas Lipase Pankreas ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains pada Departemen kimia FMIPA IPB.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Dyah Iswantini Pradono, M.Agr
dan Ibu Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S. sebagai pembimbing yang telah
memberikan arahan, saran, dan dorongan selama pelaksanaan penelitian dan penulisan
karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Hibah Kompetensi
atas nama Dr. Dyah Iswantini Pradono, M.Agr yang telah membantu pembiayaan
penelitian dan Pusat Studi Biofarmaka IPB yang telah memberikan bantuan dalam hal
tempat penelitian dan peralatan laboratorium yang penulis gunakan dalam penelitian ini .
Ungkapan terima kasih penulis berikan kepada ibu, ayah, kakak, adik, dan
keluarga besar Kamari yang selalu memberikan semangat, doa, dan kasih sayang dalam
berbagai bentuk yang tak pernah putus. Selain itu, terima kasih kepada Laboratorium
Terpadu, seluruh laboran Kimia Fisik dan Lingkungan, serta Kimia Analitik, Bu Nunuk,
Mba Salina, serta semua staf dan pegawai Pusat Studi Biofarmaka atas bantuan yang
diberikan selama penelitian. Ucapan terima kasih tak lupa penulis berikan kepada Kak Ita,
Kak Sabet, dan Ai yang turut membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Ana Fitriyani
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kendal pada tanggal 5 Mei 1987 dari ayah Masrochan dan ibu
Musanah. Penulis merupakan putri ketiga dari empat bersaudara. Tahun 2004 penulis
lulus dari SMU Negeri 1 Kendal dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan seleksi masuk IPB (USMI) di Departemen
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Kimia
Dasar (2005/2006 dan 2007/2008), Kimia Fisik Layanan (2007/2008), Kimia Analitik
Layanan (2007/2008), serta Kromatografi II untuk program Diploma Analisis Kimia
(2007/2008). Penulis juga pernah menjadi Staf Komisi Keilmuan Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas MIPA (2005/2006) dan Staf Departemen Chem Art Ikatan
Mahasiswa Kimia (2006/2007). Selama perkuliahan penulis juga memperoleh beasiswa
dari POM (Persatuan Orang Tua Mahasiswa) selama 2 tahun, yaitu tahun 2004-2006.
Bulan Juli-Agustus 2007, penulis melaksanakan praktik lapangan di Laboratorium CQA
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Ancol.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL........................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................vii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Asam Gelugur (Garcinia atroviridis) .................................................................. 2
Lengkuas (Alpinia galanga)................................................................................. 2
Kencur (Kaempferia galanga) ............................................................................. 3
Lipase Pankreas.................................................................................................... 3
Penelitian Pendukung........................................................................................... 4
Uji Toksisitas Larva Udang ................................................................................ 5
LAMPIRAN ...................................................................................................................19
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan Penghambatan aktivitas ATP-sitrat liase oleh
mengevaluasi daya inhibisi ekstrak air dan asam hidroksisitrat (HCA) akan menyebabkan
etanol dari buah asam gelugur, rimpang penurunan produksi asam lemak sebagai
lengkuas, dan kencur terhadap aktivitas lipase prekursor pembentukan lemak dalam tubuh.
pankreas dalam potensinya sebagai Buah asam gelugur juga bersifat
antiobesitas. antioksidan dan mampu menurunkan bobot
badan dan kolesterol (Chung 2006). Mackeen
TINJAUAN PUSTAKA (1998) meneliti bioaktivitas ekstrak metanol-
DMSO dari tanaman ini yang memberikan
Asam Gelugur (Garcinia atroviridis) hasil bahwa ekstrak tersebut bersifat
antibakteri (akar), antifungi (buah dan daun),
Tanaman marga Garcinia tersebar di antioksidan (akar, buah, dan batang), dan
daerah tropis Asia. Jenisnya yang banyak antitumor (daun, buah, dan batang).
dikenal, yaitu Garcinia cambogia umumnya
dijumpai di India bagian selatan, sedangkan Lengkuas (Alpinia galanga)
jenis lainnya, yaitu Garcinia atroviridis (asam Lengkuas (Alpinia galanga) lebih dikenal
gelugur) umumnya dijumpai di daerah sebagai bumbu masak berbagai kuliner di
Semenanjung Malaya (Rittirut & Siripatana Indonesia dan Malaysia. Nama lainnya adalah
2007). Asam gelugur atau gelugor digunakan Languas galanga atau lebih dikenal dengan
secara luas sebagai penyedap masakan oleh greater galangal. Lengkuas diklasifikasikan
masyarakat Melayu. Tanaman ini masih satu ke dalam kingdom Plantae, divisi
famili dengan manggis dan asam kandis yang Magnoliophyta, kelas Liliopsida, ordo
menyebar di Asia Tenggara. Tanaman ini Zingiberales, subfamili Alpinioideae, dan
termasuk ke dalam bangsa Guttiferales dan genus Alpinia (Heyne 1987b).
suku Guttiferae yang tingginya bisa mencapai Rimpang lengkuas besar dan tebal,
20 m (Jansen 1992). berdaging, berbentuk silindris, diameter
Buah asam gelugur muda berwarna hijau sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang. Bagian
kekuningan, berbentuk bulat seperti buah luar berwarna coklat agak kemerahan atau
jeruk yang sudah dikupas (Gambar 1). Buah kuning kehijauan pucat, mempunyai sisik-
ini biasanya dipotong dan dikeringkan, sisik berwarna putih atau kemerahan, keras
kemudian dimanfaatkan sebagai pemberi rasa mengkilap, sedangkan bagian dalamnya
asam dan penyedap masakan. Selain itu, berwarna putih (Gambar 2). Daging rimpang
buahnya yang tidak dikupas, apabila direbus yang sudah tua berserat kasar. Rimpang dan
dengan gula dapat dibuat selai (Heyne 1987a) batangnya yang muda banyak dimanfaatkan
Ekstrak daun asam gelugur yang diberikan sebagai bahan sayur atau sambal. Bunganya
secara oral dengan dosis 360 mg/Kg terhadap berbentuk lonceng, berwarna putih, dan juga
mencit memberi efek inhibitor terhadap dapat dibuat sayur.
perkembangan Plasmodium berghei penyebab
malaria (Syamsudin et al. 2004).
dari Cina dan sekarang tersebar luas di daging rimpang tidak keras, rapuh, mudah
berbagai daerah di Asia antara lain Indonesia, patah, dan bergetah (Gambar 3). Rimpang
Malaysia, Filipina, Cina bagian selatan, kencur berbau harum dengan rasa pedas yang
Hongkong, India, Bangladesh, dan Suriname. khas.
Lengkuas mengandung minyak atsiri dengan Kencur banyak tumbuh liar di tepi kebun,
komponen utama terpinen-4-ol dan 1- namun saat ini sudah banyak dibudidayakan
asetoksikalsiferol asetat yang mempunyai di Indonesia, terutama di pulau Jawa, selain
kemampuan sebagai antibakteri, serta itu juga di India, Malaysia, Taiwan, dan Cina.
flavonoid dengan komponen utama kaemferol, Kencur tumbuh subur di daerah tropis dengan
galangin, dan kuersetin (BPOM 2004). curah hujan tinggi, dataran rendah, dan
Komponen flavonol dan dihidroflavonol pegunungan. Tanaman ini tumbuh subur pada
dikenal sebagai senyawa yang bersifat tanah yang berwarna hitam, berpasir, dan di
fungistatik dan fungisida yang terdapat pada tempat yang sedikit terlindung.
tumbuhan Alpinia dan Kaempferia adalah Rimpang kencur mengandung saponin,
alpinetin (Rahayu 2000). flavonoid, minyak atsiri, asam metil kanilat,
Pemanfaatan lengkuas antara lain untuk serta senyawaan polifenol dan pentadekan.
obat penyakit kulit, obat tetes telinga, pelancar Ekstrak etanol kencur mengandung minyak
kemih, penguat empedu, rematik, dan atsiri tidak kurang dari 37,9% dengan
memperbaiki pencernaan. Beberapa penelitian komponen utama etil-p-metoksisinamat tidak
sebelumnya menunjukkan kemampuan kurang dari 4,3% dan etilsinamat (BPOM
lengkuas sebagai antimikroba dengan 2004).
senyawa aktifnya 1-asetoksikalsiverol asetat
(Rahayu 2000). Ekstrak etanol lengkuas dan
kencur secara efektif telah dipelajari dapat
menurunkan kolesterol, trigliserida, fosfolipid
total pada jaringan dan serum, serta mampu
meningkatkan high density lipoproteins
(HDL) serum secara signifikan secara in vivo
pada tikus putih dengan kolesterol tinggi Gambar 3 Rimpang kencur (Kaempferia
(Padikkala & Achuthan 1997). galanga).
Kencur (Kaempferia galanga)
Rimpang kencur dapat digunakan sebagai
Kencur (Kaempferia galanga) dikenal obat gosok untuk bengkak karena terkilir
sebagai salah satu rempah-rempah dan bumbu (keseleo) atau terpukul benda tumpul, serta
berbagai masakan di Indonesia. Kencur untuk encok dan rematik. Selain itu, rimpang
diklasifikasikan dalam kerajaan Plantae, kencur juga digunakan untuk mengobati
divisi Magnoliophyta, kelas Liliopsida, ordo masuk angin, radang lambung, kejang perut,
Zingiberales, famili Zingiberaceae, subfamili mual, diare, penawar racun, serta sebagai obat
Zingiberoideae, dan genus Kaempferia batuk. Kencur juga dipakai untuk mengobati
(Heyne1987). infeksi telinga, sakit kulit, bisul, dan dapat
Kencur merupakan tanaman tahunan, pula digunakan sebagai bioinsektisida. Kencur
berbatang basal dengan tinggi lebih kurang 20 juga telah digunakan pada sistem pengobatan
cm. Daunnya tunggal, berwarna hijau dengan Ayurveda untuk menangani berbagai penyakit
pinggir merah kecoklatan bergelombang. yang disebabkan peradangan, diabetes militus,
Bentuk daunnya lebar sampai bundar, ujung dan obesitas (Padikkala & Achuthan 1997).
