Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PTK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE NUMBER HEADS


TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS V SD NEGERI 5 MARGAJAYA KECAMATAN METRO
KIBANG LAMPUNG TIMUR

DI SUSUN OLEH

Nama : HARIYONO, S.PD.SD


NIP : 19871010 200903 1 001
Unit Kerja : SDN 5 MARGAJAYA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
LAMPUNG
2013
1

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN


PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama : HARIYONO, S.PD.SD


NIM : 19871010 200903 1 001
Tempat Mengajar : SDN 5 Marga Jaya
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Rabu, 11 September 2013
Siklus 2, Rabu, 18 September 2013

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan: Rendahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SD N 5 Marga Jaya Kecamatan
Metro Kibang Lampung Timur.

Metro Kibang, 28 September 2013

Menyetujui,
Kepala Sekolah, Penulis,

SUMARYO, S.Pd HARIYONO, S.Pd.SD


NIP. 19590604 198010 1 001 NIP. 19871010 200903 1 001
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, taufik serta hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
Penelitian Tindakan Kelas ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:


1. Bapak Drs. Sunaryo, M.M selaku pengawas sekolah dasar Kecamatan Metro
Kibang
2. Kepada Bapak SUMARYO, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 5 Marga Jaya
yang memberikan izin dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran.
3. Kepada Ibu Ngatinah, S.Pd.SD selaku Teman Sejawat, yang telah membantu
penulis dalam melakukan perbaikan pembelajaran.
4. Bapak dan Ibu guru SDN 5 Marga Jaya, yang telah banyak memberikan
dukungan.

Penulis yakin bahwa dalam pembuatan laporan ini masih sangat banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada


khususnya dan kepada kita semua pada umumnya. Amin.

Metro Kibang, 28 September 2013


Penulis

HARIYONO, S.Pd.SD
NIP. 19871010 200903 1 001
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN........... i
KATA PENGANTAR .................. ii
DAFTAR ISI ......... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v

I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......... 1
B. Rumusan Masalah.............. 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........... 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................. 4
II KAJIAN PUSTAKA........ 5
III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 17
A. Subjek Tempat, dan Waktu Penelitian........................... 17
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran.............. 17
C. Teknik Analisis Data ..................................................................... 21
IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................... 22
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......... 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......... 26
V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT..... 29
A. Simpulan............. 29
B. Saran Tindak Lanjut.... 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aktivitas siswa pra siklus ............................................................... 22


Tabel 2. Hasil Belajar Siswa pra siklus ........................................................ 22
Tabel 3. Aktivitas siswa siklus I .................................................................. 23
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa siklus I ............................................................ 24
Tabel 5. Aktivitas siswa siklus II .................................................................. 25
Tabel 6. Hasil Belajar Siswa siklus II ............................................................ 25
Tabel 7. Aktivitas Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II .......................... 26
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II ..................... 27
5

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif


pemecahan masalah, rumusan masalah)
2. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus 2, dan
lembar observasi.
3. Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus
6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram prosedur perbaikan............................................................ 18


Gambar 2. Hasil Belajar Siswa pra siklus........................................................ 23
Gambar 3. Hasil Belajar Siswa siklus I........................................................... 24
Gambar 4. Hasil Belajar Siswa siklus II.......................................................... 25
Gambar 5. Hasil Belajar Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II.................... 27

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Idetifikasi Masalah

Menurut Oemar Hamalik (2001 : 28), belajar adalah Suatu proses


perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial jasmani, etis atau budi
pekerti dan sikap. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan
segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa)
dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu


indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Trinandita
(1984) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam
proses pembelajaran adalah keaktfan siswa. Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan
siswa ataupun antar siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana
kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat
melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul
dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan
keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.
2

Berdasarkan hasil observasi penulis pada pembelajaran Matematika


kelas V SD Negeri 5 Margajaya dan dari hasil tes formatif yang dilakukan
oleh penulis pada akhir pembelajaran. Terlihat masih rendahnya aktivitas
dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari 22 orang siswa hanya 6 orang
siswa yang mendapat nilai 70 atau sekitar 29%. Sedangkan yang lain
mendapat nilai di bawah 70.

Berdasarkan hal tersebut di atas, atas bantuan Teman Sejawat dan Kepala
Sekolah dalam hasil diskusi, teridentifikasi masalah yang terjadi yaitu:

a. Rendahnya hasil belajar siswa.


b. Kurangnya minat siswa mengikuti proses pembelajaran.
c. Penyajian materi kurang menarik.
d. Kurangnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
penyampaian materi.

2. Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan hasil diskusi dengan Teman


Sejawat dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya
hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Penjelasan guru pada waktu mengajar sulit dimengerti oleh siswa


karena terlalu abstrak dan membingungkan.
b. Guru dalam mengajar jarang menggunakan alat peraga yang relevan.
c. Guru dalam mengajar cenderung monoton dan kurang variatif.
d. Minimnya minat siswa belajar mata pelajaran Matematika.

3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari masalah di atas, masalah yang difokuskan pada upaya


meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas
V SD Negeri 5 Margajaya dengan mengembangkan metode pembelajaran
yang sesuai. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan pendekatan
3

pembelajaran menggunakan pendekatan pelajaran cooperative tipe Number


Heads Together (NHT).

Pembelajaran ini lebih mendekatkan agar siswa aktif dalam kelompok.


Dimana dalam kelompok dibutuhkan kerja sama dan saling membantu satu
sama lain, karena model NHT ini mengharuskan siswa untuk dapat
menyelesaikan soal yang diberikan kepada setiap kelompok dan masing-
masing harus bisa menyelesaikannya, karena setiap siswa dalam kelompok
tersebut akan diberi nomor oleh gurunya dan pada saatnya nanti setiap
nomor akan dipanggil satu persatu secara acak, sehingga mau tidak mau
siswa harus berusaha dengan keras menyelesaikan soal tersebut. Selain itu
dengan menggunakan metode ini siswa yang tadinya pasif dapat menjadi
aktif. Diharapkan dengan menggunakan metode NHT ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah pokok yang penulis


laporkan adalah rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa yang
disebabkan metode pembelajaran yang kurang sesuai, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe


Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya
Lampung Timur?
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe
Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya
Lampung Timur?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan


penelitian adalah:
4

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Matematika


kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur dengan metode
pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT)
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas
V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur dengan metode
pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT)

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran


kepada guru serta dapat dinikmati oleh siswa sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperaktif siswa lebih aktif
mengikuti pelajaran.
2. Bagi guru
Akan terjadi perubahan sikap guru yakni perbaikan dalam strategi
pembelajaran Matematika, serta memupuk rasa tanggung jawab dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
3. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakkan dalam upaya
meningkankan proses belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian PTK

Menurut Carr dan Kemmis dalam Siswojo Hardjodipuro, dikatakan


bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk refleksi diri
yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam
situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas
dan kebenaran (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan
dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c)
6

situasi-situasi ( dan lembaga-lembaga ) tempat praktik-praktik tersebut


dilaksanakan (Harjodipuro, 1997).

