A
ir Conditioning (AC) merupakan alat pengkondisi yang mampu menyesuaikan diri secara menakjubkan. Dalam
udara yang digunakan untuk menciptakan ruangan jangka waktu yang lama tubuh manusia mampu berfungsi
yang nyaman. AC dipakai bertujuan untuk didalam kondisi termal yang cukup ekstrim. Tetapi karena
memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang keanekaragaman suhu dan kelembaban udara luar sering kali
dibutuhkan bagi sebuah ruangan. Karena dalam beberapa hal berada pada keadaan yang diluar batas kemampuan adaptasi
manusia membutuhkan ruangan yang nyaman untuk dapat tubuh, oleh karena itu diperlukan kondisi yang baik didalam
bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ruang agar dapat dipertahankan lingkungan yang sehat dan
ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat nyaman.[1]
kebersihan udara.
Terdapat berbagai macam tipe AC yang sudah 2.2 Kenyaman Termal
digunakan dalam masyarakat luas untuk memenuhi kebutuhan Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan
kenyamanan ruang baik dalam bidang rumah tangga, industri termal adalah kalor dalam tubuh manusia yang diproduksi
dan pendidikan. Semakin meningkatnya penggunaan AC ini oleh metabolisme untuk menjaga suhu tubuh agar tetap
juga mempengaruhi tingkat konsumsi energi listrik di konstan. Seseorang yang sedang istirahat atau mengerjakan
Indonesia. Dalam upaya untuk mengendalikan penggunaan pekerjaan ringan didalam ruang yang terkondisi, tubuhnya
energi listrik dalam suatu ruang maka dapat dilakukan dengan mengeluarkan kalor dengan cara konveksi ( dibawa oleh udara
penghematan dalam penggunaannya. Sering kali terjadi sekitar ) dan diradiasikan ke permukaan lingkungan yang
kelalian dalam pemanfaatan energi listrik misalnya saja suhunya lebih rendah dari suhu tubuhnya. Proses metabolisme
menyalakan Ac dalam ruang yang kosong setelah suatu tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor usia, berat badan dan
kegiatan berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kegiatan yang dilakukan.
pembengkakan dalam konsumsi energi listrik. Oleh sebab itu Faktor lingkungan yang mempengaruhi kemampuan
dibutuhkan suatu inovasi baru yaitu memodifikasi Ac yang tubuh menyalurkan kalor adalah suhu udara, suhu permukaan
sudah ada untuk dijalankan secara otomatis. Ruang kelas yang ada disekitar, kelembaban dan kecepatan udara. Selain
Teknik Fisika sebagian besar menggunakan Ac dan juga kipas itu jenis pakaian dan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh
angin untuk memberikan kondisi yang nyaman ketika kegiatan sesorang juga mempengaruhi jumlah kalor yang dikeluarkan
2
sebaliknya, ketika suhu kompresor turun, bimetal akan ukuran dari bentuk manik berdiameter 1mm sampai diameter
menutup, arus listik akan mengalir menuju kompresor beberapa centimeter. Dengan variasi doping dan menggunakan
sehingga kompresor akan kembali bekerja. bahan semikonduktor yang berbeda, akan diperoleh harga
e. Kontaktor tahanan dengan range yang lebar pada suhu tertentu.
Kontaktor pada AC Split berfungsi untuk Sensitivitas termistor adalah faktor penting dalam
menghubungkan Motor kompresor dengan sumber aplikasi. Perubahan tahanan 10% per oC adalah tidak umum.
listrik. Kerja kontaktor dikendalikan oleh modul Sehingga termistor dengan tahanan nominal 10K pada suhu
control elektronik pada bagian indoor. yang sama dapat berubah dengan 1K untuk perubahan suhu
1oC. Ketika digunakan dalam rangkaian jembatan pendeteksi
2.4 Thermistor nol, sensitivitas dapat memberikan kontrol, pada prinsipnya
Thermistor adalah komponen elektronik yang telah kurang dari 1oC.
dikembangkan berdasarkan prinsip tahanan semikonduktor Waktu respon sebuah termistor tergantung pada
yang berubah dengan adanya perubahan temperatur. jumlah bahan yang digunakan dan keadaan lingkungan.
