Transfer Pengetahuan Intrapersonal Dan Interpersonal Dalam Multiple Intelegensia
Transfer Pengetahuan Intrapersonal Dan Interpersonal Dalam Multiple Intelegensia
Oleh
Irma Djanapa Bulow
A. PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang merupakan hasil dari
pencerminan nilai nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia.Kata Pendidikan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat (1) didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
menciptakan suasana belajar agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, dan keterampilan yang
diperlukan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal adalah tempat bagi
siswa untuk menemukan dan meningkatkan potensi yang mereka miliki untuk menjadi
masyarakat yang berkualitas.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan
manusia dengan mahluk lainya.Manusia belajar merupakan rangkaian kegiatan pendewasaan
guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak anak menerima pendidikan dari orang
tuanya dan berkeluarga akan mendidik anak anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan
tinggi para siswa dan mahasiswa didik oleh guru dan dosen. Pandangan klasik tentang
pendidikan pada ummnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungsi
sekaligus. Pertama mempersiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu pada
masa mendatang, kedua mentransfer pengetahuan sesuai peranan yang diharapkan dan
ketiga mentransfer nilai nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat
sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup peradaban
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 1
Kecerdasan merupakan anugerah besar yang kita peroleh dari Tuhan. Dengan
kecerdasanya, manusia dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidunya
yang semakin kompleks melaui proses berfikir dan belajar terus menerus. Semua anak pada
dasarnya terlahir dengan potensi untuk menjadi jenius sesuai dengan bakat dan talentanya
masing masing.Dalam ilmu pengetahuan modern tidak ada istilah anak bodoh yang ada,
anak yang belum dijuruskan kepada kreativitas yang dimilikinya.Hal ini perlu dipahami,
karena masih banyak orang yang berpendapat ada anak bodoh dan anak pintar.Teori Gardner
mendapat tantangan karena secara tradisional ide tentang intelegensia diyakini sebagai
entitas tetap sepanjang hidup manusia, dan kecerdasan manusia yang dapat diukur hanyalah
kemampuan logis dan kemampuan berbahasanya saja.Menurut teori Gardner, kecerdasan
meliputi kemampuan untuk membuat dan memecahkan masalah, menciptakan produk atau
menyediakan jasa yang dinyatakan dalam suatu kebudayaan atau masyarakat.
B. PEMBAHASAN
a) Pengertian Transfer
Istilah Transfer belajar berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari
matapelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain atau dari kehidupan sehari-hari
diluar lingkungan sekolah. Singh (dalam Suprayitno, 2006), seorang pakar manajemen
dari singapura, menyatakan bahwa sumber daya manusia dikatakan berkualitas di era
modern ini apabila memiliki enam ketrampilan, yaitu :speaking skill, thingking skill,
interpersonal skill, network skill, growth dan discipline.Mengadopsi pendapat pakar
tersebutketrampilan ketrampilan tersebut dapat pula diaplikasikan kedalam perofesi
pengajar guru, dosen dan widyaiswara. Sebagai profesi pengajar diharapkan memiliki
keterampilan berbicara, bagaimana mengungkapkan gagasan dan pendapat dengan baik,
serta memberikan pengarahan dengan baik. Ketrampilan ini dalam dunia pendidikan
merupakan kemampuan menyampaikan materi pelajaran dengan baik atau transfer
expert. Dengan demikian para pengajar diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik
secara efektif. Untuk itu diperlukan penguasaan tidak hanya keterampilan berkomunikasi
secara verbal, tetapi juga secara non verbal, agar dapat mengkonsumsi ide dengan jelas
dan sistematis, dan jika terpaksa melontarkan kritik tidak sampai menyinggung perasaan
peserta didik, serta mampu merangsang peserta didik untuk menanggapi usul
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 2
dikemukakan. Menurut Mulyadi (2007) yang dimaksud transfer expert (keahlian
mentransfer) adalah suatu keahlian yangdimiliki oleh seorang pengajar dimana pengajar
tersebut mempunyai kemampuan atau keahlian untuk mentransfr ilmu pengetahuan yang
dimilikinya kepada peserta didik. Dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan
mentransfer ilmu pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Transfer pengetahuan
adalah proses pergerakan pengetahuan dalam organisasi, orang-ke-orang dan dipengaruhi
karakteristik orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut (Szulanski, 1996, ODell
1998). Proses transfer pengetahuan diawali dengan inisiasi yaitu tahapan dimana terjadi
hal-hal yang mendorong untuk memutuskan melakukan transfer pengetahuan. Tahapan
ini dimulai ketika pengetahuan yang dibutuhkan dalam organisasi belum
ditemukan.Tahap selanjutnya adalah implementasi.Tahapan ini dimulai dengan keputusan
untuk mulai melakukan transfer.Pada tahap ini, pengetahuan mengalir antara sumber dan
penerima pengetahuan.Pengetahuan yang ditransfer tersebut digunakan oleh penerima
pengetahuan setelah hari pertama.Tahapan ini disebut ramp-up. Tahapan akhir dari proses
transfer pengetahuan, disebut integrasi yaitu ketika penerima merasa puas setelah
menggunakan pengetahuan yang ditransfer lalu pengetahuan yang ditransfer digunakan
secara terus menerus sehingga pengetahuan tersebut melekat pada penerima.
