Anda di halaman 1dari 12

1

RANCANG BANGUN SISTEM AC OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER


ATMEGA 8535 PADA SMART BUILDING RUANG KELAS S2 JURUSAN TEKNIK
FISIKA FTI-ITS

Arinda Solfia , Ir Yaumar MT, Ir. Wiratno Argo Asmoro.


D3 Instrumentation Enggineering, Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology
ITS Surabaya Indonesia 60111, email: arinda09@mhs.ep.its.ac.id

perkuliahan berlangsung. Jika kipas angin dan Ac dinyalakan


Abstrak Perancangan terhadap AC otomatis telah secara bersamaan maka akan menambah beban konsumsi
banyak dilakukan untuk berbagai variabel kontrol yang energi listrik gedung Teknik Fisika. Sebagian besar ketika
dibuat otomatis dengan menggunakan mikrokontroller. Kali kegiatan perkuliahan selesai, mahasiswa lupa untuk
ini perancangan mengenai AC otomatis dilakukan dengan mematikan AC, oleh karena itu perlu dilakukan perancangan
menggunakan komparator sebagai pembanding antara on off AC secara otomatis.
sensor thermistor dan mikrokontroller sebagai input Rancang bangun AC otomatis ini diharapkan dapat menyala
komparator dalam menjalankan aksi kontrol untuk ketika kipas angin didalam ruang kelas mati atau ketika suhu
menggerakkan relay. Rancang bangun AC otomatis ini dalam ruangan telah mencapai suhu 300C. AC akan mati
bertujuan untuk merancang sistem AC otomatis pada ruang dengan sendirinya ketika ruang kelas dalam keadaan kosong.
kelas S2 jurusan Teknik Fisika FTI-ITS. Aspek yang Terdapat beberapa metode untuk rancang bangun ini
dirancang untuk on off otomatisnya yaitu pada bagian diantaranya yaitu dengan menggunakan mikrokontroller AT
kompresor, dengan set point kompresor bekerja pada suhu Mega 8535 dengan pemrograman codevision AVR dan
250C. Set point kerja kompresor pada suhu tersebut komparator LM324. Perintah dari mikrokontroller dan output
berdasarkan rekomendasi dari Standar Nasional Indonesia dari komparator diharapkan mampu menggantikan fungsi
(SNI) 03-6572-2001 yaitu suhu kerja untuk batas tombol on-off pada remote control.
kenyamanan ruang adalah 25C pada kelembaban 60%
dengan kriteria nyaman.
II. DASAR TEORI
Kata kunci: mikrokontroller, komparator, sensor thermistor,
2.1 Kriteria Sehat dan Nyaman
temperatur, kenyamanan ruang.
Sebuah bangunan didirikan untuk memberikan
perlindungan dan lingkungan yang aman dan nyaman,
I. PENDAHULUAN sehingga setiap orang yang berada didalamnya dapat bekerja
dengan maksimal. Tubuh manusia adalah suatu organisme

A
ir Conditioning (AC) merupakan alat pengkondisi yang mampu menyesuaikan diri secara menakjubkan. Dalam
udara yang digunakan untuk menciptakan ruangan jangka waktu yang lama tubuh manusia mampu berfungsi
yang nyaman. AC dipakai bertujuan untuk didalam kondisi termal yang cukup ekstrim. Tetapi karena
memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang keanekaragaman suhu dan kelembaban udara luar sering kali
dibutuhkan bagi sebuah ruangan. Karena dalam beberapa hal berada pada keadaan yang diluar batas kemampuan adaptasi
manusia membutuhkan ruangan yang nyaman untuk dapat tubuh, oleh karena itu diperlukan kondisi yang baik didalam
bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ruang agar dapat dipertahankan lingkungan yang sehat dan
ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat nyaman.[1]
kebersihan udara.
Terdapat berbagai macam tipe AC yang sudah 2.2 Kenyaman Termal
digunakan dalam masyarakat luas untuk memenuhi kebutuhan Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan
kenyamanan ruang baik dalam bidang rumah tangga, industri termal adalah kalor dalam tubuh manusia yang diproduksi
dan pendidikan. Semakin meningkatnya penggunaan AC ini oleh metabolisme untuk menjaga suhu tubuh agar tetap
juga mempengaruhi tingkat konsumsi energi listrik di konstan. Seseorang yang sedang istirahat atau mengerjakan
Indonesia. Dalam upaya untuk mengendalikan penggunaan pekerjaan ringan didalam ruang yang terkondisi, tubuhnya
energi listrik dalam suatu ruang maka dapat dilakukan dengan mengeluarkan kalor dengan cara konveksi ( dibawa oleh udara
penghematan dalam penggunaannya. Sering kali terjadi sekitar ) dan diradiasikan ke permukaan lingkungan yang
kelalian dalam pemanfaatan energi listrik misalnya saja suhunya lebih rendah dari suhu tubuhnya. Proses metabolisme
menyalakan Ac dalam ruang yang kosong setelah suatu tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor usia, berat badan dan
kegiatan berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kegiatan yang dilakukan.
pembengkakan dalam konsumsi energi listrik. Oleh sebab itu Faktor lingkungan yang mempengaruhi kemampuan
dibutuhkan suatu inovasi baru yaitu memodifikasi Ac yang tubuh menyalurkan kalor adalah suhu udara, suhu permukaan
sudah ada untuk dijalankan secara otomatis. Ruang kelas yang ada disekitar, kelembaban dan kecepatan udara. Selain
Teknik Fisika sebagian besar menggunakan Ac dan juga kipas itu jenis pakaian dan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh
angin untuk memberikan kondisi yang nyaman ketika kegiatan sesorang juga mempengaruhi jumlah kalor yang dikeluarkan
2