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Harjodipuro bahwa PTK adalah suatu


pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan
mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar
kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau utuk mengubahnya. PTK
bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap
mengajar, dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk
bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK
mendorong guru untukberani bertindak dan berpikir kritis
dalammengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan
bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa dilakukannya


PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintropeksi, bercermin,
merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya
sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional untuk
selanjutnya, diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tersebut dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspek
penalaran; keterampilan, pengetahuan hubungan sosial maupun aspek-aspek
lain yang bermanfaat bagi anak didik untuk menjadi dewasa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud


dengan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif
terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu,
dilaksanakannya PTK di antaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
atau pangajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu
sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang
mengganjal di kelas.
7

Karakteristik dan Manfaat PTK

Ciri utama PTK adalah tindakan atau action yang nyata. Tindakan dalam
PTK berbeda dengan tindakan pada penelitian eksperimen yang harus taat
azas, ketat dengan aturan dan pengawasan terhadapa perlakuan yang
diberikan. Tindakan dalam PTK dilakukan pada situasi alamiah, artinya
dalam suasana kelas seperti biasa, bukan dalam suasana laboratorium seperti
halnya dalam penelitian eksperimen. Hal itu dilakukan karena hasil PTK
khusus ditujukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis di
kelas. Tindakan dalam konteks ini merupakan sesuatu kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan kelas, kegiatan
tersebut dilakukan dalam rangkaian siklus kegiatan.

PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus
berulang. Setiap siklus terdiri atas empatkegiatan utama, yaitu: (a)
perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.

Manfaat PTK bagi guru secara langsung adalah dapat memperbaiki


pembelajaran, manfaat-manfaat lainnya adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan
guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK
yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk
berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat
di jurnal ilmiah.
2. Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung
profesionalisme dan karir guru.
3. Mampu mewujudkan kerja sama, kolaborasi, dan atau sinergi antar guru
dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
4. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum
atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal,
sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi
kebutuhansiswa.
8

5. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,


ketertarikkan,kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun
dapat meningkatkan.
6. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi,
metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran
demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Prosedur PTK

Prosedur pengembangan inovasi pembelajaran melalui PTK tersebut


dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a) mengidentifikasi masalah pembelajaran
b) menganalisis dan merumuskan masalah pembelajara
c) merencanakan tindakan berdasarkan rumusan masalah
d) melaksanakan tindakan, observasi, dan asesmen
e) menganalisis data hasil observasi dan asesmen serta interpretasi
f)melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut untuk siklus
berikutnya.

B. Teori Belajar

Menurut Gage dan Berliner dalam Dimyanti dan Mujiono teori belajar
behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui
rangsangan (stimulans) yang meNIMbulkan hubungan perilaku reaktif
(respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah
lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi
penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa
reaksi fifik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat
da kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).(Dimyanti:1994)

Teori Behavioristik:
9

1. Mementingkan faktor lingkungan


2. Menekankan pada faktor bagian
3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan
metode obyektif.
4. Sifatnya mekanis
5. Mementingkan masa lalu

Aplikasi Teori Behavioristik terhadap Pembelajaran Siswa

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori behavioristik adalah ciri-
ciri kuat yang mendasarinya yaitu:

a. Mementingkan pengaruh lingkungan


b. Mementingkan bagian-bagian
c. Mementingkan peranan reaksi
d. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui
prosedur stimulus respon
e. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk
sebelumnya
f. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan
pengulangan
g. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang
diinginkan.

C. Karakteritik Peserta Didik

Sedang menurut Thornburg (1984) anak sekolah dasar merupakan


individu yang sedang berkembang, barang kali tidak perlu lagi diragukan
keberaniannya. Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam perubahan
fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka dalam
menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Anak kelas
lima, memilki kemampuan tenggang rasa dan kerja sama yang lebih tinggi,
bahkan ada di antara mereka yang menampakan tingkah laku mendekati
tingkah laku anak remaja permulaan.
10

Menurut Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan


intelektual yaitu : kedewasaan (maturation), pengalaman fisik (physical
experience), penyalaman logika matematika (logical mathematical
experience), transmisi sosial (social transmission), dan proses keseimbangan
(equilibriun) atau proses pengaturan sendiri (self-regulation ) Erikson
mengatakan bahwa anak usia sekolah dasar tertarik terhadap pencapaian
hasil belajar.

Mereka mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan


pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan
keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang
dapat mereka raih, namun perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan
dapat memaksa mereka berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri,
sehingga menghambat mereka dalam belajar. Piaget mengidentifikasikan
tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu : (a) tahap
sensorik motor usia 0-2 tahun, (b) tahap operasional usia 2-6 tahun, (c) tahap
opersional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun, (d) tahap operasional formal
usia 11 atau 12 tahun ke atas.

Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap


operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis,
masih sangat terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak mampu
berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek kongkrit, dan mampu
melakukan konservasi.

Pada usia ini mereka masuk sekolah umum, proses belajar mereka tidak
hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena mereka sudah diperkenalkan
dalam kehidupan yang nyata di dalam lingkungan masyarakat. Nasution
(1992) mengatakan bahwa masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai
beberapa sifat khas sebagai berikut : (1) adanya minat terhadap kehidupan
praktis sehari-hari yang kongkrit, (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin
belajar, (3) menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan
mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan
sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, (4) pada umumnya anak
menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan
11

sendiri, (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai
ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, (6) anak pada masa ini gemar
membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.

Seperti dikatakan Darmodjo (1992) anak usia sekolah dasar adalah anak
yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual,
emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan
pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga
terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini
suatu faktor yang meNIMbulkan adanya perbedaan individual pada anak-
anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama.

D. Metode Pembelajaran Cooperative Learning


Menurut jaskartin pengertian suatu sikap atau perilaku bersama dalam
belajar atau membantu sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang dari 2 orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok tersebut.

Kemudian menurut Ibrahim (2003: 3) menyatakan bahwa Pembelajaran


cooperative merupakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat
saling bekerja sama sehingga yang diperoleh baik dan akan mendapat
sebuah hadiah.

Menurut Ibrahim (2000: 6) Teknik-teknik pembelajaran cooperative


lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan
pengalaman-pengalaman belajar individu atau kompetitif. Hal tersebut
menunjukkan pembelajaran cooperative memiliki dampak yang amat positif
untuk siswa yang rendah hasil belajarnya, dan penyesuaian sosial yang lebih
baik dari pada suasana belajar dengan persaingan atau kompetensi dan
memisah-misahkan. Dalam pembelajaran cooperative memandang
keberhasilan belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru,
melainkan juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran yaitu teman
sebaya. Keberhasilan belajar akan semakin baik bilamana dilakukan secara
bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstuktur
dengan teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, sehingga proses
12

penerimaan dan pemahaman siswa akan mudah dan cepat terhadap materi
yang dipelajari

Menurut Sidharta (2004 : 7) kajian terhadap tipe tipe pembelajaran


kooperatip dengan model lainya termasuk belajar kelompok dengan
mengemukakan 6 (enam) ciri utama. Adapun pembelajaran cooperative
antara lain:

1. Kelompok memiliki tujuan


2. Menekankan kepada akuntabilitas individu
3. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
4. Penekanan pada kompetensi kelompok, bukan kompetensi individu
5. Spasialisasi tugas tiap anggota kelompok
6. Menjembati adaptasi kebutuhan individu

Selain memiliki ciriciri tersebut, hasil penelitian Lundgred dalam


Ibrahim (2000:18) pembelajaran model kooperatif juga mempunyai manfaat.
Manfaat cooperative learning antara lain.