Thermistor berasal dari kata thermal resistor. Prinsipnya Sehingga, untuk termistor berbentuk manik, responnya adalah
adalah memberikan perubahan resistansi yang sebanding 0.5 detik. Termistor yang sama pada udara mempunyai waktu
dengan perubahan suhu. Perubahan resistansi yang besar respon 10 detik. Ketika dilindungi dalam teflon atau bahan
terhadap perubahan suhu yang relatif kecil menjadikan yang lain untuk perlindungan melawan keadaan lingkungan,
termistor banyak dipakai sebagai sensor suhu yang memiliki waktu respon akan meningkat. [5]
ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
Karakteristik thermistor dipengaruhi oleh bahan
pembentuknya. Thermistor dibentuk dari campuran bahan
oksida logam (sintering mixture) seperti kromium, kobalt,
tembaga, besi, atau nikel. Karena thermistor merupakan salah
satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur
yang tinggi, maka pemilihan bahan oksida tersebut harus
dengan perbandingan tertentu.
Terdapat dua jenis thermistor yaitu PTC ( Positive
Temperature Coeffient ), termistor yang mempunyai koefisien
positif dan NTC ( Negative Temperature Coefficient ),
thermistor yang mempunyai koefisien negatif. Kedua jenis
termistor ini memiliki keunggulan dan manfaat yang membuat
keduannya dipercaya dalam pengukuran.
Thermistor NTC merupakan semikonduktor yang Gambar 2.4 Kurva hubungan antara resistansi dan temperatur
terbuat dari campuran oksida logam dari nikel, mangan, termistor NTC.
tembaga, kobalt, timah, uranium, seng, besi, magnesium,
titanium dan bahan kimia lain yang dapat merespon Karena termistor menunjukkan perubahan tahanan yang
temperatur diatas 18000F atau 982 0C. besar dengan suhu, maka ada banyak kemungkinan aplikasi
Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang rangakian, rangkaian jembatan dengan deteksi nol digunakan
sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan karena keadaan nonlinier dari termistor membuatnya sulit
semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain digunakan untuk sebagai pengukur aktual. Karena perangkat
yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping ini adalah tahanan, untuk memastikan bahwa daya terdissipasi
dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan pada termistor tidak melebihi batas yang ditentukan atau
temperatur yang diberikan. kemungkinan interferensi dengan lingkungan yang
Bahan semikonduktor tertentu digunakan untuk mempengaruhi pengukuran suhu. Konstanta dissipasi adalah
bervariasi untuk mengakomodasi range temperatur, daya dalam miliwatt yang diperlukan untuk pencapaian suhu
sensitivitas, range tahanan, dan faktor lainnya. Perangkat ini termistor 1oC diatas linkungan. Harga dasar bervariasi dari
biasanya diproduksi secara massa untuk konfigurasi tertentu, 1mW/oC pada udara bebas sampai 10mW/oC.
dan tabel serta grafik tahanan versus suhu disediakan untuk
tujuan kalibrasi. 2.5 Komparator
Komparator adalah salah satu aplikasi dari op-amp
(operational amplifier), dimana memiliki fungsi
membandingkan besar dua potensial yang diberikan.
Penguat operasional (Operational amplifier) atau yang
biasa disebut op-amp merupakan suatu komponen elektronika
berupa sirkuit terintegrasi (integrated circuit atau IC) yang
Gambar 2.3 Thermistor terdiri atas bagian differensial amplifier, common emiter
amplifier dan bagian push-pull amplifier. Bagian output Op-
Karena termistor adalah semikonduktor penting, amp ini biasanya dikendalikan dengan umpan balik negatif
maka dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Sehingga, bentuk (negative feedback) karena nilai gain-nya yang tinggi.