oleh tubuh. Jika seseorang memakai pakaian yang wajar maka


batas-batas keadaan berikut ini seharusnya dapat diterima :
suhu kerja antara 200C hingga 260C, kelembaban suhu
pengembunan 20C hingga 170C dan kecepatan udara rata-rata
hingga 0,25 m/detik. [1]
Jika seseorang berada di dalam suatu ruangan
tertutup untuk jangka waktu yang lama, dengan aktivitas baik
berat maupun ringan dan suhu didalam ruangan dipengaruhi
suhu lingkungan diluar ruangan maka akan timbul rasa
kurang nyaman. Rasa nyaman atau disebut dengan
kenyamanan termal dipengaruhi oleh banyak faktor sebagai
berikut :
1. Kondisi fisik seseorang, yaitu gemuk atau kurus
seseorang serta kebiasaan sehari-hari seseorang Gambar 2.2 Gambaran skematis siklus refrigerasi termasuk
terhadap lingkungan dingin, sejuk, maupun panas. perubahan tekanannya
2. Pakaian yang digunakan tipis, sedang, atau pakaian
lengkap mempengaruhi rasa nyaman terhadap Udara dari ruangan diserap evaporator untuk di
lingkungan. alirkan menuju ke kompresor. Dikompresor refrigeran yang
3. Aktifitas yang dilakukan seseorang dalam ruangan. berupa gas dikompresi untuk dinaikkan tekanannya sehingga
Aktivitas berat memerlukan rasa nyaman yang gas yang awalnya bertekanan rendah menjadi gas yang
berbeda dengan aktivitas biasa. bertekanan tinggi dan temperatur yang tinggi. Refrigerant gas
Rasa nyaman di samping faktor-faktor tersebut di atas yang bertekanan tinggi ini kemudian dialirkan menuju ke
sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara di dalam kondensor untuk didinginkan dan diubah menjadi cairan yang
ruangan. Rasa nyaman dapat diperoleh apabila suhu berkisar bertekanan rendah. Refrigerant kemudian memasuki katub
antara 75F atau sekitar 23C pada kelembaban 50% sampai ekspansi, dimana tekanan refrigerant turun drastis ke tingkat
78F atau sekitar 26C pada kelembaban 70%. Rekomendasi yang lebih rendah dan temperatur yang lebih rendah.
dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6572-2001, Refrigerant yang sudah berupa uap bertekanan randah dan
menyebutkan bahwa daerah kenyamanan suhu untuk daerah bertemperatur rendah ini kemudian memasuki evaporator
tropis dapat dibagi menjadi : untuk didistribusikan keruangan yang dikondisikan.
1. Sejuk, antara temperatur efektif 20,5C-22,8C dan Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan fungsi
RH 40 % 60 %. dari komponen AC ( Air Conditioning ):
2. Nyaman, antara temperatur efektif 22,8C- 25,8C 1. Evaporator
dan RH 40 % 60 %. Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui
3. Hangat, antara temperatur efektif 25,8C- 27,1C dan kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan
RH 40 % 60 %. [6] udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam
evaporator mulai berubah kembali menjadi uap
2.3 AC ( Air Conditioning ) bertekanan rendah yang masih mengandung sedikit
AC atau Air Conditioning merupakan mesin cairan. Sebelum melalui kompresor untuk memperoleh
pendingin yang sistem kerjanya berdasarkan siklus refrigerasi tekanan dan beredar dalam sistem, didalam evaporator
kompresi uap. Dimana dalam siklus ini menggunakan dipasang silikon yang berfungsi untuk menyerap
refrigerant sebagai fluida kerja untuk mendinginkan sebuah kelembapan dari refrigerant.
ruangan. Siklus refrigerasi kompresi uap ini menggunakan 2. Kompresor
empat komponen yang berperan penting dalam proses Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem
kerjanya, diantaranya yaitu : kompressor, kondensor, katup AC dimana kompresor berperan sebagai unit
ekspansi dan evaporator. Prinsip kerja siklus refrigerasi penghisap, penekanan dan pemompa. Refrigerant dari
kompresi uap dapat dijelaskan dengan gambar 2.1 berikut ini: evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah
ketika tekanan refrigerant dinaikkan sehingga
refrigeran menjadi bertekanan tinggi. Sedangkan
kompresor sebagai pemompa yaitu untuk
mensirkulasikan refrigeran berdasarkan hisapan dan
kompresi.
3. Kondensor
Didalam kondensor, refrigerant yang sudah
dimampatkan akan mengalami perubahan fase dari fase
uap menjadi fase cair. Di kondensor refrigerant
dikondensasikan dan diturunkan tekanannya serta
temperaturnya. Kondensor melakukannya dengan
menghilangkan panas dari refrigerant ke temperatur
atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fan yang
berfungsi mendinginkan refrigerant.
Gambar 2.1 Siklus Refrigerant
3

4. Katub ekspansi menonaktifkan AC. Di dalam komponen PCB Kontrol


Refrigerant dari kondensor menuju katub ekspansi terdiri dari bermacam-macam rangkaian elektronik
untuk diturunkan tekanan dan temparaturnya menjadi yang mendukung sistem kerja AC seperti resistor,
lebih rendah dari sebelumnya. Dengan demikian kapasitor, IC, rom, trafo, fuse dan MCB.
penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin g. Panel Indikator
dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan Panel Indikator berfungsi sebagai display dari
sempurna sebelum keluar evaporator untuk status proses kerja unit AC Split.
didistribusikan ke ruangan yang dikondisikan. h. Remote
Remote kontrol merupakan media yang berfungsi
2.3.1 Komponen Kelistrikan pada AC Split untuk mengatur kerja AC split agar AC bekerja pada
Komponen kelistrikan pada AC Split terdiri dari unit temperatur yang diinginkan. Selain itu dengan remote
outdoor dan unit indoor. Secara umum komponen kelistrikan kontrol juga dapat mengatur timer, kecepatan blower
pada AC split unit indoor terdiri dari fuse, motor blower, indoor dan pengaturan arah motor swing.
motor stepping, kapasitor, sensor temperatur, modul kontrol Komponen kelistrikan pada AC unit outdoor adalah sebagai
elektronik, panel indikator, remote. Sedangkan komponen berikut :
kelistrikan AC split unit outdoor terdiri dari kapasitor, motor a. Kapasitor
fan kondensor, motor kompressor, overload protektor, dan Kapasitor berfungsi sebagai penyimpanan muatan
kontaktor. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing listrik sementara. Kapasitor pada AC Split outdoor
komponen kelistrikan AC Split unit indoor : difungsikan sebagai starting kapasitor yaitu penggerak
a. Fuse kompresor pertama kali. waktu yang dibutuhkan
Energi listrik sebelum masuk komponen tergantung dari kapasitas pada kapasitor. Setelah motor
kelistrikan AC, pertama kali adalah melewati fuse. kompresor mencapai putaran penuh, secara otomatis
Fuse merupakan komponen yang berfungsi sebagai hubungan listrik pada kapasitor akan dilepas, dan
pengaman apabila terjadi kerusakan atau short pada digantikan dengan hubungan langsung dari PLN.
rangkaian kelistrikan AC split sehingga bahaya Kapasitor akan mengisi kembali muatan dan akan
kebakaran dapat dihindari. digunakan kembali sewaktu-waktu ketika kompresor
b. Motor Blower AC dinyalakan.
Motor blower berfungsi untuk mensirkulasikan Pada unit AC Split outdoor terdapat dua starting
udara dalam ruangan. Motor blower akan bekerja kapasitor, yaitu sebagai penggerak kompresor dan
sampai temperatur udara ruangan sesuai dengan set motor kipas (fan) kondensor. Pada kompresor AC
point. dengan kapasitas 0.5 sampai 2 PK memiliki start
c. Motor Stepping kapasitor berukuran 15-50 nF. Pada motor kipas (fan)
Motor stepping berfungsi untuk mengarahkan memiliki start kapasitor berukuran 1 sampai 4 nF.
hembusan udara dari blower ke dalam ruangan yang b. Motor Fan Condensor
dikondisikan. Motor fan berfungsi untuk menggerakan kipas
d. Capasitor kondensor pada unit outdoor yang digerakkan oleh start
Kapasitor berfungsi menggerakkan motor blower kapasitor pertama kali sampai mencapai putaran penuh
saat running atau sebagai starting kapasitor. kemudian dilanjutkan dengan arus listrik PLN. Bentuk
e. Sensor Temperatur (Thermistor) dan ukuran motor fan outdoor berbeda-beda tergantung
Thermistor merupakan sensor temperatur yang besar kapasitas AC Split.
berfungsi untuk membaca temperatur ruang ketika AC c. Motor Compressor
dinyalakan. Thermistor dirancang agar memiliki Mesin kompresor dapat bekerja karena
tahanan yang nilainya semaking mengecil ketika mendapat supply tegangan dari motor kompresor.
temperatur bertambah. Hasil output dari thermistor Motor kompresor dikemas menjadi satu unit dengan
diproses oleh modul kontrol elektronik untuk kompresornya. Ketika Motor listrik bekerja, kompresor
menjalankan sistem refrigerasi dengan temperatur akan mengkompresi refrigerant dan
yang sesuai dengan set point. Thermistor biasanya mensirkulasikannya menuju ke seluruh bagian sistem
dipasang di bagian pipa evaporator AC Split. pendingin.
Thermistor dibuat dari bahan semikonduktor yang d. Overload Protektor
dibuat dalam beberapa bentuk, seperti piringan, Overload motor protektor ( OMP ) berfungsi
batangan, atau butiran, tergantung dari pabrikan AC. sebagai pengaman motor listrik kompresor. Biasanya
f. Modul Kontrol Elektronik terdapat pada jenis kompresor hermatik yang
Modul kontrol elektronik berfungsi sebagai menggunakan motor sebagai penggerakknya. Kerja
kontroler yang mengatur kerja keseluruhan unit AC. OMP dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari
Modul control menerima input dari remote control bimetal. Batang bimetal inilah yang membuka dan
untuk menjalankan printah sesuai dengan yang menutup arus listrik secara otomatis ke motor listrik
dikehendaki misalnya seperti mengontrol kecepatan seperti saklar. Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi
blower indoor,mengontrol pergerakan swing motor secara terus menerus atau kondisi kompresor yang
stepper, mengatur temperatur, timer pengoperasian, terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga arus
mengontrol kerja compressor sampai menyalakan atau listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga
4