1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas


2. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
3. Memperbaiki sikap terhadap materi, guru dan sekolah
4. Memperbaiki kehadiran
5. Angka putus sekolah semakin rendah
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
7. Prilaku menggangu menjadi lebih kecil
8. Menggurangi konflik antara pribadi
9. Mengurangi sifat apatis
10. Pemahaman yang lebih mendalam
11. Meningkatkan motivasi
12. Hasil belajar menjadi lebih tinggi

Menurut Sidharta (2004 : 12) langkahlangkah pembelajaran cooperative


memiliki 6 fase yang terjadi di bawah ini, antara lain :
Fase 1 Menyediakan objek Guru mengemukakan tujuan memotivasi siswa untuk
13

pengamatan belajar menyediakan objek dan pembuat perangkat


pembelajaran
Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyediakan informasi kepada siswa secara
persentasi verbal maupun dengan tulisan
Fase 3 Mengorganisasikan Guru mnjelaskan kepada siswa bagaimana siswa
siswa dalam belajar membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok kelompok agar mampu melakukan diskusi secara
efisien
Fase 4 Membimbing dan Guru membimbing kelompok belajar saat mereka
bekerja mengerjakan hasil kerjanya
Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar atau masing masing
kelompok menyajikan hasil kerjanya
Fase 6 Mengenali presentasi Guru mencari caracara untuk mengenali usaha dan
prestasi individu juga kelompoknya dan memberikan
penghargaan terhadap usaha kelompok maupun
individu

E. Aktivitas Belajar
Belajar menurut Sardiman ( 2000 : 95 ) bahwa pada prinsipnya belajar
adalah berbuat berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan
kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

Dari pendapat tersebut belajar dapat dipandang sebagai proses perubahan


tingkah laku pada diri siswa seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,
sikap dan kemampuan mewujudkan proses yang khas untuk mendorong dan
mengorganisasikan aktivitasnya. Dengan demikian belajar merupakan
bagian dari aktivitas.

Pendapat serupa dinyatakan oleh Juhri ( 2006 : 81 ) Belajar adalah


suatu proses yang memerlukan aktivitas, artinya orang yang belajar harus
ikut serta dalam prosees peembelajaran yang di lakukan secara aktif. Orang
yang belajar itu mempelajari apa saja yang di lakukanya, apa saja yang
dipikirkanya dan apa saja yang dirasakannya.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar


adalah kegiatan yang dilakukan siswa berupa keaktifan dan
keterlibatanlangsung dalam proses belajar untuk mencapai hasil belajar yang
14

maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada prinsipnya


adalah keterkaitan dengan keaktifan siswa yang di lakukan dalam proses
pembelajaran.

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian


disekolah merupakan area untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis
aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa disekolah. Aktivitas siswa tidak
cukup hanya mendengar dan mencatat. Seperti lazim terdapat disekoloh-
sekolah tradisional.

Penjabaran-penjabaran di atas menunjukan bahwa aktivitas belajar di


sekolah cukup kompleks dan bervariasi serta merupakan unsur yang sangat
penting dalam kegiatan belajar.kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah
kegiatan yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar. Kegiatan belajar
ini ditentukan bagaimana interaksi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
tesebut. Semakin aktif siswa dalam proses pembelajaran maka semakin
terhadap materi pembelajaran, karena pada pfinsipnya belajar yang paling
baik adalah siswa itu belajar, mempelajari apa saja yang dilakukannya,
dirasakanya dan dipikirkannya.

Menurut Sudirman (2006 : 10) Aktifitas dapat digolongkan menjadi


beberapa macam antara lain :

1. Visual activities, yang termasuk didalamnya adalah membaca,


memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interaksi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan, uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambarkan, membuat grafik, peta,
diagram.
15

6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan


percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan
beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh menggapai, mengingat, memecahkan
soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti: menurut minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

F. Hasil belajar
Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan usaha belajar
dinamakan hasil belajar , hasil belajar disekolah pada dasarnya merupakan
prestasikan belajar siswa yang dapat menjadi undikasi dan hasil proses
pembelajaran di sekolah.

Menurut Surakhman (1980:22) bahwa hasil belajar adalah suatu angka,


indeks yang menentukan berhasi tidaknya seseorang dalam belajar.

Sedangkan menurut Damyati dan Mudjimo (1994:4) menyatakan bahwa:


Hasil belajar merupakan hasil dari suatu tindak interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar dapat di bagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan
dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur,
seperti tertuang dalam rapor, angka dalam ijazah dampak pengiring adalah
terapan pengetahuan ijazah dampak pengiring adalah terapan pengetahuan
dan kemampuan di bidang lain suatu transper belajar.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang di


peroleh dari suatu tindak belajar pada akhir proses pembelajaran berupa
suatu angka yang menentukan hal yang sangat penting untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi yang di capai siswa. Adapun manfaat bagi
guru adalah sebagai cara mengajar metode yang di gunakan pengelolaan
kelas dan aktivitas guru.

Menurut Arikunto ( 2003 : 4 ) bahwa pembelajaran bukanlah satu


satunya faktor yang menentukan hasil belajar karena hasil belajar
16

merupakan hasil kerja yang sangat kompleks faktor faktor yang


mempengaruhi hasil belajar meliputi :

1. Faktor internal yaitu fakttor yang tibul dari siswa itu sendiri, yang
sifatnya :
a) Psikologi, sifat : intergrasi, kemauan, minat, sikap, dan perhatian
b) Biologis yaitu keadaan leleh, cacat badan, kurang pendengaran dan
lainlain.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar dari anak seperti berasal
dari :
a) Faktor lingkungan sekitar yaitu meliputi interaksi guru dengan murid,
cara penyajian bahan pelajaran, kurikulum, pelaksanaan disiplin,
metode mengajar, tugas pokok.
b) Faktor lingkungan keluarga yaitu meliputi cara mendidik anak,
suasana keluarga, perhatian orang tua, keadaan sosial ekonomi, latar
belakang kebudayaan dan lainlain.
c) Faktor lingkungan masyarakat yang meliputi media masa, teman
bergaul, cara hidup lingkungan.

G. Pembelajaran Matematika SD

Terkait dengan pembelajaran matematika, banyak kecenderungan baru


yang tumbuh dan berkembang di banyak Negara sebagai inovasi dan
reformasi model pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tantangan
sekarang dan mendatang. Beberapa diantaranya adalah model-model
contextual learning, cooperative learning, problem solving, consep dan writing
in mathematics.

Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain


abstrak, deduktif, konsisten dan logis. Soejadi (1999:22) menyatakan bahwa
17

keabstrakan matematika karena obyek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep,


operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang
tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari dan
pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika (masih
lebih baik daripada membenci atau alergi terhadap matematika). Ini berarti
perlu ada jembatan yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap
terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.

Model pembelajaran matematika yang berkembang didasarkan pada


teori-teori belajar. Hakikat dari teori-teori belajar yang sesuai dengan
pembelajaran matematika perlu dipahami sungguh-sungguh sehingga tidak
keliru dalam menerapkannya. Teori-teori belajar itu menjadi tidak berguna jika
maka dari konsep-konsep yang dikembangkan tidak dipahami dengan baik.
Jika suatu teori belajar ternyata efektif untuk untuk membantu menolong guru
menjadi lebih professional, yaitu meningkatkan kesadaran guru bahwa mereka
wajib menolong siswa mengintegrasikan konsep baru dengan konsep yang
sudah ada maka teori itu berharga dan patut dipertimbangkan.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN 5 Margajaya
Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 22
Siswa. Terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

2. Tempat Penelitian
Tempat Pelaksanaan Perbaikan ini adalah :
Nama Sekolah : SD Negeri 5 Marga Jaya
Kelas / Semester : V (Lima) / I (Satu)
Kecamatan : Metro Kibang

3. Waktu Penelitian
18

Waktu Pelaksanaan adalah dari tanggal 11 September 2013 18


September 2013 dengan rincian sebagai berikut:
Mata
No Hari / Tanggal Waktu Keterangan
Pelajaran
1. 04 September 2012 07.30-08.40 Matematika Pembelajaran orieantasi
2. 11 September 2013 07.30-08.40 Matematika RPP 1
3. 18 September 2013 07.30-08.40 Matematika RPP 2

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Kegiatan perbaikan pembelajaran Matematika dengan model


pembelajaran cooperative di laksanakan dalam dua siklus pembelajaran yang
meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap
siklus perbaikan penulis dibantu oleh Teman Sejawat.