runcing, dan tepinya rata. Permukaan daun
Lipase Pankreas
bagian atas tidak berbulu, sedangkan bagian
bawah berbulu halus. Tangkai daun pendek, Lipase pankreas merupakan enzim yang
berukuran 3-10 cm, pelepah terbenam dalam larut dalam air. Enzim ini disintesis oleh sel-
tanah dengan panjang 1,5-3,5 cm, dan sel parenkim pankreas dan ditransfer ke
berwarna putih. Bunga kencur berbentuk permukaan luminar usus halus untuk
terompet dan tunggal dengan panjang antara menghidrolisis substratnya. Substrat enzim
2,5-5 cm. Panjang benang sarinya sekitar 4 lipase pankreas berupa lemak atau minyak
mm dan berwarna kuning. Putik berwarna dari makanan dalam bentuk triasilgliserol
putih atau putih keunguan. Akarnya serabut (trigliserida) yang akan dihidrolisis menjadi
dan berwarna coklat kekuningan. Rimpangnya monogliserida dan asam lemak bebas rantai
pendek, berwarna coklat, berbentuk jari, dan panjang. Lipase pankreas menghidrolisis 50-
tumpul. Bagian luar rimpang seperti bersisik, 70% dari total lemak dari asupan makanan
4
(Birari &Bhutani 2007). Enzim ini memecah rimpang Panax japonicus (Han et al. 2005a).
lipid dengan memutuskan ikatan ester yang CT-II, suatu fraksi dari ekstrak etanol tanaman
merupakan ikatan tulang punggung gliserol Cassia mimosoides diketahui dapat
pada substrat. Monogliserida yang dihasilkan menghambat aktivitas lipase secara in vitro
akan digunakan untuk kerja oleh otot dan dan in vivo (Yamamoto et al. 2000). Inhibisi
sebagian disimpan dalam jaringan adiposa lipase pankreas juga mampu dilakukan ekstrak
(Santoso 2001). Lipase pankreas bekerja pada etanol biji anggur pada konsentrasi 1 mg/mL
daerah permukaan minyak air dan titik-titik yang mampu mencapai 80% (Moreno et al.
lipid yang teremulsi secara halus dibentuk 2003), serta senyawa 3-metiletergalangin yang
oleh gerakan mekanis dalam usus dengan diisolasi dari tanaman galangal (Alpinia
adanya garam empedu. Semakin aktif kerja officinarum) yang juga secara in vivo mampu
enzim tersebut maka lemak dan minyak yang menurunkan kadar kolesterol tikus jantan
dihidrolisis akan semakin banyak sehingga (Shin et al. 2003). Penelitian lainnya oleh Han
semakin banyak pula monogliserida yang et al. (2005b) menunjukkan bahwa ekstrak air
dihasilkan. Sebagai akibatnya, monogliserida rimpang jahe dapat menurunkan bobot
yang diserap oleh usus halus dan kemudian jaringan adiposa mencit secara signifikan dan
disimpan sebagai cadangan lemak dalam mampu menginhibisi hidrolisis triolein yang
jaringan adiposa pun akan meningkat. Hal ini diemulsi dengan fosfatidilkolin oleh lipase
dapat memicu penumpukan lemak dalam pankreas. Aktivitas antiobesitas juga dimiliki
jaringan tersebut dan menyebabkan oleh buah Juglans mandshurica (Han et al.
kegemukan atau obesitas. 2007) dan beberapa triterpena dari ekstrak
Salah satu inhibitor lipase yang telah etanol akar tanaman Actinidia arguta , yaitu
digunakan sebagai pelangsing di pasaran asam 3-O-trans-p-kaoumaroil aktinidat, asam
adalah orlistat (Xenical). Orlistat merupakan ursolat, asam 23-hidroksiursolat, asam
suatu turunan lipstatin yang dihasilkan oleh kurosolat, asam asiatat, dan asam betulinat
bakteri Streptomyces toxitricini bekerja (Jang et al. 2008).
dengan membatasi absorpsi lemak dari Penelitian serupa dari ekstrak tanaman-
makanan di dalam lambung dan usus halus tanaman obat Indonesia juga banyak
dengan menghambat aktivitas lipase gaster dilakukan. Uji in vitro terhadap aktivitas
dan pankreas (Hadvary et al. 1988). lipase yang berasal dari mikroba Rhizopus
Pemakaian orlistat memiliki efek samping arrhizus menunjukkan bahwa ekstrak metanol
seperti insomnia dan terjadinya malabsorbsi daun jati belanda yang mengandung alkaloid,
terhadap vitamin A, D, E, dan K yang larut triterpenoid, dan steroid berpotensi sebagai
lemak. inhibitor lipase baik pada konsentrasi tinggi
maupun rendah (Iswantini et al. 2003a).
Ekstrak etanol daun jati belanda dapat
menghambat aktivitas lipase serum Rattus
norvegicus secara in vivo (Rahardjo et al.
2005). Penelitian oleh Silitonga (2008)
Struktur orlistat (tetrahidrolipstatin). menggunakan lipase pankreas manusia
menunjukkan bahwa ekstrak air, etanol, dan
Penelitian Pendukung
saponin daun jati belanda dan bangle mampu
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menginhibisi aktivitas lipase pankreas dengan
menentukan senyawa dari berbagai ekstrak daya inhibisi tertinggi dicapai oleh ekstrak
tumbuhan yang berperan sebagai penurun etanol bangle.
bobot badan (antiobesitas) baik secara in vitro Penelitian mengenai ekstrak tanaman
dengan menghambat aktivitas lipase maupun bangle lainnya menunjukkan bahwa ekstrak
secara in vivo pada hewan coba. Ekstrak air, metanol, flavonoid, dan steroid dapat
tanaman yang telah dipelajari mampu menghambat aktivitas lipase, sedangkan
menghambat aktivitas lipase pankreas adalah ekstrak tanin meningkatkan aktivitas lipase
fraksi saponin dari ekstrak air daun oolong tea (Iswantini et al. 2003b). Ekstrak metanol dan
(Han et al. 1999) dan senyawa aktif saponin air memiliki daya inhibisi tertinggi terhadap
yang terdapat pada tanaman Thea sinensis aktivitas lipase pada konsentrasi 100 ppm,
(Han et al. 2001). Senyawa saponin lainnya sedangkan untuk ekstrak flavonoid dan
yang memiliki kemampuan sama adalah yang steroidnya pada konsentrasi 200 ppm.
diisolasi dari platycodi radix yang merupakan Gabungan ekstrak flavonoid, tanin, dan
akar dari tamanan Platycodon grandiflorum steroidnya juga mampu menginhibisi lipase
(Xu et al. 2005) dan chikusetsusaponin dari dengan perbandingan tertentu dengan inhibisi
5
tertinggi dicapai oleh gabungan ekstrak sebelum dilakukan uji toksisitas akut atau uji
flavonoid dan tanin pada perbandingan 2:1 aktivitas lainnya. Hasil uji ini dapat digunakan
(Febriany 2004). Ekstrak kasar metanol untuk menentukan batas atau kisaran
bangle dapat menghambat aktivitas lipase konsentrasi ekstrak yang digunakan pada uji
Rhizoppus arrhizus pada konsentrasi 100 dan aktivitas.
300 ppm, sedangkan ekstrak air seduhannya
pada konsentrasi 100, 300, dan 400 ppm BAHAN DAN METODE
(Wirakusumah 2005). Penelitian lainnya
menyebutkan bahwa pemberian jus buah Bahan dan Alat
mengkudu masak dengan konsentrasi 5%,
10%, dan 20% (b/v) telah memberikan efek Buah asam gelugur kering diperoleh dari
penurunan bobot badan tikus putih jantan Medan, sedangkan rimpang lengkuas dan
masing-masing sebesar 5,02%; 7,67%; dan kencur kering diperoleh dari Balai Penelitian
11,10% (Burhanuddin et al. 2004). Tanaman Rempah dan Obat (Balitro). Lipase
Martatilofa (2008) menyatakan bahwa ekstrak pankreas yang digunakan adalah lipase
air kemuning mampu menghambat kerja pankreas manusia dengan kode Sigma L9780-
lipase pankreas manusia dengan daya inhibisi 50 units.
tertinggi sebesar 25,66% pada konsentrasi 100 Bahan-bahan yang digunakan adalah
ppm dan ekstrak etanolnya pada konsentrasi Xenical, asam oleat, minyak wijen, telur
30 ppm dengan daya inhibisi sebesar 22,80 %, udang A. salina, kuersetin, pereaksi tembaga
serta gabungannya dengan ekstrak etanol daun (Lampiran 6), pereaksi Meyer, Wagner,
jati belanda dan bangle mencapai 21,58% Dragendorf, dan Lieberman Buchard. Alat
dengan perbandingan 1:1:1. yang digunakan adalah spektrofotometer UV-
Penelusuran melalui situs paten Amerika Vis U-2800 Hitachi.
(www.uspto.gov) menunjukkan banyak hasil Metode Penelitian
penelitian yang berhubungan dalam
pemeliharaan obesitas yang telah dipatenkan Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
di antaranya adalah ekstrak Garcinia tahap, yaitu persiapan contoh, penelitian
cambogia dan Gymnema sylvestre (Alviar et pendahuluan (penetapan kadar air dan uji
al. 2002). Paten lainnya menyebutkan bahwa fitokimia), dan penelitian utama (ekstraksi,
Garcinia cambogia digunakan sebagai penentuan LC50, uji in vitro inhibisi ekstrak
suplemen herbal penurun bobot badan (Kurk terhadap aktivitas lipase pankreas, dan
& Vital 2002). Selain itu, telah dipatenkan penentuan kadar flavonoid total ekstrak
pula sinergitas ekstrak jahe dengan beberapa dengan daya inhibisi tertinggi) (Lampiran 1).
tanaman obat lainnya seperti Gentiana kurroo, Persiapan Contoh
Murraya koenigii, Allium sativum,
Amorphophallus campanulatus, dan beberapa Persiapan contoh yang dilakukan meliputi
bahan tambahan lainnya untuk perawatan pengumpulan bahan baku, pencucian,
obesitas dan aterosklerosis (Pushpangadan et perajangan, dan pengeringan. Contoh yang
al. 2006). sudah kering selanjutnya digiling hingga
diperoleh bentuk serbuk untuk mempermudah
Uji Toksisitas terhadap Larva Udang proses ekstraksi.