b) Pengetian Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengetahuan berarti segala sesuatu yang
diketahui; kepandaian atau segala sesuau yang diketahui berkenaan dengan hal mata
pelajaran, Menurut Pundjawidjana (1983) Pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas
rangsanganya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan
pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebah
objek tertentu. Menurut Ngatimin (1990), Pengetahuan adalahsebagai ingatan atas bahan
bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali
sekumpulan bahan yang luas dari hal hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang
diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai, Menurut Notoatmodjo
(2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan
penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Dari berbagai pengertian
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 3
diatas dapat disimpulkan bahwa pengtahuan merupakan segala Sesutu yang diketahui
yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu.Pengetahuan pada
dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan dan berfikir yang
menjadi dasar manusia bersikap dan bertindak. Pengetahuan adalah kemampuan manusia
yang dihasilkan dari informasi yang ditafsirkan.Pemahaman tersebut mengakar pada
kombinasi data, informasi, pengalaman, dan interpretasi individu. Dalam pengertian lain,
pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Landasan ontologis dari Ilmu pengetahuan adalah analisis tentang
objek materi dari ilmu pengeahuan, objek materi ilmu pengetahuan adalah hal hal empiris
atau benda benda empiris, Landasan epistemologis dari Ilmu pengetahuan adalah analisis
tentang proses tersusunya ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan disusun melalui proses
yang disebut metode ilmiah (keilmuan) dan Landasan aksiologi dari Ilmu pengetahuan
adalah analisis tenang penerapan hasil hasil temuan ilmu pengetahuan. Penerapan ilmu
pengetahuan dimaksudkan untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan kebutuhan dan
keluhuran hidup manusia.
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 4
merupakan penentu kesuksesan belajar dan hidup seseorang. Seperti anggapan bahwa IQ-
nya tinggi maka ia akan sukses dalam kehidupan nyata. Namun pernyataan itu tidak
selalu benar.Banyak orang IQ nya tinggi tetapi gagal dalam hidup.Maka disadari bahwa
IQ (inteligence quotient) meskipun tinggi namun bukan segala galanya.Perlu disadari
pula dengan penemuan SQ (spiritual quotient) dan EQ (emotional quotient ) maka
perlunya beriringan antara IQ, EQ, dan SQ agar seseorang berhasil. Prof. Dr.Howard
Gardner seorang psikolog dan ahli pendidikan dari Universitas Harvard AS merumuskan
teorinya Multiple Intelligences ( kecerdasan ganda / majemuk ). Dengan latar belakang
standar kecerdasan dan kegagasan rasionalisme dimana kecerdasan ditinjau dari IQ yang
tinggi, maka Garder membuat riset dengan memberi contoh bahwa orang berhasil tidak
hanya mengandalkan IQ tinggi Contohnya : Maradona (Brasil) dan Ronaldinho
(Argentina ) pemain sepak bola , Mozart dengan usia 4 th sudah mahir memainkan piano,
Beethoven dan Kenny G yang sangat cerdas pula memainkan alat musik. Kesembilan
intelegensia Gardner akan dijelaskan secara satu per satu seperti berikut:
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 5
2. Inteligensi matematis-logis ( Logical mathematical intelligence )
Intelegensi logical/matematical mengacu pada kemampuan individu untuk bekerja
dengan data: mengumpulkan, dan mengatur, menganalisis dan menafsirkan, me-
nyimpulkan dan meramalkan sesuatu. Individu yang kuat dalam kecerdasan ini memiliki
kemampuan melihat pola dan hubungan antar substansi. Individu dengan kemampuan ini
pola berpikirnya berorientasi pada: logika induktif dan deduktif, numerasi, dan pola
abstrak. Mereka cenderung menjadi pemecah masalah secara kontemplatif; seorang yang
suka bermain dengan strategi dan memecahkan masalah secara matematis.Menjadi kuat
dalam kecerdasan ini sering menunjukkan kemampuan ilmiah yang besar. Guru dapat
memperkuat kecerdasan ini dengan mendorong penggunaan bahasa pemrograman
komputer, kegiatan berpikir kritis, linier outlining, latihan peregangan kognitif Piaget,
skenario fiksi ilmiah, teka-teki logis, dan melalui penggunaan logika atau presentasi
subjek berurutan.
o Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika . Jalan pikiran
bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat .
o Contohnya matematikus, programer, logikus. Tokoh terkenal seperti : Einstein (
ahli fisika ), Habibie ( ahli pesawat ) dan John Dewey (Ahli Pendidikan)
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 6
o Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan
untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi
secara tepat.
o Contohnya pemburu, arsitek, dekorator. Tokoh terkenal seperti Gregorius
Sidharta ( pemahat ), Pablo Pacasso ( pelukis ) Bobby Fischer (Grandmaster
Catur) , dan Georgia OKeefe (Pelukis natural Amerika)
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 7
o Contohnya komponis dan instrumentalis Tokoh terkenal seperti Louis Beethoven
dan Wolfgang Amedeus Mozart.
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 8
dan keseimbangan diri, kesadaran tinggi akan gagasan gagasan . Mereka mudah
berkonsentrasi dengan baik, suka bekerja sendiri dan cenderung pendiam
o Contohnya para pendoa batin. Penulis otobiografi klasik seperti Jean Paul Sartre
dan Frederick Douglas adalah contoh individu yang dipamerkan kuat secara
interpersonal dalam hidup mereka.
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 9
Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang
optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil.Orang tua,
dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada
anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan
kecerdasan dan bakat yang mereka miliki. Guru memegang peran yang sangat penting dalam
implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori kecerdasan ganda dapat
mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 10
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi
berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan
pembelajaran.Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu
menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan
potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu
memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat
menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal. Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain
guru yang berkualitas.Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam
meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.Fasilitas dapat berbentuk media
pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik, peralatan olah raga
dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik. Sistem
penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda
dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional.Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu
cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran
tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa
dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok
dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio.Sistem penilaian portofolio
menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam
mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.
d) KECERDASAN INTRAPERSONAL
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 11
adalah kecerdasan yangberhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri
sendiri,yang melibatkan kemampuan untuk secara tepat dan nyata menciptakangambaran
mengenai diri sendiri.Suparno menjelaskan kecerdasan intrapersonal sebagai
kemampuanyang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuanuntuk
bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu. Seperti yangdiungkapkan Jasmine,
orang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi padaumumnya mandiri. Selain itu, mereka
memiliki rasa percaya diri yangbesar serta senang bekerja berdasarkan program sendiri
dan hanyadilakukan sendirian.Bagian depan otak memainkan peran dalam
pengetahuanintrapersonal. Kerusakan di bagian bawah dari bagian depan
otakkemungkinan menyebabkan orang mudah tersinggung, sedangkankerusakan di
bagian atas kemungkinan besar menyebabkan sikap acuh takacuh, kelesuan, kelambatan,
dan apati (semacam depresi kepribadian).Anak autis merupakan contoh seseorang dengan
kecerdasanintrapersonal yang cacat. Anak itu mungkin bahkan tidak mampu
merujukpada diri sendiri, tetapi di waktu yang sama mampu dalam bermusik,matematika
atau kemampuan lain. Kecerdasan intrapersonal tinggidimiliki para pendoa batin dan
pembimbing rohani.
Peran Guru dan Orang untuk potensi anak dalam kecerdasan intrapersonal supaya
bisa berkembang dengan maksimal
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 12
Ada beberapa cara yang bisa Guru dan Orangtua pakai untuk menstimulasi perkembangan
Intrapersonal pada anak supaya bisa berkembang baik dan maksimal, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Perjelas cita-cita, keinginan dan mimpi-mimpinya.
2) Menulis di buku harian.
3) Ajak anak membahas apa kekuatan dan kelemahan serta cara mengatasi
kekurangnnya.
4) Sering-seringlah minta pendapatnya dalam diskusi.
5) Ajak anak mengenal dirinya. Misal, biarkan mereka berekspresi ketika senang, sedih,
gembira, sakit, kecewa, marah, tidak suka, dll
6) Berikan mereka waktu untuk berasa dalam keheningan. Jangan diganggu atau
dianggap aneh.