ORIENTASI

SIKLUS ke-1 SIKLUS ke-2


KESIMPULAN
Rencana Siklus ke-1 Refleksi ke-2 / HASIL
AKHIR
Pengumpulan Data ke-
Pelaksanaan ke-1
2

Pengumpulan Data ke-


Pelaksanaan ke-2
1

Refleksi ke-1 Rencana Siklus ke-2

Gambar 1. Diagram prosedur perbaikan pembelajaran


19

Berikut deskripsi dari prosedur kegiatan tiap siklus :


1. Siklus I
Perencanaan
Berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran pra
siklus guru dengan bantuan rekan sejawat dan supervisor yang selanjutnya
disebut tim peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Membuat desain pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan


belajar mengajar yaitu model pembelajaran cooperative learning.
b. Menentukan pokok bahasan
c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan pendekatan
belajar yang di maksud.
e. Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen
pengumpulan data.
f. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.

Pelaksanaan / Tindakan
Pada tahap ini di laksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative tipe NHT, di awali oleh guru kelas. Adapun
langkah langkahnya yaitu:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai dalam proses


pembelajaran.
b. Memberi gambaran materi apa yang akan dipelajari.
c. Memberi tes awal.
d. Menjelaskan materi secara umum sesuai dengan rencana pembelajaran.
e. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 56 orang anak
perkelompok, setiap kelompok mendapat nomor 1-6 atau sebanyak
jumlah anak perkelompok.
f. Guru memberikan tugas yang dikerjakan siswa secara berkelompok.
g. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap benar dan memastikan
tiap kelompok dapat mengerjakannya.
20

h. Guru mengambil salah satu nomor secara acak, siswa dengan nomor
yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
i. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor lain.
j. Kesimpulan.
k. Melakukan post-test pada di akhir pembelajaran.

Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan bersama
dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru mitra sebagai obsever
dengan menggunakan lembar pengamatan seperti mengamati aktivitas siswa
terhadap penetapan model cooperative. Aktivitas siswa yang di amati yaitu :

a. Mengajukan pertanyaan
b. Bekerja dalam kelompok
c. Bekerja mandiri
d. Menunjukkan inisiatif
e. Melakukan dengan semangat
f. Menunjukan kemampuan
g. Meminta penjelasan ketika perlu
h. Menjawab pertanyaan
i. Senang melakukan kegiatan
j. Lebih banyak diam/ pasif

Refleksi
Refleksi adalah kegiatan analisis, memahami dan membuat perbaikan
berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Dalam tahap refleksi ini
dilakukan analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan yang di
jumpai dalam pembelajaran dan memperbaiki kelemahan untuk siklus
berikutnya.

2. Siklus II
Perencanaan
21

Berdasarkan pengamatan dan refleksi dari siklus I maka peneliti akan


melakukan kegiatan sebagai berikut pada siklus II:

a. Menetapkan Hal hal yang akan di perbaiki


b. Menyusun rencana pembelajaran siklus II
c. menetapkan alat evaluasi
d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
e. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran II
f. Mengambil data kegiatan II dan menganalisa data tersebut.
g. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.

Pelaksanaan / Tindakan
Pada tahap ini di laksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative tipe NHT, berdasarkan refleksi pada siklus I.
Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada siklus
I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus II
dengan tahap-tahap yang sama dengan siklus I.

Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan bersama
dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru mitra sebagai obsever
dengan menggunakan lembar pengamatan seperti mengamati aktivitas siswa
terhadap penetapan model cooperative. Aktivitas siswa yang di amati pada
siklus II sama dengan aktivitas yang diamati pada siklus I yaitu :

a. Mengajukan pertanyaan
b. Bekerja dalam kelompok
c. Bekerja mandiri
d. Menunjukkan inisiatif
e. Melakukan dengan semangat
f. Menunjukan kemampuan
g. Meminta penjelasan ketika perlu
h. Menjawab pertanyaan
22

i. Senang melakukan kegiatan


j. Lebih banyak diam/ pasif

Refleksi
Refleksi adalah kegiatan analisis, memahami dan membuat perbaikan
berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Dalam tahap refleksi pada
siklus II dilakukan analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan
yang di jumpai dalam pembelajaran dan akan disimpulkan dan ditindak
lanjuti.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif. Dalam penelitian ada beberapa data kuantitatif
namun analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan penyimpulan
lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata amatan atau persentase amatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a. Dari temuan data yang diperoleh penulis dan berdasarkan diskusi dengan
Teman Sejawat, bahwa selama pembelajaran perbaikan dilaksanakan dua
siklus, baik pembelajaran pra siklus, pembelajaran perbaikan siklus I dan
pembelajaran perbaikan siklus II terdapat kemajuan.

b. Pada pembelajaran pra siklus dilaksanakan pencapaian harapan


berdasarkan prestasi yang ada sebagai titik awal untuk mengetahui ada
atau tidaknya kemajuan minat, kreatifitas, motivasi belajar siswa serta
hasil belar siswa. Berikut ini adalah data hasil observasi pada tahap pra
siklus :
Tabel 1. Aktivitas siswa pada tahap pra siklus.
No Aktivitas yang diamati Frekuensi
1. Mengajukan pertanyaan 1
2. Bekerja dalam kelompok 15
3. Bekerja mandiri 12
23

4. Menunjukkan inisiatif 8
5. Melakukan dengan semangat 12
6. Menunjukan kemampuan 13
7. Meminta penjelasan ketika perlu 5
8. Menjawab pertanyaan 7
9. Senang melakukan kegiatan 14
10. Lebih banyak diam/ pasif 7

Tabel 2. Hasil belajar siswa pada tahap pra siklus.

No Nilai Frekuensi Persentase


1. 91-100 0 0
2. 81-90 2 11,1
3. 71-80 3 16,7
4. 61-70 9 50,0
5. 51-60 3 16,7
6. 41-50 1 5,6
Total 18 100
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
Persentase
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai

Gambar 2. Diagram nilai pra siklus

c. Pada siklus I dilaksanakan boleh dikatakan bahwa proses perbaikan


pembelajaran berhasil dengan baik, disebabkan pada waktu proses
perbaikan pembelajaran guru menggunakan metode cooperative
learning tipe number heads together. Berikut ini adalah data hasil
observasi pada tahap siklus I:
24

Tabel 3. Aktivitas siswa pada tahap siklus I.

No Aktivitas yang diamati Frekuensi


1. Mengajukan pertanyaan 4
2. Bekerja dalam kelompok 18
3. Bekerja mandiri 16
4. Menunjukkan inisiatif 12
5. Melakukan dengan semangat 16
6. Menunjukan kemampuan 15
7. Meminta penjelasan ketika perlu 6
8. Menjawab pertanyaan 11
9. Senang melakukan kegiatan 18
10. Lebih banyak diam/ pasif 6

Tabel 4. Hasil belajar siswa pada tahap siklus I.