umum seperti disk, manik-manik, batang bervariasi dalam
5
banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta 2.9 CodeVision AVR
dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak. Mikrokontroler
hadir untuk memenuhi akan kebutuhan alat bantu dalam CodeVisionAVR merupakan sebuah cross-compiler
teknologi yang lebih sempurna. Dengan menambahkan bahasa C, Integrated Development Environtment (IDE), dan
pemrograman yang sesuai maka mikrokontroller dapat Automatic Program Generator yang didesain untuk
diaplikasikan dalam bidang otomatisasi teknologi. mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. CodeVisionAVR
Mikrokontroler ATMega 8535 merupakan bagian dapat dijalankan pada sistem
dari mikrokontroller AVR ( Alf and Vegards Risc processor ) operasi Windows 95, 98, Me, NT4, 2000, dan XP. Cross-
memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas compiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah
dalam kode 16 bit ( 16-bits word ) dan sebagian besar instruksi dari bahasa ANSI C, sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari
dieksekusi dalam 1 ( satu ) siklus clock. Mikrokontroler AVR AVR, dengan tambahan beberapa fitur untuk mengambil
berteknologi RISC ( Reduced Instruction Set Computing ). kelebihan khusus dari arsitektur AVR dan kebutuhan pada
Selain itu mikrokontroller ATMega 8535 memiliki 4 port sistem embedded. File object COFF hasil kompilasi dapat
yaitu port A, port B, port C, dan port D. Untuk port A digunakan untuk keperluan debugging pada tingkatan C,
berfungsi sebagai ADC, port B berfungsi sebagai port I/O dengan pengamatan variabel, menggunakan debugger Atmel
dua arah, untuk port C difungsikan untuk menampilkan data AVR Studio.[8]
pada LCD dan Port D difungsikan sebagai komunikasi serial. IDE mempunyai fasilitas internal berupa software
AVR Chip In-System Programmer yang memungkinkan Anda
Fitur Mikrokontroller ATMega 8535 untuk melakukan transfer program kedalam chip
Adapun kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah mikrokontroler setelah sukses melakukan kompilasi/asembli
sebagi berikut : secara otomatis. Software In-System Programmer didesain
1. Sistem Mikroprosesor 8 bit berbasis RISC untuk bekerja dengan Atmel STK500/AVRISP/AVRProg,
dengan kecepatan 16 MHz Kanda Systems STK200+/300, Dontronics DT006, Vogel
2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar Elektronik VTEC-ISP, Futurlec RAVR dan MicroTronics
512 byte dan EEPROM (Electrically Erasable ATCPU/ Mega2000 programmers / development boards.
Programmable Read Only Memory) sebesar 512 Untuk keperluan debugging sistem embedded, yang
byte. menggunakan komunikasi serial, IDE mempunyai fasilitas
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 internal berupa sebuah Terminal. Selain library standar C,
channel. CodeVisionAVR juga mempunyai library tertentu untuk: [8]
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan 1. Modul LCD alphanumeric
kecepatan maksimal 2.5 Mbps. 2. Bus I2C dari Philips
Mikrokontroler AVR ATMega8535 memiliki 3. Sensor Suhu LM75 dari National Semiconductor
arsitektur saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdapat pada 4. Real-Time Clock: PCF8563, PCF8583 dari Philips,
Port A, Port B, Port C dan Port D. Jumlah ADC yang dimiliki DS1302 dan DS1307 dari Maxim/Dallas
adalah 10 bit sebanyak 8 saluran. Selain itu didalam Semiconductor
mikrokontroller 8535 terdapat tiga buah Timer/Counter 5. Protokol 1-Wire dari Maxim/Dallas Semiconductor
dengan kemampuan perbandingan, CPU yang terdiri atas 32 6. Sensor Suhu DS1820, DS18S20, dan DS18B20 dari
register, watchdog timer dengan osilator internal, memori Maxim/Dallas Semiconductor
flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write, 7. Termometer/Termostat DS1621 dari Maxim/Dallas
unit interupsi internal dan eksternal, port antarmuka SPI, dan Semiconductor
antarmuka komparator analog. 8. EEPROM DS2430 dan DS2433 dari Maxim/Dallas
Semiconducto
9. SPI
10. Power Management
11. Delay
12. Konversi ke Kode Gray
10. Inisialisasi Antarmuka SPI Sedangkan tegangan yang akan digunakan untuk rancang
11. Inisialisasi Antarmuka Two-Wire bangun AC otomatis ini adalah tegangan 5 Volt DC yang
12. Inisialisasi Antarmuka CAN dibutuhkan untuk memberi supply tegangan mikrokontroller
13. Inisialisasi Bus I2C, Sensor Suhu LM75, ATMega 8535 dan supply tegangan 12Volt DC untuk
Thermometer/Thermostat DS1621 dan Real-Time memberi supply tegangan komparator LM324.