Uji toksisitas merupakan suatu metode Penetapan Kadar Air (AOAC 2000)
untuk mengamati aktivitas farmakologi suatu
senyawa. Salah satu metode uji bioaktivitas Cawan porselin dikeringkankan di dalam
senyawa bahan alam adalah uji letalitas larva oven bersuhu 105 C selama 30 menit,
udang atau brine shrimp lethality test (BSLT). kemudian didinginkan dalam desikator, lalu
Keunggulan penggunaan larva udang adalah ditimbang bobot kosongnya. Sebanyak 3 g
sifatnya yang peka terhadap bahan uji, waktu contoh dimasukkan ke dalam cawan,
siklus yang cepat, mudah dibiakkan, dan kemudian dikeringkan kembali dalam oven
murah. Konsentrasi letal 50% (LC50) ekstrak selama 3 jam pada suhu yang sama. Setelah
dapat diperoleh melalui BSLT. LC50 adalah itu cawan didinginkan dalam desikator, lalu
dosis senyawa bioaktif yang dapat ditimbang. Contoh dalam cawan dikeringkan
menyebabkan 50% kematian hewan uji. kembali di dalam oven selama 3 jam pada
Umumnya, suatu senyawa kimia dikatakan suhu yang sama dan setelah dingin ditimbang
berpotensi bioaktif apabila mempunyai nilai kembali. Prosedur yang sama dilakukan
LC50 kurang dari 1000 ppm. Uji toksisitas ini hingga diperoleh bobot contoh yang konstan.
merupakan uji toksisitas awal suatu ekstrak
6
Kadar air ditentukan dengan persamaan triterpenoid dan warna hijau atau biru
berikut. menunjukkan adanya steroid.
ab Ekstraksi Air (Padikkala & Achuthan
Kadar air = 100%
a 1997)
Keterangan: Metode ekstraksi ini berdasarkan pada
a = bobot contoh awal (g) penelitian Padikkala & Achuthan (1997)
b = bobot contoh akhir (g) dengan beberapa modifikasi. Serbuk contoh
Uji Fitokimia (Harborne 1987) ditimbang sebanyak 100 g kemudian
dimaserasi dengan air dengan perbandingan
Uji fitokimia yang dilakukan meliputi uji 1:8 selama 24 jam. Ekstrak dipekatkan dengan
alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, rotary evaporator. Ekstrak yang diperoleh
dan triterpenoid/ steroid. ditimbang dan dihitung rendemennya
Uji alkaloid. Sejumlah ekstrak ditambahkan (Lampiran 2).
10 mL kloroform dan beberapa tetes NH3. Ekstraksi Etanol (Padikkala & Achuthan
Filtrat dipisahkan dan diasamkan dengan 1997)
H2SO4 2 M. Lapisan asam yang tidak
berwarna diuji dengan pereaksi Meyer, Metode ekstraksi ini berdasarkan pada
Dragendorf, dan Wagner. Adanya alkaloid penelitian Padikkala & Achuthan (1997)
ditandai dengan terbentuknya endapan putih dengan beberapa modifikasi. Serbuk contoh
(dengan pereaksi Meyer), endapan merah ditimbang 100 g kemudian dimaserasi
(dengan pereaksi Dragendorf), dan endapan dengan etanol 70% selama 24 jam, lalu
coklat (dengan pereaksi Wagner). disaring. Setelah itu ekstrak dipekatkan
dengan rotary evaporator hingga diperoleh
Uji flavonoid. Sejumlah ekstrak ditambah air ekstrak kering (Lampiran 3). Ekstrak
secukupnya dan dipanaskan selama 5 menit, ditimbang dan dihitung rendemennya dengan
kemudian ditambahkan serbuk Mg, 0,2 mL persamaan sebagai berikut.
HCl pekat, dan beberapa tetes amil alkohol.
a
Larutan dikocok dan dibiarkan memisah. Rendemen ekstrak = 100% fk
Keberadaan flavonoid ditandai dengan b
terbentuknya warna kuning hingga merah Keterangan:
kecoklatan pada lapisan amil alkohol. a = bobot ekstrak (g)
b = bobot contoh awal (g)
Uji saponin. Sejumlah ekstrak ditambah air
secukupnya dan dipanaskan selama 5 menit,
fk = faktor koreksi =
100
setelah itu didinginkan dan dikocok kuat. 100 kadar air
Adanya saponin ditandai dengan timbulnya
busa yang stabil selama 10 menit. Uji Toksisitas Ekstrak (Meyer et al. 1982)
Uji tanin. Sejumlah ekstrak dalam tabung Uji toksisitas ekstrak dilakukan dengan
reaksi ditambah air secukupnya dan menggunakan larva udang Artemia salina.
dipanaskan selama 5 menit, lalu disaring. Kista A. salina sebanyak 50 mg dimasukkan
Filtrat ditambahkan FeCl3 1% (b/v). Adanya ke dalam wadah yang berisi air laut yang
tanin ditandai dengan terbentuknya warna sudah disaring dan dilengkapi aerator. Kista
hijau kebiruan. dibiarkan selama 48 jam di bawah
pencahayaan lampu agar menetas sempurna.
Uji kuinon. Sejumlah ekstrak dalam tabung Setelah menetas, larva A. salina sebanyak 10
reaksi ditambah air, dididihkan selama 5 ekor dimasukkan ke dalam vial 2 mL,
menit, lalu disaring. Filtrat ditambah NaOH kemudian ditambahkan larutan stok ekstrak
15% (b/v). Adanya kuinon ditandai dengan dengan konsentrasi 4000 ppm dan ditepatkan
terbentuknya warna merah. volumenya dengan air laut sehingga
konsentrasi akhir ekstrak menjadi 0, 10, 100,
Uji triterpenoid/steroid. Sejumlah ekstrak
dan 1000 ppm. Setelah 24 jam, jumlah larva
ditambah etanol panas 50 C, kemudian
yang mati dihitung. Nilai konsentrasi letal
disaring ke dalam pinggan dan diuapkan
50% (LC50) ditentukan dengan metode
hingga kering. Residu yang dihasilkan
analisis probit dengan selang kepercayaan
ditambah eter. Lapisan eter dipipet dan diuji
95%. Bagan alir uji toksisitas ekstrak
dengan pereaksi Lieberman Buchard (asam
diperlihatkan pada Lampiran 4.
asetat anhidrat : H2SO4 pekat = 3:1). Warna
merah atau ungu menunjukkan adanya
7
Uji in Vitro Ekstrak sebagai Inhibitor kembali. Filtrat digabungkan kembali, dan
Aktivitas Lipase Pankreas (Han et al. 2005) larutan ditera dengan aseton.
Sebanyak 20 mL filtrat hasil hidrolisis dan
Metode uji inhibisi yang digunakan
20 mL akuades dimasukkan ke dalam corong
berdasarkan pada metode yang digunakan
pisah, kemudian diekstraksi dengan etil asetat
oleh Han et al. (2005) dengan beberapa
(ekstraksi yang pertama dengan 15 mL etil
modifikasi. Sebanyak 1 mL campuran dari
asetat, ekstraksi kedua dan ketiga dengan 10
ekstrak dengan berbagai konsentrasi, 10 g
mL etil asetat). Fraksi etil asetat dikumpulkan
albumin 10% (b/v), lipase pankreas murni
dalam labu takar 50 mL, kemudian larutan
dengan konsentrasi 1,4 10-4 g/L, dan ditera dengan etil asetat. Selanjutnya, larutan
bufer fosfat pH 8 dimasukkan ke dalam tersebut diambil 10 mL ke dalam labu takar
tabung reaksi dan diinkubasi pada suhu 40C 25 mL, direaksikan dengan AlCl3 2% (b/v) 1
selama 45 menit. Setelah itu ditambahkan mL, dan ditera dengan larutan asam asetat
kloroform sebanyak 3 mL. Larutan kemudian glasial dalam metanol 5% (v/v). Pengukuran
dipisahkan dengan sentrifus selama 5 menit. larutan dilakukan pada panjang gelombang
Lapisan klorofom kemudian diambil sebanyak 370,8 nm. Standar dibuat dengan kuersetin
1,0 mL dan ditambahkan larutan kloroform- murni ditimbang 0,0026 g kemudian
heptana (1:1) sebanyak 4 mL, lalu dikocok dilarutkan dengan asam asetat glasial dalam
hingga homogen. Setelah homogen, ke dalam metanol 5% (v/v) dalam labu takar 50 mL,
larutan ditambahkan pereaksi tembaga kemudian dibuat deret standarnya dengan
sebanyak 2,5 mL, dikocok selama 3 menit, konsentrasi 0; 0,5; 2,5; 5,0; 7,5; dan 10 ppm.
lalu dimasukkan ke dalam sentrifus selama 10 Bagan alir penentuan kadar flavonoid total
menit. Setelah itu, lapisan kloroform diambil diperlihatkan pada Lampiran 7.
sebanyak 3 mL, kemudian larutan natrium
dietilditiokarbamat 0,25% (v/v) dalam butanol
ditambahkan sebanyak 0,25 mL hingga HASIL DAN PEMBAHASAN
terbentuk larutan berwarna kuning.
Selanjutnya, absorbans larutan diukur dengan Kadar Air Contoh
spektrofotometer UV-Vis pada panjang Penetapan kadar air dari buah asam
gelombang 435 nm. Absorbans yang gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur
diperoleh dikonversi hingga diperoleh nilai dilakukan untuk mengetahui kadar air masing-
aktivitas enzim dan daya inhibisi ekstrak. Hal masing contoh sehingga dapat diperkirakan
yang sama dilakukan untuk kontrol positif penanganan terbaik bagi contoh dalam hal
(Xenical), sedangkan untuk kontrol negatif penyimpanan. Contoh dikatakan dapat
dilakukan tanpa penambahan larutan ekstrak. disimpan dalam jangka waktu yang lama
Bagan alir uji inhibisi ekstrak diperlihatkan apabila kadar airnya <10%. Kadar air buah
pada Lampiran 5. asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur
Penentuan Kadar Flavonoid Total (Codex masing-masing sebesar 18,7% (b/b), 9,59%
1986 diacu dalam Nobre et al. 2005) (b/b), dan 8,60% (b/b) (Lampiran 8).