sebaliknya, ketika suhu kompresor turun, bimetal akan ukuran dari bentuk manik berdiameter 1mm sampai diameter
menutup, arus listik akan mengalir menuju kompresor beberapa centimeter. Dengan variasi doping dan menggunakan
sehingga kompresor akan kembali bekerja. bahan semikonduktor yang berbeda, akan diperoleh harga
e. Kontaktor tahanan dengan range yang lebar pada suhu tertentu.
Kontaktor pada AC Split berfungsi untuk Sensitivitas termistor adalah faktor penting dalam
menghubungkan Motor kompresor dengan sumber aplikasi. Perubahan tahanan 10% per oC adalah tidak umum.
listrik. Kerja kontaktor dikendalikan oleh modul Sehingga termistor dengan tahanan nominal 10K pada suhu
control elektronik pada bagian indoor. yang sama dapat berubah dengan 1K untuk perubahan suhu
1oC. Ketika digunakan dalam rangkaian jembatan pendeteksi
2.4 Thermistor nol, sensitivitas dapat memberikan kontrol, pada prinsipnya
Thermistor adalah komponen elektronik yang telah kurang dari 1oC.
dikembangkan berdasarkan prinsip tahanan semikonduktor Waktu respon sebuah termistor tergantung pada
yang berubah dengan adanya perubahan temperatur. jumlah bahan yang digunakan dan keadaan lingkungan.
Thermistor berasal dari kata thermal resistor. Prinsipnya Sehingga, untuk termistor berbentuk manik, responnya adalah
adalah memberikan perubahan resistansi yang sebanding 0.5 detik. Termistor yang sama pada udara mempunyai waktu
dengan perubahan suhu. Perubahan resistansi yang besar respon 10 detik. Ketika dilindungi dalam teflon atau bahan
terhadap perubahan suhu yang relatif kecil menjadikan yang lain untuk perlindungan melawan keadaan lingkungan,
termistor banyak dipakai sebagai sensor suhu yang memiliki waktu respon akan meningkat. [5]
ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
Karakteristik thermistor dipengaruhi oleh bahan
pembentuknya. Thermistor dibentuk dari campuran bahan
oksida logam (sintering mixture) seperti kromium, kobalt,
tembaga, besi, atau nikel. Karena thermistor merupakan salah
satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur
yang tinggi, maka pemilihan bahan oksida tersebut harus
dengan perbandingan tertentu.
Terdapat dua jenis thermistor yaitu PTC ( Positive
Temperature Coeffient ), termistor yang mempunyai koefisien
positif dan NTC ( Negative Temperature Coefficient ),
thermistor yang mempunyai koefisien negatif. Kedua jenis
termistor ini memiliki keunggulan dan manfaat yang membuat
keduannya dipercaya dalam pengukuran.
Thermistor NTC merupakan semikonduktor yang Gambar 2.4 Kurva hubungan antara resistansi dan temperatur
terbuat dari campuran oksida logam dari nikel, mangan, termistor NTC.
tembaga, kobalt, timah, uranium, seng, besi, magnesium,
titanium dan bahan kimia lain yang dapat merespon Karena termistor menunjukkan perubahan tahanan yang
temperatur diatas 18000F atau 982 0C. besar dengan suhu, maka ada banyak kemungkinan aplikasi
Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang rangakian, rangkaian jembatan dengan deteksi nol digunakan
sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan karena keadaan nonlinier dari termistor membuatnya sulit
semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain digunakan untuk sebagai pengukur aktual. Karena perangkat
yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping ini adalah tahanan, untuk memastikan bahwa daya terdissipasi
dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan pada termistor tidak melebihi batas yang ditentukan atau
temperatur yang diberikan. kemungkinan interferensi dengan lingkungan yang
Bahan semikonduktor tertentu digunakan untuk mempengaruhi pengukuran suhu. Konstanta dissipasi adalah
bervariasi untuk mengakomodasi range temperatur, daya dalam miliwatt yang diperlukan untuk pencapaian suhu
sensitivitas, range tahanan, dan faktor lainnya. Perangkat ini termistor 1oC diatas linkungan. Harga dasar bervariasi dari
biasanya diproduksi secara massa untuk konfigurasi tertentu, 1mW/oC pada udara bebas sampai 10mW/oC.
dan tabel serta grafik tahanan versus suhu disediakan untuk
tujuan kalibrasi. 2.5 Komparator
Komparator adalah salah satu aplikasi dari op-amp
(operational amplifier), dimana memiliki fungsi
membandingkan besar dua potensial yang diberikan.
Penguat operasional (Operational amplifier) atau yang
biasa disebut op-amp merupakan suatu komponen elektronika
berupa sirkuit terintegrasi (integrated circuit atau IC) yang
Gambar 2.3 Thermistor terdiri atas bagian differensial amplifier, common emiter
amplifier dan bagian push-pull amplifier. Bagian output Op-
Karena termistor adalah semikonduktor penting, amp ini biasanya dikendalikan dengan umpan balik negatif
maka dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Sehingga, bentuk (negative feedback) karena nilai gain-nya yang tinggi.
umum seperti disk, manik-manik, batang bervariasi dalam
5

Penggunaan dari Op-amp meliputi: amplifier atau


penguat biasa (non-Inverting Amplifier), Inverting Amplifier,
komputer analog (operasi jumlah, kurang, integrasi, dan
diferensiasi). Penguat operasional adalah suatu rangkaian
terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi
penguat diferensial yang telah dijelaskan di atas.
Penguat operasional memilki dua masukan dan satu
keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk Gambar 2.7 Skema relay elektromekanik
dapat bekerja dengan baik. 2.7 Relay Timer

TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay


timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam
instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya
dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay.