Clock PCF8563, PCF8583, DS1302, dan DS1307 Mikrokontroller ATMega 8535 merupakan mikrokontroller
14. Inisialisasi Bus 1-Wire dan Sensor Suhu DS1820, dengan 4 port yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.
DS18S20 Rancang bangun AC otomatis ini menggunakan port D
15. Inisialisasi modul LCD sebagai keluaran hasil pemrograman yang masuk dalam
komparator LM324 dengan perintah untuk menggerakkan
2.10 Ketidakpastian Pengukuran relay 12 Volt.
Ketidakpastian merupakan suatu parameter yang Rangkaian komparator merupakan sebuah rangkaian
digunakan untuk menetapkan rentang nilai yang dadalamnya yang dapat membandingkan besar tegangan input dengan
diperkirakan benar sesuai dengan yang diukur. Nilai benar menggunakan Op-Amp LM324 sebagai piranti utama dalam
besaran ukur dan kesalahan pengukuran adalah suatu nilai rangkaian. Rangkaian komparator LM324 ini didesain untuk
yang tidak dapat diketahui. Hasil pengukuran hanya dikatakan membandingkan tegangan input dari mikrokontroller ATMega
lengkap jika disertai dengan suatu tafsiran rentang dimana 8535 dengan input sensor thermistor. Dari kedua tegangan
nilai benar dari besaran ukur tersebut diyakini berada masukan yang melewati komparator LM324, kemudian
didalamnya dengan tingkat kepercayaan tertentu. dibandingkan mana yang lebih besar tegangannya maka
Ketidakpastian pengukuran dibedakan dalam dua tipe yaitu : komparator akan memberikan tegangan output untuk
1. Ketidakpastian tipe A yaitu ketidakpastian yang timbul menggerakkan relay 12 Volt DC. Pada rancang bangun AC
akibat pengulangan pengukuran dan dihitung dengan otomatis ini menggunakan 2 buah rangkaian relay 12 Volt DC
menggunakan metode statistik. Pengukuran yang mendapat input dari komparator LM324. Relay A
ketidakpastian tipe A dilakukan untuk membuat mendapat supply tegangan jika komparator membaca bahwa
tafsiran adanya kesalahan acak. Ada dua macam tegangan input dari mikrokontroller ATMega 8535 lebih besar
ketidakpastian tipe A yaitu: dari pada tegangan input dari sensor suhu thermistor. Begitu
a. A 1 ( Repeat Ability ) juga dengan relay B yang akan aktif ketika komparator
Perhitungan ketidakpastian repeat ability LM324 membaca bahwa tegangan input dari sensor suhu
ini dilakukan dengan menghitung standart thermistor lebih besar dari pada tegangan input dari
deviasi dari data pengukuran yang telah mikrokontroller ATMega 8535.
didapat pada saat percobaan. Setelah semua hardware selesai dirancang maka perlu
b. A 2 ( Regresi ) dilakukan pengujian apakah hardware yang sudah dibuat siap
Regresi adalah perhitungan dengan untuk diaplikasikan.