Hasil penentuan kadar air tersebut
Metode ini berdasarkan pada Codex menunjukkan bahwa buah asam gelugur tidak
(1986) diacu dalam Nobre et al. (2005). baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang
Ekstrak dengan daya inhibisi tertinggi lama karena memiliki kadar air >10% atau
terhadap aktivitas lipase pankreas dari setiap diperlukan penanganan khusus dalam
contoh ditimbang dengan bobot yang setara penyimpanannya. Penanganan tersebut dapat
dengan 200 mg serbuknya, kemudian ekstrak dilakukan dengan pengeringan lebih lanjut
tersebut dimasukkan ke dalam sistem hingga kadar airnya <10% dan tidak
hidrolisis yang berupa 1,0 mL larutan menyimpannya pada tempat yang lembab.
heksametilenatetramina 0,5% (b/v), 20 mL
aseton, dan 2 mL HCl 25% dalam labu bulat. Ekstraksi
Hidrolisis ekstrak dilakukan dengan Metode ekstraksi ini berdasarkan pada
pemanasan menggunakan refluks selama 30 penelitian Padikkala & Achuthan (1997)
menit. Filtrat hasil hidrolisis disaring dengan beberapa modifikasi. Padikkala &
menggunakan kapas ke dalam labu takar 100 Achuthan (1997) menggunakan nisbah antara
mL, sedangkan residunya ditambah 20 mL contoh dan pelarut etanol 70% sebesar 1:10
aseton dan direfluks kembali selama 30 menit. sedangkan pada penelitian ini menggunakan
Filtrat digabungkan, sedangkan residunya nisbah 1:8 dengan pelarut etanol 70% dan air
ditambah 20 mL aseton dan dihidrolisis bebas ion. Ekstraksi contoh menggunakan air
8
dan etanol dilakukan karena air merupakan yang berperan dalam menghambat aktivitas
pelarut yang biasa digunakan masyarakat lipase pankreas. Hasil uji fitokimia terhadap
untuk mengambil ekstrak dari obat-obatan buah asam gelugur (Tabel 1) menunjukkan
tradisional (jamu) sedangkan etanol bahwa buah asam gelugur kering hanya
merupakan pelarut yang umum digunakan mengandung alkaloid dan saponin. Saponin
pada industri farmasi. Menurut Harborne dalam buah gelugur diduga lebih banyak
(1987) alkohol merupakan pelarut serba guna terdapat dalam bentuk glikosida sehingga
yang baik untuk ekstraksi pendahuluan. Selain hanya dapat terekstrak dengan air, sedangkan
itu, menurut Darusman et al. (2001) etanol alkaloidnya bersifat lebih nonpolar sehingga
adalah pelarut yang umum digunakan dalam lebih terekstrak oleh etanol. Tidak
pembuatan jamu dan obat-obatan fitofarmaka. terdeteksinya senyawa metabolit sekunder
Maserasi dimaksudkan untuk dapat lainnya dalam buah asam gelugur kering
mengekstrak keseluruhan senyawa yang larut maupun ekstrak air dan etanolnya dapat
dalam pengekstrak yang digunakan. disebabkan kadar senyawa-senyawa tersebut
Rendemen yang dihasilkan dikoreksi dengan di dalam buah asam gelugur kering dan
nilai kadar air contoh pada bentuk serbuk ekstraknya sangat sedikit atau berkurang
kering (simplisia). Nilai rendemen yang akibat pengeringan.
diperoleh dari hasil ekstraksi pada ketiga Oluyemi et al. (2007) menyebutkan bahwa
contoh tanaman terhadap bentuk simplisianya dalam marga Garcinia lainnya, yaitu G. kola
tersaji pada Lampiran 9 dan grafiknya terkandung senyawa aktif biflavonoid yang
diperlihatkan pada Gambar 4. berpotensi sebagai antioksidan. Asam gelugur
baik dalam bentuk kering, ekstrak air, maupun
30.0
26.2 ekstrak etanol tidak terdeteksi adanya
25.0 23.7 flavonoid. Jenis tanaman yang berbeda dapat
21.1
20.0
menyebabkan perbedaan kandungan senyawa
metabolit sekundernya walaupun masih dalam
15.0
10.1
satu marga. Perbedaan ini juga dapat
10.0 7.56 dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat
5.0
4.78 tanaman tersebut tumbuh. Jumlah flavonoid
yang sangat sedikit dalam ekstrak dapat
0.0
menyebabkan flavonoid tidak terdeteksi pada
AG EG AL EL AK EK
uji kualitatifnya.
Ekstrak contoh
Tabel 1 Hasil uji fitokimia buah asam gelugur
Gambar 4 Rendemen berbagai macam ekstrak
Golongan Asam gelugur Ekstrak
contoh. : AG (ekstrak air buah asam
gelugur); : EG (ekstrak etanol buah senyawa kering Air Etanol
asam gelugur); : AL (ekstrak air Alkaloid + - ++
lengkuas); : EL (ekstrak etanol
Saponin + + -
lengkuas); : AK (ekstrak air kencur);
: EK (ekstrak etanol kencur). Tanin - - -
Flavonoid - - -
Ekstrak etanol buah asam gelugur
menghasilkan rendemen yang paling tinggi Triterpenoid - - -
dari semua ekstrak contoh, yaitu mencapai Steroid - - -
26,2%. Rendemen ekstrak etanol ketiga Kuinon - - -
contoh lebih besar dibandingkan rendemen
ekstrak airnya. Hal ini menunjukkan bahwa Tabel 2 Hasil uji fitokimia rimpang lengkuas
etanol dapat mengekstrak lebih banyak Golongan Lengkuas Ekstrak
komponen dalam contoh daripada air karena senyawa kering Air Etanol
etanol mampu melarutkan senyawa polar dan Alkaloid + + +
nonpolar sehingga hampir semua komponen Saponin ++ +++ ++
contoh ikut terekstrak.
Tanin - - -
Uji Fitokimia Flavonoid +++ ++ +++
Uji fitokimia bertujuan untuk mengetahui Triterpenoid + - -
kandungan senyawa metabolit sekunder dan Steroid - - +
golongan senyawa bioaktif yang terkandung Kuinon + + -
di dalam setiap ekstrak contoh. Dari hasil uji
fitokimia ini dapat diduga golongan senyawa
9
Uji fitokimia terhadap rimpang lengkuas sehingga diduga kencur mengandung saponin
(Tabel 2) dan kencur (Tabel 3) menunjukkan dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan
bahwa golongan senyawa metabolit sekunder kelima ekstrak lainnya secara kualitatif.
yang terkandung dalam lengkuas dan kencur Ekstrak etanol kencur mengandung
yang terekstrak dengan etanol lebih banyak alkaloid, flavonoid, dan kuinon yang rendah
daripada yang terekstrak dengan air secara secara kualitatif. Menurut BPOM (2004)
kualitatif. Hal ini dikarenakan sifat alkohol ekstrak etanol kencur banyak mengandung
yang mampu melarutkan senyawa polar dan minyak atsiri dengan komponen etil-p-
nonpolar. Dari hasil tersebut dapat diketahui metoksisinamat dan etil sinamat. Minyak
bahwa lengkuas kering mengandung alkaloid, atsiri kencur memiliki bagian utama yang
saponin, flavonoid, triterpenoid, dan kuinon. sama dengan triterpenoid, yaitu terpenoid.
Hasil uji fitokimia tersebut sejalan dengan Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa
yang dikemukakan BPOM (2004) bahwa triterpenoid tidak terdeteksi baik pada serbuk
lengkuas mengandung flavonoid dan kencur kering maupun kedua ekstraknya.
terpenoid yang berupa minyak atsiri. Senyawa aktif lainnya, yaitu steroid di dalam
Flavonoid lengkuas terdiri atas kaemferol, ekstrak etanol kencur secara kualitatif lebih
galangin, kuersetin dan mirisetin. Uji steroid banyak daripada ekstrak contoh lainnya. Hasil
menunjukkan hasil yang negatif pada serbuk uji tanin pada kencur baik yang berupa serbuk
lengkuas kering, akan tetapi positif pada kering maupun ekstraknya menunjukkan hasil
ekstrak etanolnya. Hal ini dapat terjadi karena yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah steroid yang merupakan salah satu rimpang kencur tidak mengandung tanin atau
jenis triterpenoid dalam lengkuas sangat kadar tanin dalam ekstrak sangat rendah.
sedikit dan jenis steroid tersebut bersifat
Uji Toksisitas
cendenrung nonpolar sehingga tidak
terekstrak oleh air melainkan oleh etanol. Uji toksisitas dilakukan sebagai uji
Menurut Rahayu (2000), selain flavonoid dan pendahuluan untuk mengetahui bioaktivitas
terpenoid, lengkuas juga mengandung saponin dan toksisitas dari setiap ekstrak sebelum
dan tanin, akan tetapi pada uji tanin diperoleh dilakukan uji aktivitas. Uji ini dilakukan
hasil yang negatif. Perbedaan metode menggunakan larva udang karena lebih
ekstraksi, lamanya waktu ekstraksi, dan ekonomis dan cukup akurat sebagai uji
perbandingan antara contoh yang diekstraksi toksisitas awal. Hasil uji toksisitas yang
dengan pelarut juga dapat menyebabkan berupa nilai konsentrasi letal 50% (LC50) akan
perbedaan besarnya kadar suatu senyawa digunakan untuk menentukan batas
dalam ekstrak. Oleh karena itu, tidak konsentrasi ekstrak pada uji aktivitasnya
terdeteksinya tanin dalam ekstrak dapat sebagai inhibitor lipase pankreas. Hasil uji
disebabkan jumlah tanin di dalam ekstrak toksisitas dari keenam ekstrak diperlihatkan
sangat sedikit. pada Lampiran 10, sedangkan nilai LC50
ekstrak contoh tersaji pada Tabel 4.