Gambar 2.5 IC Lm324

Gambar 2.9 Relay Timer


Gambar 2.6 Skematik kaki IC LM324
Fungsi relay timer ini adalah sebagai pengontrol
Didalam IC Lm324 terdapat empat kaki yang berisi waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini
komparator yaitu komparator A, B, C dan D. Dari masing- dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari
masing kaki komparator ini akan membandingkan input mana kontaktor. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu
yang akan dijadikan output untuk menuju rangkaian timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan
selanjutnya. menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja
dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor
2.6 Relay mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan
Relay adalah saklar elektronik yang didasarkan atas memarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka
elektrik dan mekanik. Kontrol elektrik diterapkan untuk waktu tertentu. Sedangkan relay yang menggunakan prinsip
mendapatkan gerakan mekanik. Sebagai elektrik adalah elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan
komponen yang dikendalikan oleh arus. seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh
Pada dasarnya, relay terdiri dari lilitan kawat pada kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda
suatu inti besi lunak berubah dari magnet yang menarik atau diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor. Bagian
menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup atau input timer dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian
membuka. Ada banyak tipe relay yang kontruksinya juga outputnya sebagai kontak NO atau NC. Kumparan pada timer
berbeda tergantung jenis kontaknya. akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis
dibawah ini coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC
listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang dan NC menjadi NO. [ 6 ]
pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2
Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisiawal sebelum diantaranya merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar
diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum di atas adalah TDR type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan
diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan
dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik akan timbul NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan
gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO
berpegas, dan contact akan menutup. dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung
dari jenis relay timernya.

2.8 Mikrokontroler ATMega 8535


Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi
mikroprosesor dan mikrokomputer, yaitu teknologi
semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih
6

banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta 2.9 CodeVision AVR
dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak. Mikrokontroler
hadir untuk memenuhi akan kebutuhan alat bantu dalam CodeVisionAVR merupakan sebuah cross-compiler
teknologi yang lebih sempurna. Dengan menambahkan bahasa C, Integrated Development Environtment (IDE), dan
pemrograman yang sesuai maka mikrokontroller dapat Automatic Program Generator yang didesain untuk
diaplikasikan dalam bidang otomatisasi teknologi. mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. CodeVisionAVR
Mikrokontroler ATMega 8535 merupakan bagian dapat dijalankan pada sistem
dari mikrokontroller AVR ( Alf and Vegards Risc processor ) operasi Windows 95, 98, Me, NT4, 2000, dan XP. Cross-
memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas compiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah
dalam kode 16 bit ( 16-bits word ) dan sebagian besar instruksi dari bahasa ANSI C, sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari
dieksekusi dalam 1 ( satu ) siklus clock. Mikrokontroler AVR AVR, dengan tambahan beberapa fitur untuk mengambil
berteknologi RISC ( Reduced Instruction Set Computing ). kelebihan khusus dari arsitektur AVR dan kebutuhan pada
Selain itu mikrokontroller ATMega 8535 memiliki 4 port sistem embedded. File object COFF hasil kompilasi dapat
yaitu port A, port B, port C, dan port D. Untuk port A digunakan untuk keperluan debugging pada tingkatan C,
berfungsi sebagai ADC, port B berfungsi sebagai port I/O dengan pengamatan variabel, menggunakan debugger Atmel
dua arah, untuk port C difungsikan untuk menampilkan data AVR Studio.[8]
pada LCD dan Port D difungsikan sebagai komunikasi serial. IDE mempunyai fasilitas internal berupa software
AVR Chip In-System Programmer yang memungkinkan Anda
Fitur Mikrokontroller ATMega 8535 untuk melakukan transfer program kedalam chip
Adapun kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah mikrokontroler setelah sukses melakukan kompilasi/asembli
sebagi berikut : secara otomatis. Software In-System Programmer didesain
1. Sistem Mikroprosesor 8 bit berbasis RISC untuk bekerja dengan Atmel STK500/AVRISP/AVRProg,
dengan kecepatan 16 MHz Kanda Systems STK200+/300, Dontronics DT006, Vogel
2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar Elektronik VTEC-ISP, Futurlec RAVR dan MicroTronics
512 byte dan EEPROM (Electrically Erasable ATCPU/ Mega2000 programmers / development boards.
Programmable Read Only Memory) sebesar 512 Untuk keperluan debugging sistem embedded, yang
byte. menggunakan komunikasi serial, IDE mempunyai fasilitas
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 internal berupa sebuah Terminal. Selain library standar C,
channel. CodeVisionAVR juga mempunyai library tertentu untuk: [8]
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan 1. Modul LCD alphanumeric
kecepatan maksimal 2.5 Mbps. 2. Bus I2C dari Philips
Mikrokontroler AVR ATMega8535 memiliki 3. Sensor Suhu LM75 dari National Semiconductor
arsitektur saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdapat pada 4. Real-Time Clock: PCF8563, PCF8583 dari Philips,
Port A, Port B, Port C dan Port D. Jumlah ADC yang dimiliki DS1302 dan DS1307 dari Maxim/Dallas
adalah 10 bit sebanyak 8 saluran. Selain itu didalam Semiconductor
mikrokontroller 8535 terdapat tiga buah Timer/Counter 5. Protokol 1-Wire dari Maxim/Dallas Semiconductor
dengan kemampuan perbandingan, CPU yang terdiri atas 32 6. Sensor Suhu DS1820, DS18S20, dan DS18B20 dari
register, watchdog timer dengan osilator internal, memori Maxim/Dallas Semiconductor
flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write, 7. Termometer/Termostat DS1621 dari Maxim/Dallas
unit interupsi internal dan eksternal, port antarmuka SPI, dan Semiconductor
antarmuka komparator analog. 8. EEPROM DS2430 dan DS2433 dari Maxim/Dallas
Semiconducto
9. SPI
10. Power Management
11. Delay
12. Konversi ke Kode Gray

CodeVisionAVR juga mempunyai Automatic Program


Generator bernama CodeWizardAVR, yang dapat membuat
source code dengan fungsi-fungsi dibawah ini:
1. Set-up akses memori eksternal
2. Identifikasi sumber reset untuk chip
Gambar 2.10 Minimum system ATMega8535 3. Inisialisasi port input/output
4. Inisialisasi interupsi eksternal
AVR secara umum dapat dibagi menjadi empat 5. Inisialisasi Timer/Counter
kategori antara lain; ATtiny, AT90Sxx, ATmega, dan 6. Inisialisasi Watchdog-Timer
AT86RFxx. Yang membedakan keempat kategori tersebut 7. Inisialisasi UART (USART) dan komunikasi serial
adalah secara mendasar ialah ukuran memori, peripheral, dan berbasis buffer yang digerakkan oleh interupsi
fungsinya. 8. Inisialisasi Pembanding Analog
9. Inisialisasi ADC
7