No Nilai Frekuensi Persentase
1. 91-100 1 4,5
2. 81-90 6 27,3
3. 71-80 6 27,3
4. 61-70 8 36,4
5. 51-60 1 4,5
6. 41-50 0 0,0
Total 22 100
25

100
90
80
70
60
50
Persentase
40
30
20
10
0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai

Gambar 3. Diagram nilai siklus I

d. Pada siklus II, untuk mata pelajaran Matematika penulis


membandingkan dengan data perolehan pada siklus Pra siklus dan siklus
I. Dengan melihat persentase keberhasilan siswa dari nilai tes formatif
ternyata terdapat kemajuan yang cukup baik. Dari hasil perbaikan
pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan harapan dan tujuan meskipun
dari kedua siklus tidak satupun dapat mencapai 100% keberhasilan.
Karena sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat intelegensi siswa kelas V
di SD Negeri 5 Margajaya berbeda-beda. Disamping itu bahwa dalam
proses pembelajaran banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berikut ini adalah data hasil observasi pada tahap siklus II:

Tabel 5. Aktivitas siswa pada tahap siklus II.


No Aktivitas yang diamati Frekuensi
1. Mengajukan pertanyaan 8
2. Bekerja dalam kelompok 20
3. Bekerja mandiri 16
4. Menunjukkan inisiatif 12
5. Melakukan dengan semangat 16
6. Menunjukan kemampuan 15
7. Meminta penjelasan ketika perlu 9
8. Menjawab pertanyaan 15
9. Senang melakukan kegiatan 20
26

10. Lebih banyak diam/ pasif 2

Tabel 6. Hasil belajar siswa pada tahap siklus II.


No Nilai Frekuensi Persentase
1. 91-100 2 9,1
2. 81-90 8 36,4
3. 71-80 8 36,4
4. 61-70 4 18,2
5. 51-60 0 0,0
6. 41-50 0 0,0
Total 22 100

100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
Persentase
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai

Gambar 4. Diagram nilai siklus II


B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pada pembelajaran pra siklus langkah yang di tempuh adalah melakukan


pembelajaran secara umum, pada proses ini melakukan tatap muka sebagai
dasar untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran. Setelah di dapat data mengenai hasil pembelajaran maka
siklus I merupakan pembelajaran perbaikan dari tahap pra siklus. Perbaikan
pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran hasil pembelajaran dari
siklus I.
27

Berikut adalah data keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran pra
siklus, siklus I dan Siklus II.

Tabel 7. Aktivitas belajar siswa tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II
No Kriteria Keaktifan
Frek. % Frek. % Frek. %
1. Mengajukan pertanyaan 1 4,8 4 18,2 8 36,4
2. Bekerja dalam kelompok 15 71,4 18 81,8 20 90,9
3. Bekerja mandiri 12 57,1 16 72,7 16 72,7
4. Menunjukkan inisiatif 8 38,1 12 54,5 12 54,5
5. Melakukan dengan semangat 12 57,1 16 72,7 16 72,7
6. Menunjukan kemampuan 13 61,9 15 68,2 15 68,2
7. Meminta penjelasan ketika perlu 5 23,8 6 27,3 9 40,9
8. Menjawab pertanyaan 7 33,3 11 50,0 15 68,2
9. Senang melakukan kegiatan 14 66,7 18 81,8 20 90,9
10
Lebih banyak diam/ pasif 7 33,3 6 27,3 2 9,1
.

Dari tabel di atas terlihat jelas peningkatan aktivitas siswa dari tahap pra siklus,
siklus I, dan siklus II, serta terjadi penurunan jumlah siswa yang pasif.

Tabel 8. Hasil belajar siswa tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II


No Nilai
Frek. % Frek. % Frek. %
1. 91-100 0 0,0 1 4,5 2 9,1
2. 81-90 2 9,5 6 27,3 8 36,4
3. 71-80 4 19,0 6 27,3 8 36,4
4. 61-70 10 47,6 8 36,4 4 18,2
5. 51-60 4 19,0 1 4,5 0 0,0
28

6. 41-50 1 4,8 0 0,0 0 0,0

Total 21 21 100 22 100 22

Dari tabel di atas terlihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari tahap pra
siklus, siklus I, dan siklus II.

100
90
80
70
60
50
Persentase 40 Pra siklus
30 Siklus I
20 Siklus II
10
0

Nilai

Gambar 5. Diagram nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II


Keterangan : a. Jumlah Siswa : 22 siswa
b. Siswa hadir pada tahap pra siklus : 21 siswa
c. Siswa hadir pada tahap siklus I : 22 siswa
d. Siswa hadir pada tahap siklus II : 22 siswa
e. Frek. : Frekuensi

Dengan melihat data perolehan dan refleksi maka aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning
tipe Number Heads Together meningkat, hal ini dapat dilihat pada siklus II
dalam pelaksanaan perbaikan II. Penulis dalam menulis menitik beratkan pada
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran melalui
metode pembelajaran cooperative.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
30

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian perbaikan pembelajaran ini
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads


Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung
Timur.
2. Penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur.

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT


Pada kesempatan ini, penulis memberikan saran dan tindak lanjut sebagai
berikut:
1. Siswa sebaiknya menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai
(menyiapkan peralatan kerja kelompok yang dibutuhkan).
2. Guru hendaknya melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan
penguatan serta mencari variasi baru dalam memberikan penguatan di
samping keterampilan mengajar yang lain.
3. Pihak sekolah hendaknya mendukung segala bentuk inovasi dari guru
dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas pembelajaran termasuk alat
peraga.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi dan Supardi. 2003. Dasar dasar evaluasi Pendidikan.


Jakarta : Bumi Aksara.

Dimyanti, dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Ibrahim, Muslimin. 2002. Pembelajaran Cooperative. Surabaya : Unesa


Universitas Press.

Jaskarti, Etty. 2004. Model Pembelajaran Cooperative. Bandung : Depdiknas


P3G.
31

Juhri, A. M. 2006. Landasan dan wawasan Pendidikan Suatu Pendekatan


Kompetensi Guru. Metro : Lembaga Penelitian UM Metro Press.

Lie, Anita. 2004. Coomperative Learning : Memperhatikan Coomperative


Learning di Ruang Ruang Kelas. Jakarta : PT. Gramedia.

Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt.


Raja Grafindo Persada.

Sidharta, Arief. 2004. Pembelajaran Cooperative. Bandung : Depdiknas P3G


Matematik
30

LAMPIRAN-LAMPIRAN
31

Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika

Fakta/Data Aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah pada


pembelajaran yang pembelajaran Matematika kelas V SDN 5 Marga Jaya
terjadi di kelas Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.

Identifikasi Masalah a. Rendahnya hasil belajar siswa.


b. Kurangnya minat siswa mengikuti proses
pembelajaran.
c. Penyajian materi kurang menarik.
d. Kurangnya metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam penyampaian materi.

Analisis Masalah Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam


pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Penjelasan guru pada waktu mengajar sulit
dimengerti oleh siswa karena terlalu abstrak dan
membingungkan.
b. Guru dalam mengajar jarang menggunakan
alat peraga yang relevan.
c. Guru dalam mengajar cenderung monoton
dan kurang variatif.
d. MiNIMnya minat siswa belajar mata
pelajaran Matematika.

Alternatif dan Dari masalah di atas, masalah yang difokuskan pada


Prioritas Pemecahan upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
Masalah pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 5 Margajaya
dengan model pembelajaran cooperative tipe Number
Heads Together (NHT).