Tabel 3 Hasil uji fitokimia rimpang kencur
Golongan Kencur Ekstrak Tabel 4 Nilai LC50 ekstrak air dan etanol
senyawa kering Air Etanol contoh terhadap larva udang
Alkaloid + - + Contoh Ekstrak LC50 (ppm)
Saponin ++++ ++++ - Asam gelugur Air 117,63
Tanin - - - Etanol 103,64
Flavonoid ++ - + Lengkuas Air 547,23
Triterpenoid - - - Etanol 1445,5
Steroid ++ - ++ Kencur Air 1142,7
Kuinon + + + Etanol 47,974
Berdasarkan hasil uji fitokimia, serbuk Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui
kencur kering mengandung alkaloid, saponin, bahwa ekstrak etanol kencur memiliki
flavonoid, steroid, dan kuinon. Saponin bioaktivitas yang paling tinggi karena
kencur terekstrak baik oleh air karena sifatnya memiliki nilai LC50 yang paling rendah, yaitu
yang polar. Busa yang dihasilkan dari hasil uji 47,974 ppm. Menurut Meyer at al. (1982),
saponin pada ekstrak air kencur dan serbuk suatu ekstrak tanaman dapat dikatakan
keringnya lebih banyak dan stabil memiliki bioaktivitas yang tinggi apabila
dibandingkan dengan ekstrak contoh lainnya memiliki nilai LC50 <1000 ppm. Dengan
demikian, ekstrak etanol lengkuas dan ekstrak
10
air kencur dapat dikatakan mempunyai potensi dinyatakan dalam mol asam oleat/L menit
bioaktif yang rendah karena untuk mematikan dengan metode spektrofotometri pada panjang
50% populasi larva udang diperlukan gelombang 435 nm.
konsentrasi ekstrak yang mencapai <1000 Ekstrak yang ditentukan daya inhibisinya
ppm. Akan tetapi, ekstrak dengan bioaktivitas dilarutkan dalam bufer fosfat pH 8 dan setelah
tertinggi belum tentu memiliki nilai daya diinkubasi, reaksi hidrolisis lipase pankreas
inhibisi tertinggi dalam uji inhibisi. Hal ini dihentikan dengan penambahan kloroform.
disebabkan nilai LC50 yang diperoleh hanya Campuran pelarut organik kloroform dan
digunakan sebagai batas maksimum heptana (1:1) berfungsi untuk mengekstrak
konsentrasi ekstrak pada uji inhibisi dan asam oleat yang terbentuk sebagai hasil
belum diketahui secara pasti mengenai hidrolisis minyak wijen, sedangkan pereaksi
hubungan antara nilai LC50 terhadap aktivitas tembaga berfungsi untuk mengikat asam oleat
(daya inhibisi) suatu ekstrak. bebas. Larutan natrium dietilditiokarbamat
Buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) akan membentuk kompleks warna kuning
yang memiliki kandungan utama asam dengan lapisan kloroform-heptana yang
hidroksisitrat (HCA) memiliki nilai LC50 mengandung asam oleat. Daya inhibisi ekstrak
untuk ekstrak air dan etanolnya, masing- ditentukan dengan membandingkan selisih
masing 117,63 ppm dan 103,64 ppm. Marga aktivitas lipase pada blanko (tanpa ekstrak)
Garcinia lainnya dengan kandungan utama dengan ekstrak, terhadap aktivitas lipase
yang sama, yaitu Garcinia cambogia blanko (Lampiran 11).
diketahui mempunyai dosis letal 50% (LD50) Kontrol positif yang digunakan dalam
pada tikus >2000 mg/Kg dengan perlakuan penelitian ini adalah Xenical yang
menggunakan suntik ke dalam pembuluh merupakan produk pelangsing komersial yang
darah dan >4000 mg/Kg melalui oral (Anonim banyak digunakan masyarakat. Xenical
2007). Nilai LC50 tersebut tidak dapat digunakan karena mempunyai kandungan
digunakan sebagai batas konsentrasi untuk utama orlistat (tetrahidrolipstatin) yang
konsumsi, akan tetapi diperlukan penelitian merupakan salah satu inhibitor lipase pankreas
lebih lanjut secara in vivo untuk menentukan yang bersifat selektif irreversibel yang
nilai LD50 ekstrak agar diketahui pertama kali ditemukan (Hadvary et al. 1988).
keamanannya secara pasti dalam tujuannya Selain itu, berdasarkan pada penelitian Cariere
dikonsumsi lebih lanjut sebagai obat. (2001) telah diketahui bahwa orlistat
menginhibisi lipase pankreas melalui
Uji in Vitro Ekstrak sebagai Inhibitor
mekanisme inhibisi nonkompetitif. Larutan
Aktivitas Lipase Pankreas
blanko (tanpa penambahan ekstrak) digunakan
Metode uji inhibisi yang digunakan sebagai kontrol negatif. Uji inhibisi ini
mengacu pada metode yang digunakan oleh menggunakan lima ragam konsentrasi yang
Han et al. (2005) dengan beberapa modifikasi. sama untuk semua ekstrak yaitu dari 100-300
Han et al. (2005) menggunakan substrat ppm dengan interval 50 ppm. Ragam
triolein, bufer N-tris-(hidroksimetil)-metil-2- konsentrasi ini dimaksudkan untuk melihat
aminoetana-asam sulfat pada pH 7,0, suhu 37 hubungan penambahan konsentrasi ekstrak
C dengan waktu inkubasi 30 menit, dan terhadap daya inhibisi yang dicapai. Bagi
larutan pengkompleks warna batokuproin beberapa ekstrak diketahui ragam konsentrasi
dalam kloroform 0,05% (b/v). Penelitian ini tersebut melebihi nilai LC50nya. Hal ini
menggunakan standar asam oleat (4,25 mol) dilakukan karena hubungan antara nilai LC50
dengan serapan sebesar 0,041 dan substrat dengan nilai daya inhibisi ekstrak belum
yang berupa minyak wijen dengan konsentrasi diketahui secara pasti.
16,2 g/L. Minyak wijen digunakan karena Daya inhibisi ekstrak dengan pelarut yang
memiliki kandungan utama berupa asam oleat sama pada kelima ragam konsentrasi (Gambar
dan linoleat. Lipase yang digunakan adalah 5 dan 6) memperlihatkan bahwa ekstrak
lipase pankreas manusia dengan konsentrasi etanol dan air ketiga tanaman cenderung
1,4 10-5 g/L. Uji aktivitas ini dilakukan berpotensi sebagai inhibitor aktivitas lipase
pada kondisi optimum kinerja lipase pankreas, pankreas karena telah dapat menginhibisi
yaitu pada pH 8, suhu 40 C, dan waktu aktivitas lipase pankreas mulai dari
inkubasi selama 45 menit berdasarkan hasil konsentrasi 100-300 ppm. Kemampuan ini
optimalisasi aktivitas lipase pankreas oleh menyerupai kemampuan CT-II, suatu fraksi
Silitonga (2008). Aktivitas lipase ditentukan dari ekstrak air tanaman Cassia mimosoides
dengan mengukur laju asam oleat yang yang mampu menginhibisi 50% aktivitas
dihasilkan dari hidrolisis minyak wijen yang lipase pankreas porsin (0,071 mg/mL) pada
11
50.0
.9
.3
41
41
.9
40.0
35
.2
.3
32
.7
30
.2
.8
Daya inhibisi (%)
29
28
27
.5
30.0
25
.0
22
.9
19
.6
17
.9
20.0
14
.6
.6
10
10
10.0
.6
-4
0.0
100
150
200
250
300
100
150
200
250
300
100
150
200
250
300
Kontrol (+)
-10.0
Konsentrasi (ppm)
Gambar 5 Grafik daya inhibisi kontrol positif, ekstrak air buah asam gelugur, rimpang lengkuas,
dan kencur terhadap aktivitas lipase pankreas. : kontrol positif; : ekstrak air asam
gelugur; : ekstrak air lengkuas; : ekstrak air kencur.
100.0
.3
86
80.0
.2
Daya inhibisi (%)
56
60.0
.5
.7
48
46
.5
41
.6
37
.9
40.0
30
.1
.3
.4
.4
26
24
23
23
.1
15
.6
20.0
10
2
.3
1.
.4
-3
-1
-5
0.0
100
150
200
250
300
100
150
200
250
300
100
150
200
250
300
Kontrol (+)
-20.0
Konsentrasi (ppm)
Gambar 6 Grafik daya inhibisi kontrol positif, ekstrak etanol buah asam gelugur, rimpang
lengkuas, dan kencur terhadap aktivitas lipase pankreas. : kontrol positif;
: ekstrak air asam gelugur; : ekstrak air lengkuas; : ekstrak air kencur.
konsentrasi 100 ppm (Yamamoto et al. 2000). Ekstrak air dari ketiga contoh cenderung
Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa menginhibisi aktivitas lipase pankreas pada
hubungan antara konsentrasi keenam ekstrak kelima ragam konsentrasi, kecuali ekstrak air
dengan daya inhibisinya terhadap aktivitas kencur pada konsentrasi 150 ppm
lipase pankreas tidak linier. Kenaikan memperlihatkan potensinya sebagai aktivator
konsentrasi ekstrak tidak selalu diiringi lipase pankreas karena memiliki daya inhibisi
dengan kenaikan daya inhibisinya. Hal ini sebesar -4,6%. Potensi yang sama juga
disebabkan ekstrak yang digunakan masih dimiliki oleh ekstrak etanol lengkuas pada
berupa ekstrak kasar yang terdiri atas konsentrasi 250 dan 300 ppm, serta ekstrak
beberapa golongan senyawa yang diduga etanol kencur pada konsentrasi 150 ppm
memiliki respon berbeda yang saling karena masing-masing mempunyai daya
mempengaruhi satu sama lain, baik berupa inhibisi sebesar -3,3%, -11,2%, dan -5,4%.
pengaruh sinergis maupun antagonis dalam Nilai konsentrasi ekstrak pada daya
menghambat aktivitas lipase pankreas pada inhibisi maksimum (Tabel 5) menunjukkan
konsentrasi tertentu. bahwa ekstrak etanol buah asam gelugur
memiliki daya inhibisi yang paling tinggi dari
12
semua ekstrak contoh, yaitu sebesar 86,3% menit. Dari penelitian tersebut diperoleh
pada konsentrasi 150 ppm. Ekstrak air buah bahwa kemampuan orlistat dalam
asam gelugur dan lengkuas masing-masing menginhibisi aktivitas lipase pankreas
memiliki daya inhibisi tertinggi sebesar 41,9% cenderung meningkat dengan meningkatnya
dan 32,2% pada konsentrasi 150 ppm, konsentrasi dengan daya inhibisi mencapai
sedangkan ekstrak air kencur mencapai daya 50% pada konsentrasi 0,1 g/mL secara in
inhibisi tertinggi pada konsentrasi 250 ppm vitro dan 0,27 g/mL secara in vivo pada
sebesar 35,9%. Ekstrak etanol lengkuas cairan usus tikus.