10. Inisialisasi Antarmuka SPI Sedangkan tegangan yang akan digunakan untuk rancang
11. Inisialisasi Antarmuka Two-Wire bangun AC otomatis ini adalah tegangan 5 Volt DC yang
12. Inisialisasi Antarmuka CAN dibutuhkan untuk memberi supply tegangan mikrokontroller
13. Inisialisasi Bus I2C, Sensor Suhu LM75, ATMega 8535 dan supply tegangan 12Volt DC untuk
Thermometer/Thermostat DS1621 dan Real-Time memberi supply tegangan komparator LM324.
Clock PCF8563, PCF8583, DS1302, dan DS1307 Mikrokontroller ATMega 8535 merupakan mikrokontroller
14. Inisialisasi Bus 1-Wire dan Sensor Suhu DS1820, dengan 4 port yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.
DS18S20 Rancang bangun AC otomatis ini menggunakan port D
15. Inisialisasi modul LCD sebagai keluaran hasil pemrograman yang masuk dalam
komparator LM324 dengan perintah untuk menggerakkan
2.10 Ketidakpastian Pengukuran relay 12 Volt.
Ketidakpastian merupakan suatu parameter yang Rangkaian komparator merupakan sebuah rangkaian
digunakan untuk menetapkan rentang nilai yang dadalamnya yang dapat membandingkan besar tegangan input dengan
diperkirakan benar sesuai dengan yang diukur. Nilai benar menggunakan Op-Amp LM324 sebagai piranti utama dalam
besaran ukur dan kesalahan pengukuran adalah suatu nilai rangkaian. Rangkaian komparator LM324 ini didesain untuk
yang tidak dapat diketahui. Hasil pengukuran hanya dikatakan membandingkan tegangan input dari mikrokontroller ATMega
lengkap jika disertai dengan suatu tafsiran rentang dimana 8535 dengan input sensor thermistor. Dari kedua tegangan
nilai benar dari besaran ukur tersebut diyakini berada masukan yang melewati komparator LM324, kemudian
didalamnya dengan tingkat kepercayaan tertentu. dibandingkan mana yang lebih besar tegangannya maka
Ketidakpastian pengukuran dibedakan dalam dua tipe yaitu : komparator akan memberikan tegangan output untuk
1. Ketidakpastian tipe A yaitu ketidakpastian yang timbul menggerakkan relay 12 Volt DC. Pada rancang bangun AC
akibat pengulangan pengukuran dan dihitung dengan otomatis ini menggunakan 2 buah rangkaian relay 12 Volt DC
menggunakan metode statistik. Pengukuran yang mendapat input dari komparator LM324. Relay A
ketidakpastian tipe A dilakukan untuk membuat mendapat supply tegangan jika komparator membaca bahwa
tafsiran adanya kesalahan acak. Ada dua macam tegangan input dari mikrokontroller ATMega 8535 lebih besar
ketidakpastian tipe A yaitu: dari pada tegangan input dari sensor suhu thermistor. Begitu
a. A 1 ( Repeat Ability ) juga dengan relay B yang akan aktif ketika komparator
Perhitungan ketidakpastian repeat ability LM324 membaca bahwa tegangan input dari sensor suhu
ini dilakukan dengan menghitung standart thermistor lebih besar dari pada tegangan input dari
deviasi dari data pengukuran yang telah mikrokontroller ATMega 8535.
didapat pada saat percobaan. Setelah semua hardware selesai dirancang maka perlu
b. A 2 ( Regresi ) dilakukan pengujian apakah hardware yang sudah dibuat siap
Regresi adalah perhitungan dengan untuk diaplikasikan.
menggunakan hubungan antara satu atau lebih Tahap kedua dalam perancangan AC otomatis ini yaitu
peubah bebas (X) dengan satu peubah tak melakukan pemrograman pada mikrokontroller ATMega 8535
bebas (Y). Dalam bentuk yang paling dengan menggunakan software codevision AVR. Dan yang
sederhana yaitu satu peubah bebas (X) dengan terakhir adalah pengintegrasian semua sistem.
satu peubah tak bebas (Y) mempunyai Untuk lebih jelasnya metodologi disusun dalam bentuk
persamaan : diagram alir yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Y = a + bx ( pers.1)

Ketidakpastian tipe B yaitu ketidakpastian pengukuran


untuk membuat tafsiran adanya kesalahan sistematik. Evaluasi
pengukuran pada ketidakpastian ini menggunakan metode
selain metode statistik. Ada beberapa hal yang mempegaruhi
ketidakpastian pengukuran tipe B diantaranya yaitu resolusi,
akurasi kalibrator, getaran, dan medan listrik.

III. METODOLOGI PENELITIAN


Rancang bangun AC otomatis ini dilakukan dengan dua
tahap, yang pertama yaitu perancangan hardware dan yang
kedua adalah pemrograman dengan menggunakan software
codevision AVR.
Pada perancangan hardware, hardware yang akan
dibuat meliputi power supply, mikrokontroller ATMega 8535,
rangkaian komparator untuk sensor thermistor dan juga
rangkaian relay 12 Volt DC dari komparator LM 324 untuk
menggerakkan relay 220 Volt. Power supply dirancang
dengan tegangan keluaran 5Volt, -5Volt, 12Volt, dan -12Volt.
8

Mulai kompressor. Ketika suhu ruangan sudah mencapai set point


maka thermostat yang akan memerintahkan kompressor AC
untuk berhenti bekerja.
Merancang
Power Supply

3.1.1 Perancangan Power Supply


Merancang
Mikroktontroller
ATMega 8535
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai
arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja
dengan baik. Pada perancangan sistem AC otomatis
Merancang Rangkaian
ON dan OFF membutuhkan beberapa tegangan DC sebagai input untuk
rangkaian pendukung lainya seperti minimum system
mikrokontroller ATMega 8535, rangkaian komparator dan
Merancang rangkaian
konparator LM324 relay. Power supply ini dirancang dengan empat tegangan
keluaran yaitu +5 Volt, -5Volt, 12Volt dan -12Volt. Untuk
Pengujian menghasilkan tegangan tersebut digunakan voltage regulator
Hardware tidak
sebagai filter tegangan agar sesuai dengan yang dikehendaki
ya
dan output tegangan stabil. Untuk mendapatkan tegangan
Pemrograman
Dengan codevision
output +5 Volt dibutukan voltage regulator 7805, sedangkan
AVR
7812 regulator dengan tegangan +12 volt. Untuk mendapatkan
tegangan output negatif dibutuhkan 79XX misalnya adalah
7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan -
Pengintegrasian sistem
5 dan -12 volt.

AC menyala
tidak
ya

selesai

Gambar 3.1 Diagram alur perancangan

Berikut adalah diagram blok pengendalian sistem AC


otomatis. Gambar 3.3 Rangkaian power supply

Set point dari PIR


Kontroller Aktuator Plan
Suhu 25 0 C
3.1.2 Minimum Sistem Mikrokontroller ATMega 8535
( Komparator LM324 ) ( Relay ) (Kompressor AC)

Sensor + transmiter
( thermostat )