7) Perbanyak buku-buku diperpustakaan dengan aneka jenis buku tentang motivasi diri,
pengalaman orang-orang yang berjuang keras menghadapi hidup, melawan penyakit,
buku cerita anak-anak yang tidak mampu. Juga film-film perjuangan melawan
kekurangan diri, seperti olimpiade orang cacat.
e) KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal atau bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan
sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun
relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam
situasi menguntungkan. Sumber lain mendefinisikan bahwa Kecerdasan Interpersonal
adalah kemampuan berfikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Inteligensi
Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan,
intense, motivasi, watak, temperament orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara.
Isyarat dari orang lain juga masuk dalam inteligensi ini. Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, kecerdasan ini adalah
kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana
hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak. Kecerdasan
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 13
Sosial merujuk pada spectrum yang merentang dari secara instan merasa keadaan batiniah
orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya. Orang yang kuat dalam inteligensi
interpersonal biasanya sangat mudah bekerjasama dengan orang lain, mudah
berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain bagi mereka
menyenangkan dan sepertinya keluar begitu saja secara otomatis. Mereka dengan mudah
mengenali dan membedakan perasaan serta apa yang dialami teman dan orang lain.
Komunikasi baik verbal maupun non verbal dengan orang lain relative
mudah.Kebanyakan orang sangat peka terhadap teman, terhadap penderitaan orang lain,
dan mudah berempati. Banyak dari mereka suka memberikan masukan kepada teman
supaya maju.Maka, mereka kebanyakan dapat berperan sebagai komunikator, sebagai
fasilitator dalam pertemuan atau perbincangan masalah yang penting. Mereka juga
dengan mudah menjadi penggerak massa karena kemampuannya mendekati massa. Bila
menjadi pemimpin, orang ini biasanya disukai karena pendekatannya yang baik kepada
para anggota, mengerti dan menghargai perasaan orang lain. Orang-orang seperti
Mahatma Gandhi (tokoh penggerak kedamaian dan kebebasan India), Ronald Reagan
(presiden AS yang mantan actor), Ibu Theresa (pejuang kaum miskin) kadang
dikelompokkan sebagai yang mempunyai inteligensi interpersonal tinggi.Siswa yang
mempunyai inteligensi interpersonal tinggi mudah bergaul dan berteman. Meskipun
sebagai orang baru dalam suatu kelas atau sekolah, ia dengan cepat dapat masuk ke dalam
kelompok. Ia mudah berkomunikasi dan mengumpulkan teman lain. Bila dilepas seorang
diri, ia akan dengan cepat mencari teman. Dalam konteks belajar, ia lebih suka belajar
bersama orang lain, lebih suka mengadakan studi kelompok. Siswa ini kadang mudah
berempati dengan teman yang sakit atau punya masalah dan kadang mudah untuk ikut
membantu. Dalam suatu kelas, bila guru memberikan pekerjaan atau tugas secara bebas,
siswa-siswa yang mempunyai inteligensi interpersonal akan dengan cepat berdiri dan
mencari teman yang mau diajak kerjasama.
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 14
Dimensi Dimensi Kecerdasan Interpersonl
a) social sensitivity,
b) social insight, dan
c) social communication (Anderson, 1999).
Perlu di ingat bahwa ketiga dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan
ketiganya saling mengisi satu sama lainnya.
Kecerdasan interpersonal ini merupakan kecerdasan yang lebih bersifat cristalized
menurut konsep yang dikemukakan oleh Cattel (Azwar, 1973). Berikut ini tiga dimensi
kecerdasan interpersonal :
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 15
membangun dan mempertahankan relasi sosial, maka seseorang membutuhkan
sarananya. Tentu saja sarana yang digunakan adalah melalui proses komunikasi,
yang mencakup baik komunikasi verbal, non verbal maupun komunikasi melalui
penampilan fisik. Keterampilan komunikasi yang yang harus dikuasai adalah
keterampilan mendengarkan afektif, keterampilan berbicara efektif, keterampilan
public speaking dan keterampilan menulis secara efektif (Anderson, 1999).
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 16
C. PENUTUP
Pendidikan sebenarnya selalu hadir disaat orang tua menyerahkan pendidikan anaknya
kepada sekolah. Agar anaknya dilatih memanusiakan dan menemukan dirinya sendiri
secara utuh dan bermartabat kemanusiaan. Implikasi dari paham ini adalah bahwa setiap
individu merupakan titipan Tuhan, anak manusia adalah unik dan seharusnya tidak boleh
diperlakukan secara seragam. Sekolah hendaknya membantu siswa dalam proses menjadi
dirinya sendiri, dalam berproses menjadi citra Tuhan (process of becoming oneself). Pada
zaman ini pentinglah untuk mengubah kiblat pendidikan diri yang berorientasi pada
sebagian diri manusia ke keseluruhan diri manusia seutuhnya. Supremasi pendidikan
hendaknya pada kebutuhan diri manusia agar manusia semakin berbudaya dan
berkembang secara utuh. tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda.
Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan
berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain,
yang berwatak luhur dan berkeahlian. tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia
muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi,
berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri
dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlianSetiap individu memiliki potensi
yang unik yang harus dikembangkan menjadi kompetensi. Pendidikan merupakan suatu
proses yang dilakukan untuk mengembangkan potensi individu menjadi kompetensi.
Manusia, pada dasarnya, memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol. Howard
Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan Sembilan
jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan: Bahasa, Matematis, Logis, Spasial, Musikal,
Kinestetis tubuh, Interpersonal, Intrapersonal, Naturalis, Eksistensial. Dalam
mengimplementasikan teori kecerdasan ganda di sekolah, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan yaitu : masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran
dan sistem penilaian. Strategi pembelejaran kecerdasan ganda bertujuan agar semua
potensi anak dapat berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan :
Membangun/memicu kecerdasan, Memperkuat kecerdasan, Mengajarkan dengan/untuk
kecerdasan, Mentransfer kecerdasan. Sedangkan kegiatan-kegiatan dapat dilakukan
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 17
dengan cara menyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran terprogram,
eksperimen, majalah dinding, papan display, membaca buku-buku untuk
mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table perkembangan kecerdasan anda, atau
human intelligence hunt. Kecerdasan Intrapersonal dapat menstimulasi potensi anak
dalam intrapersonalnya. Kecerdasan Intrapersonal bisa berkembang dengan baik dan
maksimal bila didukung oleh Kondisi yang relevan, ini juga menginformasikan bahwa
manusia bertindak dan dikuasai oleh kebiasaannya dan kebiasaan itu dilakukan karena
pengaruh ketidaksadaran.Pada intinya Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan
memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa diri sendiri sebenarnya, mengetahui
kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan kecerdasan intrapersonal tersebut ada pada diri
setiap orang tetapi dengan tingkatan yang berbeda.Kecerdasan Interpersonal adalah
kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan
respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke
dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain
dan umumnya dapat memimpin kelompok.juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai suatu
hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya. Kecerdasan interpersonal
menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka
cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah
bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan Interpersonal juga sering
disebut sebagai kecerdasan sosial,selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab
dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani
perselisihan antarteman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 18
D. REFERENSI
o Depdiknas (2008) KBBI Daring, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
o Hernowo,(2002) "Mengikat Makna, Mengubah Paradigma Membaca dan Menulis
Secara Radikal", Kaifa, Bandung
o Jujun-Suria- Sumantri (2008) Ilmu dalam Prespektif : Sebuah Kumpulan
Karangan tentang Hakikat Ilmu, Gramedia, Jakarta
o Megawangi,Ratna,Dr.; (2008) Character Parenting Space; Mizan
o Riyanto, Theo., (2002), Pembelajaran sebagai Proses Pembimbingan Pribadi.
Grasindo
o Soekidjo, Notoadmodjo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineke
Cipta Jakarta
o Suparno,Paul; (2004) ;Teori Intelegensi Ganda dan aplikasinya di sekolah; Kanisius
o Supriyitno, (2006), Diklat, Kompetensi, Mutu, Profesionalisme, SDM, Widyaiswara, PT
Persada Jakarta
o Szulanski, G. (1996) : Exploring internal stickness: Impediments to the transfer
of best practice within the firm.
o Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM (1996); Filsafat Ilmu, Liberty
Jogyakarta
o http//:gemasastrin.htm. Teori Multiple Intelligences dalam Pendidikan
Anak.Kunjungan 01 November 2014
o Http//renggani.blogspot.com, Multiple Intelligences-Kecerdasan Mejemuk.html
Kunjungan 01 November 2014
o http:sepia.blogsome.com/muthahari-career-day. Multiple Intelegensi (Kecerdasan
Majemuk) Kunjungan 01 November 2014
o Wikipedia, File///F./Theory_of_Multiple_Intelligences.htm, Kunjungan 01
November 2014
Transfer Pengetahuan Intrapersonal dan Interpersonal Dalam Multiple Intellegensia Irma Djanapa Bulow Page 19