memiliki daya inhibisi tertinggi sebesar 56,2%
pada konsentrasi 200 ppm, sedangkan ekstrak 15.0 10.6
etanol kencur memiliki daya inhibisi tertinggi 10.0
sebesar 37,6% pada konsentrasi 300 ppm. 5.0
D aya in h ib isi (% )
Tabel 5 Konsentrasi kontrol ekstrak pada 0.0
daya inhibisi maksimum. -5.0 100 150 200 250 300
yang lebih banyak daripada golongan senyawa inhibitor lipase dan daya inhibisi tertinggi
metabolit sekunder lainnya dalam ekstrak dicapai oleh ekstrak buah asam gelugur yang
tersebut sehingga saponin diduga sebagai mampu menghambat hingga 86,3% aktivitas
senyawa yang paling berperan dalam proses lipase pankreas pada konsentrasi 150 ppm
inhibisi tersebut. (Gambar 6). Kemampuan tersebut hampir
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa daya sama dengan yang dimiliki oleh ekstrak etanol
inhibisi tertinggi ekstrak air ketiga tanaman biji anggur yang mampu menginhibisi lipase
dicapai oleh ekstrak air buah asam gelugur pankreas secara in vitro sebesar 80% pada
dengan daya inhibisi sebesar 41,9% pada konsentrasi 1 mg/mL dengan waktu inkubasi
konsentrasi 150 ppm. Kemampuan ini lebih 5 menit dan suhu 37 C (Moreno et al. 2003),
baik dibandingkan dengan ekstrak saponin akan tetapi golongan senyawa yang berperan
dari beberapa tanaman yang telah diketahui, dalam proses inhibisi tersebut belum
misalnya fraksi saponin dari ekstrak air daun diketahui. Daya inhibisi tertinggi ekstrak
oolong tea (Han et al. 1999) yang mulai aktif etanol ketiga tanaman melebihi daya inhibisi
menginhibisi lipase pankreas pada konsentrasi tertinggi ekstrak etanol beberapa tanaman
500-2000 g/mL dan saponin dari daun lainnya terhadap aktivitas lipase, seperti
Accantopanax sessiliflorus, yaitu sessilosida ekstrak etanol daun jati belanda, yaitu 25,31%
dan chiisanosida yang masing-masing pada konsentrasi 60 ppm dan bangle sebesar
memiliki nilai IC50 sebesar 0,36 dan 0,75 29,17% pada konsentrasi 100 ppm (Silitonga
mg/mL (Yoshizumi et al. 2006). Akan tetapi 2008), serta daun kemuning sebesar 22,80%
kemampuan ekstrak air buah asam gelugur pada konsentrasi 30 ppm (Martatilofa 2008).
tersebut hampir sama dengan yang dimiliki Berdasarkan hasil uji fitokomia, ekstrak
oleh chikusetsusapinin III, 28-deglukosil- etanol buah asam gelugur hanya mengadung
cikusetsusaponin IV, dan 28-deglukosil- alkaloid sehingga diduga alkaloid asam
cikusetsusaponin V yang diisolasi dari fraksi gelugur yang berperan sebagai inhibitor lipase
total saponin rimpang Panax japonicus yang pankreas, akan tetapi belum ada literatur yang
aktif menginhibisi lipase pada konsentrasi mengatakan bahwa senyawa alkaloid mampu
125-500 g/mL (Han et al. 2005b). Ekstrak menginhibisi lipase pankreas. Dengan
saponin dari bangle dan daun jati belanda juga demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa
memiliki kemampuan yang lebih rendah senyawa selain hasil metabolit sekunder yang
daripada ekstrak air ketiga contoh karena daya juga berperan dalam proses inhibisi tersebut.
inhibisi tertingginya masing-masing sebesar Kandungan asam hidroksisitrat (HCA) dalam
10,22% pada konsentrasi 30 ppm dan 12,61% asam gelugur yang mencapai 45,17%
pada konsentrasi 60 ppm (Silitonga 2008) (Muzakki 2006) dan sifat HCA yang mudah
dengan metode ekstraksi dan uji inhibisi yang larut dalam air dan alkohol mendukung
sama. dugaan tersebut. Adanya gugus trikarboksilat
Secara kualitatif saponin dalam ekstrak air pada asam ini diduga mampu menghambat
kencur lebih banyak daripada ekstrak air buah hidrolisis asam lemak yang juga memiliki
asam gelugur, akan tetapi daya inhibisi yang gugus karboksilat oleh lipase pankreas secara
dicapai oleh ekstrak air kencur cenderung kompetitif. Akan tetapi, mekanisme tersebut
lebih rendah daripada ekstrak air buah asam belum dapat dipastikan hanya berdasarkan
gelugur. Perbedaan jenis dan kadar saponin hasil uji inhibisi tersebut. Penelitian lebih
yang terkandung dalam setiap ekstrak lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui ciri
tanaman mempengaruhi besarnya daya senyawa aktif dan mekanisme inhibisi ekstrak
inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase etanol buah asam gelugur dalam menghambat
pankreas. Kadar saponin dalam ekstrak air aktivitas lipase pankreas.
buah asam gelugur dan rimpang kencur tidak
ditentukan secara kuantitatif sehingga tidak
dapat dibandingkan. Selain itu, adanya
senyawa lain yang terkandung dalam ekstrak
dapat mempengaruhi kemampuan saponin
dalam menghambat aktivitas lipase pankreas. Sruktur asam hidroksisitrat.
Kemampuan saponin buah asam gelugur,
Berdasarkan hasil uji toksisitas diketahui
rimpang lengkuas, dan kencur dalam
bahwa ekstrak etanol buah asam gelugur
menghambat aktivitas lipase pankreas perlu
memiliki bioaktivitas yang lebih rendah
dipastikan melalui penelitian lebih lanjut.
dibandingkan dengan ekstrak air kencur
Ekstrak etanol ketiga contoh juga
(Tabel 4), akan tetapi daya inhibisi yang
memperlihatkan kemampuannya sebagai
14
dicapai oleh ekstrak etanol asam gelugur lebih tentu sama dengan orlistat. Mekanisme
tinggi daripada yang dapat dicapai oleh inhibisi lain yang dimungkinkan adalah secara
ekstrak etanol kencur, yaitu sebesar 37,6%. kompetitif (bersaing dengan substrat mengikat
Hal ini membuktikan bahwa ekstrak yang sisi aktif enzim) dan unkompetitif (merusak
memiliki bioaktivitas tertinggi belum tentu struktur enzim) (Tze & Wong 1975).
memiliki daya inhibisi yang tertinggi pula. Mekanisme hambatan ekstrak kasar dari
Ekstrak etanol lengkuas dan kencur secara ketiga contoh dan senyawa yang paling
kualitatif mengandung flavonoid dan steroid berperan dalam proses tersebut dapat
sehingga kedua senyawa tersebut diduga diketahui melalui penelitian lebih lanjut.
berperan dalam menginhibisi aktivitas lipase Berdasarkan hasil uji inhibisi tersebut juga
pankreas pada konsentrasi tertentu dari diketahui bahwa beberapa ekstrak mencapai
ekstrak. Potensi flavonoid dan steroid dalam daya inhibisi maksimum pada konsentrasi di
menginhibisi lipase dari Rhizopus arrhizus atas nilai LC50nya, antara lain ekstrak air dan
sebelumya telah diteliti oleh Febriany (2004) etanol buah asam gelugur, serta ekstrak etanol
dari ekstrak rimpang bangle pada konsentrasi kencur. Hasil ini masih dapat diterima karena
200 ppm akan tetapi mekanisme inhibisi uji toksisitas menggunakan larva udang yang
kedua golongan senyawa tersebut belum telah dilakukan hanya merupakan uji
diketahui. Inhibitor lipase pankreas lain dari toksisitas awal. Penelitian lebih lanjut secara
golongan flavonoid adalah 3-metileter- in vivo perlu dilakukan untuk mengetahui
galangin yang diisolasi dari ekstrak etanol tingkat toksisitas akut keenam ekstrak tersebut
rimpang Alpinia officinarum yang memiliki untuk mengetahui keamanannya apabila akan
nilai IC50 sebesar 1,3 mg/mL dengan substrat dikonsumsi lebih lanjut sebagai obat.
berupa triolein (Shin et al. 2003), akan tetapi
Uji Statistik
mekanisme hambatannya belum diketahui.
Alpinia officinarum masih satu ordo dengan Uji statistik dilakukan untuk mengetahui
kencur dan satu marga dengan lengkuas. pengaruh daya inhibisi antar ekstrak contoh.
Tanaman dengan marga dapat mengandung Rancangan yang digunakan adalah rancangan
senyawa yang sama dan mekanisme inhibisi acak lengkap Perlakuan yang dibandingkan
suatu senyawa dapat diduga dari struktur adalah konsntrasi ekstrak air dan etanol ketiga
senyawa tersebut. tanaman pada daya inhibisi maksimum, serta
perlakuan dengan kontrol negatif dan kontrol
positif. Berdasarkan hasil uji statistik
(Lampiran 12) diketahui bahwa ekstrak air
ketiga contoh memberikan pengaruh daya
inhibisi terhadap aktivitas lipase pankreas
yang tidak berbeda nyata, karena nilai Fhitung
Struktur 3-metiletergalangin. yang diperoleh, yaitu 1,478 lebih kecil dari
Ftabel (5,143), sementara itu ekstrak etanolnya
Senyawa 3-metiletergalangin memiliki dua
memberikan pengaruh yang berbeda nyata
buah gugus hidroksil dan gugus metil eter
terhadap aktivitas lipase pankreas karena
pada karbon ke-3nya. Struktur ini berbeda
karena Fhitung (17,910) lebih besar dari Ftabel
dengan struktur trigliserida sebagai substrat
(5,143).
lipase pankreas yang terdiri atas gugus
Uji beda perlakuan terhadap ekstrak etanol
karboksilat dan gliserol yang terikat dengan
asam gelugur, lengkuas, dan kencur, serta
ikatan ester. Oleh karena itu, mekanisme
kontrol negatif dan positif menyatakan bahwa
inhibisi yang terjadi diduga bukan secara
paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang
kompetitif. Hal tersebut dapat dipastikan
memberikan pengaruh daya inhibisi yang
dengan penelitian lebih lanjut. Salah satu
berbeda nyata. Melalui uji Duncan diperoleh 9
senyawa yang telah diketahui mekanisme
perlakuan yang berbeda nyata pengaruhnya
inhibisinya terhadap aktivitas lipase pankreas
terhadap daya inhibisi lipase pankreas.