Rumusan Masalah a. Apakah dengan menerapkan model


pembelajaran cooperative tipe Number Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas V
SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur?
b. Apakah dengan menerapkan model
pembelajaran cooperative tipe Number Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD
Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur?
32

JURNAL BIMBINGAN TEMAN SEJAWAT PTK

Nama Guru : HARIYONO, S.Pd.SD


NIP : 19871010 200903 1 001
Mengajar di Kelas : V (Lima)
Sekolah : SDN 5 Marga Jaya
No Paraf
Hari/
Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut Teman
tanggal Penulis
sejawat
1. Selasa/10 Mendiskusika Susunan langkah Perbaiki
September n RPP kegiatan pada susunan
2013 perbaikan lembar kerja langkah
mata pelajaran siswa kurang kegiatan pada
matematika sistematis lembar kerja
kelas V siklus siswa
I
2. Rabu/11 Mengamati - Siswa terlibat Atur tempo
September pelaksanaan aktif dalam dalam
2013 perbaikan kerja menjelaskan
pembelajaran kelompok dan cek
matematika - Penjelasan guru pemahaman
kelas V siklus tentang siswa dengan
I langkah- memberi
langkah kesempatan
kegiatan kerja bertanya
kelompok
terlalu cepat

3. Selasa/17 Mendiskusika - RPP dan LKS Sesuaikan


September n RPP, LKS sudah baik ukuran alat
2013 dan alat peraga - Alat peraga peraga dengan
mata pelajaran terlalu kecil jarak pandang
matematika siswa yang
kelas V siklus duduk paling
II belakang
33

No Paraf
Hari/
Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut Teman
tanggal Penulis
sejawat
4. Rabu/18 Mengamati Ada 1 kelompok Berikan
September pelaksanaan yang bimbingan
2013 perbaikan mengumpulkan lebih kepada
pembelajaran LKS melebihi siswa yang
matematika waktu yang di dianggap
kelas V siklus tentukan kurang
II memahami
materi

Mengetahui, Metro Kibang, 20 September 2013


Kepala Sekolah Teman Sejawat,

SUMARYO, S.Pd
NIP. 19590604 198010 1 001 NIP. 19591014 198203 2 005
34

LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


KELAS/ SEMESTER : V/ I
HARI DAN TANGGAL : Rabu, 11 September 2013
TUJUAN PERBAIKAN : Setelah proses belajar mengajar selesai siswa
mampu menjawab pertanyaan guru yang diajukan
kepada seluruh kelas dengan tepat.

Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Ada Tidak
1. Kejelasan penyajian Baik
2. Penggunaan contoh dan ilustrasi Baik
3. Pemberian penguatan Baik
4. Membuka dan menutup pelajaran Baik
5. Membuka dan menutup pelajaran Baik
6. Menggunakan alat peraga Baik
7. Variasi suara Baik
8. Pemusatan perhatian Baik
9. Gerakan badan dan mimik Baik
10. Perubahan posisi guru Baik
11. Kegiatan kelompok Kurang Baik
12. Kegiatan berpasangan Kurang Baik
13 Kegiatan perorangan Baik

Pengamat

NGATINAH, S.Pd.SD
NIP. 19591014 198203 2 005
35

LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


KELAS/ SEMESTER : V/ I
HARI DAN TANGGAL : Rabu, 18 September 2013
TUJUAN PERBAIKAN : Setelah proses belajar mengajar selesai siswa
Mampu menjawab pertanyaan guru yang diajukan
kepada seluruh kelas dengan tepat.

Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Ada Tidak
1. Kejelasan penyajian Baik
2. Penggunaan contoh dan ilustrasi Baik
3. Pemberian penguatan Baik
4. Membuka dan menutup pelajaran Baik
5. Membuka dan menutup pelajaran Baik
6. Menggunakan alat peraga Baik
7. Variasi suara Baik
8. Pemusatan perhatian Baik
9. Gerakan badan dan mimik Baik
10. Perubahan posisi guru Baik
11. Kegiatan kelompok Kurang Baik
12. Kegiatan berpasangan Baik
13 Kegiatan perorangan Baik

Pengamat

NGATINAH, S.Pd.SD
NIP. 19591014 198203 2 005
36

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA PRA SIKLUS

Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa

Aspek yang dinilai/ observasi Ket


No. Nama Siswa
A B C D E F G H I J
1 N.A.M
2 T.T.S
3 W.A
4 Y.N.S
5 A.E
6 A.P
7 K.P
8 D.K
9 D.S
10 D.P
11 D.R
12 F.T
13 A.K.R
14 I.S
15 M.FA
16 M.I
17 N.N
18 P.D.H
19 T.W.L
20 T.P
21 J.W
22 A.M.A
Jumlah
Persentase ( %)

Keterangan
Aspek yang diobservasi:
A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuan
B = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perlu
C = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaan
D = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatan
E = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif

Teman Sejawat

NGATINAH, S.Pd.SD
NIP. 19591014 198203 2 005
37

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I

Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa

Aspek yang dinilai/ observasi Ket


No. Nama Siswa
A B C D E F G H I J
1 N.A.M
2 T.T.S
3 W.A
4 Y.N.S
5 A.E
6 A.P
7 K.P
8 D.K
9 D.S
10 D.P
11 D.R
12 F.T
13 A.K.R
14 I.S
15 M.FA
16 M.I
17 N.N
18 P.D.H
19 T.W.L
20 T.P
21 J.W
22 A.M.A
Jumlah
Persentase ( %)

Keterangan
Aspek yang diobservasi:
A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuan
B = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perlu
C = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaan
D = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatan
E = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif

Teman Sejawat

NGATINAH, S.Pd.SD
NIP. 19591014 198203 2 005
38

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa

Aspek yang dinilai/ observasi Ket


No. Nama Siswa
A B C D E F G H I J
1 N.A.M
2 T.T.S
3 W.A
4 Y.N.S
5 A.E
6 A.P
7 K.P
8 D.K
9 D.S
10 D.P
11 D.R
12 F.T
13 A.K.R
14 I.S
15 M.FA
16 M.I
17 N.N
18 P.D.H
19 T.W.L
20 T.P
21 J.W
22 A.M.A
Jumlah
Persentase ( %)

Keterangan
Aspek yang diobservasi:
A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuan
B = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perlu
C = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaan
D = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatan
E = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif

Teman Sejawat

NGATINAH, S.Pd.SD
NIP. 19591014
198203 2 005
39

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) I

Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :
6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat
Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar
Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar

D. Tujuan Perbaikan
Melalui pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe number heads
together ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Karakter siswa yang diharapkan :


Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,
Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi

E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar
Menunjukkan kesebangun antarbangun datar
Menentukan simetri lipat dan simetri putar

F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, cooperative learning tipe number heads together.
40

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas


mengenai sifat-sifatnya.
- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
lalu diberi lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.1. Guru menunjukan beberapa bangun datar dan siswa diminta
menyebutkan nama dan sifat-sifatnya.
1.2. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.3. Guru menjelaskan tentang kesebangunan antar bangun datar dan
menentukan simetri lipat dan simetri putar.
1.4. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masing-masing
anggota terdiri dari 4 atau 5 anggota.
1.5. Guru membagi Peralatan dan bahan, serta Lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
1.6. Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, Guru
memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap
anggota kelompok harus bisa bekerja sama dalam kelompoknya,
lakukan aktivitas sesuai Lembar Kerja, sebelum melakukan aktivitas
pahami benar petunjuk/pernyataan/pertanyaan yang ada pada
Lembar Kerja. Lakukan aktivitas dengan cermat, teliti, dan rapi.
1.7. Peserta mulai mengerjakan Lembar Kerja.
41

1.8. Pada saat masing-masing kelompok mengerjakan Lembar Kerja,


guru berkeliling melakukan pengamatan terhadap masing-masing
kelompok, bahkan anggota kelompok. Guru memotivasi, memberi
pembelajaran individul/kelompok, bila ada yang membutuhkannya.
Bila ditemukan rata-rata semua kelompok membutuhkan petunjuk
tertentu, maka guru dapat memberi petunjuk secara klasikal.
Selanjutnya masing-masing kelompok melanjutkan aktivitas
kelompoknya.
1.9. Sebelum peserta didik mengerjakan Lembar Kerja, guru
menginformasikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.
1.10. Setelah waktu tiba, masing-masing kelompok menempelkan hasil
pekerjaan Lembar Kerja (cukup satu) dan menyajikan hasilnya
(kesimpulannya) kepada kelas. Selanjutnya guru menekankan
kembali kesimpulan yang tepat.
1.11. Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
soal-soal latihan.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :
1.12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
1.13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1.14. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun
datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.
42

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar


Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.

I. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk
Nilai Budaya Dan Instrumen/
Pencapaian Penilaia Instrume
Karakter Bangsa Soal
Kompetensi n n
o Rasa ingin tahu : 1. Menunjukka Tugas isian 3. Jelaskanlah
Sikap dan tindakan n sifat-sifat Indvidu sifat-sifat
yang selalu kesebangun kesebangun
berupaya untuk antarbangun antarbangun
mengetahui lebih
mendalam dan 2. Menunjukka 4. Jelaskanlah
meluas dari sesuatu n dan dan Tentukan
yang dipelajarinya, menentukan sifat-sifat
dilihat, dan sifat-sifat simetri lipat
didengar. simetri lipat dan simetri
o Mandiri : Sikap dan dan simetri putar ?
perilaku yang tidak putar
mudah tergantung
pada orang lain
dalam
menyelesaikan
tugas-tugas.
o Kreaif : Berpikir
dan melakukan
sesuatu untuk
menghasilkan cara
atau hasil baru dari
sesuatu yang telah
dimiliki.
o Kerja keras :
Perilaku yang
menunjukkan upaya
sungguh-sungguh
dalam mengatasi
berbagai hambatan
belajar dan
tugas,serta
menyelesaikan
tugas dengan
sebaik-baiknya.
o Disiplin : Tindakan
43

yang menunjukkan
perilaku tertib dan
patuh pada berbagai
ketentuan dan
peraturan
o Demokratis : Cara
berfikir, bersikap,
dan bertindak yang
menilai sama hak
dan kewajiban
dirinya dan orang
lain.
o Tanggung-jawab :
Sikap dan perilaku
seseorang untuk
melaksanakan tugas
dan kewajibannya,
yang seharusnya dia
lakukan,terhadap
diri sendiri,
masyarakat,
lingkungan (alam,
sosial dan budaya),
negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
o Menghargai
Prestasi : Sikap dan
tindakan yang
mendorong dirinya
untuk menghasilkan
sesuatu yang
berguna bagi
masyarakat, dan
mengakui, serta
menghormati
keberhasilan orang
lain.

Instrumen/Soal

1.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!


44

2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah..
a. b.

c. d.

Format Kriteria Penilaian


PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor


1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
2
* sebagian kecil benar
1
* semua salah

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor


1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
45

Lembar Penilaian
Performan
N Jumlah
Nama Siswa Pengetahua Produk Nilai
o Sikap Skor
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Metro Kibang, 11 September 2013


Teman Sejawat, Penulis

NGATINAH, S.Pd.SD HARIYONO, S.Pd.SD


NIP. 19591014 198203 2 005 NIP. 19871010 200903 1 001

Kepala SDN 5 Margajaya

SUMARYO, S.Pd
NIP. 19590311 198203 1 010
46

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) II

Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :
6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat
Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar
Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar

D. Tujuan Perbaikan
Melalui pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe number heads
together ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Karakter siswa yang diharapkan :


Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,
Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi

E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar
Menunjukkan kesebangun antarbangun datar
Menentukan simetri lipat dan simetri putar

F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, cooperative learning tipe number heads together.
47

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas


mengenai sifat-sifatnya.
- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
lalu diberi lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.1. Guru menunjukan beberapa bangun datar dan siswa diminta
menyebutkan nama dan sifat-sifatnya.

1.2. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.3. Guru menjelaskan tentang kesebangunan antar bangun datar dan
menentukan simetri lipat dan simetri putar.
1.4. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masing-masing
anggota terdiri dari 4 atau 5 anggota.
1.5. Guru membagi Peralatan dan bahan, serta Lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
1.6. Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, Guru
memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap
anggota kelompok harus bisa bekerja sama dalam kelompoknya,
lakukan aktivitas sesuai Lembar Kerja, sebelum melakukan aktivitas
pahami benar petunjuk/pernyataan/pertanyaan yang ada pada
Lembar Kerja. Lakukan aktivitas dengan cermat, teliti, dan rapi.
1.7. Peserta mulai mengerjakan Lembar Kerja.
48

1.8. Pada saat masing-masing kelompok mengerjakan Lembar Kerja,


guru berkeliling melakukan pengamatan terhadap masing-masing
kelompok, bahkan anggota kelompok. Guru memotivasi, memberi
pembelajaran individul/kelompok, bila ada yang membutuhkannya.
Bila ditemukan rata-rata semua kelompok membutuhkan petunjuk
tertentu, maka guru dapat memberi petunjuk secara klasikal.
Selanjutnya masing-masing kelompok melanjutkan aktivitas
kelompoknya.
1.9. Sebelum peserta didik mengerjakan Lembar Kerja, guru
menginformasikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.
1.10. Setelah waktu tiba, masing-masing kelompok menempelkan hasil
pekerjaan Lembar Kerja (cukup satu) dan menyajikan hasilnya
(kesimpulannya) kepada kelas. Selanjutnya guru menekankan
kembali kesimpulan yang tepat.
1.11. Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
soal-soal latihan.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :
1.12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
1.13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1.14. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun
datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.
49

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar


Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.

I. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk
Nilai Budaya Dan Instrumen/
Pencapaian Penilaia Instrume
Karakter Bangsa Soal
Kompetensi n n
o Rasa ingin tahu : 1. Menunjukka Tugas isian 1. Jelaskanlah
Sikap dan tindakan n sifat-sifat Indvidu sifat-sifat
yang selalu kesebangun kesebangun
berupaya untuk antarbangun antarbangun
mengetahui lebih
mendalam dan 2. Menunjukka 2. Jelaskanlah
meluas dari sesuatu n dan dan Tentukan
yang dipelajarinya, menentukan sifat-sifat
dilihat, dan sifat-sifat simetri lipat
didengar. simetri lipat dan simetri
o Mandiri : Sikap dan dan simetri putar ?
perilaku yang tidak putar
mudah tergantung
pada orang lain
dalam
menyelesaikan
tugas-tugas.
o Kreaif : Berpikir
dan melakukan
sesuatu untuk
menghasilkan cara
atau hasil baru dari
sesuatu yang telah
dimiliki.
o Kerja keras :
Perilaku yang
menunjukkan upaya
sungguh-sungguh
dalam mengatasi
berbagai hambatan
belajar dan
tugas,serta
menyelesaikan
tugas dengan
sebaik-baiknya.
o Disiplin : Tindakan
50

yang menunjukkan
perilaku tertib dan
patuh pada berbagai
ketentuan dan
peraturan
o Demokratis : Cara
berfikir, bersikap,
dan bertindak yang
menilai sama hak
dan kewajiban
dirinya dan orang
lain.
o Tanggung-jawab :
Sikap dan perilaku
seseorang untuk
melaksanakan tugas
dan kewajibannya,
yang seharusnya dia
lakukan,terhadap
diri sendiri,
masyarakat,
lingkungan (alam,
sosial dan budaya),
negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
o Menghargai
Prestasi : Sikap dan
tindakan yang
mendorong dirinya
untuk menghasilkan
sesuatu yang
berguna bagi
masyarakat, dan
mengakui, serta
menghormati
keberhasilan orang
lain.