Gambar 3.2 Diagram blok pengendalian AC otomatis

Pengendalian on/off AC otomatis seperti


ditunjukkan gambar 3.2 diatas menggunakan set point dari
sensor PIR yang masuk mikrokontroller berupa jumlah
mahasiswa sebanyak 13 orang dan dari rangkaian voltage Gambar 3.5 Minimum System Mikrokontroller ATMega8535
divider sensor thermistor yang sudah disetting 300C, akan
memberikan tegangan input pada komparator LM 324 sebagai Gambar 3.5 diatas merupakan gambaran dari
kontroller untuk menggerakkan aktuator relay 12 Volt DC. rangkaian sistem minimum dari mikrokontroller ATMega
Komparator akan membandingkan tegangan output dari 8535. Mikrokontroler ATMega 8535adalah bagian dari
masing-masing set point yang akan dijadikan sebagai input mikrokontroller AVR ( Alf and Vegards Risc processor )
komparator. Kemudian output dari komparator menggerakkan memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas
aktuator relay. Relay yang digunakan ada tiga macam relay dalam kode 16 bit ( 16-bits word ) dan sebagian besar instruksi
yaitu relay 12 Volt DC, relay timer, dan relay 220 Volt. Relay dieksekusi dalam 1 ( satu ) siklus clock. Mikrokontroler AVR
12 Volt DC mendapat input dari komparator LM324 berteknologi RISC ( Reduced Instruction Set Computing ).
kemudian menggerakkan relay timer, dan terakhir
mengerakkan relay 220 Volt. Relay 220 Volt digunakan untuk 3.1.4 Rangkaian ON-OFF
mengaktifkan kompressor AC. Dan hasil output dari
keseluruhan sistem adalah AC menyala dengan suhu 250C. Rangkaian on off pada sistem AC otomatis ini
Pada diagram blok pengendalian ini menggunakan aksi dirancang untuk membuat sistem otomatis ketika AC on dan
feedback dengan thermostat sebagai sensor transmitter, ketika AC off.
dimana thermostat ini berfungsi sebagai kontrol suhu untuk
9

Rangkaian ini menggunakan sistem holding dimana relay on


dan relay untuk off di integrasikan dengan menggunakan Gambar 3.8 Hardware rangkaian AC otomatis
rangkaian komparator LM324 yang mendapat input dari
sensor PIR. Berikut adalah Gambar 3.7 yang merupakan 3.2 Pemrograman dengan Codevision AVR
hardware dari rangkaian on off sistem AC otomatis.
Pemrograman yang dilakukan untuk rancang
Relay 12V DC
Relay 24V DC
bangun AC otomatis ini yaitu menggunakan
pemrograman bahasa C dengan menggunakan software
codevision AVR. Dimana fungsi yang digunakan untuk
komparator mengetahui jumlah mahasiswa adalah fungsi interrupt
pada port D2 dan port D3 yang mendapat input dari
output sensor PIR. Sedangkan port output menggunakan
port D5 untuk sisten on AC dan port D5 untuk sistem off
AC. Dengan ketentuan AC akan ON jika jumlah
mahasiswa sebesar lebih dari 13 orang dan akan OFF
Supply 1 jika jumlah mahasiswa adalah nol. Listing
pemrogamannya terdapat pada lampiran.
Gambar 3.7 Hardware rangkaian On Off
Rangkaian on-off AC otomatis ini terdiri dari power IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
supply dengan output tegangan 5 Volt, 12 Volt dan 24 volt. Analisa Data pengujian Hardware
Tegangan 5Volt untuk supply tegangan mikrokontroller dan Pengujian hardware dilakukan karena untuk
dua buah sensor PIR. Tegangan 12 Volt sebagai input untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan adanya error dan
komparator LM 324 sebagai pembanding tegangan sensor PIR sensor thermistor dalam menjalankan aksi kontrol untuk
dengan trimport. Tegangan 24 Volt merupakan supply mengaktifkan relay.
tegangan untuk dua buah relay 12Volt yang merupakan inti 4.1.1 Pengujian Power Suppy
dari rangkaian on off sistem AC otomatis. Berikut ini adalah hasil dari pengujian power supply
sehingga diperoleh data seperti dibawah ini :
3.1.5 Rangkaian Kontroller AC otomatis
Tabel 4.1 Hasil pengujian power supply
Rangkaian kontroller AC otomatis ini menggunakan
Pengujian Tegangan Keluaran Power Supply
komparator. Komparator adalah salah satu aplikasi dari op-
ke 5V -5V 12 V -12 V
amp (operational amplifier), Dimana memiliki fungsi
membandingkan besar dua potensial yang diberikan. 1 5 -4,9 12,0 -12,0
Dirancang bangun ini komparator digunakan untuk 2 5 -4,9 12,0 -12,0
membandingkan suhu yang di deteksi oleh rangkaian voltage 3 5 -4,9 12,0 -12,0
devider antara thermistor dan tegangan referensi yang ada 4 5 -4,9 12,0 -12,0
pada trimpot, selain thermistor komprator ini juga
menggunakan pembanding dari mikrokontroller. Dimana 5 5 -4,9 12,0 -12,0
ketika tegangan yang dikeluarkan mikrokontroller lebih besar 6 5 -4,9 12,0 -12,0
maka akan lagsung menyalakan relay begitu juga dengan suhu 7 5 -4,9 12,0 -12,0
yang dideteksi oleh thermistor. Ketika thermistor mendeteksi 8 5 -4,9 12,0 -12,0
suhu ruangan dan tegangan referensi pada trimpot lebih besar 9 5 -4,9 12,0 -12,0
dari tegangan pada mikrokontroller maka relay akan langsung
10 5 -4,9 12,0 -12,0
menyala.
Rangkaian komparator ini mendapat supply tegangan
Persen error power supply untuk masing masing tegangan
dari rangkaian on-off sebelumnya. Pada rangkaian ini terdapat
relay timer dan juga relay 220 Volt yang akan lagsung keluaran adalah sebagai berikut :
disambungkan ke kompresor AC.
% eror = [(Vin- Jumlah rata-rata) / Vin] x100% (persamaan
R l ti
1)

Relay % eror untuk +5V = [(5-5)/5] x 100% = 0 %


% eror untuk -5V = [(-5 - (-4.912)) / -5] x 100% = 0.0176 %
Supply 2
% eror untuk +12V = [(12- (12) /+12] x 100% = 0%
Relay 12V
% eror untuk -12 V = [(-12 - (-12)) / -12] x 100% = 0%
komparato
Dari data diatas dapat diketahui persentase error dari
masing-masing output power supply. Untuk output supply 5
volt, 12volt, -12Volt persentase errornya adalah 0% dan
10

persentase error untuk -5 Volt adalah 0.0176%. Dari Tabel 4.2 Tabel hasil pengukuran suhu ruang kelas S2
perhitungan persentase error diatas dapat diketahui bahwa
Suhu yang ditampilkan
power supply dengan output tersebut dapat bekerja dengan humidityfier
Suhu Rata-
baik untuk memberikan supply tegangan DC ke rangkaian Pengujian
AC Rata Error (%)
lainnya. ke
(0C) Titik Titik Titik Titik (0C)
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4
4.1.2 Pengujian Rankaian ON-OFF dan Rangkaian (0C) (0C) (0C) (0C)
Komparator LM 324 1 28 28 28,5 28,38 28,3 28,295 0,010536