adalah orlistat. Orlistat menginhibisi lipase
Perlakuan-perlakuan tersebut adalah kontrol
pankreas secara nonkompetitif dengan
negatif dengan ekstrak etanol kencur, kontrol
membentuk suatu ikatan kovalen pada gugus
negatif dengan ekstrak etanol lengkuas,
serin, yaitu sisi aktif dari lipase pankreas dan
kontrol negatif dengan ekstrak etanol asam
lambung sehingga enzim tersebut menjadi
gelugur, kontrol positif dengan ekstrak etanol
nonaktif (Cariere 2001). Mekanisme inhibisi
kencur, kontrol positif dengan ekstrak etanol
lipase pankreas oleh ekstrak buah asam
lengkuas, kontrol positif dengan ekstrak
gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur belum
etanol asam gelugur, ekstrak etanol kencur
15
dengan ekstrak etanol lengkuas, ekstrak etanol kuersetin berwarna kuning sehingga
asam gelugur dengan ekstrak etanol lengkuas, pengukuran absorbansi deret standar
dan ekstrak etanol asam gelugur dengan dilakukan pada panjang gelombang 370,8 nm
ekstrak etanol kencur. Lampiran 13 yang kemudian dibuat plot terhadap
memperlihatkan kurva estimasi hubungan konsentrasi standar untuk memperoleh kurva
antara konsentrasi ekstrak dan kontrol positif standar (Lampiran 14). Konsentrasi flavonoid
dengan daya inhibisinya menggunakan kurva ekstrak ditentukan dari persamaan garis yang
linier, logaritmik, kuadratik, power, dan diperoleh dari kurva standar. Absorbans
eksponensial untuk mengetahui model flavonoid ekstrak etanol lengkuas terukur
inhibisinya. sebesar 0,055 sehingga diperoleh kadar
flavonoid totalnya sebesar 0,08% yang diduga
Kadar Flavonoid Total Ekstrak
terdiri atas kaemferol, galangin, kuersetin,
Metode ini berdasarkan pada Codex dan mirisetin (Rahayu 2000, BPOM 2004).
(1986) diacu dalam Nobre et al. (2005) Flavonoid pada ekstrak etanol kencur
dengan beberapa modifikasi, yaitu sistem memiliki absorbans 0,038 sehingga diperoleh
hidrolisis yang berupa 1,0 mL urotropin 0,5% kadar totalnya sebesar 0,04 %, lebih kecil
dan 2,0 mL asam hidroklorat R diganti dengan daripada dalam ekstrak etanol lengkuas. Day
larutan heksametilentetramina 0,5% (b/v) dan Underwood (2001) menggolongkan
dalam metanol dan 2,0 mL HCl 25%, serta perolehan analat hasil analisis kuantitatif
panjang gelombang yang digunakan dari 425 dalam 3 kelompok, yaitu konstituen utama,
nm diganti dengan 370,8 nm. Penentuan kadar minor, dan jejak atau runut. Hasil penentuan
flavonoid total ekstrak dengan daya inhibisi flavonoid total ekstrak etanol lengkuas dan
tertinggi didasarkan pada hasil uji fitokimia. kencur ini termasuk ke dalam konstituen
Kadar flavonoid ini ditentukan untuk minor karena memiliki kadar di antara 0,01-
mengetahui jumlah flavonoid yang terdapat 1%. Nilai kadar flavonoid total tersebut
dalam ekstrak yang diduga berpotensi atau hampir sama dengan yang diperoleh
bahkan merupakan senyawa yang paling Wahyuningrum (2006), menggunakan teknik
berperan sebagai inhibitor lipase pankreas. spektroskopi IR dan kemometrik pada
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, tanaman tempuyung dari tiga daerah yang
ekstrak etanol ketiga contoh mampu berbeda, yaitu antara 0,62-0,82%. Nilai kadar
memberikan hambatan yang lebih tinggi flavonoid total yang diperoleh tersebut tidak
daripada ekstrak airnya. Berdasarkan uji menunjukkan kadar flavonoid total dari
fitokimia ekstrak etanol asam gelugur tidak contoh sebenarnya, akan tetapi hanya kadar
mengandung flavonoid sehingga penentuan flavonoid total yang terekstrak oleh pelarut,
kadar flavonoid total hanya dilakukan pada yaitu etanol 70% secara maserasi.
ekstrak etanol lengkuas dan kencur. Kadar flavonoid total yang diperoleh
Metode untuk menentukan kadar flavonoid tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan
total antara lain metode spektrofotometri UV tempat tumbuh tanaman seperti temperatur,
(Codex 1986 diacu dalam Nobre et al. 2005), sinar UV dan tampak, nutrisi, ketersediaan air,
kromatografi cair kinerja tinggi (Merkeen & dan kadar CO2 di atmosfer karena senyawa
Beecher 2000), elektroforesis kapiler metabolit sekunder yang dihasilkan tanaman
(Marchant et al. 2003), serta spektrofotometer merupakan bentuk adaptasi tanaman terhadap
IR yang digabungkan dengan kemometrik. lingkungan untuk bertahan hidup. Jenis
Metode ini dipilih karena lebih cepat dan pelarut, metode, lamanya waktu ekstraksi,
murah. Metode ini juga disebut dengan serta nisbah antara jumlah pelarut dan contoh
metode AlCl3 karena digunakan AlCl3 sebagai yang digunakan juga sangat mempengaruhi
pengkompleks warna. Flavonoid total yang kadar senyawa metabolit sekunder dalam
terukur adalah sumbangan dari golongan ekstrak. Apabila flavonoid di dalam tanaman
flavon dan flavonol yang terdapat dalam tersebut banyak terdapat dalam bentuk glikon
ekstrak karena hanya senyawa-senyawa (terikat pada gugus gula) maka akan
tersebut yang mampu membentuk kompleks cenderung lebih terekstrak dengan pelarut
stabil dengan AlCl3. yang lebih polar seperti air, sedangkan apabila
Penentuan kadar flavonoid total ini dalam bentuk aglikon (tidak terikat pada
menggunakan standar kuersetin murni. gugus gula) maka akan lebih terekstrak
Kuersetin digunakan sebagai standar karena dengan pelarut dengan kepolaran lebih rendah
merupakan jenis flavonoid yang umum daripada air, seperti alkohol.
ditemukan pada tumbuhan serta terkandung Umar (2008) melakukan optimalisasi
dalam lengkuas dan kencur. Larutan standar penentuan kadar flavonoid total pada daun jati
16
Muzakki MH. 2006. Pencirian produk Silitonga RF. 2008. Daya inhibisi ekstrak
pemisahan asam hidroksisitrat dri buah daun jati belanda dan bangle terhadap
gelugur (Garcinia atroviridis) [skripsi]. aktivitas lipase pankreas sebagai
Bogor: Jurusan Kimia FMIPA, IPB. antiobesitas [skripsi]. Bogor: Jurusan
Kimia. FMIPA, IPB.
Nobre CP, Raffin FN, Moura TF. 2005.
Standardization of extracts from Syamsudin, Rita MD, Simotiyan H. 2004.
Momordica charantia L. (Cucurbitaceae) Efek Ekstrak Daun Asam Gelugur
by total flavonoids content determination. (Garcinia atroviridis Griff Tanders)
Acta Farm Bonaerense 24(4): 562-566. terhadap Plasmodium berghei pada
Mencit. [abstrak]. Majalah Farmasi
Oluyemi KA et al. 2007. Effect of crude
Airlangga 4(3).
ethanolic extract of Garcinia cambogia
on the reproductive system of male wistar Tze J, Wong F. 1975. Kinetics of Enzyme
rats (Rattus novergicus). African Journal Mechanisms. New York: Academic Press
of Biotechnology 6(10):1236-1238. Inc.
Padikkala J, Achuthan CR. 1997. Umar F. 2008. Optimasi kadar flavonoid total
Hipolipidemic effect of Alpinia galanga daun jati belanda [skripsi]. Bogor:
(Rasna) and Kaemferia galanga Jurusan Kimia. FMIPA, IPB.
(Kachoori). Indian J of Chemical
Wirakusumah LH. 2005. Fraksinasi dan
Biochemistry 12(1):55-58.
karakterisasi senyawa aktif flavonoid dari
Pushpangadan P et al., penemu; Council of ekstrak kasar metanol rimpang bangle
Scientific and Industrial Research. 24 Jan (Zingiber cassumar Roxb.) [skripsi].
2006. Synergistic composition for treating Bogor: Jurusan Kimia. FMIPA, IPB.
hiperlipidemia. United States Patents No.
Wahyuningrum A. 2006. Penentuan
6989165.
flavonoid total tempuyung (Sonchus
Rahardjo SS, Ngatijan, Pramono S. 2005 arvensis L.) secara cepat dengan teknik
Influence of etanol extract of jati belanda spektroskopi IR dan kemometrik
leaves (Guazuma ulmifolia Lamk.) on [skripsi]. Bogor: Jurusan Kimia. FMIPA,
lipase enzyme activity of Rattus IPB.
norvegicus serum. Inovasi. 4(17):48-53.
Xu BJ, Han LK, Zheng YN, Lee JH, Sung
Rahayu WP, Fardiaz S, Darusman LK. 2000. CK. 2005. In vitro inhibitory effect of
Kajian aktivitas dan produksi komponen triterpenoidal saponins from Platycodi
antimikroba dari rimpang lengkuas radix on pancreatic lipase. Arch Pharm
(Alpinia galanga). Di dalam: Laporan Res 28(2):180-185.
Akhir Penelitian HIBAH Bersaing VII
Yamamoto M et al. 2000. Anti-obesity
Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 1998-
effects of lipase inhibitor CT-II, an
2000.
extract from edible herbs, Nomame
Rittirut W, Siripatana C. 2007. Diffusion Herba, on rats fed a high-fat diet. Int J of
properties of Garcinia fruit Acids Obesity 24:758-764.
(Garcinia atroviridis). Walailak J Sci &
Yoshizumi K et al.. 2006. Lupane type
Tech 4(2):187-202.
saponins from leaves of Acanthopanax
Santoso A. 2001. Down regulation of sessiliflorus and their inhibitory activity
mammary lipoprotein lipase activity by on pancreatic lipase. J Agric Food Chem
ribonucleid acid and protein synthesis 54:335-341.
inhibitors. Anales Bogorienses 8:31-36.
Yatcilla M, Krumhar K, Thompson J,
Satouchi K et al. 1998. Lipoxygenase-1 from penemu; Herbalife International, Inc. 12
soybeen seed inhibiting the activity of Feb 2008. herbal supplement to support
pancreatic lipase. JSBA 62(8):1498-1503. weight loss. US Patent No. 7329419.