Instrumen/Soal

1.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!


51

2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah..
a. b.

c. d.

Format Kriteria Penilaian


PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor


1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
2
* sebagian kecil benar
1
* semua salah

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor


1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
52

Lembar Penilaian
Performan
N Jumlah
Nama Siswa Pengetahua Produk Nilai
o Sikap Skor
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Metro Kibang, 18 September 2013


Teman Sejawat, Penulis

NGATINAH, S.Pd.SD HARIYONO, S.Pd.SD


NIP. 19591014 198203 2 005 NIP. 19871010 200903 1 001

Kepala SDN 5 Margajaya

SUMARYO, S.Pd
NIP. 19590311 198203 1 010
53

RENCANA PEMBELAJARAN ( RP )

Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :
6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat
Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar
Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar

D. Tujuan Perbaikan
Melalui pembelajaran dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

Karakter siswa yang diharapkan :


Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,
Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi

E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar
Menunjukkan kesebangun antarbangun datar
Menentukan simetri lipat dan simetri putar

F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, Diskusi, latihan, Ekspositori, demonstrasi
54

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas


mengenai sifat-sifatnya.
- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
lalu diberi lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.1. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.2. Bersama-sama mendiskusikan masalah kesebangunan dengan
bantuan arahan guru mencari syarat-syarat kesebangunan.
1.3. Setelah kesimpulan di dapat guru mengadakan tanya jawab pada
siswa mengenai kesebangunan bangun datar.
1.4. Memberikan suatu permasalahan mengenai kesebangunan yang
kemudian masalah tersebut dipecahkan bersama-sama.
1.5. Melakukan praktek membuat macam-macam bangun datar dengan
kertas lipat atau karton, kemudian siswa mengisi lembar kerja yang
telah disediakan untuk mencari simetri lipat dan membuat bingkai
dari masing-masing bangun datar tersebut untuk mencari simetri
putar.
1.6. Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
soal-soal latihan.
55

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :
1.7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
1.8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1.9. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun
datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar


Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.

I. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk
Nilai Budaya Dan Instrumen/
Pencapaian Penilaia Instrume
Karakter Bangsa Soal
Kompetensi n n
o Rasa ingin tahu : Sikap 1. Menunjukkan Tugas isian 1. Jelaskanlah
dan tindakan yang sifat-sifat Indvidu sifat-sifat
selalu berupaya untuk kesebangun kesebangun
mengetahui lebih antarbangun antarbangun
mendalam dan meluas
dari sesuatu yang 2. Menunjukka 2. Jelaskanlah
dipelajarinya, dilihat, n dan dan Tentukan
dan didengar. menentukan sifat-sifat
o Mandiri : Sikap dan sifat-sifat simetri lipat
perilaku yang tidak simetri lipat dan simetri
mudah tergantung pada dan simetri putar ?
orang lain dalam putar
menyelesaikan tugas-
tugas.
o Kreaif : Berpikir dan
melakukan sesuatu
untuk menghasilkan
cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah
dimiliki.
56

o Kerja keras : Perilaku


yang menunjukkan
upaya sungguh-
sungguh dalam
mengatasi berbagai
hambatan belajar dan
tugas,serta
menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
o Disiplin : Tindakan
yang menunjukkan
perilaku tertib dan
patuh pada berbagai
ketentuan dan
peraturan
o Demokratis : Cara
berfikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai
sama hak dan
kewajiban dirinya dan
orang lain.
o Tanggung-jawab :
Sikap dan perilaku
seseorang untuk
melaksanakan tugas
dan kewajibannya,
yang seharusnya dia
lakukan,terhadap diri
sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam,
sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
o Menghargai Prestasi :
Sikap dan tindakan
yang mendorong
dirinya untuk
menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi
masyarakat, dan
mengakui, serta
menghormati
keberhasilan orang
lain.
57

Instrumen/Soal

1.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!


2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah..
a. b.

c. d.

Format Kriteria Penilaian


PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor


1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
2
* sebagian kecil benar
1
* semua salah

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor


1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
58

Lembar Penilaian
Performan
N Jumlah
Nama Siswa Pengetahua Produk Nilai
o Sikap Skor
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Metro Kibang, 04 September 2013


Kepala SDN 5 Margajaya Penulis

SUMARYO, S.Pd HARIYONO, S.Pd.SD


NIP. 19590311 198203 1 010 NIP. 19871010 200903 1 001
59

DATA NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA


KELAS V (LIMA) SD NEGERI 5 MARGA JAYA
PADA SEMESTER GANJIL
PRA SIKLUS

Belum
No Nama Siswa Pra Siklus Tuntas
Tuntas
1. N.A.M 50 P
2. T.T.S 65 P
3. W.A 70 P
4. Y.N.S 65 P
5. A.E 70 P
6. A.P 65 P
7. K.P 75 P
8. D.K 80 P
9. D.S 65 P
10. D.P 75 P
11. D.R 55 P
12. F.T 70 P
13. A.K.R 65 P
14. I.S 70 P
15. M.FA 85 P
16. M.I 65 P
17. N.N 65 P
18. P.D.H 75 P
19. T.W.L 85 P
20. T.P 65 P
21. J.W 55 P
22. A.M.A 55 P
Jumlah Nilai 1585
Rata-Rata 72,0
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
KKM Matematika: 58
60

DATA NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA


KELAS V (LIMA) SD NEGERI 5 MARGA JAYA
PADA SEMESTER GANJIL
SIKLUS I

Siklus Belum
No Nama Siswa Tuntas
I Tuntas
1. N.A.M 55 P
2. T.T.S 65 P
3. W.A 60 P
4. Y.N.S 60 P
5. A.E 80 P
6. A.P 70 P
7. K.P 65 P
8. D.K 75 P
9. D.S 60 P
10. D.P 75 P
11. D.R 70 P
12. F.T 60 P
13. A.K.R 70 P
14. I.S 70 P
15. M.FA 85 P
16. M.I 60 P
17. N.N 60 P
18. P.D.H 75 P
19. T.W.L 80 P
20. T.P 60 P
21. J.W 60 P
22. A.M.A 60 P
Jumlah Nilai 1475
Rata-Rata 67,0
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 55
KKM Matematika: 58
61

DATA NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA


KELAS V (LIMA) SD NEGERI 5 MARGA JAYA
PADA SEMESTER GANJIL
SIKLUS II

Siklus Belum
No Nama Siswa Tuntas
II Tuntas
1. N.A.M 60
2. T.T.S 80
3. W.A 75
4. Y.N.S 80
5. A.E 85
6. A.P 70
7. K.P 80
8. D.K 75
9. D.S 70
10. D.P 65
11. D.R 70
12. F.T 90
13. A.K.R 70
14. I.S 70
15. M.FA 80
16. M.I 75
17. N.N 60
18. P.D.H 70
19. T.W.L 65
20. T.P 60
21. J.W 80
22. A.M.A 75
Jumlah Nilai 1585
Rata-rata 72,0
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
KKM Matematika: 58
62

Nama : ...........................................................
Kelas : ...........................................................
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : Genap
Materi : Kesebangunan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskanlah sifat-sifat kesebangun antarbangun!
Jawab : ................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............
2. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar!
Jawab : ................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............

3.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!


Jawab : ........................................................
4. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah..
a. b.

c. d.

Jawab : ................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............

Anda mungkin juga menyukai