Rangkaian On-Off yang terdiri dari rangkaian supply 2 27 27 27,11 27,17 27,28 27,14 0,005185
dan juga relay 12 Volt DC merupakan rangkaian yang 3 26 26 26,12 26,43 26,6 26,2875 0,011058
pertama kali on ketika dihubungkan dengan tegangan listrik.
Rangkaian ini berfungsi untuk memberikan supply tegangan 4 25 25 25,14 25,6 25,93 25,4175 0,0167
pada power supply yang terdapat pada rangkaian kontrol 5 24 24,03 24,29 24,83 25,28 24,6075 0,025313
komparator sistem AC otomatis. Selain itu supply pada
6 23 23,02 23,11 23,51 25,64 23,82 0,035652
rangkaian ini juga memberikan supply 5 Volt untuk sensor
PIR dan juga mikrokontroller. Rangkaian on-off ini akan aktif 7 22 22 22,75 23,25 23,73 22,9325 0,042386
ketika sensor PIR mendeteksi orang dan mikrokontroller
8 21 21,03 21,78 22,25 23,36 22,105 0,052619
mulaimenghitung orang pertama. Setelah itu relay on 12volt
DC memberikan supply tegangan untuk mengaktifkan supply 9 20 20 20,99 21,96 22,01 21,24 0,062
dua pada rangkaian kontrol komparator. Komparator LM324
10 19 19,04 20,97 22,03 22,84 21,22 0,116842
pada sistem AC otomatis menggunakan pembanding sensor
thermistor dan juga mikrokontroller. Pengujian sensor
Dari data suhu yang telah diperoleh dapat diketahui
thermistor dilakukan pada suhu ruang sebesar 30 0C dengan
bahwa AC yang berada pada ruang kelas S2 masih bekerja
indikator yang ditampilkan pada termometer. Termistor
dengan sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari pengukuran
didekatkan dengan es batu yang ada pada gelas beberapa
humidityfier pada titik pertama yaitu yang dekat dengan AC.
menit kemudian diletakkan pada suhu ruang. Setelah
Ketika set point AC 200C, titik yang dekat dengan AC juga
rangkaian dijalankan maka termistor akan mendeteksi suhu
menunjukkan suhu 200C pada humidityfier dengan jangka
ruangan dan memberikan input pada komparator sehingga
waktu 10 menit untuk pendistribusian udara. Hal ini tidak
komparator mendapatkan sinyal high dan akan menjalankan
terjadi pada pengukuran suhu berikutnya, semakin jauh titik
relay 12 Volt DC yang kemudian relay timer untuk mengatur
pengukuran dari AC, maka semakin tinggi temperatur yang
delay waktu proses kerja kompresor dan langsung
ditunjukkan oleh humidityfier. Dari tabel diatas dapat
mengalirkan tegangan untuk menggerakkan relay 220Volt
diketahui bahwa distribusi udara pada suhu 280C sampai
yang terhubung ke kompresor AC. Begitu juga dengan
dengan 190C dititik pengukuran kedua, ketiga dan keempat
pengujian mikrokontroller menggunakan sensor PIR. Ketika
tidak merata. Hal ini desebabkan karena ruang kelas S2 yang
counter pada mikrokontroller menghitung orang ke 14 yang
lebar. Sebenarnya pada ruang S2 terdapat dua buah AC, hanya
ditampilkan pada LCD maka komparator LM324 akan
saja untuk rancang bangun AC otomatis ini menggunakan satu
mendapat sinyal high untuk menjalankan aktuator relay hingga
AC.
kompresor AC aktif. Ketika AC aktif kompresor akan
langsung bekerja dengan suhu 25 0C sebagai suhu standart
kenyamanan ruang.

4.2 Data Suhu Ruang Kelas S2


Pengambilan data suhu ruang kelas S2 dilakukan
dengan menggunakan humidityfier dengan keadaan hanya satu
AC yang menyala, dimana pengambilan data ini dilakukan
pada empat titik. Titik pertama yaitu dekat dengan AC, titik
kedua yaitu titik yang dekat dengan gorden, yang ketiga titik
yang dekat dengan pintu masuk, dan yang keempat adalah titik
yang dekat dengan papan tulis. Pengambilan data dilakuka
pada suhu 28 0C sampai dengan 19 0C dengan tenggang waktu
Gambar 4.2 Denah Letak titik pengukuran suhu, titik 1 pada
selama 10 menit setelah AC di setting suhunya. Dibawah ini
koordinat (115cm, 174cm), titik 2
adalah tabel hasil pengukuran dengan suhu ruang kelas S2
(461cm,243cm), titik 3 (461cm,106cm) dan
dengan mengunakan humidifier.
titik 4 (807cm,174cm)

4.3 Proses Kerja Sistem ON OFF AC

Gambar 4.2 merupakan sistem dari rangkaian ON-


OFF AC otomatis. Rangkaian ini bekerja dengan mendeteksi
jumlah orang yang ada didalam ruang kelas. Ketika sensor
11

PIR mendeteksi adanya mahasiswa maka counter dari set point suhu yang diinginkan. Ketika suhu ruang sudah
mikrokontroller akan mulai menghitung jumlah mahasiswa mencapai 250C maka kompresor AC akan berhenti bekerja
sehingga mengaktifkan rangkaian kontrol LM324. Tegangan selama 3 menit sesuai dengan delay off AC yang diatur pada
dari mikrokontroller dan voltage devider thermistor akan relay timer. Setelah 3 menit AC akan bekerja kembali, dan
dibandingkan sehingga outputnya dapat menggerakkan relay suhu ruang mulai naik menjadi 26 0C. Waktu yang dibutuhkan
220Volt yang langsung terhubung ke AC. Untuk lebih kompresor AC untuk menjaga suhu ruang agar tetap bersuhu
jelasnya proses kerja sistem On Off AC dapat dilihat dari 25 0C adalah 6,3 menit setelah delay off pada relay timer. Hal
diagram berikut ini : ini terjadi berulang-ulang selama AC masih bekerja untuk
Start ruang yang dikondisikan.
Perhitungan ketidakpastian pada termometer analog
Rangkaian ON-OFF dan
mikrokontroller aktif yang digunakan untuk mengetahui pendistribusian suhu oleh
AC pada jarak 1 meter dari indoor adalah dengan perhitungan
PIR deteksi gerakan
ketidakpastian tipe UB 1 atau resolusi yang skala intervalnya
1mm sehingga didapat hasil sebagai berikut:
1 1
. 0,1
2 2
Supply 2 ON UB 1 = = = 0,01 0C
5 5

Counter Mikrokontroller
Voltage Devider
Thermistor
Suhu Ruang 30 0C Delay off merupakan waktu yang dibutuhkan
kompresor AC untuk kembali pada tekanan normal sebelum
kembali bekerja pada suhu ruang yang terkondisikan yaitu
Komparator LM324
250C. Perhitungan hasil ketidakpastian pada relay timer
adalah sebagai berikut:
Thermistor
Jumlah Mhs
deteksi suhu
lebih dari 13
ruang 30 0C
Ketidakpastian Pengukuran
Relay 12 V DC Standart Deviasi
2 4 )

RelayTimer
= ( 1
. 10

0,269 . 10 4
=
Relay 220 Volt 9
= 1,7288 . 10-3
Perhitungan Ketidakpastian A 1 ( Reapeat Ability)
Tidak
Kompresor AC ON