Shin JE, Han MJ, Kim DH. 2003. 3-
methylethergalangin isolated from
Alpinia officinarum inhibits pancreatic
lipase. J Biol Pharm 26(6):854-857.
LAMPIRAN
20
Persiapan contoh
pencucian
perajangan
pengeringan
penggilingan
Serbuk contoh
Serbuk contoh
disaring
Filtrat
dipekatkan
Ekstrak air
Serbuk contoh
disaring
Filtrat
dipekatkan
Ekstrak etanol
22
Lampiran 4 Bagan alir penentuan nilai LC50 ekstrak dengan menggunakan larva udang
Ditera dengan
air laut hingga
25 mL
(kontrol, triplo)
1 2 3 4
Dibiarkan 24 jam
Lampiran 5 Bagan alir uji in vitro inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas
ekstrak contoh
15 L minyak wijen
10 L albumin 10% (b/v)
L lipase pankreas murni inkubasi 45 menit, T=40C
Ditera dengan buffer fosfat pH 8
hingga 1 mL + kloroform 3 mL
dikocok
disentrifusa selama 5 menit
+ 4 mL kloroform-heptana (1:1)
dikocok
+ 2,5 mL pereaksi tembaga
dikocok selama 3 menit
disentrifusa selama 10 menit
+ 0,25 mL larutan
Na-dietilditiokarbamat
ekstrak
20 mL ekstrak + 20 mL akuades
+ 15 mL etil asetat
Standar kuersetin
0; 0,5; 2,5; 5,0; 7,5; 10 ppm
Perhitungan:
Bobot sampel basah bobot sampel kering
Kadar air (%) = 100%
Bobot sampel basah
26
Contoh Ekstrak Bobot awal (g) Bobot ekstrak (g) Rendemen (%)
Air 100,0570 19,2366 23,7
Asam gelugur
Etanol 100,0174 21,3037 26,2
Air 100,0086 9,1294 10,1
Lengkuas
Etanol 100,0134 19,0875 21,1
Air 100,0129 4,3682 4,78
Kencur
Etanol 100,0251 6,9090 7,56
Perhitungan:
bobot ekstrak (g)
Rendemen ekstrak = 100% faktor koreksi
bobot contoh (g)
bobot ekstrak (g) 100
= 100%
bobot contoh (g) 100 kadar air
Asam Air 10 0 0 0
gelugur 100 3 3 2
1000 10 10 10
Etanol 10 2 2 4
100 4 5 5
1000 10 10 10
Lengkuas Air 10 0 0 0
100 3 3 3
1000 9 9 8
Etanol 10 1 1 2
100 1 1 3
1000 3 4 3
Kencur Air 10 0 0 0
100 2 1 1
1000 5 4 3
Etanol 10 1 1 2
100 9 10 10
1000 10 10 10
28
Lampiran 11 Data dan perhitungan daya inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas
Konsentrasi Absorbans Aktivitas enzim Daya inhibisi
Contoh Ekstrak Rerata
(ppm) 1 2 3 (mol/L.menit) (%)
4
Kontrol (-) 0 1,548 1,587 1,573 1,569 4,82 10 0,0
Asam Air 100 0,819 1,055 0,889 0,921 2,83 104 41,3
gelugur 150 0,993 0,979 0,765 0,912 2,80 104 41,9
200 1,255 1,255 1,260 1,257 3,86 104 19,9
250 1,175 1,389 1,313 1,292 3,97 104 17,6
300 1,190 1,167 0,923 1,093 3,36 104 30,3
Etanol 100 1,051 0,849 0,854 0,918 2,82 104 41,5
150 0,123 0,265 0,257 0,215 6,60 103 86,3
200 1,130 1,063 1,370 1,188 3,35 104 24,3
250 0,758 0,673 1,075 0,835 2,57 104 46,7
300 0,812 1,161 1,278 1,084 3,33 104 30,9
Lengkuas Air 100 1,210 1,221 0,951 1,127 3,46 104 28,2
150 1,102 0,920 1,169 1,064 3,27 104 32,2
200 1,367 1,437 1,404 1,403 4,31 104 10,6
250 1,156 1,154 1,001 1,104 3,39 104 29,7
300 1,345 1,181 1,143 1,223 3,76 104 22,0
Etanol 100 0,633 0,845 0,945 0,808 2,48 104 48,5
150 1,425 1,090 1,087 1,201 3,69 104 23,4
200 0,473 0,768 0,820 0,687 2,11 104 56,2
250 1,851 1,602 1,407 1,620 4,98 104 -3,3
300 1,580 1,839 1,813 1,744 5,36 104 -11,2
Kencur Air 100 1,086 1,410 1,012 1,169 3,59 104 25,5
150 1,602 1,565 1,757 1,641 5,04 104 -4,6
200 1,341 1,407 1,253 1,334 4,10 104 14,9
250 1,053 0,953 1,010 1,005 3,09 104 35,9
300 1,374 1,073 0,957 1,135 3,48 104 27,8
Etanol 100 1,319 1,160 1,125 1,201 3,69 104 23,4
150 1,616 1,750 1,593 1,653 5,08 104 -5,4
200 1,460 1,218 1,313 1,330 4,09 104 15,1
250 1,188 1,318 0,970 1,159 3,56 104 26,1
300 1,132 0,779 1,025 0,979 3,01 104 37,6
Kontrol (+) 100 1,397 1,413 1,399 1,403 4,31 104 10,6
150 1,821 1,783 1,959 1,854 5,70 104 -18,3
200 2,009 1,951 1,987 1,982 6,09 104 -26,3
250 1,900 2,036 1,876 1,937 5,95 104 -23,4
300 1,757 1,818 1,577 1,717 5,27 104 -9,3
29
Lanjutan Lampiran 11
Lampiran 12 Perhitungan statistik ekstrak buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur
a. Ekstrak air
Daya inhibisi (%) ekstrak air asam gelugur dan lengkuas terhadap aktivitas lipase pankreas
Ekstrak air
Ulangan Yj
Asam Gelugur Lengkuas Kencur
1 36,8 29,8 33,0 99,6
2 37,6 41,4 39,3 118,3
3 51,3 25,6 35,9 112,8
Yi 125,7 96,8 108,2 330,7
Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak air terhadap aktivitas xantin oksidase
Sumber keragaman db JK KT F-hitung F-tabel
Perlakuan 2 141,27 70,64 1,478 5,143
Galat 6 286,69 47,78
Total 8 427,96
H0 : 1 = 2 = 3 (semua perlakuan memberikan daya inhibisi yang sama terhadap aktivitas lipase
pankreas)
H1 : i j (paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang memberikan daya inhibisi yang berbeda
terhadap aktivitas lipase pankreas)
2 (330,7) 2
FK = Y.. = = 12151,39
pr (3 3)
Yi
2 125,7 2 + 96,8 2 + 108,2 2
JKP = FK = 12151,39 = 141,27
r 3
JKT = Yij2 FK = (36,82 + + 35,92) 12151,39 = 427,96
JKG = JKT JKP = 416 138,67 = 286,69
JKP 141,27
KTP = = = 70,64
dbp 2
JKG 286,69
KTG = = = 47,78
dbg 6
= 70,64 = 1,478
KTP
F hitung =
KTG 47,78
F0,05(2,6) = 5,143
Fhitung < Ftabel Kesimpulan : Terima H0 (berarti ekstrak air asam gelugur, lengkuas, dan
kencur memberikan pengaruh daya inhibisi yang tidak
berbeda nyata terhadap aktivitas lipase pankreas)
Lanjutan Lampiran 12
Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak etanol terhadap aktivitas lipase pankreas
Sumber keragaman db JK KT F-hitung F-tabel
Perlakuan 2 3713,4 1856,7 17,910 5,143
Galat 6 622,02 103,67
Total 8 4335,42
Fhitung > Ftabel Kesimpulan : Tolak H0 (berarti ekstrak etanol asam gelugur, lengkuas, dan
kencur memberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda
nyata terhadap aktivitas lipase pankreas)
c. Uji statistika daya inhibisi maksimum dari ekstrak asam gelugur, lengkuas, dan kencur terhadap
kontrol negatif dan positif
Perlakuan:
I : tanpa penambahan ekstrak (kontrol negatif)
II : penambahan ekstrak etanol buah asam gelugur 150 ppm
III : penambahan ekstrak etanol lengkuas 200 ppm
IV : penambahan ekstrak etanol kencur 300 ppm
V : penambahan Xenical 100 ppm (kontrol positif)
Analisis sidik ragam daya inhibisi sampel terhadap aktivitas lipase pankreas
Sumber keragaman db JK KT F-hitung F-tabel
Perlakuan 4 14663,15 3665,79 58,868 3,478
Galat 10 622,71 62,271
Total 14 15285,86
Fhitung > Ftabel Kesimpulan : Tolak H0 (berarti perlakuan memberikan pengaruh daya
inhibisi yang berbeda nyata terhadap aktivitas lipase
pankreas)
32
Lanjutan Lampiran 12
Untuk melihat perlakuan mana yang memberikan pengaruh yang berbeda, dilakukan uji Duncan.
Uji Duncan
Rp = r0,05 (p,dbg) KTG
r
Tolak Ho jika |i - j| > Rp
R2 = 3,15 4,94 = 15,57
R3 = 3,30 4,94 = 16,30
R4 = 3,37 4,94 = 16,65
R5 = 3,43 4,94 = 16,94
Urutan perlakuan: 1 = 0 (kontrol negatif)
2 = 10,6 (kontrol positif)
3 = 37,6 (etanol kencur)
4 = 56,2 (etanol lengkuas)
5 = 86,3 (etanol asam gelugur)
Konsentrasi
Larutan Absorbans
(ppm)
Blanko 0,00 0,000
Standar 1 0,00 0,003
Standar 2 0,50 0,055
Standar 3 2,50 0,334
Standar 4 5,00 0,557
Standar 5 7,50 0,863
Standar 6 10,00 1,048
Ekstrak etanol lengkuas 0,24 0,050
Ekstrak etanol kencur 0,13 0,038
0.8
Absorbans
0.6
0.4
0.2
0
0 2 4 6 8 10 12
[Kuersetin] (ppm)
0,038 - 0,0245
[Flavonoid] etanol kencur = = 0,13 ppm
0,1064