menggunakan hubungan antara satu atau lebih Tahap kedua dalam perancangan AC otomatis ini yaitu
peubah bebas (X) dengan satu peubah tak melakukan pemrograman pada mikrokontroller ATMega 8535
bebas (Y). Dalam bentuk yang paling dengan menggunakan software codevision AVR. Dan yang
sederhana yaitu satu peubah bebas (X) dengan terakhir adalah pengintegrasian semua sistem.
satu peubah tak bebas (Y) mempunyai Untuk lebih jelasnya metodologi disusun dalam bentuk
persamaan : diagram alir yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Y = a + bx ( pers.1)
AC menyala
tidak
ya
selesai
Sensor + transmiter
( thermostat )
persentase error untuk -5 Volt adalah 0.0176%. Dari Tabel 4.2 Tabel hasil pengukuran suhu ruang kelas S2
perhitungan persentase error diatas dapat diketahui bahwa
Suhu yang ditampilkan
power supply dengan output tersebut dapat bekerja dengan humidityfier
Suhu Rata-
baik untuk memberikan supply tegangan DC ke rangkaian Pengujian
AC Rata Error (%)
lainnya. ke
(0C) Titik Titik Titik Titik (0C)
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4
4.1.2 Pengujian Rankaian ON-OFF dan Rangkaian (0C) (0C) (0C) (0C)
Komparator LM 324 1 28 28 28,5 28,38 28,3 28,295 0,010536
Rangkaian On-Off yang terdiri dari rangkaian supply 2 27 27 27,11 27,17 27,28 27,14 0,005185
dan juga relay 12 Volt DC merupakan rangkaian yang 3 26 26 26,12 26,43 26,6 26,2875 0,011058
pertama kali on ketika dihubungkan dengan tegangan listrik.
Rangkaian ini berfungsi untuk memberikan supply tegangan 4 25 25 25,14 25,6 25,93 25,4175 0,0167
pada power supply yang terdapat pada rangkaian kontrol 5 24 24,03 24,29 24,83 25,28 24,6075 0,025313
komparator sistem AC otomatis. Selain itu supply pada
6 23 23,02 23,11 23,51 25,64 23,82 0,035652
rangkaian ini juga memberikan supply 5 Volt untuk sensor
PIR dan juga mikrokontroller. Rangkaian on-off ini akan aktif 7 22 22 22,75 23,25 23,73 22,9325 0,042386
ketika sensor PIR mendeteksi orang dan mikrokontroller
8 21 21,03 21,78 22,25 23,36 22,105 0,052619
mulaimenghitung orang pertama. Setelah itu relay on 12volt
DC memberikan supply tegangan untuk mengaktifkan supply 9 20 20 20,99 21,96 22,01 21,24 0,062
dua pada rangkaian kontrol komparator. Komparator LM324
10 19 19,04 20,97 22,03 22,84 21,22 0,116842
pada sistem AC otomatis menggunakan pembanding sensor
thermistor dan juga mikrokontroller. Pengujian sensor
Dari data suhu yang telah diperoleh dapat diketahui
thermistor dilakukan pada suhu ruang sebesar 30 0C dengan
bahwa AC yang berada pada ruang kelas S2 masih bekerja
indikator yang ditampilkan pada termometer. Termistor
dengan sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari pengukuran
didekatkan dengan es batu yang ada pada gelas beberapa
humidityfier pada titik pertama yaitu yang dekat dengan AC.