Ya
UA 1 =

Selesai

1,7288 .10 3
Gambar 4.3 Proses Kerja Sistem AC otomatis =
10
4.4 Hasil Pengujian AC Otomatis = 5,47 . 10-4 menit
Dari pengujian hardware yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa AC Otomatis bekerja sesuai dengan yang di Perhitungan ketidakpastian A 2 ( Regresi )
inginkan yaitu pada set point suhu 25 0C. Berikut data yang

diperoleh adalah : UA 2 =
Tabel 4.3 Data hasil pengujian AC Otomatis 2

Waktu Temperatur yang Y = a bx


Pengujian n xiyi xi yi
tercapainya set ditunjukkan termometer 0C b =
Ke 2 ( )2
R

point ( menit ) AC ON (0C) AC Off (0C) 10 . 0,2729,18 . 0


1 12,01 30 25 =
10 . 72,216851,472
2 6,36 26 25 2,7
=
3 6,23 27 25 7,222851,472
= - 0,00319
4 6,34 26 25
Y = a bx
5 6,36 26 25
a = y bx
6 6,33 26 25
= 0 ( -0,00319) . 2,918
7 6,3 26 25 = 0,0093
8 6,31 26 25 Y = a bx
9 6,32 26 25 = 0,0093 + 0,00319 . x
10 6,29 26 25 SSE = E2 = 0,2707

Dari data di atas dapat diketahui bahwa AC yang UA 2 =
2
bekerja pada ruang yang dikondisikan untuk suhu 25 0C
0,2707
sedangkan kondisi awal ruangan bersuhu 30 0C, kompresor =
102
AC membutuhkan waktu selama 12,01 menit untuk mencapai
12

= 0,1838 menit V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
4.5 Pembahasan
Setelah merancang sistem AC otomatis pada ruang
Sistem AC Otomatis ini dibuat untuk mematikan dan kelas S2 jurusan teknik fisika FTI-ITS dapat diperoleh
menyalakan AC secara otomatis berdasarkan jumlah kesimpulan bahwa dua kondisi, temperatur ruang 30 0C dan
mahasiswa yang ada didalam ruang kelas S2. Dari pengujian jumlah mahasiswa dalam ruang sebanyak 13 orang merupakan
hardware yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua input komparator LM324 dalam membandingkan tegangan
sistem on-off AC otomatis ini dapat berjalan sesuai dengan untuk mendapatkan satu output yang digunkanan untuk
yang diinginkan, yaitu ketika jumlah mahasiswa didalam kelas menggerakkan relay sebagai aktuator untuk mengaktifkan
14 orang atau ketika thermistor komparator mendeteksi suhu kompresor AC. Ketika kompresor bekerja pada suhu 250C
ruang 300C. AC on dengan set poin suhu standart dan off dengan suhu didalam ruang sebesar 30 0C membutuhkan
ketika ruang kelas dalam keadaan kosong. waktu transien selama 12,01 menit selanjutnya waktu yang
AC aktif sesuai dengan perintah yang diberikan oleh dibutuhkan kompresor untuk mencapai suhu ruang yang
hardware on-off Ac otomatis. Ketika komparator mendapat terkondisi berturut-turut selama 6,3 menit. Perhitungan
tegangan input dari thermistor dan mikrokontroller, ketidakpastian A 1 (Repeat Ability) delay off AC pada relay
komparator yang dilengkapi dengan dua dioda dan resistor timer adalah sebesar 5,47.10-4 menit sedangkan perhitungan
yang berfungsi sebagai pengganti fungsi gerbang logika OR, ketidakpastian A 2 ( Regresi ) pada relay timer adalah 0,01838
membandingkan kedua tegangan untuk mendapatkan satu menit. Ketika ruang kelas dalam keadaan kosong maka AC
tegangan output untuk menggerakkan relay 12Volt DC. Ketika secara otomatis mati dengan sendirinya.
relay 12 Volt DC ini aktif maka relay timer dan relay 220 B. Saran
yang terhubung ke kompresor akan aktif juga. Kompresor
aktif dan bekerja pada suhu 25 0C sebagai suhu standart Adapun saran untuk penelitian atau pun perancangan
kenyamanan ruang sesuai dengan rekomendasi SNI 03-6572- selanjutnya yaitu perlu penambahan alat monitoring suhu guna
mengetahui besar suhu yang ada dalam ruang kelas S2 Teknik
2001 dengan kriteria nyaman.
Dari pengujian sistem AC otomatis dapat diketahui Fisika FTI-ITS.
waktu respon AC untuk mencapai set point ketika suhu
didalam ruang 30 0C adalah 12,01 menit. Dan AC akan VI. DAFTAR PUSTAKA
kembali on dalam waktu 3 menit sesuai dengan delay off AC [1] Stoecker, Wilbert.F., dan Jones, Jerold.W. 1982.
pada relay timer. Hal ini diperlukan untuk menjaga kinerja Refrigerasi dan Pengkondisian Udara.
kompressor agar tetap baik. Setelah 3 menit maka AC kembali Diterjemahkan oleh Ir. Supratman Hara. Jakarta :
On untuk menjaga agar suhu ruang tetap sesuai dengan set Penerbit Erlangga.
point yaitu 250C. [2] Laili Nur Alifia. Sistem On-Off Ac (Air Conditioner)
AC otomatis ini membutuhkan waktu yang cukup Pada Ruang Penyimpan Barang-Barang Berharga
lama untuk pendistribusian udara didalam ruang. Ketika AC Berbasis Mikrokontroler Atmega16 Dengan
pertama kali on yaitu berdasarkan jumlah mahasiswa dan Monitoring Via Web.Universitas Diponegoro.
temperatur ruang yang menunjukkan suhu 30 0C, AC Semarang.
membutuhkan waktu 12,01 menit untuk mencapai set point
suhu ruang 25 0C. Kemudian untuk pendistribusian udara [3] Khoswanto Handry, Pasila Felix, Eka Cahyadi
dalam ruang yang dikondisikan agar tetap bersuhu 25 0C, AC Wahyu.2003.Sistem Pengaturan AC Otomatis.
otomatis ini akan on dengan waktu rata-rata 6,3 menit setiap Universitas Petra.
kali setelah delay off AC pada timer. Berdasarkan hasil
pengujian dan perhitungan ketidakpastian pada relay timer [4] Raharja Surya Sendi.Software Perhitungan Kapasitas
didapat ketidakpastian pengukuran sebesar 5,47.10-4 menit Sistem Penyejuk Udara Dalam Rangka Konservasi
untuk perhitungan ketidakpastian A 1 (Repeat Ability), Energi Tata Udara Pada Bangunan
sedangkan berdasarkan perhitungan ketidakpastian A 2 Gedung.Universitas Diponegoro. Semarang.
(Regresi) didapat error sebesar 0,1838 menit. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa relay timer masih [5] St. Marys, Pennsylvania.NTC Thermistor. 15857-
berfungsi dengan baik untuk memberikan delay off ketika 3397 USA
kompressor bekerja pada suhu 250C. Kompresor merupakan
unit tenaga dalam sistem AC yang berfungsi untuk memompa [6] SNI 03-6572-2001.Tata cara perancangan sistem
gas refrigeran dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan
sistem dan menghisap gas refrigeran bertekanan rendah pada gedung.hal 11-55.
sisi intatake. Oleh karena itu dibutuhkan delay off kompresor
untuk mengembalikan kompresor pada tekanan semula [7] Anonim. 2006. Microcontroller with 8K Bytes In-
sebelum aktif bekerja kembali dalam mengkondisikan sebuah System Programmable Flash. Atmel Corporation.
ruangan. Sehingga kinerja kompresor pada AC dapat berjalan
dengan baik. [8] Anonim.Codevision AVR Step by Step. Sekilas
tentang AVR. Pdf.

Anda mungkin juga menyukai