menit kemudian diletakkan pada suhu ruang. Setelah
Ketika set point AC 200C, titik yang dekat dengan AC juga
rangkaian dijalankan maka termistor akan mendeteksi suhu
menunjukkan suhu 200C pada humidityfier dengan jangka
ruangan dan memberikan input pada komparator sehingga
waktu 10 menit untuk pendistribusian udara. Hal ini tidak
komparator mendapatkan sinyal high dan akan menjalankan
terjadi pada pengukuran suhu berikutnya, semakin jauh titik
relay 12 Volt DC yang kemudian relay timer untuk mengatur
pengukuran dari AC, maka semakin tinggi temperatur yang
delay waktu proses kerja kompresor dan langsung
ditunjukkan oleh humidityfier. Dari tabel diatas dapat
mengalirkan tegangan untuk menggerakkan relay 220Volt
diketahui bahwa distribusi udara pada suhu 280C sampai
yang terhubung ke kompresor AC. Begitu juga dengan
dengan 190C dititik pengukuran kedua, ketiga dan keempat
pengujian mikrokontroller menggunakan sensor PIR. Ketika
tidak merata. Hal ini desebabkan karena ruang kelas S2 yang
counter pada mikrokontroller menghitung orang ke 14 yang
lebar. Sebenarnya pada ruang S2 terdapat dua buah AC, hanya
ditampilkan pada LCD maka komparator LM324 akan
saja untuk rancang bangun AC otomatis ini menggunakan satu
mendapat sinyal high untuk menjalankan aktuator relay hingga
AC.
kompresor AC aktif. Ketika AC aktif kompresor akan
langsung bekerja dengan suhu 25 0C sebagai suhu standart
kenyamanan ruang.
PIR mendeteksi adanya mahasiswa maka counter dari set point suhu yang diinginkan. Ketika suhu ruang sudah
mikrokontroller akan mulai menghitung jumlah mahasiswa mencapai 250C maka kompresor AC akan berhenti bekerja
sehingga mengaktifkan rangkaian kontrol LM324. Tegangan selama 3 menit sesuai dengan delay off AC yang diatur pada
dari mikrokontroller dan voltage devider thermistor akan relay timer. Setelah 3 menit AC akan bekerja kembali, dan
dibandingkan sehingga outputnya dapat menggerakkan relay suhu ruang mulai naik menjadi 26 0C. Waktu yang dibutuhkan
220Volt yang langsung terhubung ke AC. Untuk lebih kompresor AC untuk menjaga suhu ruang agar tetap bersuhu
jelasnya proses kerja sistem On Off AC dapat dilihat dari 25 0C adalah 6,3 menit setelah delay off pada relay timer. Hal
diagram berikut ini : ini terjadi berulang-ulang selama AC masih bekerja untuk
Start ruang yang dikondisikan.
Perhitungan ketidakpastian pada termometer analog
Rangkaian ON-OFF dan
mikrokontroller aktif yang digunakan untuk mengetahui pendistribusian suhu oleh
AC pada jarak 1 meter dari indoor adalah dengan perhitungan
PIR deteksi gerakan
ketidakpastian tipe UB 1 atau resolusi yang skala intervalnya
1mm sehingga didapat hasil sebagai berikut:
1 1
. 0,1
2 2
Supply 2 ON UB 1 = = = 0,01 0C
5 5
Counter Mikrokontroller
Voltage Devider
Thermistor
Suhu Ruang 30 0C Delay off merupakan waktu yang dibutuhkan
kompresor AC untuk kembali pada tekanan normal sebelum
kembali bekerja pada suhu ruang yang terkondisikan yaitu
Komparator LM324
250C. Perhitungan hasil ketidakpastian pada relay timer
adalah sebagai berikut:
Thermistor
Jumlah Mhs
deteksi suhu
lebih dari 13
ruang 30 0C
Ketidakpastian Pengukuran
Relay 12 V DC Standart Deviasi
2 4 )
RelayTimer
= ( 1
. 10
0,269 . 10 4
=
Relay 220 Volt 9
= 1,7288 . 10-3
Perhitungan Ketidakpastian A 1 ( Reapeat Ability)
Tidak
Kompresor AC ON
Ya
UA 1 =
Selesai
1,7288 .10 3
Gambar 4.3 Proses Kerja Sistem AC otomatis =
10
4.4 Hasil Pengujian AC Otomatis = 5,47 . 10-4 menit
Dari pengujian hardware yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa AC Otomatis bekerja sesuai dengan yang di Perhitungan ketidakpastian A 2 ( Regresi )
inginkan yaitu pada set point suhu 25 0C. Berikut data yang
diperoleh adalah : UA 2 =
Tabel 4.3 Data hasil pengujian AC Otomatis 2